Anda di halaman 1dari 12

--------------------------------------------------------------------------------------RAHARDI

A. Pengertian Manusia Menurut Hindu


Manusia pertama adalah Svambhu, yang artinya makhluk berpikir pertama
yang menjadikan dirinya sendiri. Secara etimologi kata manusia berasal dari
kata manu yang artinya pikiran atau berpikir, dalam bentuk genetif menjadi
kata “manusya”, artinya ia yang berpikir atau menggunakan pikirannya.
Menurut konsep Hindu, manusia adalah kesatuan antara badan jasmani dan
jiwa (atman) menjadikan ia secara psikopisik terus berkemban. Manusia juga
dikatakan sebagai makhluk Tri Pramana karena memiliki tiga kemampuan
utama yaitu berpikir, berkata dan berbuat, yang menyebabkan ia berbeda
dengan makhluk lainnya. Dengan kemampuan berpikir, berkata dan berbuat,
manusia melakukan perbuatan baik dan perbuatan buruk yang disebut subha
asubha karma.
Agama Hindu mengajarkan bahwa manusia Hindu mempunyai enam macam
musuh yang harus dihancurkan atau dimusnahkan. Keenam musuh itu
disebut Sad Ripu. Sad Ripu yang mengandung arti : Sad artinya enam (6).
Ripu artinya musuh; Sad Ripu artinya enam macam musuh yang harus
dihilangkan dari diri setiap manusia. Adapun yang dimaksud dengan enam
musuh yang bersembunyi dalam diri setiap manusia adalah : Kama, lobha,
kroda, moha, mada,matsarya.

------------------------------------------------------------------------------------------DICKY
1. Hawa Nafsu (Kama)
Kama berarti hawa nafsu. Hawa nafsu ini ada pada setiap manusia dan
menjadi musuh dari setiap orang. Nafsu yang tidak terkendalikan akan
membawa manusia kejurang neraka.
2. Tamak, Rakus (Lobha)
Lobha atau tamak memyebabkan orang tidak pernah merasa puas akan
sesuatu. Orang yang loba ingin selalu memiliki sesuatu yang banyak dan lebih
dari pada apa yang telah dimiliki. Bila ia telah memiliki apa yang
diinginkannya, maka ia menambah lagi, bahkan dengan jalan yang jahat
sekalipun.
3. Marah (Kroda)
Kroda artinya marah. Kemarahan timbul karena pengaruh perasaan loba
yang tak dapat dikendalikan, sehingga timbul rasa jengkel, muak,
tersinggung dan sebagainya.
4. Kebingungan (Moha)
Moha artinya kebingungan. Kebingungan dapat menyebabkan pikiran
menjadi gelap, sehingga tidak dapat membedakan perbuatan yang baik dan
yang buruk. Dan biasanya lebih cenderung untuk melaksanakan perbuatan
yang terkutuk seperti : membunuh orang atau membunuh diri sendiri (bunuh
diri).Untuk menghindari kebingungan di dalam menghadapi segala
persoalan, maka perlu pengendalian pikiran, kuatkan iman dan harus
memiliki rasa pasrah.
5. Mabuk (Mada)
Mada artinya kemabukan. Misalnya mabuk karena minuman keras. Bila
minuman ini diminum secara berlebih-lebihan maka akan menimbulkan
kemabukan. Kemabukan dapat berakibat jelek seperti; merusak tubuh,
merusak urat-urat syaraf dan lain sebagainya.
6. Iri hati (Matsarya)
Matsarya artinya iri hati. Perasaan iri hati ini timbul karena seseorang tidak
senang melihat orang lain yang lebih dari padanya atau menyamai dirinya. Ia
tidak senang melihat orang lebih bahagia dan lebih beruntung dari padanya.

