Disusun oleh:
PUTU WENNY PREMASANTHI
NI KOMANG EUGINIA NATALIA
NI KADEK WIRANINGSIH
Disusun oleh:
PUTU WENNY PREMASANTHI
NI KOMANG EUGINIA NATALIA
NI KADEK WIRANINGSIH
HALAMAN PENGESAHAN
Tema
Judul
Disusun oleh:
PUTU WENNY PREMASANTHI
NI KOMANG EUGINIA NATALIA
NI KADEK WIRANINGSIH
Mengetahui,
ii
ABSTRAK
Kata Kunci
persepsi
siswa
tentang
pembelajaran
sejarah
yang
dianggap
iii
KATA PENGANTAR
Atas karunia Tuhan Yang Maha Esa akhirnya penulis dapat menyelesaikan
karya ilmiah yang berjudul Penerapan Metode Sosiodrama untuk Menarik
Respon Siswa dalam Pembelajaran Sejarah. Karya ilmiah ini merupakan salah
satu hasil pelaksanaan pemikiran sederhana sebagai wujud partisipasi penulis
dalam Lomba Karya Ilmiah Ilmiah Remaja yang diselenggarakan oleh Fakultas
Ilmu Sosial Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Ganesha.
Dalam penulisan karya ilmiah ini, banyak pihak yang memberi bantuan
baik moril maupun material kepada penulis. Oleh karena itu, maka pada
kesempatan ini penulis menyampaikan terimah kasih kepada:
1. Bapak Wayan Sugiana, S.Pd, M.Pd selaku Kepala SMA Negeri 1
Amlapura yang telah memberikan ijin, bimbingan, dan masukan baik
material dan spiritual bagi penulis.
2. Bapak I Made Agus Arya Wijaya Kusuma, S.Pd, selaku koordinator
ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja yang telah banyak memberikan
masukan dalam proses pembuatan karya lmiah ini.
3. Ibu Komang Ayu Sri Inteni, S.Pd, selaku pembimbing pembuatan karya
ilmiah ini
4. Bapak I Dewa Gede Ag. Pratama Putra, selaku pembimbing pembuatan
karya ilmiah ini
5. Teman-teman khususnya teman-teman Kelas XII MIPA 1 SMAN 1
Amlapura yang telah banyak memberikan dukungan agar terselesainya
karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini jauh daripada sempurna.Untuk
itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca guna
menyempurnakan karya ilmiah
Penulis
iv
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Naskah Drama ............................................................................... 24
Lampiran 2. Angket Respon Siswa .................................................................... 38
Lampiran 3. Proses Pembelajaran Sejarah .......................................................... 42
Lampiran 4. Daftar Riwayat Hidup Penulis ........................................................ 47
vii
BAB I
PENDAHULUAN
pembelajaran kelompok, pembelajaran outdoor, sampai melaui pendekatanpendekatan yang dilakukan oleh guru kepada siswa. Semua itu memiliki tujuan
yang sama yaitu agar siswa dapat memahami materi yang disampaikan dan dapat
menerapkannya dengan baik. Dan dari semua inovasi pembelajaran tersebut tidak
ada yang salah, semuanya benar dan memiliki tujuan yang baik. Namun,
permasalahannya adalah terletak pada kapan dan dimana metode itu bisa
diterapkan. Seorang guru harus bisa melihat potensi dari suatu metode agar bisa
diterapkan dengan maksimal. Masalahnya sekarang adalah metode seperti apa
yang tepat digunakan untuk pembelajaran sejarah. Metode yang akan mengubah
persepsi siswa mengenai pelajaran Sejarah yang mereka cap membosankan.
Melihat
semua
permasalahan
diatas,
mendorong
penulis
untuk
mengungkapkan cara atau metode pembelajaran seperti apa yang diinginkan siswa
agar mereka tidak mudah jenuh dan bosan saat mempelajari Sejarah. Melalui
metodesosiodrama dengan mengambil salah satu materi dari pelajaran Sejarah
yaitu Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan melihatrespon siswa terhadap
metode pembelajaran tersebut,penulis membuat sebuah karya ilmiah yang
berjudul Penerapan Metode Sosiodrama untuk Meningkatkan Minat Serta
Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Sejarah.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Sosiodrama
2.1.1 Definisi Sosiodrama Menurut para Ahli
Kata sosiodrama berasal dari dua kata, yakni sosio dan drama. Sosio
berasal dari kata social, sedangkan drama ialah metode mengajar yang dalam
pelaksanaannya anak mendapat tugas dari guru untuk mendramatisasikan suatu
situasi sosial yang mengandung suatu problem.
Sedangkan definisi metode sosiodrama menurut beberapa pendapat antara
lain:
1. Menurut Joeslina Aziz (dalam Adya Mubakhit, 2012) metode sosiodrama
adalah cara mengajar yang memberi kesempatan pada anak untuk
melakukan kegiatan memainkan peran tertentu, seperti yang terdapat
dalam kehidupan masyarakat social.
2. Menurut Zakiah, metode sosiodrama semacam drama atau sandiwara,
akan tetapi tidak disiapkan naskahnya terlebih dahulu, tidak pula diadakan
pembagian tugas yang harus mengalami latihan lebih dahulu dengan kata
lain, sosiodrama dilakukan secara spontan dalam kegiatan pembelajaran
setelah siswa mendengarkan penjelasan guru (Adya Mubakhit, 2012).
