Anda di halaman 1dari 6

Bab 3

Teori Asal Mula Negara

A. Pandangan Pemikir Barat


Ada 2 golongan besar:
1/ Teori-teori yang spekulatif;
2/ teori-teori yang historis atau evolusionistis.

1. Teori-teori spekulatif terdiri


dari:
a/ Teori Perjanjian Masyarakat;
b/ Teori Teokratis;
c/ Teori Kekuatan;
d/ Teori Patriark

e/ Teori Organis;
f/ Teori Daluwarsa;

g/teori alamiah;dll
a/ Teori Perjanjian Masyarakat:
Teori Perjanjian Masyarakat (Kontrak Sosial) menganggap perjanjian sebagai
dasar negara dan masyarakat. Teori ini dianggap tertua dan terpenting.
Persetujuan angota masyarakat bisa dinyatakan secar tegas (expressed)
atau diam-diam (tacitly assumed). Teori perjanjian masyarakat dipisahkan
dlm 2 zaman: zaman sebelum manusia bernegara (Staatlosen Zustand) dan
sesudah manusia bernegara (Staatzustand).
Tokoh-tokoh teori penjanjian masyarakat:
1. Hugo de Groot (Grotius): Sebelum ada negara, kehidupan rakyat pada
suku-suku primitif misalnya, sangat kacau. Masyarakat menjaditidak
tertib, kemudian didirikan negara, dengan kekuasaan mutlak
(Kedaulatan Negara).
2. Thomas Hobbes: Manusia tidak sejak semula berhakikat sosial.
Sebelum negara didirikan, manusia hidup dalam keadaan pra
masyarakat/keadaan alamiah (state of nature), hidup dalam ketakutan,
homo homini lupus (Manusia adalah srigala bagi srigala yg lain),
bellum omnium contra omnes (perang antara semua melawan
semua). Lalu ada perjanjian masyarakat membentuk kesaturan
individu-individu melalui pactum uniones. Kolektivitas menyerahkan
hak-hak dan kekuasaannya kepada raja dalam pactum subjektiones
tanpa syarat apapun. Raja sama sekali diluar perjanjian, raja memiliki
kekuasaan mutlah setelah hak-hak rakyat diserahkan kepadanya
(monarchie absolut).

3. John Locke: Fase pertama adl pactum unionis, lalu permufakatan


berdasarkan suara terbanyak, kemudian ada pactum subjektionis.
Perjanjian Asali (original compact) punya implikasi penting. Pertama,
Kekuasaan negara sejauh yang didelegasikan oleh warga negara.
Kekuasaan negara terbatas dan tidak mutlak. Wewenang negara
bukan langsung dari Tuhan, melainkan dari masyarakat. Kedua,
motivasi manusia untuk mendirikan negara, yaitu menjamin hak-hak
asasinya, terutama miliknya, menjadi tujuan negara.
4. Jean Jackues Rouseau: hanya mengenal satu perjanjian saja, yakni
pactum unionis, perjanjian masyarakat yang sebenarnya. Tidak
mengenal pactum subjektionis yang membentuk pemerintah yang
ditaati. Pemerintah tidak mempunyai dasar kontraktual, hanya organisasi
yang dibentuk dengan kontrak. Pemerintah sebagai pimpinan organisasi
dibentuk dan ditentukan oleh yang berdaulat dan merupakan wakil-wakilnya,
yang berdaulat adalah rakyat seluruhnya melalui kemauan umum. J.J
Rouseau adalah Peletak dasar Kedaulatan Rakyat.