--------------------------------------------------------------------------------------------HERO
B. Pengertian dan Bagian-bagian Tri Guna
Tri Guna terdiri dari dua kata yakni“Tri” yang artinya tiga dan “Guna”
yang artinya sifat. Jadi, Tri Guna artinya tiga sifat yang mempengaruhi
kehidupan manusia. Antara sifat yang satu dengan yang lainnya saling
mempengaruhi dan membentuk watak seseorang. Apalagi diantara ketiga
sifat-sifat tersebut terjalin dengan harmonis, maka seseorang akan dapat
mengendalikan pikirannya dengan baik. Akan tetapi, hubungan antara ketiga
sifat itu akan terus bergerak bagaikan roda kereta yang sedang berputar silih
berganti, saling ingin menguasai sifat yang lain, selama manusia hidup.
1. Sifat Sattwa atau Sattwam
Sifat sattwa atau sattwam yakni sifat tenang, suci, bijaksana, cerdas, terang,
tentram, waspada, disiplin, ringan dan sifat-sifat baik lainnya. Orang yang
dikuasai oleh sifat sattwam biasanya berwatak tenang, waspada, dan berhati
yang damai serta welas asih. Kalau mengambil keputusan akan ditimbang
terlebih dahulu secara matang, kemudian barulah dilaksanakannya.
2. Sifat Rajah atau Rajas
Sifat rajah atau rajas yakni sifat lincah, gesit, goncang, tergesa-gesa bimbang,
dinamis, irihati, congkak, kasar, bengis, panas hati, cepat tersinggung,
angkuh dan bernafsu. Orang yang dikuasai oleh sifat rajah biasanya selalu
gelisah, keinginannya bergerak cepat, mudah marah dan keras hati.
Orangnya suka pamer, senang terhadap yang memujinya dan benci terhadap
yang merendahkannya. Yang baik pada sifat rajah itu adalah sifat giat
bekerja dan disiplin.
3. Sifat Tamah atau Tamas
Sifat tamah atau tamas yakni sifat paling tidak sadar, bodoh, gelap, sifat
pengantuk, gugup, malas, kumal dan kadang-kadang suka berbohong. Orang
yang dikuasai sifat tamah biasanya berpikir, berkata, dan berbuat sangat
lamban. Kadang-kadang enggan, malas, suka tidur, rakus, dan dungu.
--------------------------------------------------------------------------------------DE GUNG
C. Pengertian dan bagian-bagian Sapta Timira
Kata Sapta Timira Berasal dari bahasa Sansekerta dari kata “Sapta” yang
berarti tujuh dan kata “Timira” yang berarti gelap, suram, awidya. Jadi
Sapta Timira berarti “tujuh kegelapan”. Yang dimaksud tujuh kegelapan
adalah tujuh unsur atau sifat yang menyebabkan pikiran orang menjadi
gelap/mabuk. Bagian-bagian Sapta Timira sebagai berikut:
a. Surupa
Surupa artinya kecantikan atau ketampanan. Kecantikan atau ketampanan
dibawa semenjak kita lahir dan merupakan anugrah Hyang Widhi Wasa.
Bagi yang mendapat anugrah wajah cantik dan tampan harus bersyukur atas
anugrah tersebut. Namun, tidak semestinya takabur, apalagi dimanfaat untuk
kepentingan Adharma. Adapun dampak positif dan negatif surupa yang
dapat diuraikan sebagai berikut :
• Dampak Positif
Kecantikan semestinya diimbangi dengan budi pekerti yang baik. Seseorang
bisa dikatakan cantik luar dalam apabila mampu mengimbangi kecantikan
wajahnya dengan moral yang baik.
• Dampak Negatif.
Diatas sudah di jelaskan, bagi yang mendapat anugrah wajah cantik dan
tampan harus bersyukur atas anugrah tersebut. Namun, tidak semestinya
takabur, apalagi dimanfaat untuk kepentingan Adharma.
b. Dhana
Dhana berarti memiliki kekayaan. Kekayaan sungguh banyak gunanya.
Untuk itu, semua orang berhak memperoleh kekayaan, menyiapkan
ketrampilan, disiplin, dan rajin sembahyang merupakan salah satu untuk
memperolehnya. Adapun dampak positif dan negatif dhana yang dapat
diuraikan sebagai berikut:
• Dampak Positif
Jika membicarakan dampak positif dari Dhana, yaitu jika seseorang di
anugrahi kekayaan oleh Tuhan, alangkah baiknya jika sebagian dari
hartanya di sumbangkan kepada fakir miskin. Meskipun jumlahnya sedikit,
tetapi maknanya sangat besar bagi penerimanya.