3. Menurut Aris metode sosiodrama merupakan suatu proses pembelajaran
dalam bentuk permainan yang disesuaikan dalam dunia anak seusianya,
yaitu pemaparan dan pemetaan pikiran anak (Adya Mubakhit, 2012).
4. Menurut pendapat Syaiful Bahri dan Aswan Zain metode sosiodrama
(dalam Adya Mubakhit, 2012) adalah mendramatisasikan tingkahlaku
dalam hubungannya dengan sosial.
5. Menurut Martinis Yamin, metode sosiodrama adalah metode yang
melibatkan interaksi antara dua siswa atau lebih tentang suatu topik atau
situasi siswa melakukan peran masing-masing sesuai dengan tokoh yang ia
tanggung
jawab.
Lebih
mudahnya
metode
sosiodrama
dapat
yang ia lakukan, keputusan apa yang akan dipilih merupakan kebebasan dari
pemeran.
2. Siswa
Dramatisasi ini akan berhasil apabila siswa dapat menjiwai perannya.dapat
bertingkah laku sebagaimana dalam situasi sesungguhnya.
3. Bahan
Sesuatau yang akan didramatisasikan dikatakan bagus apabila terdapat
kesesuaian bahan dengan pemerannya. Kriteria pemilihan bahan harus
disesuaikan antara lain:
1) Bahan harus sesuai dengan perkembangan jiwa siswa
2) Bahan harus memperkaya pengalaman sosial siswa
3) Bahan harus cukup mengandung sikap dan perbuatan yang akan
didramatisasikan siswa
4) Bahan tidak mengandung adegan yang bertentangan dengan nilai
pancasila, agama, dan kepribadian bangsa
Seminar
Sejarah
Nasional
di
Yogyakarta
tahun
1957,
nilai-nilai
kepahlawanan,
keteladanan,
kepeloporan,
khasanah
peradaban
bangsa
mengenai
peradaban
Indonesia.
Materi
bangsa-bangsa,
tersebut
termasuk
merupakan
bahan
menafsirkan, mengalami, dan mengolah pertanda atau segala sesuatu yang terjadi
dilingkungannya. Beberapa prinsip dasar respon yang perlu diketahui yaitu :
tanggapan itu relative absolute; tanggapan itu selektif; tanggapan itu mempunyai
tataran, tanggapan itu dipengaruhi oleh harapan dan kesiapan ; dan tanggapan
seseorang atau kelompok dapat jauh berbeda dengan tanggapan orang atau
kelompok lain sekalipun situasi sama.
Respon juga dapat dimaknai sebagai fungsi jiwa yang pokok, dapat
diartikan sebagai gambaran ingatan dari pengamatan, dalam mana objek yang
diamati tidak lagi berada dalam ruang dan waktu pengamatan. Jadi proses
pengamatan sudah berhasil dan hanya tinggal kesan-kesannya saja, peristiwa ini
disebut sebagai pengamatan. terdapat kesamaan dari beberapa pernyataan di atas
bahwa respon itu berawal dari adanya pengamatan, dari pengamatan timbul
kesan dalam jiwa dan menjadi isi kesadaran yang dapat dikembangkan dalam
hubunganya dengan konteks pengamatan sekarang serta antisipasi keadaan pada
masa yang akan datang.
Respon dapat dibedakan atas tiga jenis: respon masa lalu (tanggapan
ingatan); respon masa sekarang (tanggapan imaginative) ; respon pada masa yang
akan datang (tanggapan antisipasi). Respon merupakan
Proses pembelajaran itu dilakukan atas dasar tafsiran yang diperoleh dari suatu
situasi pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Menurut pandangan teori
behaviorisme, belajar merupakan latihan pembentukan hubungan antara stimulus
dan respon. Dengan stimulus yang diberikan oleh guru, siswa akan memberikan
respon yang mengakibatkan adanya suatu perubahan tertentu. Respon akan
menimbulkan akibat tertentu dalam belajar, Dalam hal ini akibat yang ditimbulkan
memungkinkan siswa merasa puas sehingga dengan adanya rasa puas tersebut
belajarnya pun akan lebih ditingkatkan sebaliknya, jika siswa tidak merasa puas,
maka ia akan berusaha mencari respon lain sampai mencapai tujuan yang
dikehendakinya, Jika kondisi tersebut tidak memberikan respon positif, maka ada
beberapa kemungkinan yang timbul antara lain kembali pada kegiatan semula,
diam (apatis) atau berusaha mencari bentuk kompetensi yang lain. Respon akan
menimbulkan akibat tertentu pada diri siswa setelah mengikuti proses
pembelajaran , sehingga respon merupakan factor yang sangat penting dalam
belajar, karena seorang siswa tidak mungkin mengalami perubahan tanpa adanya
respon yang muncul pada dirinya. Berdasarkan alat yang digunakan, respon itu
dapat dibedakan atas beberapa bagian , yaitu : (1) Respon suara atau auditif,
tanggapan yang dihasilkan melalui pengamatan pendengaran, dari sesuatu yang
kita dengar diperoleh tanggapan suara atau tanggapan auditif, yang selanjutnya
terdapat
tanggapan
disadari,
(2)
Respon bawah sadar adalah tanggapan yang sewaktu-waktu akan muncul kembali
ke kesadaran jika ada perangsang (stimulus) yang relevan atau dapat bersatu
dengan tanggapan baru. (3) Respon tak sadar adalah tanggapan yang ditekan
untuk tidak ditangkap lagi, karena tanggapan tersebut tidak dikehendaki lagi.
