Anda di halaman 1dari 4

Rangkuman Jaman Pra Sejarah di Indonesia

IPS Kelas 7
 A. Rangkuman Jaman Pra Sejarah di Indonesia IPS Kelas 7

Rangkuman jaman Prasejarah di Indonesia IPS Kelas 7, Sejak pertama kali bumi diciptakan
hingga saat ini, bumi telah banyak sekali mengalami perubahan dan perkebangan. Diperkirakan
bumi saat ini telah berusia kurang lebih 2.500 juta tahun. Para ahli geologi membagi masa
perkembangan bumi mejadi beberapa zaman yaitu arkeozoikum, paleozoikum, mesozoikum,
neozoikum.

 Arkeozoikum Merupakan zaman tertua, berlangsung kira-kira 2.500 juta tahun yang
lalu. Pada masa itu bumi dalam proses pembentukan, permukaan bumi masih sangat
panas sehingga belum terdapat makluk hidup yang tinggal di bumi.
 Paleozoikum Disebut juga sebagai zaman primer, berlangsung kira-kira 340 juta tahun
yang lalu. Zaman ini ditandai dengan terjadinya penurunan suhu yang amat derastis di
bumi, bumi mendingin. Pada masa ini lah makluk hidup pertamakali diperkirakan
muncul, yaitu makluk bersel satu dan tidak bertulang belakang seperti bakteri, serta
sejenis amfibi dan cacing
 Mesozoikum Disebut juga sebagai zaman sekunder, berlangsung kira-kira 140 juta tahun
yang lalu. Zaman ini ditandai dengan munculnya hewan-hewan reptile besar (dinosaurus)
olah karena itu jaman ini disebut juga zaman reptile.
 Neozoikum Zaman ini berlangsung kira-kira 60 juta tahun yang lalu. Kahidupan di
zaman ini mulai stabil, berkembang dan beragam. Zaman ini di bagi menjadi 2 jaman

1. Tersier, ditandai dengan mulai berkurangnya hewan-hewan besar. Telah mememiliki


berbagai jenis binatang menyusui, diantaranya kera dan monyet.
2. Kuarter, ditandai dengan munculnya tenda-tanda kehidupan manusia purba. Zaman ini
dibagi kembali menjadi 2 jaman yaitu:
o Pleistosen/dilivium (zaman es/glasial), masa ini ditandai mulai mencairnya es di
kutub utara karena perubahan iklim. Berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu.
Pada masa inilah kehidupan manusia mulai ada.
o Holosen/alluvium, masa ini ditandai dengan munculnya homo sapiens, merupakan
nenek moyang manusia modern saat ini. Masa ini berlangsung sekitar 20.000
tahun yang lalu.

1. Pengertian Pra aksara atau Prasejarah Pra aksara atau prasejarah merupakan kurun waktu
(zaman) pada saat manusia belum mengenal tulisan atau huruf. Pra akasara berasal dari kata: Pra
= sebelum dan aksara = Tulisan. Pra aksara disebut juga zaman nirleka, yaitu zaman tidak ada
tulisan.

2. Jenis-jenis Manusia Purba di Indonesia Manusia yang hidup di Indonesia pada masa pra
aksara disebut manusia purba Indonsia. Kehidupan mereka nomaden (berpindah-pindah), daerah
yang mereka sukai adalah sekitar sungai, danau atau laut.

Untuk mengetahui jenis-jenis mahluk hidup pada zaman purba dapat diketahui dari penemuan
fosil-fosil. Dari penemuan fosil baik di Indonesia maupun luar, para ahli berkesimpulan bahwa
mahkluk hidup yang pernah ada mengalami perubahan yang cukup lama (evolusi). Perubahan-
perubahan yang terjadi meliputi bentuk tubuh, wajah, maupun volume otaknya. Menurut Chares
Darwin manusia yang hidup sekarang ini berasal dari kera.

a. Meganthropus Paleojavanicus

Meganthropus paleojavanicus artinya manusia purba yang besar dan tertua di Jawa. Manusia
purba ini memiliki ciri tubuh yang kekar, diperkirakan sebagai manusia purba yang paling tua
diantara manusia purba yang lain. Meganthropus paleojanicus di temukan di Sangiran, Surakarta
oleh Von Koeningswald pada tahun 1936 dan 1941. Meganthropus paleojavanicus memiliki ciri-
ciri sbb :

 Memiliki tubuh yang lebih besar dan tegak


 Grahamnya menyerupai geraham manusia dan kera
 Tulang rahag bawah lebih besar dan kuat
 Tidak emiliki dagu
 Tulang keningnya menonjol
 Makanannya adalah tumbuh tumbuhan

b. Pithecanthropus

Pithecanthropus artinya manusia kera. Fosil Pithecanthropus ditemukan dibeberap tempat


diantaranya, di Perning, Trinil, Sangiran, Ngandong, dan Kedungbrubus.

