Nim : 201810110311131
BAB 2
Unsur-Unsur Negara
Hakikat negara adalah penjelasan mengenai negara yang mencakup pengertian, sifat,
fungsi, dan unsur-unsur negara. Segala aspek tersebut harus dipahami setiap warga
negara. Keberadaan suatu negara menjadi penting manakala rakyat membutuhkan
wadah yang dapat menjamin kelangsungan hidup mereka. Berikut ini adalah pendapat
beberapa tokoh tentang hakikat negara..
Menurut Plato
Menurut plato Hakikat negara adalah suatu tubuh yang senantiasa maju, berevolusi,
dan terdiri dari orang-orang (individu-individu)
Menurut Hugo de Groot (Grotius) Hakikat negara adalah ibarat suatu perkakas yang
dibuat manusia untuk melahirkan keberuntungan dan kesejahteraan umum.
Thomas Hobbes
Menurut Thomas Hobbes Hakikat negara adalah suatu tubuh yang dibuat oleh orang
banyak, yang masing-masing berjanji akan memakainya menjadi alat untuk
keamanan dan perlindungan mereka
J.J. Rousseau
Menurut J.J. Rousseau Hakikat negara adalah perserikatan rakyat dalam melindungi
dan mempertahankan hak masing-masing diri dan harta benda anggota-anggota yang
tetap hidup dengan bebas merdeka.
Teori ini beranggapan tindakan penguasa / negara selalu benar, sebab negara
diciptakan oleh Tuhan, ada yang secara langsung / tidak langsung.
• Negara secara tidak langsung adalah dimana penguasa berkuasa mendapat kodrat
dari Tuhan
Preidrich Julius Stahl mengatakan negara itu timbul dari takdir Illahi. Preidrich
Hegel, mengatakan negara adalah lau Tuhan di dunia.
Menurut Leon Dugut, yang memaksakan kehendak pada orang lain maka ialah yang
paling kuat. Baik kekuatan dari segi fisik, intelegensi, ekonomi dan agama.
Yang diangkat sebagai kepala keluarga adalah orang yang kuat, berjasa, bijaksana
(primus interparis).
Ialah hak milik, raja memiliki hak terhadap daerahnya, rakyat tunduk padanya.
c. Hukum perjanjian
Perjanjian masyarakat :
Manusia hidup dalam kekuatan karena takut diserang manusia lainnya yang lebih
kuat keadaan jasmaninya. Sehingga diadakan perjanjian masyarakat. Dalam
perjanjian ini hanya rakyat dan rakyat.
Menurutnya kedaulatan rakyat dan kekuasaan tidak pernah diserahkan pada raja-raja
yang hanya sebagai mandataris. Dalam perjanjian ini menyerahkan kekuasaan antara
rakyat dengan raja.
Menurut teori ini, negara itu ada karena suatu keharusan manusia.
Manusia tujuannya untuk kembali pada cita-cita absolut dan penjelmaan cita-cita
absolut manusia itu adalah negara. Negara dibenarkan karena dicita-citakan oleh
manusia.
3. Teori Psycologis
a. Teori Teokrasi
Ilmu pengetahuan (ilmu negara) terbilang baru tapi dilihat secara hakekatnya ilmu
negara sudah ada sejak lama yaitu manusia mengenal kehidupan berkelompok.
Dasar teori teokrasi adalah bahwa semua kekuasan didasarkan atas kehendak dewa-
dewa, meskipun kekuasaan itu tidak dimengerti atau dipahami, tetapi harus dipatuhi.
negara terjadi melalui beberapa tahapan dan tidak ada hubungan dengan negara yang
telah berdiri sbelumnya.Biasanya dimulai dari masyarakat hukum yang paling
sederhana kemudian semakin berkembang. Secara primer suatu negara terbentuk
diawali dengan adanya kebutuhan dan kesadaran bersama bahwa manusia sebagai
mahluk sosial tidak dapat memenuhi segala kebutuhan hidup tanpa bantuan orang
lain. Untuk itu manusia harus bekerjasama dengan manusia lain.
1. Genootschap (kelompok)
2. Reich/Rijk (Kerajaan)
3. staat Negara
4. Democratische Natie (Demokrasi
5. Diktatuur (Diktator)
Terjadinya negara secara sekunder sangat erat kaitannya dengan fakta sejarah.
Berdasarkan fakta sejarah ada 8 sebab terjadinya negara, yaitu:
1. Pendudukan ( occupatie )
Hal ini terjadi ketika suatu wilayah yang tidak bertuan dan belum dikuasai kemudian
diduduki dan dikuasai oleh kelompok tertentu.
2. Peleburan ( Fusi )
Hal ini terjadi ketika negara-negara kecil mendiami suatu wilayah dan mengadakan
perjanjian untuk saling melebur menjadi negara baru.
3. Penyerahan ( Cessie )
Hal ini terjadi pada suatu wilayah yang diserahkan kepada negara lain berdasarkan
wilayah tertentu.
4. Penaikan ( Acessie )
Hal ini terjadi ketika suatu wilayah terbentuk akibat penaikan lumpur sungai atau
timbul dari dasar laut ( Delta ).
5. Pencaplokan ( Enexatie )
Hal ini terjadi ketika suatu negara berdiri dengan menguasai atau mencaplok wilayah
yang dikuasai negara lain.
6. Proklamasi ( Proclamation )
Hal ini terjadi ketika penduduk pribumi suatu wilayah yang diduduki negara lain
melakukan perlawanan sehingga berhasil merebut kembali wilayahnya dan
menyatakan kemerdekaannya.
Munculnya suatu negara baru yang diatas wilayah suatu negara yang pecah karena
suatu hal dan kemudian lenyap.
8. Pemisahan ( Sparatise )
Terjadinya negara baru karena memisahkan diri dari negara yang menguasai.