13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
mendukung
uraian/analisis
pembahasan.
Selain
itu
penulis
juga
14
Alternatif Jawaban
Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
SS
TS
STS
X =
(Arikunto, 2003:371)
Keterangan :
__
= jumlah siswa
Data respon siswa dianalisis secara deskriptif berdasarkan skor rata-rata
(X )
Pedoman penggolongan respon siswa selanjutnya dapat dinyatakan seperti
pada Tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2 Pedoman Penggolongan Respon Siswa
No
Kriteria
Kategori
X < 40,0
SangatKurangPositif
KurangPositif
CukupPositif
Positif
X 80,0
SangatPositif
15
16
BAB IV
PEMBAHASAN
metode
18
SKOR ITEM
Jumlah
KATEGORI
85
Sangat Positif
66
Cukup Positif
67
Positif
71
Positif
79
Positif
73
Positif
77
Positif
92
Sangat Positif
89
Sangat Positif
72
Positif
91
Sangat Positif
85
Sangat Positif
81
Sangat Positif
82
Sangat Positif
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
10
11
12
13
14
19
NO.
SKOR ITEM
Jumlah
KATEGORI
79
Positif
84
Sangat Positif
83
Sangat Positif
84
Sangat Positif
87
Sangat Positif
71
Positif
86
Sangat Positif
87
Sangat Positif
75
Positif
88
Sangat Positif
84
Sangat Positif
79
Positif
86
Sangat Positif
83
Sangat Positif
83
Sangat Positif
83
Sangat Positif
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Jumlah
2432
Rata-rata kelas
81.1
6.9
20
Sangat Positif
Pada tabel diatas, penulis meminta 30 orang siswa yang sebelumnya sudah
mengikuti pembelajaran sejarah yang menggunakan metode sosiodrama untuk
mengisi sebuah angket yang berisi 20 macam pernyataan terkait respon siswa
terhadap pembelajaran sejarah yang menggunakan metode sosiodrama. Hasilnya
adalah dari 30 orang siswa, 19 orang menunjukkan respon yang sangat positif, 10
orang menunjukkan respon positif, dan 1 orang menunjukkan respon cukup
positif. Dimana, setelah dirata-ratakan, dengan hasil rata-rata 81,81, dapat
disimpulkan
bahwa
penerapan
metode
pembelajaran
sosiodrama
21
dalam
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
1. Metode pembelajaran sosiodrama adalah suatu proses pembelajaran dalam
bentuk permainan yang disesuaikan dalam dunia anak seusianya yang
melibatkan interaksi dua siswa atau lebih tentang suatu topik dimana siswa
memainkan peran atau mendramatisasikan tingkah laku sesuai dengan
tokoh yang ia lakoni, dalam hubungan sosial antar manusia.
2. Berdasarkan hasil observasi dan hasil perolehan data angket respon siswa,
dapat disimpulkan
bahwa
siswa
merasa
tertarik
dengan
model
5.2 Saran-Saran
1. Dalam penerapan metode ini dibutuhkan kerjasama antara guru dan siswa,
jadi baik siswa maupun guru berperan besar dalam keberhasilan penerapan
metode ini pada pembelajaran sejarah.
2. Dalam pemilihan materi sebaiknya diperhatikan dengan baik karena jika
salah memilih materi, metode ini tidak akan berjalan dengan baik.
22
DAFTAR PUSTAKA
Gani,
Dadang.
2012.
Respon
dalam
Sebuah
Kajian
Teoritis.
(http://dadanggani.blogspot.co.id/2012/11/respon-dalam-sebuah-kajianteoritis.html?m=1 diakses tanggal 31 Oktober 2015)
Adya
Mubakhit,
Abit.
2012.
Model
Pembelajaran
Sosiodrama.
(https://abitadya.wordpress.com/2012/02/28/32/ diakses pada tanggal 27
Oktober 2015)
Setianto, Yudi. 2011. Hakekat Pembelajaran Sejarah dan Permasalahannya.
Laboratorium
IPS
P4TK
PKn
dan
IPS
Batu.
(https://asosiasiwipknips.wordpress.com/2011/09/26/artikel-sejarah/ diakses
tanggal 31 Oktober 2015)
Wulan Ari Haryanti, Dwi. 2014. Penggunaan Metode Sosiodrama Untuk
Meningkatkan Hubungan Sosial Anak Usia Dini Di Bustamul Afhfal
Aisyiyah Tirto 2 Salam Magelang Jawa Tengah Tahun Ajaran 2013-2014.
Makalah. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
23
LAMPIRAN
24
Lampiran 1
NASKAH DRAMA PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
PERISTIWA RENGASDENGKLOK
Narasi: Rengasdengklok adalah nama sebuah kota kecil di Jawa Barat yang
mewakili lahirnya HUT Kemerdekaan Republik Indonesia. Latar belakang
terjadinya peristiwa tersebut ialah adanya perbedaan pendapat antara golongan
muda dan golongan tua. Golongan muda sangat menginginkan Bangsa Indonesia
membangun kemerdekaan sendiri, bersikap mandiri tanpa bantuan dari PPKI
yang merupakan organisasi bentukan Jepang. Namun dilain pihak Golongan Tua
bersikeras bahwa kemerdekaan Bangsa Indonesia harus dilaksanakan melalui
sidang PPKI.