Diperkirakan manusia jenis ini hidup antara 30.000 – 2 juta tahun yang lalu. Pithecanthropus
tediri tiga jenis yaitu : Pithecanthropus mojokertensis, erectus dan soloensis

1. Mojokertensis Ditemukan oleh G.H. R Von Koenigswald pada tahun 1936 di perning.
Memiliki ciri-ciri sbb :

 Tubuhnya tegap
 Gerahamnya besar, tetapi gigi depannya kecil
 Muka Menonjol
 Volume otak antara 650 cc sampai 1000 cc
 Makanannya berasal dari makanan yang kasar
 Pithecanthropus Erectus

2. Erectus artinya manusi kera yang berjalan tegak. Fosil manusia purba ini ditemukan oleh ahli
purbakala Belanda Euguene Dubois. Fosil Pithecanthropus Erectus pertama kali ditemukan pada
tahun 1890-1892 ditepi sungai Bengawan Solo tepatnya di Desa Trinil. Memiliki ciri-cirinya :
 Tingginya ± 1,65 meter
 Tulang keningnya sangat menonjol
  Memiliki geraham ang sangat kuat dan lebih besar daripada gerham manusia
 Tulang pahanya digunakan untuk berjalan tegak
 Volume otaknya sekitar 900 cc

3. Soloensis artinya manusia kera dari Solo. Fosilnya ditemukan di Ngandong tepian Bengawan
Solo tahun 1931 oleh G.H.R Von Koenigswald dan Oppernoorth. Memiliki ciri-cirinya

 Tengkoraknya berbentuk lonjong


  Tulangkening menonjol
 Ronga mata lebih panjang dari Pithecanthropus lainnya
 Memiliki tinggi antara 165 – 180 cm
 Volume otak sekita 1.000 – 1.300 cc

c. Homo Erectus dan Homo Sapiens

1. Homo Erectus Artinya manusia yang berjalan tegak. Fosilnya ditemukan oleh G.H.R Von
Koenigswald dan Weidenreich dilembah bengawan solo yaitu di Ngandong sambung
macan, dan ngawi tahun 1931-1934
2. Homo Sapiens Artinya Manusia yang cerdas. Manusia ini diperkirakan hidup anatar
25.000-40.000 tahun yang lalu. Homo sapiens sudah berjalan dengan tegak dan
sempurna. Fosilnya itemukan oleh Van Reitschoten pada thun1889. Fosil yang demukan
berupa tengkorak, rahang bawah dan ruas leher. Ciri-ciri Homo Sapiens

 Kening tidak menonjol


 Memiliki dagu
  Tinggi antara 130 -210 cm
 Bert badan antara 30 – 150 Kg
 Volume otak sekitar 1.350 – 1.450 cc

1) Masa berburu dan meramu tingkat Awal/sederhana

Manusia purba pada masa berburu dan meramu tingkat awal, hidup dalam kelompok-kelompok
dan membekali diri untuk menghadapi lingkungan sekitarnya. Kelompok berburu tersusun atas
keluarga kecil. Pihak laki-laki melakukan perburuan, sedangkan perempuan mengumpulkan
bahan makanan (tumbuh-tumbuhan) dan mengurus anak. Ciri-ciri Kehidupan Masa berburu dan
meramu tingkat Awal/sederhana

 Belum mengenal bercocok tanam


 Kebutuhan hidup tergantung pada alam
 Alat kebutuhan terbuat dari batu yang masih kasar (belum dihaluskan)
 Hidupnya berkelompok dan nomaden (selalu berpindah pindah)

2) Masa berburu dan meramu tingkat lanjut

Pada masa ini pengetahuan manusia purba mulai meningkat dengan mampu memimikirkan cara
mengawetkan makanan yang mereka kumpulkan supaya masih layak untuk dikonsumsi. Ciri-
cirinya:

 Menemukan api, ini merupakan penemuan penting pada masa berburu-meramu tingkat
lanjut, dengan api mereka lebih dapat bertahan terhadap cuaca dingin dan mulai
mengenal cara memasak makanan.
 Naluri melindungi diri dari binatang buas dan dari fenomena alam seperti hujan, petir,
banjir, dan gunung meletus, dengan cara mencari tempat berlindung di gua-gua atau di
atas pohon
 Menangkap ikan dengan cara yang sederhana
 Memakan kerang (bagi mereka yang hidup di pantai)
 Semi-sedenter, artinya tinggal cukup lama di suatu tempat
 Pembagian kerja; laki-laki berburu, dan perempuan mengmpulkan makanan dan
mengurus anak

3) Masa bercocok tanam (Food Producing)

Kehidupan Bermukin dan Berladang,setelah manusia bertempat tinggal menetap dan bermukim,
mereka mengenal bercocok tanam. Ciri-ciri masa bercocok tanam

 Alat-alat batu yang digunakan umumnya sudah diupam hingga halus


 Masyarakat mulai menunjukkan tanda-tanda menetap di suatu tempat.
 Telah terbentuk desa-desa kecil semacam pedukuhan.
 Kegiatan bercocok tanam telah menghasilkan keladi, sukun, pisang, durian, manggis,
rambutan, duku, salak dan sebagainya.
 Mengenal sistem barter (tukar menukar barang dengan barang).
 Perahu bercadik dan rakit banyak digunakan sebagai sarana lalu lintas air.
 Alat komunikasi berupa bahasa dianggap sangat penting.
 Tumbuh kepercayaan animisme (pemujaan terhadap roh nenek moyang) dan dinamisme
(kepercayaan terhadap benda-benda yang mempunyai kekuatan gaib).

4) Masa Perundagian (Zaman Logam)

Pada zaman logam, masyarakat sudah mengenal pembagian kerja atau dengan kata lain pada
masa ini sudah terdapat tingkatan masyarakat. Pada zaman logam terdapat kemampuan dalam
membuat logam yang terpengaruh dari kebudayaan Dongson dari Vietnam. Kebudayaan tersebut
menyebar di nusantara kira-kira sekitar tahun 500 SM. Cara pembuatan logam dibagi menjadi
dua yaitu teknik bivalve (setangkap) dan teknik acireperdue (cetakan lilin).

Anda mungkin juga menyukai