e/ Teori Organis;
f/ Teori Daluwarsa;
g/teori alamiah;dll
a/ Teori Perjanjian Masyarakat:
Teori Perjanjian Masyarakat (Kontrak Sosial) menganggap perjanjian sebagai
dasar negara dan masyarakat. Teori ini dianggap tertua dan terpenting.
Persetujuan angota masyarakat bisa dinyatakan secar tegas (expressed)
atau diam-diam (tacitly assumed). Teori perjanjian masyarakat dipisahkan
dlm 2 zaman: zaman sebelum manusia bernegara (Staatlosen Zustand) dan
sesudah manusia bernegara (Staatzustand).
Tokoh-tokoh teori penjanjian masyarakat:
1. Hugo de Groot (Grotius): Sebelum ada negara, kehidupan rakyat pada
suku-suku primitif misalnya, sangat kacau. Masyarakat menjaditidak
tertib, kemudian didirikan negara, dengan kekuasaan mutlak
(Kedaulatan Negara).
2. Thomas Hobbes: Manusia tidak sejak semula berhakikat sosial.
Sebelum negara didirikan, manusia hidup dalam keadaan pra
masyarakat/keadaan alamiah (state of nature), hidup dalam ketakutan,
homo homini lupus (Manusia adalah srigala bagi srigala yg lain),
bellum omnium contra omnes (perang antara semua melawan
semua). Lalu ada perjanjian masyarakat membentuk kesaturan
individu-individu melalui pactum uniones. Kolektivitas menyerahkan
hak-hak dan kekuasaannya kepada raja dalam pactum subjektiones
tanpa syarat apapun. Raja sama sekali diluar perjanjian, raja memiliki
kekuasaan mutlah setelah hak-hak rakyat diserahkan kepadanya
(monarchie absolut).
Teori Ketuhanan
Doktrin ketuhanan lahir sebagai kontroversi kekuasaan politik abad
pertengahan. Kaum Monarchomach (berpendapat raja yang tirani dapat
diturunkan dan dibunuh, sumber kekuasaan adalah rakyat). Sedang raja-raja
menganggap sumber kekuasaan mereka diperoleh dari Tuhan. Negara
dibentuk oleh Tuhan dan para pemimpinnya ditunjuk oleh Tuhan. Raja-raja
hanya bertanggung-jawab kepada Tuhan, tidak kepada siapapun.
Teori Ketuhanan ada dua yaitu:
1.Teori Ketuhanan Langsung, yakni bahwa untuk menunjukkan bahwa yang
berkuasa dalam negara itu adalah langsung oleh Tuhan;
2.Teori Ketuhanan tidak langsung, yakni bukan Tuhan sendiri yang
memerintah melainkan raja atas nama Tuhan. Raja memerintah atas
kehendak Tuhan sebagai karunia. Doktrin ini membuat kekuasaan raja
mendapatkan sifatNya yang suci (“Ketuhanan”), sehingga pelanggaran
terhadap kekuasaan raja merupakan pelanggaran terhadap Tuhan.
Teori kekuatan
Dalam Teori Kekuatan Negara yang pertama adalah hasil dominasi dari
kelompok yang kuat terhadap kelompok yang lemah. Negara terbentuk dari
penaklukan dan pendudukan. Etnis kelompok yang lebih kuat atas kelompok
etnis yang lebih lemah, sebagai proses pembentukan negara.
Menurut Machiavelli, seorang raja harus kuat untuk mengatasi kekacauan
yang dihadapi negara, ia dapat mempergunakan segala alat yang
menguntungkan baginya. Kalau perlu alat yang dipergunakan boleh
melanggar perikemanusiaan.
Marx menganggap negara adalah alat kekuasaan bagi segolongan manusia
untuk menindas golongan manusia lainnya untuk mencapai tujuannya. Ada
pertentangan kelas di dalam masyarakat karena ada perbedaan kekuatan
ekonomi, yakni ekonomi kuat dan lemah, pertentangan kelas ditujukan
untuk merebut kekuasaan negara, sebab negara adalah alat kekuasaan.
Teori Patriarkal
Bahwa ayah yang berkuasa dalam keluarga dan garis keturunan ditarik
dari pihak ayah. Keluarga berkembang biah dan terjadi beberapa keluarga
yang semuanya dipimpin oleh (ayah) kepala keluarga induk. Lambat laun
keluarga-keluarga merupakan kesatuan etnis yang besar dan terjadilah suku
patriarkal (gens) yang pertama. Kepala suku merupakan primus inter pares
(sistem pemilihan seorang pemimpin atau kepala adat atau kepala suku
yang cara pelaksanaannya berdasarkan kelebihan fisik dan spiritual), sampai
saat dibentuk semacam pemerintahan yang disentralisasi. Suku-suku inilah
yang menjadi persekutuan-persekutuan etnis yang bercorak ragam, dan
inilah benih pertama dari negara. Negara adalah perkelompokan beberapa
suku.
Teori organis
Negara dipersamakan dengan makhluk hidup, manusia atau binatang.
Individu merupakan komponen-komponen negara dianggap sebagai sel-seo
dari makhluk hidup itu.
Nicholas da Cusa (1401-1464): kehidupan korporal dari negara dapat
disamakan ddengananatomi makhluk hidup, yakni bahwa pemerintah ddapat
disamakan sebagai tulang belulang manusia, UU sebagai urat syaraf, raja
sebagai kepala, dan para individu sebagai daging makhluk hidup. Fisiologi
negara sama sengan fisiologi makhluk hidup dengan kelahirannya,
pertumbuhan, perkembangan, dan kematiannya.
Teori patrimonial
Raja mempunyai hak milik terhadap daerahnya, maka semua penduduk
di daerahnya harus tunduk kepadanya. Hak memerintah dan menguasai
timbul dari pemberian tanah. Dalam keadaa perang, raja-raja menerima
bantuan dari kaum bangsanwan untuk mempertahankan negaranya dari
serangan musuh. Jika perang selesai dg kemenangan, para bangsawan yang
membantu mendapat sebidang tanah sebagai hadiah. Sehingga mereka
mendapat hak untuk memerintah terhadap semua yang ada di atas tanah
itu.
Teori alamiah
Pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles, Negara adalah ciptaan
alam. Kodrat manusia membenarkan adanya negara, karena manusia
pertama-tama adalah makhluk politik dan baru kemudian makhluk sosial.
Katena kodrat itu, maka manusia ditakdirkan untuk hidup bernegara. Negara
adalah organisasi yang rasional dan etis yang memungkinkan manusia
mencapai tujuannya dalam hidupnya, untuk mencapai yang baik dan adil.
Aristoteles meliha tujuan negara adalah dalam memberikan dan
mempertahankan hidup yang baik bagi indvidu yang merupakan komponen-
komponen dari negara.
2. Teori historis
Teori Historis/Evolusionistis/Gradualistic Theory ialah bahwa lembaga-
lembaga sosia tidak dibuat, tapi tumbuh secara evolusioner sesuai dengan
kebutuhan- kebutuhan manusia. Sebagai lembaga sosial yang diperuntukkan
guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia, maka lembaga-lembaga itu
tidak luput dari pengaruh tempat, waktu, dan tuntutan-tuntutan zaman.