• Dampak Negatif.
Kekayaan memang sangat berarti bagi semua orang, tetapi dalam
memperolehnya, jangan memakai cara yang melawan Dharma (Adharma).
Seperti Gayus, yang menghalalkan segala cara untuk mendapat kekayaan.
c. Guna
Guna artinya kepandaian. Kepandaian bagaikan pisau bermata dua, jika
berada pada yang baik mental dan moralnya akan menjadi suatu yang amat
berguna, dan jika berada pada orang yang bermoral kurang baik maka
hancurlah dunia dan segala isinya. Adapun dampak positif dan negatif guna
yang dapat diuraikan sebagai berikut :
• Dampak Positif.
Seorang penemu yang penemuannya sudah diakui, dan sangat bermanfaat
bagi dunia. Ini adalah suatu bentuk dimana Guna atau kepandaian disertai
dengan moral yang baik.
• Dampak Negatif.
Bom atom yang di jatuhkan di Hiroshima dan Nagashaki adalah salah satu
contoh dampak negatif Guna. Ini merupakan dampak jika Kepandian(Guna)
disertai dengan budi pekerti yang kurang. Sama seperti yang sudah di
jelaskan diatas bahwa Guna atau kepandaian jika berada pada orang yang
bermoral kurang baik maka hancurlah dunia dan segala isinya.

--------------------------------------------------------------------------------------------DEVA
d. Kulina
Kulina berarti keturunan. Keturunan di dalam beberapa masyarakat dunia
memegang peranan penting, karena dari keturunan ia akan dikenal siapa
sebenarnya dia itu. Orang dari keturunan keluarga terhormat, seperti putra
raja, artis, orang-orang berjasa, berbudi baik dll. Karena banyak cucunya,
sampai anak cucunya menerima pengahargaan itu.
• Dampak Positif.
Dampak positif dari Kulina atau keturunan adalah dari keturunan ia akan
dikenal siapa sebenarnya dia itu. Seperti presiden Amerika Serikat, Barack
Obama. Ia sangat terkenal dan sangat dihormati di seluruh dunia. Karena
Obama memiliki banyak saudara, mungkin Saudaranya itu juga
mendapatkan gelar kehormatan (sebagai saudara Obama)
• Dampak Negatif.
Mabuk karena keturunan adalah langkah yang menyesatkan diri sendiri
karena akan tertanam sifat yang sombong, angkuh, dan merendahkan orang
lain.
e. Yohana
Yohana artinya masa remaja/muda. Masa ini penuh gejolak, kreativitas,
kekuatan, kecerdasan, dan keindahan yang sangat hebat.
• Dampak Positif.
Masa remaja(Yohana) adalah masa dimana seseorang sangat rentan terhadap
pengaruh buruk dari luar. Alangkah baiknya masa remaja ini diisi dengan
kegiatan yang positifseperti ngayah dibanjar dll.
• Dampak Negatif.
Masa remaja adalah masa terindah, untuk itu jangan mabuk ketika
memasuki masa ini. Yang dianggap mabuk pada masa ini antara lain kebut-
kebutan, merokok, bermalas-malasan, berkelahi dll. Akibatnya yaitu menjadi
pemuda yang tak berguna dan hanya menjadi beban orang tua.
f. Sura
Sura artinya minuman keras. Dalam upacara Hindu, minuman keras
diperuntukan bagi Bhuta Kala, seperti tuak dan brem. Selain minuman
tersebut beredar juga minuman keras lain, seperti bir, whiskey, brendy dll.
Yang berakibat buruk bagi kesehatan tubuh.
• Dampak Positif.
Dalam agama Hindu, minuman keras banyak digunakan untuk upacara
agama seperti, Tuak, Arak, Brem dll. Yang peruntukan untuk Bhuta Kala.
• Dampak Negatif.