Narasi: Dikediaman Ir.Soekarno dan Moh. Hatta, sebagai perwakilan Golongan
Muda, Sultan Syahrir, menemui Ir.Soekarno dan Moh. Hatta untuk medesak
Soekarno dan Moh. Hatta segera melakukan proklamasi kemerdekaan.
Sultan Syahrir
: Bangsa Indonesia adalah bangsa yang dapat berdiri
sendiri. Kita tidak memerlukan uluran tangan Jepang untuk menyatakan diri
merdeka! (berbicara dengan tegas kepada Ir.Soekarno dan Moh.Hatta)
Ir. Soekarno
: Kami menghargai pendapat kalian, tapi kita tidak boleh
gegabah. Bangsa Indonesia memang dapat berdiri sendiri, namun saat ini Jepang
masih menduduki Indonesia dan mereka bersenjata lengkap, tidak ada cara lain
yang lebih aman selain memproklamasikan kemerdekaan lewat sidang PPKI.
Bersabarlah golongan muda, Bangsa Indonesia pasti merdeka! (dengan nada
bijak)
Drs. Moh Hatta
: Musuh Bangsa Indonesia bukanlah Jepang saja,
melainkan Belanda juga. Kita tidak boleh gegabah dan salah melangkah
(menimpali ucapan Soekarno)
Sultan Syahrir
: PPKI adalah organisasi buatan Jepang! Posisi Jepang kini
semakin terdesak dan Jepang tidak serius menangani soal kemerdekaan Bangsa
Indonesia. Kita harus cepat melakukan proklamasi (berbicara dengan tegas dan
lantang)
Narasi: Akhirnya perundingan tersebut pun berakhir dengan perbedaan pendapat
antara golongan muda dan golongan tua.
Narasi: Rabu, 15 Agustus 1945. Desas-desus mengenai menyerahnya Jepang
terhadap pasukan Sekutu mulai tersebar. Kabar tersebut pun juga sampai ke
telinga para Golongan Muda yang dari awal sudah khawatir dengan nasib
24
Chairul Saleh
: (membuka rapat) Saudara-saudara sekalian pasti sudah
mendengar mengenai kabar menyerahnya Jepang kepada Sekutu. Tujuan saya
mengundang kalian dalam rapat ini adalah untuk membahas masalah nasib
Kemerdekaan Bangsa Indonesia ini! Kemerdekaan bangsa ini ialah milik kita,
milik rakyat Indonesia sendiri! Bukan orang lain sekalipun itu Jepang ataupun
Sekutu! (berbicara dengan nada tegas dan semangat)
Darwis
: Saya setuju dengan pendapat Anda. Apalagi dengan
kabar jika Jepang sudah menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Bisa-bisa bukan
Jepang, tapi Belanda yang akan menjajah negeri ini!
Armansyah
: Tapi bagaimana jika Ir.Soekarno dan Moh.Hatta tetap
bersikeras dengan pendapat mereka? Ini menjadi penghambat dari rencana kita,
lalu bagaimana solusinya? (dengan wajah bingung menatap rekannya yang lain)
Wikana
: (mengelus dagu sambil berpikir) Kita harus
mendesak mereka bagaimanapun caranya agar mereka mau memproklamasikan
kemerdekaan pada tanggal 16 Agustus 1945
Abubakar
: (mengangguk) Saya sangat setuju dengan pendapat
Saudara Wikana. Kita tidak memiliki banyak waktu lagi, kita harus mengadakan
perundingan kembali bersama Ir. Soekarno dan Moh. Hatta
Peserta rapat lainnya : Ya kami setuju
Chairul Saleh
: (mengangguk sambil tersenyum) Baiklah sudah kita
putuskan bersama jika kita akan melakukan perundingan lagi untuk mendesak
Soekarno-Hatta agar memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 16 Agustus
1945. Untuk itu, saya menunjuka Saudara Wikana dan Saudara Darwis untuk
menemui Soekarno dan Hatta untuk menyampaikan hasil rapat kita hari ini
Darwis dan Wikana
Chairul Saleh
: Kemerdekaan Indonesia hak dan soal rakyat Indonesia
sendiri, tak dapat digantung-gantungkan pada orang atau kerajaan lain, untuk
menyatakan bahwa Bangsa Indonesia sudah sanggup merdeka dan sudah tiba
saatnya merdeka, baik menurut keadaan maupun apapun itu, Indonesia harus
merdeka! (mengepalkan tangannya ke atas dengan penuh semangat)
25
Narasi: Pukul 22.00 WIB dikediaman Soekarno dan Hatta etikat baik Darwis dan
Wikana menyampaikan hasil perundingan Golongan Muda kemarin.
