Anda di halaman 1dari 5

PENDIDIKAN KEWARGA NEGARAAN (PKN)

Bagaimana Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana


Atau Profesional

Praktik Kewarganegaraan 1

1.    Anda identifikasi sebuah masalah bangsa yang dapat diantisipasi melalui pendidikan
kewarganegaraan. Apakah masalah itu muncul dari perkembangan IPTEKS, tuntutan dan kebutuhan
masyarakat, ataukah tantangan global saat ini

2.    Kumpulkanlah data dan informasi untuk mendeskripsikan lebih lanjut tentang masalah tersebut

3.    Kemukakan program pendidikan kewarganegaraan seperti apa yang dapat dilakukan guna
mengantisipasi masalah tersebut

4.    Susunlah bentuk program tersebut secara tertulis

1.    Masalah Korupsi Di Indonesia

Korupsi atau rasuah (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak,
menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) adalah tindakan pejabat publik, baik politisi maupun pegawai
negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal
menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan
sepihak

Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar memenuhi unsur-unsur sebagai
berikut:

 perbuatan melawan hukum,

 penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana,

 memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi, dan

 merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.

Jenis tindak pidana korupsi di antaranya, tetapi bukan semuanya, adalah

 memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan),

 penggelapan dalam jabatan,

 pemerasan dalam jabatan,

 ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara), dan

 menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara).

Data Korupsi Menurut Undang-Undang

Uu no 31 tahun 1999 : tentang pemberantasan korupsi tindak pidana korupsi adalah setiap
orang yang dikategorikan melawan hukum, melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri,
menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalagunakan, menyalagunakan
kewenangan maupun kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang
dapat merugikan keungan Negara.

Uu No 20 Tahun 2001 : adalah tindakan melawan hukum dengan maksud memperkaya diri sendiri,
orang lain atau korupsi yang berakibat merugikan Negara.

Uu No 24 Tahun 1960 : adalah perbuatan seseorang yang dengan atau karena melakukan sesuatu
kejahatan dengan menyalahgunakan jabatan atau kedudukan.

Graph TPK Berdasarkan Jenis Perkara

Perkar Pengadaan Perijina Penyuapa Punguta Penyalahgunaa TPPU  Meringtang


a Barang/Jas n n n n Anggaran i Proses
a KPK
2004 2 0 0 0 0 0 0

2005 12 0 7 0 0 0 0
2006 8 5 2 7 5 0 0

2007 14 1 4 2 3 0 0
2008 18 3 13 3 10 0 0
2009 16 1 12 0 8 0 0

2010 16 0 19 0 5 0 0
2011 10 0 25 0 4 0 0

2012 8 0 34 0 3 2 2
2013 9 3 50 1 0 7 0

2014 15 5 20 6 4 5 3
2015 14 1 38 1 2 1 0

2016 14 1 79 1 1 3 0
2017 15 2 93 0 1 8 2

2018 9 0 78 0 0 4 2
2019 11 0 49 1 2 0 0

Kewajiban Penyelenggara Negara untuk melaporkan harta kekayaan diatur dalam UU Nomor 28 Tahun
1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme, UU
Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pindana Korupsi, dan Peraturan Komisi
Pemberantasan Korupsi Nomor 07 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pendaftaran, Pengumuman, dan
Pemeriksaan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara.

Bidang  Wajib Sudah lapor Belum Lapor Kepatuhan 


Lapor 
Eksekutif       238.014 157.116 80.898 66,01 %

Yudikatif 22.519  10.817 11.702  48,03 % 


Legislatif - MPR       2 1 1 50,00 %

Legislatif – DPR 536 115 421 21,46 %


Legislatif – DPD 80 46 34 57,50 %

Legislatif – DPRD 15.229 4.372 10.857 28,71 %


Pemilu Legislatif DPR RI     481 2 479 0,42 %

Pemilu Legislatif DPD RI 90 59 31 65,56 %


Pemilu Legislatif DPRD 1.806 29 1.777 1,61 %

BUMN/BUMD 25.426 21.436 3.990 84,31 %


Total 304.183 193.993 110.190 63,78 %
Akar Permasalahan Terjadinya Korupsi

Korupsi terjadi akibat tindahkan melawan hukum, melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri,
menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalagunakan, menyalagunakan
kewenangan maupun kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang
dapat merugikan keungan Negara.