Minuman keras atau alkohol sangat bertentangan dengan nilai kesucian
hidup. Akibat mabuk kesehatan menjadi terganggu, mengacau masyarakat,
tabrakan, pemerkosaan, bahkan ada yang sampai membunuh karena mabuk.
g. Kasuran
Kasuran artinya berani. Setiap orang perlu mempunyai keberanian, tanpa
keberanian hidup cenderung menderita.
• Dampak Positif.
Ini adalah salah satu dampak positif dari Kasuran atau keberanian. Prajurit
berperang sampai titik darah penghabisan untuk membela negaranya.
• Dampak Negatif.
Keberanian yang melanggar Dharma adalah mabuk keberanian, sebagai
contoh adalah adanya senioritas dikampus dan sok berkuasa.
-------------------------------------------------------------------------------------RAHARDI
D. Pengertian dan Bagian-bagian Sad Ripu
musuh besar manusia adalah Sad Ripu. Sad Ripu ini berada di dalam diri
setiap manusia dimana sifat – sifat tersebut akan mempengaruhi watak dan
perilaku manusia. Itulah sebabnya watak dan perilaku manusia berbeda
antara satu dengan yang lainnya. Sad Ripu tidak bisa kita hilangkan karena
begitu melekat dalam diri manusia. Satu – satunya cara adalah dengan
mengendalikannya. Untuk itu, kita harus bisa mengendalikan sifat tersebut
agar nantinya kita mendapat ketenangan di dalam diri. Jika hati kita tenang,
maka pikiran pun akan tenang untuk menghasilkan pemikiran – pemikiran
yang jernih. Dari pemikiran yang jernih kita senantiasa akan berkata dan
berbuat yang baik.Sad Ripu berasal dari kata sad yang berarti enam dan ripu
yang berarti musuh. Jadi Sad Ripu berarti enam musuh yang berada dalam
diri manusia. Bagian – bagian sad ripu meliputi :
1. Kama
Kama artinya keinginan atau hawa nafsu. Kama sangat besar pengaruhnya
dalam kehidupan, kama dapat mempengaruhi pikiran. Rangsangan yang
kuat akan menarik kama dan mempengaruhi pikiran. Bila tidak memiliki
kemampuan atau pengetahuan untuk mengatasinya, maka sifat-sifat buruk
lah yang akan muncul yang berakibat buruk pula terhadap diri sendiri.
2. Lobha
Lobha berasal dari kata lubh yang berarti tamak, rakus. Rakus merupakan
sifat senang yang berlebihan dan tidak terkendali, sifat yang selalu ingin
dipuaskan, sifat yang ingin mementingkan diri sendiri.
3. Krodha
Krodha artinya marah. Krodha muncul diawali oleh ketidakpuasan, rasa
kecewa, rasa dendam, dan rasa terhina. Krodha sangat mempengaruhi
konsentrasi, rasa kesadaran, dan merusak keseimbangan serta kesucian
bathin.
------------------------------------------------------------------------------------------DICKY
4. Mada
Mada artinya mabuk/kemabukan, kemabukan dapat muncul dari dalam diri
sendiri.
5. Matsarya
Matsarya artinya iri hati. Iri hati, cemburu, seringkali muncul akibat dari
kekecewaan, ketidakpuasan, ketidakadilan, dan kegagalan dalam
menghadapi suatu peristiwa. Di satu pihak ada yang berhasil dengan mudah,
sedangkan di pihak lain mengalami kegagalan dan hambatan. Sehingga pihak
yang gagal merasa kecewa. Kegagalan yang diakibatkan oleh ketidakadilan
akan menimbulkan perasaan iri hati.
6. Moha
Moha artinya bingung. Kebingungan tidak dapat menentukan sikap, karena
kebuntuan otak dalam berpikir, kecerdasan hilang, orang tak tahu arah, tak
tahu mana yang benar dan salah, tak tahu mana yang baik mana yang buruk,
tak tahu mana yang berguna dan yang tidak berguna, kebingungan
menghambat segala-galanya.
