KONSEP NEGARA
A.
Rakyat
4.
berdasarkan
perjanjian-perjanjian
masyarakat
dan
tradisi
sosial
masyarakat. Teori ini meletakkan untuk tidak berpotensi menjadi Negara tirani,
karna berlangsungnya berdasar pada kontrak-kontrak antara warga Negara dengan
lembaga Negara. Penganut pemikiran ini antara lain Tomas Hobbes, Jhon Locke,
dan J .J Rousseu.
penting
demi
menghindari
konflik
di
antara
warga
Negara
dari
suatu
komisi
atau
pekerja
yang
melaksanakan
mandat
bersama tersebut.
Melalui pandangan ini, Rosseau di kenal sebagai peletak dasar bentuk
Negara yang berdaulatnya berada di tangan rakyat melalui perwakilan organisasi
politik mereka. Dengan kata lain, ia juga sekaligus di kenal sebagai penggagas
paham Negara demokrasi yang bersumberkan pada kedaulatan rakyat, yakni rakyat
berdaulat dan penguasa-penguasa Negara hanyalah merupakan wakil-wakil rakyat
pelaksana mandat bersama.
3.Teori Ketuhanan
Secara sederhana teori ini dapat di artikan bahwa negara terbentuk karena adanya
dominasi Negara kuat mealui penjajahan. Menurut teori ini, kekuatan menjadi
pembenaran (rasion dektre) dari terbentuknya sebuah negar a, melalui proses
penaklukan dan penduduk oleh suatu kelompok (etnis) atas kelompok tertentu di
mulailah proses pembentukan suatu Negara. Dengan kata lain, terbentuknya suatu
Negara karena pertarungan kekuaatan dimana sang pemenang memilki kekuatan
BAB II
BENTUK NEGARA DAN PEMERINTAHAN
A.
BENTUK NEGARA
Negara memiliki bentuk yang berbeda-beda, secara umum dalam kosep dan teori
modern, Negara terbagi dalam 2 bentuk; Negara kesatuan (unitarianisme) dan
Negara serikat (federasi).
1. Negara kesatuan
Negara kesatuan adalah bentuk suatu Negara yang merdeka dan berdaulat, dengan
satu
pemerintah pusat yang berkuasa dan mengatur seluruh daerah. Namun dalam
pelaksanaanya Negara kesatuan ini terbagi dalam dua macam sistem pemerintahan;
sentral dan otonomi.
a. Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi adalah sistem pemerintahan yang
langsung di
B. SUSUNAN PEMERINTAHAN
Pemerintah Pusat:
a. Konstitutif
Majelis Permusyawaran Rakyat
b. Legislatif
Dewan Perwakilan Rakyat
Dewan Perwakilan Daerah
c. Eksekutif
Presiden
Wakil Presiden
Kementrian
Lembaga Pementrian Nonkementrian
Lembaga Nonstruktural
d. Yudikatif
Mahkamah Agung
Mahkamah Konstitusi
komisi Yudisial
Tingkat daerah I
DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Provinsi
Gubernur
wakil Gubernur
Daerah Tingkat II
DPRD Kabupaten
Bupati/Walikota
Wakil Bupati?walikota
Tingkat Kecamatan
Camat
sekretaris camat
Tingkat desa/kelurahan
lurah
carek
BAB III
SISTEM PEMERINTAHAN
Sistem berasal dari bahasa inggris system berarti suatu keseluruhan yang
terdiri atas beberapa bagian yang mempunyai hubungan fungsional. Sedangkan
pemerintahan awalnya berasal dari kata pemerintah. Pemerintah merupakan alat
negara yang dapat menetapkan aturan serta memiliki kekuatan untuk memerintah.
Pemerintahan dalam arti luas adalah lembaga-lembaga Negara yang
menjalankan segala tugas pemerintah baik sebagai lembaga eksekutif, legislatif
eksekutif
beserta
jajarannya
dalam
rangka
mencapai
tujuan
penyelenggaraan negara.
Sistem pemerintahan diartikan sebagai tatanan yang terdiri dari komponen
pemerintahan yang saling mempengaruhi dalam pencapaian tujuan dan fungsi
pemerintahan.
Kekuasaan
dalam
suatu
Negara
menurut
Montesquieu
undang-undang
atau
kekuasaan
menjalankan
pemerintahan,
SISTEM PARLEMENTER
Sistem pemerintahan parlementer adalah sistem pemerintahan yang
dipimpin oleh perdana menteri, dimana menteri-menteri (eksekutif) bertanggung
jawab kepada parlemen (DPR). Dalam sistem pemerintahan ini, parlemen
mempunyai kekuasaan yang besar dan mempunyai kewenangan untuk melakukan
pengawasan terhadap eksekutif.
Badan eksekutif atau kabinet dipimpin oleh perdana menteri dan dibantu
oleh para menteri. Apabila kabinet dalam menjalankan penyelenggaraan
pengaruh mereka yang besar diparlemen dan partai, anggota kabinet dapat
mengusai parlemen.
B.
SISTEM PRESIDENSIIL
Sistem pemerintahan presidential merupakan sistem pemerintahan di mana
kepala pemerintahan dan kepala negara dipegang oleh presiden dan pemerintah
tidak bertanggung jawab kepada parlemen (legislatif). Menteri bertanggung jawab
kepada presiden karena presiden berkedudukan sebagai kepala Negara sekaligus
kepala pemerintahan.
