Teori dan Pendapat Para Sarjana mengenai Asal Mula Negara. Para ahli umunya
membagi delapan teori mengenai terbentuknya sebuah negara, antara lain :
I. Teori Perjanjian Masyarakat (kontrak sosial) : Teori ini pertama kali
dikembangkan oleh beberapa ahli filsafat dengan tokoh utamanya adalah Huge
de Groot, Thomas Hobbes, John Locke, dan JJ. Rosseau. Teori ini mengemukakan
bahwa negara didirikan atas dasar kesepakatan para anggota masyarakat.
II. Teori Ketuhanan (Teori Teokratis) : Teori ketuhanan pada awalnya banyak
dianut oleh sebagian besar ilmuwan politik pada abad 18 M, dengan tokohnya
Thomas Aquinas. Kekuasaan atas negara dan terbentuknya negara adalah karena
hak-hak yang dikaruniakan oleh Tuhan.
III. Teori Kekuatan : Dalam teori kekuatan negara yang pertama adalah hasil
dominasi dari kelompok yang kuat terhadap kelompok yang lemah. Menurut
Hobbes syarat penting menjadi seorang raja adalah orang yang fisiknya kuat
melebihi lainnya agar dapat mengatasi segala kekacauan dalam masyarakat
begitu juga dengan pendapat Machiavelli.
IV. Teori Patriarkal : Dalam teori patriarkal digambarkan bahwa ayahlah yang
berkuasa di dalam keluarga. Lambat laun keluarga-keluarga merupakan kesatuan
etnis yang besar dan terjadilah suku patriarkal (gens) yang pertama. Suku-suku
inilah yang kemudian menjadi benih pertama dari negara.
V. Teori Organis : Negara dianggap sama dengan makhluk hidup, manusia
atau binatang. Individu yang merupakan komponen negara dianggap sebagai sel-
sel dari makhluk hidup itu.
VI. Teori Patrimonial : teori berasal dari istilah patrimonium yang artinya hak
milik.
VII. Teori Alamiah : Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles.
Menurut Aristoteles negara adalah ciptaan alam.
VIII. Teori Historis : Teori Historis mengemukakan bahwa lembaga-lembaga
sosial tidak dibuat, tapi tumbuh secara evolusioner sesuai dengan kebutuhan-
kebutuhan manusia.