Anda di halaman 1dari 8

Nama : Nadya Hasna Dwiputri

Kelas : VIIIA
No : 17

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
TEORI KEDAULATAN
1)TEORI KEDAULATAN TUHAN
Teori ini merupakan teori kdaulatan pertama dalam sejarah,
mengajarkan bahwa negara dan pemerintah mendapatkan kekuasaan tertinggi
dari Tuhan sebagai asal segala sesutu(Caus Prima). Menurut teori ini, kekuasan
yang berasal dari Tuhan itu diberikan kpada tokoh-tokoh negara yang terpilih,
yang secara kodrati ditetapkan-Nya menjadi peimin negara yang berperan
selaku wakil Tuhan di dunia. Teori ini dianut oleh raja-raja keturunan dewa,
misalnya Raja Mesir Kuno, Kaisar Jepang(titisan dewa matahari), Kaisar Cina,
Raja Belanda, Raja Ethiopia.

Pelopor teori kedaulatan Tuhan antara lain :

1. Agustinus (354-430) 2. Thomas Aquino (1215-1274)


3. F. Hegel (1770-1831) 4. F.J Stahl (1802-1861)

2) TEORI KEDAULATAN RAJA


Teori kedaulatan raja beranggapan bahwa kekuasaan tertinggi terletak
di tangan raja sebagai penjelmaan kehendak Tuhan. Kekuasaan raja berada di
atas konstitusi, bahkan tak perlu mentaati hukum moral agama, jutru karena
“status” nya sebagai representasi/wakil Tuhan di dunia.

Tokoh-tokoh oendukung teori ini adalah :

1.Niccolo Machiavelli (1467-1527)


Melalui karyanya II Principe. Ia mengajarkan bahwa negara harus
dipimpn oleh seorang raja yang berkekuasaan mutlak.

2.Jean Bodin

Menyatakann bahwa kedaulatan negara memang dipersonifisikan dalam


pribadi aja, namun raja tetap harus menghormati hukum kodrat, hukum
antarbangsa, dan konstitusi kerajaan (leges imperii).

3.Thomas Habbes (1588-1679)


Mengajarkan bahwa kekuasaan mutlak seorang raja justru diperlukan
untuk mengatur negara dan menghidari homo hmini lupus.

3.Teori Kedaulatan Negara


Teori ini beranggapan bahwa kekuasaan pemerintah berasal dari
kedaulatan yang tidak terbatas. Kedaulatan timbul bersamaan dengan
berdirinya suatu negara. Hukum dan konstitusi lahir menurut kehendak
negara, diperlukan negara, dan diabdikan kepada kepentingan negara.
Demikianlah F.Hegel mengajarkan bahwa terjadinya negaa adalah kodrat alam,
menurut hukum alam, dan hukum Tuhan. Maka kebijakan dan tindakan negara
tidak dapat dibatasi hukum. Ajaran Hegel ini dianggap yang paling absolut
sepanjang sejarah. Pengembangan teori Hegel menyabar ke negara-negara
komunis.

Peletak dasar teori ini antara lain :

1. Jean Bodin (1530-1596) 2. F.Hegel (1770-1831)


3. G.Jellineck (1851-1911) 4. Paul Laband (1879-1958)

4) TEORI KEDAULATAN HUKUM


Teori ini beranggapan bahwa kekuasaan hukum merupakan kekuasaan
tertinggi dalam suatu negara, hukum bersumber dari rasa keadilan dan
kesadaran hukum. Etika normatif negara yang menjadikan hukum sebagai
“panglima” mewajibkan penegakan hukum dan penyelenggaraan negara
dibatasi oleh hukum.

Pelopor teori kedaulatan hukum antaa lain :

1. Hugo de Groot 2. Hugo Krabbe


3.Immanuel Kant 4. Leon Duguit

5)TEORI KEDAULATAN RAKYAT (TEORI DEMOKRASI)


Teori kedaulatan rakyat beranggapan bahwa rakyat mrupakan kesatuan
yang dibentuk oleh suatu perjanjian masyarakat, kemudian rakyat sebagai
pemegang kekuasaan tertinggi memberikan sebagian kekuasaan kepada
penguasa yang dipilih oleh rakyat dan penguasa tersebut harus melindungi
hak-hak rakyat. Ciri-cirinya adalah :

 Kedaulatan tertinggi berada di tangan rakyat (teori ajaran demokrasi)


 Konstitusi harus menjamin hak azasi manusia

Beberapa pandangan teori kedalatan rakyat :

1. Jean Jacques Rousseau


Menyatakan bahwa kedaulatan itu perwujudan dari kehendak umum
dari sutu bangsa merdeka ang mengadakan perjanjian masyarakat (social
contract)

2. Johanes Althuisiss
Menyatakan bahwa setiap susunan pergaulan hidup manusia terjadi dari
perjanjian masyarakat yang tunduk kepada kekuasaan, dan pemegang
kekuasaan itu dipilih oleh rakyat.

3. John Locke

Menyatakan bahwa kekuasaan negara berasal dari rakyat, bukan dari


raja. Menurut dia, perjanjian masyarakat menghasilkan penyerahan hak-hak
rakyat kepada pemerintah dan pemerintah mengembalikan hak dan kewajiban
azasi kepada rakyat melalui peraturn perundang-undangan.
4. Montesquieu (1688-1755), seorang ahli dari Prancis

Berpendapat bahwa agar kekuasaan negara dalam suatu negara tidak


terpusat pada seseorang, kekuasaan dalam suatu negara dibagi ke dalam
tiga kekuasan yang terpisah (separated of power). Pemegang kekuasaan
yang satu tidak mempengaruhi dan tidak campur tangan terhadap
kekuasaan lainnya. Pembagian kekuasaan dalam negara dibagi atas tiga
kekuasaan (trias politica) :

a) Kekuasaan Legislatif, yaitu kekuasaan untuk membuat peraturan


perundangan dalam suatu negara.
b) Kekuasaan Eksekutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan peraturan
perundangan yang berlaku.
c) Kekuasaan Yudikatif, yaiu kekuasaan untuk menegakkan perturan
perundangan yang berlaku apabila terjadi pelanggaran. Kekuasaan
yudikatif sering disebut kekuasaan kehakiman.

Anda mungkin juga menyukai