Teori Ketuhanan
Doktrin ketuhanan lahir sebagai kontroversi kekuasaan politik abad
pertengahan. Kaum Monarchomach (berpendapat raja yang tirani dapat
diturunkan dan dibunuh, sumber kekuasaan adalah rakyat). Sedang raja-raja
menganggap sumber kekuasaan mereka diperoleh dari Tuhan. Negara
dibentuk oleh Tuhan dan para pemimpinnya ditunjuk oleh Tuhan. Raja-raja
hanya bertanggung-jawab kepada Tuhan, tidak kepada siapapun.
Teori Ketuhanan ada dua yaitu:
1.Teori Ketuhanan Langsung, yakni bahwa untuk menunjukkan bahwa yang
berkuasa dalam negara itu adalah langsung oleh Tuhan;
2.Teori Ketuhanan tidak langsung, yakni bukan Tuhan sendiri yang
memerintah melainkan raja atas nama Tuhan. Raja memerintah atas
kehendak Tuhan sebagai karunia. Doktrin ini membuat kekuasaan raja
mendapatkan sifatNya yang suci (“Ketuhanan”), sehingga pelanggaran
terhadap kekuasaan raja merupakan pelanggaran terhadap Tuhan.

Teori kekuatan
Dalam Teori Kekuatan Negara yang pertama adalah hasil dominasi dari
kelompok yang kuat terhadap kelompok yang lemah. Negara terbentuk dari
penaklukan dan pendudukan. Etnis kelompok yang lebih kuat atas kelompok
etnis yang lebih lemah, sebagai proses pembentukan negara.
Menurut Machiavelli, seorang raja harus kuat untuk mengatasi kekacauan
yang dihadapi negara, ia dapat mempergunakan segala alat yang
menguntungkan baginya. Kalau perlu alat yang dipergunakan boleh
melanggar perikemanusiaan.
Marx menganggap negara adalah alat kekuasaan bagi segolongan manusia
untuk menindas golongan manusia lainnya untuk mencapai tujuannya. Ada
pertentangan kelas di dalam masyarakat karena ada perbedaan kekuatan
ekonomi, yakni ekonomi kuat dan lemah, pertentangan kelas ditujukan
untuk merebut kekuasaan negara, sebab negara adalah alat kekuasaan.

Teori Patriarkal

Bahwa ayah yang berkuasa dalam keluarga dan garis keturunan ditarik
dari pihak ayah. Keluarga berkembang biah dan terjadi beberapa keluarga
yang semuanya dipimpin oleh (ayah) kepala keluarga induk. Lambat laun
keluarga-keluarga merupakan kesatuan etnis yang besar dan terjadilah suku
patriarkal (gens) yang pertama. Kepala suku merupakan primus inter pares
(sistem pemilihan seorang pemimpin atau kepala adat atau kepala suku
yang cara pelaksanaannya berdasarkan kelebihan fisik dan spiritual), sampai
saat dibentuk semacam pemerintahan yang disentralisasi. Suku-suku inilah
yang menjadi persekutuan-persekutuan etnis yang bercorak ragam, dan
inilah benih pertama dari negara. Negara adalah perkelompokan beberapa
suku.

Teori organis
Negara dipersamakan dengan makhluk hidup, manusia atau binatang.
Individu merupakan komponen-komponen negara dianggap sebagai sel-seo
dari makhluk hidup itu.
Nicholas da Cusa (1401-1464): kehidupan korporal dari negara dapat
disamakan ddengananatomi makhluk hidup, yakni bahwa pemerintah ddapat
disamakan sebagai tulang belulang manusia, UU sebagai urat syaraf, raja
sebagai kepala, dan para individu sebagai daging makhluk hidup. Fisiologi
negara sama sengan fisiologi makhluk hidup dengan kelahirannya,
pertumbuhan, perkembangan, dan kematiannya.

Teori patrimonial
Raja mempunyai hak milik terhadap daerahnya, maka semua penduduk
di daerahnya harus tunduk kepadanya. Hak memerintah dan menguasai
timbul dari pemberian tanah. Dalam keadaa perang, raja-raja menerima
bantuan dari kaum bangsanwan untuk mempertahankan negaranya dari
serangan musuh. Jika perang selesai dg kemenangan, para bangsawan yang
membantu mendapat sebidang tanah sebagai hadiah. Sehingga mereka
mendapat hak untuk memerintah terhadap semua yang ada di atas tanah
itu.