Wikana
: Ir. Soekarno, berdasarkan hasil rapat kami
memutuskan jika Kemerdekaan Indonesia hak dan soal rakyat Indonesia sendiri,
tak dapat digantung-gantungkan pada orang atau kerajaan lain, untuk
menyatakan bahwa Bangsa Indonesia sudah sanggup merdeka dan sudah tiba
saatnya merdeka, baik menurut keadaan maupun apapun itu, Indonesia harus
merdeka! (berbicara dengan tegas)
Ir.Soekarno
: Saya mengerti maksud Saudara, namun saya tetap pada
pendirian saya. Saya tidak ingin bertindak gegabah, Jepang masih tetap berkuasa
dan bersenjata lengkap, sebab jika kemerdekaan Indonesia diproklamasikan di
luar PPKI pasti akan dicegah Jepang (berbicara dengan lantang sambil menatap
Wikana dan Darwis)
Darwis
: Kita harus melakukannya di luar sidang PPKI. Jika kita
mengadakan sidang PPKI terlebih dahulu, maka kemerdekaan Indonesia akan
dianggap sebagai ciptaan Jepang dan pasti akan dihancurkan oleh pasukan Sekutu
yang tidak lama lagi pasti akan tiba di Indonesia! Kita tidak bisa menundanya
lagi!
Moh. Hatta
: Tapi tetap itu terlalu berbahaya. Kita tidak boleh
meremehkan pasukan Jepang yang masih di Indonesia. Kita harus mengambil
langkah teraman atau apa yang selama ini kita perjuangkan akan sia-sia
Narasi: Rasa kecewa Darwis dan Wikana tak dapat disembunyikan. Pukul 24.00
pertemuan selesai.
16 Agustus 1945, Golongan Muda mengadakan pertemuan lagi di Asrama
Baperpi, Jl. Cikini No. 71, Jakarta.
Darwis
: Seperti yang sudah saya bilang, baik Soekarno maupun
Moh. Hatta tetap kukuh pada pendapat mereka (menatap Chairul Saleh)
Sukarni
: Kita harus segera bertindak! Kita harus
mengamankan Soekarno dan Moh. Hatta dari pengaruh Jepang. Kita harus
melancarkan taktik penculikan, tidak ada cara lain lagi dan tidak ada waktu untuk
berpikir lagi atau kita akan kehilangan kesempatan untuk merdeka (menatap
Chairul Saleh dengan yakin)
Chairul Saleh
: Baiklah saya mengerti. Kita akan menculik Soekarno dan
Moh. Hatta, kita selamatkan mereka dari tangan Jepang dan laksanakan
proklamasi tanggal 16 Agustu 1945. Untuk itu saya menunjuk Saudara Shoedanco
26
Singgih untuk memimpin rencana penculikan ini bersama dengan Saudara Yusuf
Kunto dan Saudara Sukarni (menatap satu persatu Soedanco, Yusuf Kunto, dan
Sukarni)
Sukarni
: Bung Karno, maaf tapi Anda harus ikut dengan
kami. Kami tidak mempunyai pilihan lain!
Ir. Soekarno
Yusuf Kunto
: Kami akan menjelaskannya nanti, sudah tidak ada
banyak waktu lagi!
Soedanco Singgih
: Tenang saja Fatmawati dan Guntur akan kami bawa
serta. Ayo pergi! (berjalan dengan sedikit menyeret Soekarno yang maish
berusaha memberontak)
Narasi: Menjelang subuh Pukul 04.00 WIB mereka langsung menuju
Rengasdengklok, pengawalan PETA sangat ketat dimana pengawalan diadakan
saat sahur, kebetulan saat itu bulan puasa. Sampai di Rengasdengklok, Bung
Karno dan Bung Hatta ditempatkan di sebuha cudan (kompi) tentara PETA
pimpinan Cudanco Subeno.
Sukarni
: Begini, sebelumnya maaf kami membawa
saudara sekalian dengan paksa kemari. Kami tak bisa menunggu lebih lama lagi
untuk kemerdekaan Indonesia. Jadi mohon pertimbangkan kembali.
Soekarno
: Mohon bersabar, Bung Sukarni. Kami tahu para golongan muda
tak sabar, namun semua butuh waktu.
27
Soekarno
: Begini, saya akan secepatnya melakukan proklamasi
kemerdekaan Republik Indonesia dengan segera setelah kembali ke Jakarta. Saya
berjanji.
C. Singgih
: Baiklah, saya akan cepat kembali ke Jakarta dan menyampaikan
rencana proklamasi kepada rekan-rekan dan pemimpin yang ada di Jakarta.
Sebelumnya, Terimakasih banyak, Saudara Soekarno.
Di Jakarta Ahmad Subardjo melakukan diskusi dengan Wikana.
Ahmad Subardjo: Bagaimana, saudara Wikana? Apakah saudara setuju
proklamasi tersebut dilaksanakan di Jakarta?
Wikana
: Baiklah, saya setuju. Setelah ini, Jusuf Kunto akan
mengantarkan saudara dan sekretaris pribadi anda pergi ke Rengasdengklok untuk
menjemput Soekarno dan Hatta.
Narasi: Dan sepakatlah para Golongan Tua dan Para pemuda, Proklamasi akan
dilaksanakan di Jakarta. Semula Sukarni menolak pelaksanaan Proklamasi
tersebut di Jakarta, namun setelah Ahmad Subardjo memberikan Jaminan,
Sukarni menyatakan kesetujuannya. Diputuskan pada malam itu juga agar
semuanya kembali ke Jakarta.