E. Pengertian dan bagian-bagian Sad Atatayi
Sad berarti enam dan Atatayi bererti pembunuhan. Jadi Sad Atatayi berarti
enam macam pembunuhan yang amat kejam/keji yang patut di hindari dan
tidak boleh dilakukan terhadap siapa pun. Keenam pembunuhan yang
dimaksud yaitu pembunuhan secara sadis, perbuatan semacam ini termasuk
Himsa Karma, karena itu tergolong dosa memang betul-betul di larang oleh
sastra agama.
-----------------------------------------------------------------------------------------HERO
Bagian – bagian Sad Atatayi :
a. Aginda yaitu membakar
Dampak negatif : membakar milik orang lain /memusnahkan milik orang lain
dan juga dapat di artikan mengadu domba orang lain sehingga timbul
perselisihan yang mengakibatkan orang menjadi menderita.
Dampak positif : semanagat yang berapi- api untuk menjadi pintar dengan
jalan belajar, melatih diri, mencoba dan mempraktikan dengan serius
merupakan dasar utama untuk mencapai kebahagiaan.
b) Wisada yaitu meracuni
Dampak positif : meracuni/menyakiti orang lain, perbuatan meracun baik
niskala maupun sekala merupakan perbuatan dosa.
Dampak positif : meracun dan membunuh sifat-sifat malas dalam diri,
penting sekali apalagi malas belajar, malas bekerja.
c) Atharawa, yaitu melakukan/menjalankan ilmu hitam (black magic )
Dampak negatif : Menjalankan ilmu hitam atau guna-guna hanya bersifat
senang semantara semasa hidup ini dapat membuat orang lain menjadi
mendertia dan sesungghunya pula dirinya akan mendertita pula seperti yang
di deritakan orang lain.
Dampak positif : orang yang nguasai ilmu hitam jika dilandasi dengan
dharma maka sangat berguna untuk membatu orang untuk mengobati dari
penyakit non medis.
d) Sastraghana, yaitu mengamuk atau merampok
Dampak negative : mengamuk/merapok sehingga menimbulkan kerugian
bagi orang lain. Mengamuk yang di maksudkan adalah bisa menghilangkan
nyawa orang lain dan merampok menimbulkan penderitaan karena kerugian
yang di deritanya.
Dampak positif : dijaman sekarang ini pekerjaan sangatlah sulit untuk
didapatkan namun dengan usaha keras dalam hal ini pekerjaan apapun
diterima asalkan sesuai dengan dharma.
e) Drathi Karma, yaitu memperkosa
Dampak negatif : Perbuatan drathi karma sangat bertentangan dengan
konsep ajaran agama Hindu. Di ajaran agama Hindu memiliki konsep TAT
TWAM ASI. Karena itu, perbuatan drathi karma mengingkari kemerdekaan
orang lain.
Dampak positif : memperkosa disini berarti seseorang harus berani
memperkosa waktunya yang sedang asik menonton TV untuk mengalihkan
kewaktu belajar, atau membantu orang tua sehingga mereka merasa senang.

---------------------------------------------------------------------------------------DEGUNG
f) Raja pisuna, yaitu memfitnah
Dampak negatif : memfitnah atau menghasut dan mengadu domba seseorang
dengan orang lain.
Dampak positif : mungkin semua orang pernah memfitnah atau berbohong
untuk keselamatan diri dan keluarga terutama memfitnah musuh dan
berbohog kepada orang sakit untuk membantu kesembuhannya.
F. Pengertian dan bagian-bagian Catur Asrama
Catur Asrama terdiri atas dua kata yakni “Catur” yang berarti empat dan
“Asrama” berarti tahapan atau jenjang. Jadi Catur Asrama artinya empat
jenjang kehidupan yang harus dijalani untuk mencapai moksa. Dalam kitab
Silakrama itu dijelaskan sebagai berikut :
“Catur Asrama ngaranya Brahmacari, Grhastha, Wanaprastha, Bhiksuka,
Nahan tang Catur Asrama ngaranya”.(Silakrama hal 8). Artinya :Yang
bernama Catur Asrama ialah Brahmacari, Grhastha, Wanaprastha, dan
Bhiksuka.