Teori alamiah
Pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles, Negara adalah ciptaan
alam. Kodrat manusia membenarkan adanya negara, karena manusia
pertama-tama adalah makhluk politik dan baru kemudian makhluk sosial.
Katena kodrat itu, maka manusia ditakdirkan untuk hidup bernegara. Negara
adalah organisasi yang rasional dan etis yang memungkinkan manusia
mencapai tujuannya dalam hidupnya, untuk mencapai yang baik dan adil.
Aristoteles meliha tujuan negara adalah dalam memberikan dan
mempertahankan hidup yang baik bagi indvidu yang merupakan komponen-
komponen dari negara.

2. Teori historis
Teori Historis/Evolusionistis/Gradualistic Theory ialah bahwa lembaga-
lembaga sosia tidak dibuat, tapi tumbuh secara evolusioner sesuai dengan
kebutuhan- kebutuhan manusia. Sebagai lembaga sosial yang diperuntukkan
guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia, maka lembaga-lembaga itu
tidak luput dari pengaruh tempat, waktu, dan tuntutan-tuntutan zaman.

B. Pandangan pemikir islam

1. Ibnu Abi Rabi’: bahwa manusia tidak mungkin dapat mencukupi


kebutuhan alaminya sendiri tanpa bantua yang lain, sehingga mereka
saling memerlukan. Hal ini menduorong mereka saling membantu dan
berkumpul serta menetap di satu tempat. Dari proses demikianlah
maka tumbuh kota- kota;
2. Al-Farabi: bahwa manusia adalah makhluk sosial, makhluk yang
mempunyai kecenderungan alami untuk bermasyarakat, karena tidak
mampu memenuhi segala kebutuhannya sendiri tanpa bantuan atau
kerja sama dengan pihak lain. Adapun tujuan bermasyarakat tidak
semata-mata untuk memenuhi kebutuhan pokok hidup, tetapi juga
untuk menghasilkan kelengkapan hidup yang akan memberikan
kepada manusia kebahagiaan, tidak saja materiil, tetapi juga spiritual,
tidak saja di dunia, tetapi juga di akhirat nanti.
3. Al-Mawardi: Perbedaan bakat, pembawaan, dan kemampuan antara
manusialah yang mendorong sebagai mereka untuk saling membantu.
Hal itu mendorong manusia untuk bersatu, lalu akhirnya sepakat untu
mendirikan negara hubungan kepala negara dan rakyat adalah
hubungan dua pihak peserta kontrak sosial antara 2 pihak yang
menimbulkan hak dan kewajiban.
4. Imam Ghazali: Manusia itu makhluk sosial. Ia tidak dapat hidup
sendirian, yang disebabkan oleh 2 faktor: pertama, kebutuhan akan
keturunan demi kelangsungan hidup umat manusia, hak itu hanya
mungkin melalui pergaulan antara laki-laki dan perempuan serta
keluarga; dan kedua,
saling membantu dalam penyediaan bahan makanan, pakaian, dan
pendidikan anak. Manusia demi kesehatan dan keamanannya dia
memerlukan tempat tinggal atau rumah yang kokoh untuk
melindungi dari udara panas, udara dingin, hujan, dan gangguan org-
org yang jahat atau pencuri dan serangan dari luar. Untuk itu perlu
kerjasama dan saling membantu antar sesama manusia. Akhirnya
kebutuhan itu lahirlah negara.
5. Ibnu Khaldun: Adanya organisasi kemasyarakatan merupakan suatu
keharusan bagi hidup manusia. Manusia diciptakan oleh Tuhan
dalam bentuk dan keadaan yang hanya mungkin hidup dan bertahan
dengan bantuan makanan, demikian pula dengan keamanan, yang
keduanya tidak mungkin dipenuhi sendirian,harus ada kerja sama.

Anda mungkin juga menyukai