28
Ir. Soekarno
: Kami berencana akan memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 besok. Kami ingin meminta pendapat Anda
Nishimura
: (menatap Soekarno sambil mengerutkan kening) Garis
kebijakan Panglima Tentara ke-16 di Jawa adalah Dengan menyerahnya Jepang
kepada Sekutu berlaku ketentuan bahwa tentara Jepang tidak diperbolehkan lagi
mengubah status quo (status politik Indonesia). Sejak tengah hari sebelumnya,
tentara Jepang semata-mata sudah merupakan alat Sekutu dan diharuskan tunduk
kepada Sekutu. Maka berdasarkan garis keb ijakan tersebut, saya melarang kalian
untuk mengadakan rapat PPKI dalam rangka proklamasi kemerdekaan (berbicara
dengan tegas dan lantang)
dalam perumusan teks proklamasi berkumpul dalam dua ruangan yaitu ruang
makan dan serambi depan. Ir.Soekarno, Moh. Hatta, dan Ahmad Soebarjo
berkumpul di ruang makan untuk melaksanakan perumusan. Sebagai tuan rumah,
Maeda tidak ikut campur, ia lebih memilih untuk kembali ke kamarnya. Tiga
exponen pemuda, yaitu Sukarni, Sudiro, dan B.M Diah menyaksikan Soekarno,
Moh. Hatta, dan Ahmad Soebardjo membahas perumusan naskah proklamasi.
Ir. Soekarno
: (memegang pena) Baiklah saudara-saudara, kita mulai
perumusan teks proklamasi ini. Menurut Saudara sekalian apa kalimat pertama
yang tepat? (menatap satu persatu anggota rapat)
Ahmad Subardjo
: Saya ingin mengutip satu kalimat dari Piagam Jakarta
yang berbunyi Atas berkat rahmat Allah, maka rakyat Indonesia dengan ini
menyatakan kemerdekaannya dan saya sempurnakan menjadi Kami Bangsa
Indoensia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia bagaimana? (menatap
peserta rapat yang lain)
B.M Diah
Sudiro
: Ya saya juga
Sukarni
Ir. Soekarno
Soebardjo)
Moh. Hatta
: Lalu bagaimana jika kalimat selanjutnya Hal-hal yang
mengenai perpindahan kekuasaan dll, diselenggarakan dengan cara seksama dan
dalam tempo sesingkat-singkatnya Apa Anda setuju?
Ir. Soekarno
Saudara setuju?
Ir. Soekarno
Narasi: Menjelang pagi pada tanggal 17 Agustus 1945 teks proklamasi berhasil
dirumuskan oleh Ir. Soekarno, Drs. Moh Hatta, dan Ahmad Subardjo yang
disaksikan oleh Sukarni, Sayuti Melik, B.M Diah, dan Sudiro. Namun, kini muncul
masalah baru tentang siapa yang akan menandatangani naskah tersebut.
Ir. Soekarno
: Baiklah, sekarang saya akan membacakan naskah
proklamasi yang sudah kita rapatkan
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l. diselenggarakan dengan
tjara seksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja
Sudiro
Ir. Soekarno
: Menurut saya, sebaiknya naskah ini ditanda tangani oleh
semua peserta rapat yang hasir sekarang
Moh. Hatta
: Iya, saya setuju. Kita semua akan menandatangani
naskah ini sebagai wakil-wakil bangsa
Sudiro
: Saya tidak setuju. Kami, Golongan Pemuda, tidak ingin
naskah proklamasi ditandatangani oleh anggota PPKI yang hadir di rapat ini.
PPKI adalah organisasi bentukan Jepang! Kami tidak ingin ada campur tangan
Jepang disini! (menatap tegas Soekarno dan Hatta)
Sukarni
: (berdehem) Saya punya usul, bagaimana jika
Bung Karno dan Bung Hatta yang menandatangani naskah ini sebagai wakil-wakil
Bangsa Indonesia? (menatap satu persatu anggota rapat)
31
Ir. Soekarno
: Baiklah karena sudah disetuji, saya mohon Saudara
Sayuti Melik untuk mengetik naskah ini dengan beberapa perubahannya
(menyodorkan naskah proklamasi yang ditulisnya)
Sayuti Melik
: Baiklah, saya mengerti (menerima naskah tersebut
kemudian mulai mengetik)
Narasi: Terdapat tiga perubahan dalam pengetikan ini. Pertama kata tempoh
diganti menjadi tempo, kedua kata wakil-wakil bangsa Indonesia menjadi
Atas nama Bangsa Indonesia dan yang ketiga adalah penulisan tanggal yaitu
Djakarta 17-8-05 diganti menjadi Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen05.
Sesudah ditandatangani oleh Soekarno dan Moh. Hatta, naskah inilah yang
dianggap sebagai naskah autentik (sejati). Perumusan teks peroklamasi baru
selesai pukul 04.00 WIB pagi hari tanggal 17 Agustus 1945.
Sukarni
: Saya ingin memberi tahukan bahwa warga
Jakarta dan sekitarnya telah diserukan untuk berkumpul di Lapangan Ikada guna
mendengarkan pembacaan naskah proklamasi (dengan nada serius)
Ir. Soekarno
: Saya tidak setuju, saya khawatir akan timbul bentrokan
antara rakyat dan penguasa militer Jepang. Bagaimana kalau pembacaan
proklamasi dilakukan di halaman rumah saya?