Menurut para ahli kenegaraan, gagasan ini muncul karena adanya pengaruh
ajaran Trias Politica yang dikemukakan oleh Montesquieu. Trias Politica
merupakan suatu ajaran tentang system pemisahan kekuasaan (separation of
power), yaitu kekuasaan eksekutif dipegang oleh badan yang dalam menjalankan
tugasnya tidak bertanggung jawab parlemen, tetapi bertanggung jawab kepada
rakyat karena dipilih langsung oleh rakyat.
Beberapa negara yang menganut sistem pemerintahan presidensial
diantaranya Amerika Serikat, Pakistan, Argentina, Filiphina, termasuk Indonesia.
Ciri pemerintahan Presidensial:
- Kedudukan presiden adalah sebagai kepala Negara dan sebagai kepala
pemerintahan.
- Pemerintahan Presidensial didasarkan pada prinsip pemisahan kekuasaan.
- Presiden dan parlemen dipilih melalui pemilu.
- Eksekutif tidak mempunyai kekuasaan untuk menyatu dengan Legislatif.
- Presiden dan parlemen tidak dapat saling menjatuhkan Karena kedua lembaga ini
dipilih langsung oleh rakyat dan bertanggung jawab kepada rakyat.
2)
Sistem parlemen dua kamar merupakan praktik pemerintahan yang menggunakan dua
kamar legislatif atau parlemen yang semu, yakni sistem tersebut seakan-akan terlihat 2
(dua) ataupun juga lebih, namun sesungguhnya tergabung di dalam 1(satu)
kelembagaan. Biasanya, sistem ini merupakan sistem campuran (modifikasi) yang
dibentuk atas situasi dan kondisi Politik ketatanegaraan di masing-masing negara
Bentuk parlemen dengan sistem dua kamar ini dapat dibedakan sebagai berikut.
a)Federalisme Negara-negara seperti Amerika Serikat, Australia, Brazil, India, dan
Jerman mengaitkan sistem dua kamar dengan struktur politik federal mereka. Misalnya
di Amerika Serikat, Australia, dan Brazil, masing-masing negara bagian mendapatkan
jumlah penduduk antara masing-masing negara bagian. Hal ini untuk memastikan
bahwa negara bagian yang lebih sedikit penduduknya tidak berada dibawah bayangbayang negara-negara bagian yang penduduknya lebih banyak. Akan tetapi, di majelis
rendah, kursi dimenangkan berdasarkan jumlah penduduk. Di India dan Jerman,
majelis tinggi.
variasi
dari
sistem
3.
Swiss
Swiss adalah suatu Negara federal yang tunduk pada konstitusi 1874, yang telah berkali-kali
diamandemen. Sistem politik swiss merupakan gabungan demokrasi langsung dan
tak langsung dengan prinsip federalisme, dimana unit-unit pemerintahan subnasional
diberikekuasaan luas. Kekuasaan tertinggi terletak ditangan rakyat, yang memiliki wakilwakilnya dan juga melakukan fungsi legislatip dengan cara referendum. Dalam
pemilu federal, semua wargaNegara berusia 18 atau lebih memiliki hak pilih.Di bawah
sistem federalisme swiss, daerah-daerah yang disebut kanton dan setengahkanton
menjalankan seluruh kekuasaan pemerintahan, kecuali kekuasaan yang secara husushanya
diberikan kepada pemerintah federal. Kekuasaan pemerintah federal meliputi
kekuasaanmengumumkan peran dan damai; mengesahkan rakyat dan kesepakatan
persekutuan perang;melatih, mempersenjatai, dan mengarahkan angkatan bersenjata; serta
mengatur perdaganganluar negeri. Pemerintah federal juga mengatur lalulintas, jalur kereta
api dan komunikasi, danpembangkit tenaga listrik dan air, pendidikan tinggi dan masalah
buruh. Pemerintahan federaldan unit-unit subnasional (kanton dan komunal) memiliki
kekuasaan untuk menetapkan pajak.Kanton-kanton memiliki kebabasan dalam bidang secara
luas dan memiliki otonomiantministratif tingkat tinggi.Sistem demokrasi langsung di swiss
dijalankan melalui hak inisiatif dan hak referendum.Hak inisiagif adalah hak prakarsa rakyat
untuk mengajukan suatu usul, baik mengenai konstitusimaupun mengenai UU biasa.
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari pembahsan diatas maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan mengenai :
a) Bentuk Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik atau
lebih dikenal dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
b) Bentuk pemerintahan adalah suatu istilah yang digunakan untuk merujuk pada
rangkaian institusi politik yang digunakan untuk mengorganisasikan suatu negara
untuk menegakkan kekuasaannya atas suatu komunitas politik.
c) Dalam konsep teori modern negara terbagi dalam dua bentuk yaitu Negara Kesatuan
(Unitarianisme) dan Negara Serikat.
d) Dari sisi pelaksanaan dan mekanisme pemilihannya, bentuk pemerintahan
digolongkan dalam tiga kelompok yaitu monarki, oligarki dan demokrasi.
2.
Saran
Setelah membaca makalah di atas, maka penulis mengajak kepada para
pembaca dan secara luas kepada seluruh lapisan masyarakat agar mengedepankan
identitas
masyarakat
madani
dan
menanamkan
karakteristik-karakteristik