Terjadi karena adanya 3 (tiga unsur) yaitu:

1.    niat

2.    kemampuan

3.    peluang

factor pendukung korupsi :

1.    sistem Negara yang buruk

2.    kemiskinan

3.    sifat rakus dan tamak yang dimiliki oleh manusia

4.    gaya hidup konsumtif

Hubungan Dengan Pendidikan Kewarganegaraan

Hubungannya dengan Pendidikan kewarganegaraan yaitu :

Yaitu : tindahkan yang melangar, melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri,


merugikan orang lain ataupun keuangan Negara. Hubungannya dengan pendidikan kewarganegaraan
mengajarkan kita tentang moral dalam kehidupan dan mengamalkan pancasilah dalam kehidupan,
bahkan undang undang yang mengatur.

2.    Mencari Data

a.    Jawa Timur rawan korupsi 1.772 laporan, 35 pengaduan terverifikasi KPK. KPK selama periode 2015-
2018 telah menerima 1.772 laporan dan atau pengaduan dari masyarakat Jawa Timur. Pengaduan itu di
tindaklanjuti dan dilakukan verifikasi hasilnya 35 pengaduan telah terverifikasi.

b.    Kasus BLBI (Bantuan Likuiditas Nak Indonesia) satu dasarwarsa ini juga menjadi salah satu kasus
korupsi terbesar yang pernah ada di Indonesia ( tanah air ). Menurut KPK kerugian Negara akibat kosupsi
ini mencapai Rp. 3,7 triliun.

c.    Kasus E-KTP menjadi kasus korupsi yang fenomenal. Kasus ini menyeret mantan ketua Partai Golkar
(Satya Novanto) yang bergulir sejak 2011 dengan total kerugian mecapai Rp. 2,3 triliun.

3.    Program Pendidikan Kewarganegaraan Yang Akan Dilakukan

Yang akan dilakukan guna mengatasi masalah korupsi di Indonesia yaitu dengan cara :
a.    Memperbaiki pendidikan karakter bangsa.

b.    Pendidikan anti korupsi

c.    Menerbitkan panduan pencegahan korupsi

d.    Memberikan pemahaman tentang korupsi

e.    Memperkuat pendidikan kewarganegaran

f.     Memberikan sosialisasi tentang anti Korupsi

4.    Susunan Program

1.    Memperbaiki pendidikan karakter bangsa : melalui pendidikan karakter bangsa Indonesia dapat di
ajarkan tentang pentingnya karakter berbangsa dan bernegara. Sejalan dengan perkembangan
perkembangan zaman, pendidikan dilaksanakan secara sistematis dalam bentuk formal di sekolah atau
madrasah. Dengan memperbaiki pendidikan karakter membentuk watak, sikap serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka memberi pemahaman tentang korupsi.

2.    Pendidikan anti korupsi : pendidikan anti korupsi bertujuan untuk memberikan pengetahuan yang
cukup tentang seluk-beluk korupsi dan pemberantasan serta menanamkan nilai-nilai anti korupsi

3.    Menerbitkan panduan pencegahan : dengan cara ini kita dapat memberikan suatu modul yang
nantinya apabilah nnti yang mengunakan dapat memberikan pemahaman kepada sesorang. Dengan ini
kita dapat memberikan cara pencegahannya.

4.    Memberikan pemahaman tentang korupsi :untuk memiliki pengetahuan yang benar dan tepat kita
perlu mendapat informasi terutama mengenal tindakan pencegahan korupsi.

5.    Memperkuat pendidikan kewarganegaraan : dengan memperkuat pendidikan kewarganegaraan


cukup memperkuat karakter dan moral setiap individu. Dan implementasinya yang cukup sempurna.

6.    Memberikan sosialisasi tentang anti korupsi : yang dimaksut ialah memberikan sosialisasi bertujuan
dan bermaksud untuk memberikan pengetahuan dan wawasan tentang atau mengenai korupsi.

Anda mungkin juga menyukai