Peserta lainnya
pembacaan proklamasi
Demikianlah usul tersebut disetujui oleh semua peserta rapat yang hadir. Sesuai
kesepakatan, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan di Jalan
Pegangsaan Timur No.56, Jakarta pada hari Jumat Pukul 10.00 WIB
32
PROKLAMASI KEMERDEKAAN
Narasi: Pada hari jumat tanggal 17 Agustus 1945 di kediaman Ir. Soekarno, di
Jalan Pegangsaan Timur No.56 Jakarta diadakan persiapan untuk Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia. Sejumlah pemuda yang tergabung dalam barisan
pelopor telah memadati halaman rumah. Untuk menjaga keamanan dan
ketertiban jalannya upacara proklamasi, dr. Muwardi meminta Syodanco Latief
Hendraningrat untuk berjaga jaga di sekitar rumah Soekarno.
dr. Muwardi
: Latief, tolong anda jaga tempat ini sebaik baiknya agar
pelaksanaan upacara proklamasi berlangsung tertib dan aman.
Syodanco Latief
melaksanakan amanat dari
dr. Muwardi
Syodanco Latief
: Arifin, untuk menjaga jika terjadi kekacauan yang
dibuat Jepang, anda selaku pimpinan pasukan harus selalu siap siaga di dekat
pesawat telepon di rumah Soekarno, sewaktu waktu pasukan ini bisa dihubungi
lewat pesawat telepon.
Arifin Abdurrahman : Baik Latief. Saya akan melaksanakan tugas ini.
Suwiryo
: Mr. Wilopo, saya ingin memberikan suatu tugas yang sangat
penting pada anda.
Mr. Wilopo
: Tugas apa yang ingin anda berikan pada saya Pak Suwiryo?
Suwiryo
: Saya ingin agar anda mempersiapkan segala peralatan yang
dibutuhkan dalam pembacaan teks proklamasi.
Mr. Wilopo
Setelah itu Mr. Wilopo pergi ke tempat pemilik Toko Radio Satria di Salemba
Tengah 24, Gunawan.
33
Mr. Wilopo : Gunawan saya kemari hendak meminjam mikrofon dan pengeras
suara milikmu, untuk pembacaan teks proklamasi kemerdekaan. Itupun kalau
anda tidak keberatan.
Gunawan
: Oh, tentu saja saya tidak keberatan, kalau untuk pembacaan teks
proklamasi, kenapa tidak? Silakan anda bawa mikrofon beserta pengarah suara
milikku ini. Saya juga akan mengirim salah seorang teknisi untuk membantu.
Mr. Wilopo
Gunawan
: Ya, saya akan melakukan apapun untuk membantu proklamasi
kemerdekaan (menatap Mr. Wilopo serius)
Narasi: Dilain pihak Sudiro meminta Suhud (salah seorang tokoh pemuda) untuk
menyiapkan satu tiang bendera.
Sudiro
: Suhud, tolong kau siapkan satu tiang bendera untuk upacara
proklamasi kemerdekaan.
Suhud
: Baik Pak Sudiro, saya akan segera menyiapkan tiang bendera
yang anda minta. (Suhud segera mengambil sebatang bambu, ia membersihkan
dan melubangi bambu itu)
Narasi: Menjelang pukul 10.00 WIB hampir semua tokoh tokoh pejuang telah
hadir di Pegangsaan Timur. Para pemuda yang telah menunggu sejak pagi hari
sudah tidak sabar lagi. Mereka mendesak dr. Muwardi untuk mengingatkan
Soekarno bahwa hari sudah siang.
dr. Muwardi : Bung Karno, hari sudah semakin siang. Kenapa pembacaan
proklamasi tidak segera dilakukan? Bukankah lebih cepat lebih baik? Lagipula
orang orang sudah menunggu sejak tadi pagi untuk menyaksikan pembacaan
proklamasi.
Ir. Soekarno : Karena Hatta belum datang. Pembacaan proklamasi akan
dibacakan kalau Hatta sudah datang. Saya tidak bisa membacakan proklamasi,
kalau Hatta tidak datang mendampingi saya.
34
Narasi: Tepat lima menit sebelum acara dimulai, Bung Hatta datang dan
langsung menemui Ir. Soekarno di kamarnya.
Ir. Soekarno
Drs. Moh Hatta
menunggu.
Ir. Soekarno
dimulai.
Drs. Moh. Hatta
proklamasinya.
Ir. Soekarno
: Mari.
Narasi: Keduanya kemudian keluar menuju ruang depan dengan langkah yang
tegap dan tegas. Upacara proklamasi kemerdekaan berlangsung tanpa protokol.
Latief Hendraningrat memberi aba aba siap kepada seluruh barisan pemuda.
Semua yang hadir berdiri tegak dengan sikap sempurna. Suasana menjadi sangat
hening. Soekarno mendekati mikrofon. Dengan suaranya yang mantap, Soekarno
mengucapkan pidato pendahuluan sebelum membacakan teks proklamasi.
