DOSEN PEMBIMBING:
DISUSUN OLEH:
SITI SYAMSIAH
(010002200113)
FAKULTAS HUKUM
Menurut Agustinus (350-450M) membagi negara atas 2 bagian yaitu Civitas Dei
(Negara Tuhan) dan Civitas Terrena (Negara Duniawi). Paham Agustinus ini
dalam bukunnya "ll Principle" yang mengartikan sebagai negara kekuasaan. dalam
buku tersebut di ajarkan bagaimana raja harus memerintah dengan baik dan
kelemahan raja dalam memerintah adalah agama yang menanamkan rasa susila
Hobbes dalam teorinnya adalah negara absolut. Warga negara tidak memiliki hak
apapun terhadap negara, melainkan semua hak yang dimilikinnya adalah milik
negara yang sudah diatur dalam undang-undang Dalam negara yang sesuai dengan
ajaran Hobbes, apa yang adil di dalam bidang kehidupan bernegara ditentukan oleh
negara. Yang adil adalah apa yang sesuai dengan undang-undang, berapapum
itu disebut sebagai negara hukum formal dalam paham positivistik. Berbeda dengan
Thomas Hobbes John Locke melahirkan bentuk negara monarki konstational yaitu
antara raja dan rakyat diadakan perjanjian, dan karena itu raja berkuasa untuk
melindungi hak rakyat dan apabila raja bertindak sewenang-wenang maka rakyat
rakyat, dan penguasa merupakan mandaritis dari rakyat dan ini hanya mempunyai
nilai teoritis, karena dalam sejarah masyarakat, hal itu tidak pernah terjadi dan
memang tidak pernah ada. Menurut Kranenburg negara adalah organisasi yang
timbul karena kehendak dari bangsannya sendiri. Menurut Roger H Soltau Negara
Dalam hal ini negara dapat menyatakan suatu aliran politik dapat tertentu
terkecuali.
TEORI-TEORI PEMBENARAN KEKUASAAN NEGARA
mengenai teori pembenaran Negara berdasar pada tiga macam teori Pada garis
a) Langsung
b) Tidak langsung
a) Fisik
b) Ekonomis
a) Patriarchaal
b) Patrimonial
c) Perjanjian
1. Teori Teokrasi
Teori ini bersifat absolute dan sulit untuk dibantah, terutama bagi
Negara dikembalikan pada kekuasaan yang lebih tinggi dari manusia yaitu
Tuhan. Dan Teori ini terbagi atas teori Teokrasi langsung dan tidak langsung.
kekuasaan yang lebih tinggi dari manusia, yaitu kehendak Tuhan. Jadi yang
Perang Dunia II, Tibet, dan Mesir. Pada jaman Yunani Kuno.Teori ini pada
intinnya membetulkan kalau negeri itu diperintah oleh tuhan meski tuhan
Teori ini yang memerintah suatu Negara bukan Tuhan melainkan Raja atas
Teori ini membetulkan bila penguasa memiliki kekuatan jasmani yang baik
Dalam teori ini penguasa dalam negeri tidak hanya wajib mempunyai
3. Teori Yuridis
yaitu segi Hukum Perdata dan Hukum Publik. Dari segi hukum perdata,
Perjanjian.
lebih besar, menjadi klan yang dipimpin oleh klan. Proses ini juga dapat
penggabungan keluarga.
Pembenaran adanya Negara adalah hak milik atas suatu benda, yaitu
tanah.
Negeri berdasar teori public ialah hasil perjanjian segala rakyat dengan
warga bertujuan buat memilah siapa yang hendak jadi penguasa serta pula
Rousseau.
diserbu oleh manusia yang lain yang lebih kokoh kondisi jasmaninnya
Locke.
dengan negeri lain supaya kita merasa nyaman setelah itu raja serta
memohon pertanggungjawaban.
➢ Pendapat Jean Jacques Rousseau
melahirkan antara rakyat serta negeri sebab seperti itu lahirlah suatu
Tujuan Negara
tujuan bagi suatu Negara, ke arah mana suatu organisasi Negara ditujukan adalah
masalah penting, sebab tujuan inilah yang bakal menjadi pedoman tentang
Menurut shang, rakyat lemab berarti negara kuat, dan negara kuat
beranti rakyat lemab, Oleh karena itu negara yang mempunyai tujuan yang
❖ KAUM SOSIALIS
Pola pikir dasar Kaum sosialis adalah, manusia dilahirkan dengan hak
sama dan berhak atas perlakuan yang sama. Karena itu tujuan bernegara
❖ KAUM KAPITALIS
Pola pikir dasarnya adalah bahwa tiap-tiap orang lebih berbakti kepada
sendiri-sendiri.
❖ FASCISME
❖ INDONESIA
1945 alinea ke-4, yaitu melindungi segenap bangsa dan selurub tumpah
Terjadinya Negara
Teori terjadinya Negara terbagi atas dua segi peninjauan, yaitu terjadinya
secara primer dan secara sekunder. Secara primer, pembahasanny logis, bukan
a) Pertumbuhan primer
pada persamaan.
telah. sadar akan hak milik atas tanah, hingga muncullah tuan yang
3. Phase Staat
Pada phase ini masyarakat telah sadar dari tidak bernegara mejadi
bernegara dan mereka telah sadar bahwa mereka berada pada suatu
kelompok. Dalam hal ini unsur-unsur negara yaitu rakyat, wilayah, dan
dengan negara yang baru. Jadi pentingnya dalam masalah ini adalah
pengakuan atau erening. Masalah erkening ini ada 3 (tiga) macam, yaitu:
1) Pengakuan de Facto
Pengakuan ini diciptakan oleh seorang sarjana Belanda pada saat prok
diakui. Dan suatu negara dapat runtuh atau hilang karena dua faktor
negara didasarkan kepada ciri-ciri yang khas teori ini terbagi menjadi 5 yaitu:
sarjana-sarjana barat
2) Tipe Pokok Negara Yunani Kuno
Negara Yunani Kuno mempunyai tipe sebagai negara kota atau polis seperti
dalam kegiatan.
menjadi negara yang besar dan pada zaman ini dikenal dengan kodifikasi
5) Negara Modern
bukan kekuasaan.