1. Brahmacari Asrama
Brahmacari terdiri dari dua kata yaitu “Brahma” yang berarti ilmu
pengetahuan dan “cari” yang berarti tingkah laku dalam mecari dan
menuntut ilmu pengetahuan. Jadi Brahmacari berarti tingkatan hidup bagi
orang-orang yang sedang menuntut ilmu pengetahuan. Menurut ajaran
agama Hindu, dalam brahmacari asrama, para siswa dilarang mengumbar
hawa nafsu sex. Adapun hubungan antara perilaku seksual dan brahmacari
dapat di ketahui melalui istilah berikut :
A. Sukla brahmacari yaitu orang yang tidak kawin semasa hidupnya,
bukan karena tidak mampu, melainkan karena mereka sudah berkeinginan
untuk nyukla brahmacari sampai akhir hayatnya.
B. Sewala brahmacari yaitu orang yang menikah sekali dalam masa
hidupnya
C. Kresna brahmacari yaitu pemberian ijin untuk menikah maksimal 4
kali karena suatu alasan yang tidak memungkinkan diberikan oleh sang istri,
seperti sang istri tidak dapat menghasilkan keturunan, sang istri sakit-
sakitan, dan bila istri sebelumnya memberikan ijin.
------------------------------------------------------------------------------------------DEVA
2. Grahasta Asrama
Tahapan yang kedua tentang grhasta / berumah tangga. Tahapan ini
dimasuki pada saat perkawinan. Tahapan ini merupakan hal yang sangat
penting, karena menunjang yang lainnya. Perkawinan merupakan salah satu
acara suci bagi seorang Hindu. Istri merupakan rekan dalam kehidupan
(Ardhangini), ia tidak dapat melakukan ritual agama tanpa istrinya.
Beberapa kewajiban yang harus dilaksanakan dalam berumah tangga :
1) Melanjutkan keturunan
2) Membina rumah tangga
3) Bermasyarakat
4) Melaksanakan Panca Yadnya
3. Wanaprastha Asrama
Tahapan yang ketiga wanaprstha, tahapan ini merupakan suatu persiapan
bagi tahap akhir yaitu sannyasa. Setelah melepaskan segala kewajiban
seorang kepala rumah tangga, ia harus meninggalkanya menuju hutan atau
sebuah tempat terpencil di luar kota untuk memulai meditasi dalam
kesunyian pada masalah spiritual yang lebih tinggi.
4. Sannyasin / Bhiksuka Asrama
Tahap yang terkhir adalah sannyasin. Bila seseorang laki- laki menjadi
seorang sannyasin, ia meninggalkan semua miliknya, segala perbedaan
golongan, segala upacara ritual dan segala keterikatan pada suatu negara,
bangsa atau agama tertentu. Ia hidup sendiri dan menghabiskan waktunya
dalam meditasi. Bila ia mencapai keadaan yang indah dari meditasinya yang
mendalam, ia mengembirakan dalam dirinya sendiri. Ia sepenuhnyaa tak
tertarik pada kenikmatan duniawi. Ia bebas dari rasa suka dan tidak suka,
keinginan, ketakutan, nafsu, kemarahan, kesombongan dan ketamakan. Ia
memiliki visi yang sama dan pikiran yang seimbang dan ia mencintai
semuanya. Ia mengembara dengan bahagia dan menyebarkan brahma jnana
atau pengetahuan sang diri. Ia sama ketika dihormati maupun dicaci, dipuja
dan dikecam, berhasil maupun gagal. Ia sekarang adalah Atiwarnasrami
yang mengatasi warna dan asrama. Ia seorang laki – laki yang bebas
sepenuhnya. Ia tak terikat oleh sutau kebiasaan adat masyarakat.
Sannyasin adalah seoang laki- laki idaman. Ia telah mecapai kesempurnaan
dan kebebasan. Ia adalah Brahman sendiri. Ia seoarang jiwanmukta atau
seorang bijak yang bebas. Mulialah tokoh pujaan seperti itu yang merupakan
Tuhan yang hidup di dunia.

Anda mungkin juga menyukai