35
36
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia. Halhal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l. diselenggarakan dengan tjara
seksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja
Narasi: Acara dilanjutkan dengan pengibaran sang saka Merah Putih hasil
jahitan Fatmawati Soekarno. Pengibar bendera adalah Suhud dan Latief
Hendraningrat. Suhud segera mengambil bedera Merah Putih di atas baki yang
sudah disediakan. Ia mengikat bendera tersebut ke tali tiang bendera dengan
bantuan Syodanco Latief Hendraningrat. Secara perlahan lahan mereka
menaikkan bendera Merah Putih.
Secara spontan hadirin mengiringi penaikan bendera dengan menyanyikan lagu
Indonesia Raya ciptaan W.R. Supratman. Hadirin kemudian mendengarkan
pidato dari Wakil Walikota Jakarta Suwiryo dan dr. Muwardi. Usai upacara,
mereka meninggalkan tempat bersejarah itu. Dengan demikian, selesailah
upacara singkat yang berlangsung selama sekitar satu jam.
37
Lampiran 2
ANGKET RESPON SISWA
TERHADAP PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN SOSIODRAMA
Pengantar
Pernyataan-pernyataan berikut menggambarkan respon anda terhadap
penerapan model pembelajaran sosiodrama, yang diterapkan dalam mempelajari
konsep-konsep sejarah khususnya untuk materi Proklamasi Kemerdekaan.
Semua indikator dikemas dalam suatu pernyataan. Tugas anda adalah
memberi tanggapan atau pendapat terhadap pernyataan yang diajukan dengan
memberi tanda rumput () pada salah satu pilihan yang sesuai dengan penilaian
anda tentang kebenaran pernyataan tersebut. Pilihan-pilihan tersebut adalah:
SS
TS
STS
Keterangan:
SS= Sangat Setuju, S = Setuju, RR = Ragu-Ragu, TS = Tidak Setuju, STS =
Sangat Tidak Setuju.
Pilihan-pilihan dalam pernyataan-pernyataan tersebut tidak ada satupun
yang merupakan pilihan benar. Pilihan yang benar adalah pilihan yang sesuai
dengan pendapat anda sendiri, bukan atas pendapat teman anda yang lain. Di
samping itu , jawaban anda tidak akan mempengaruhi prestasi belajar anda di
Sekolah. Oleh sebab itu, anda dimohon membaca setiap pernyataan tersebut
dengan seksama dan mengisi pilihan dengan sejujur-jujurnya.
38
No
1
10
Alternatif Jawaban
SS S
RR TS
Daftar Pernyataan
Melalui penerapan model pembelajaran
sosiodrama, saya merasa senang dan
antusias mengikuti pembelajaran sejarah,
karena konsep-konsep dan materi
disajikan dalam bentuk drama
Dengan diterapkannya model
pembelajaran sosidrama, saya merasa
pelajaran sejarah menjadi lebih menarik
dan menyenangkan
Melalui tahap-tahap pembelajaran
sosiodrama, saya merasa terlibat penuh
dalam setiap kegiatan pembelajaran dan
mendapat kesempatan untuk
menunjukkan potensi saya di depan kelas
Melalui model pembelajaran sosiodrama,
sayamerasa lebih menikmati proses
belajar mengajar dan saya tidak merasa
mengantuk selama proses pembelajaran
Melalui penerapan model pembelajaran
sosiodrama, suasana kelas menjadi lebih
menyenangkan dan tidak membosankan
Melalui penerapan model pembelajaran
sosiodrama, saya mampu meraih hasil
belajar yang optimal
Penerapan model pembelajaran
sosiodrama memberi peluang kepada saya
untuk lebih mengembangkan diri sendiri
Melalui model pembelajaran sosiodrama,
saya merasa termotivasi untuk lebih aktif
dalam pembelajaran sejarah
Melalui model pembelajaran sosiodrama
saya merasa lebih mudah memahami dan
mengingat materi yang disampaikan
karena dipaparkan dalam bentuk drama
Melalui penerapan model pembelajaran
sosiodrama, saya merasakan pengalaman
belajar yang lebih menyenangkan dan
tidak membosankan, karena setiap siswa
diberikan kesempatan untuk terlibat
langsung dalam proses pembelajaran
39
STS
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
40
Saran
41
Lampiran 3
GAMBAR PROSES PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN METODE
SOSIODRAMA
43
44
45
Gambar 10. Di Jakarta, Ahmad Soebardjo menemui Wikana dan sepakat akan
segera memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia segera setelah SoekarnoHatta kembali ke Jakarta
46
Lampiran 4.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
1. Nama
: 16 Tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Status
: Pelajar
Alamat rumah
Alamat sekolah
: I Komang Kariana
Ibu
: Kadek Wilayani
Pekerjaan
Ayah
: Pegawai Swasta
Ibu
Hobi
Cita-cita
2. Nama
: 17 Tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Status
: Pelajar
Alamat rumah
Alamat sekolah
: I Nengah Parta
Ibu
: Anna Dami
47
Pekerjaan
Ayah
: POLRI
Ibu
Hobi
: Membaca,Menulis
Cita-cita
: Penulis
3. Nama
: Ni Kadek Wiraningsih
: 17 Tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Status
: Pelajar
Alamat rumah
Alamat sekolah
: I Nengah Sadia
Ibu
: Ni Nengah Asih
Pekerjaan
Ayah
: Buruh
Ibu
Hobi
Cita-cita
: Dokter
48