Anda di halaman 1dari 3

Asal Usul Manusia Purba di Indonesia

Secara garis besar ada tiga teori yang menjelaskan asal usul manusia purba di indonesia: teori
Afrika, teori Yunan, dan teori Nusantara. Dari ketiga teori tersebut, teori yunan merupakan
teori yag paling populer dan diterima banyak kalangan. Dengan demikian, kita akan
menggunkana teori yunan sebagai landasan.

a. Teori Afrika

Teori afrika menyatakan nenek moyang manusia berasal dari afrika kurang lebih pada tahuan
200.000 SM. Setelah mereka berhasil melewati proses evolusi dan mencapai taraf manusia
modern, mereka kemudian bermigrasi dan menyebar keseluruh benua yag ada di bumi.

Proses penyebaran ini berlangsung sangat lambat dan lama. Sejak tahun 200.00 SM hingga
60.000 SM, manusia menyebar keseluruh afrika. Tahun 60.000 SM manusia mulai menyebar
ke timur tengah, asia selatan, asia tenggara, hingga australia. Pada saat itu suhu bumi
menurun hingga terbentuk es di bagian utara bumi yaitu eropa utara dan amerika utara. Hal
ini menyebabkan munculnya lebih banyak daratan, yang memudahkan manusia berpindah.
Tahuan 55.000 SM, es mulai mencair sehingga permukaan air laut naik kembali, pada saat itu
manusia sudah memenuhi asia tengah dan memasuki asia timur. Tahun 45.000 SM, manusia
menyebar hingga ke wilayah rusia dan memasuki wilayah eropa. Tahun 40.000 SM, manusia
telah tersebar luas di afrika, eropa, asia tengah, asia tenggara, dan australia.

Teori ini juga diperkuat dengan adanya pabrik cat yang berumur 100.000 tahun di gua
blombos dekat cape town, afrika selatan. Didalam gua itu ditemukan selapis bubuk warna
merah terang didalam cangkang tiramh berusia 100.000 tahun, yang diyakini sebagai bentuk
primitif cat pewarna. Hasil analisis terhadap lapisan kering itu menunjukan substansinya
tersusun atas kombinasi tanah liat berwarna oker, cairan minyak pada tulang, arang, pecahan
kuarsit, dan air. Selai cangkang yang tertutup oker, juga ada gerinda, palu batu, serta tulang
binatang yang dipakai sebagai kuas. Cat ini kemungkinan digunakan sebagai bahan kosmetik
untuk menghiasi badan dan kulit, mambuat dekorasi, membuat gambar simbolik di dinding
gua, melindungi diri dari serangga, atau digunakan sebagai perlengkapan upacara ritual.

Masih menurut teori ini, fosil-fosil manusia purba yang ditemukan di indonesia atau
khususnya di daerah jawa tengah dan jawa timur seperti meganthropus paleojavanicus,
phitecantrophus erectus, homo soloensis, homo wajakensis tidak mempunyai hubungan
langsung dengan manusia afrika. Jenis-jenis manusia purba yang hidup di indonesia diyakini
punah saat atau menjelang kedatangan manusia afrika. Teori afrika memang masuk akal, tapi
tingat kebenarannya masih di perdebatkan sebagain ahli tidak menerima teori ini, tetapi juga
tidak menolaknya. Hal ini karena bukti-bukti fisik yang mendukungnya sangat terbatas.
Karena itu orang lebih meyakini teori yunan dan teori nusantara.

b. Teori Yunan

Teori yunan menyatakan bahwa manusia purba yang menjadi nenek moyang bangsa
indonesia berasal dari daerah yunan, cina bagian selatan. Teori ini didukung oleh beberapa
sarjana seperti Prof. Dr. H. Kern, Robert Baron Van Heine Geldern, N.J Krom, dan
Moh. Ali. Kern menyoroti adanya kesamaan bahasa, Menurut kern bahasa melayu yang
berkembang dinusantara serumpun dengan bahasa yang ada dikamboja. Hal ini menunjukan
bahwa penduduk dikamboja mungkin berasal dari daratan yunan dengan menyusuri sungai
mekong. Sedangkan geldern menyoroti adanya kesamaan artefak, kapak tua yang ditemukan
di nusantara memiliki kemiripan dengan kapak tua yang terdapat di asia tengah. Hal ini
menunjukan adanya migrasi penduduk dari asia tengah (yunan) ke kepulauan nusantara.
Menurut teori ini, orang-orang yunan datang ke kepulauan nusantara dalam tiga gelombang
utama, yakni perpindahan orang negrito, melayu proto, dan melayu deutro.

• Orang negrito

Orang negrito merupakan penduduk paling awal di kepulauan nusantara. Mereka


diperkirakan sudah mendiami kepulauan ini sejak 1.000 SM. Hal ini didasarkan hasil
penemuan arkeolog di gua Cha, kelantan, malaysia. Orang negrito ini menurunkan orang
semang, yang sekarang banyak terdapat di malaysia. Orang-orang negrito memiliki ciri-ciri
fisik berkulit gelap, berambut keriting, bermata bundar, berhidung besar, berbibir penuh, serta
berbadan pendek.

• Proto-melayu

Perpindahan orang melayu proto ke kepulauan nusantara diperkirakan terjadi pada 2.500 SM.
Mereka mempunyai peradaban yang lebih maju dari pada orng negrito. Hal ini di tandai
dengan kemahirannya dalam bercocok tanam.

• Deutro-melayu

Perpindahan orang melayu deutro merupakan gelombang perpindahan orang melayu kuno
kedua yang terjadi pada 1.500 SM. Mereka hidup di pantai dan mempunyai kemahiran dalam
berlayar.

c. Teori Nusantara

Teori nusantara menyatakan bahwa asal mula manusia yang menghuni wilayah nusantara ini
tidak berasal dari luar melainkan dari wilayah nusantara itu sendiri. Mengikuti sudut pandang
multiregional evolution model (MRE), teori ini mengatakan bahwa manusia purba yang
menjadi nenek moyang bangsa indonesia berasal dari indonesia sendiri.

Teori nusantara di dukung oleh sarjana-sarjana seperti Mohhamad Yamin, J. Crowford, K.


Himly, dan Sutan Takdir Alisjahbana. Teori nusantara didasarkan pada alasan-alasan
berikut ini.
• Bangsa melayu dan bangsa jawa mempunyai tingkat peradaban yang tinggi. Taraf ini hanya
dapat dicapai setelah perkembangan budaya yang lama. Hal ini menunjukan orang melayu
berasal dan berkembang di nusantara.
• K. Himly tidak setuju dengan yang menganggap bahasa melayu serumpun dengan bahasa
champa (kamboja). Menurutnya, adanya kemiripan antara kedua bahasa itu bersifat kebetulan
saja.
• Menurut Moh. Yamin, fakta banyaknya fosil dan artefak tertua yang ditemukan di
indonesia, seperti fosil homo soloensis dan homo wajakensis, menunjukan nenek moyang
bangsa indonesia (melayu) berasal dari indonesia sendiri (jawa).
• Bahasa yang berkembang di nusantara, yaitu rumpun bahasa austronesia, sangat jauh
bedanya dengan bahasa yang berkembang di asia tengah.

Anda mungkin juga menyukai