Anda di halaman 1dari 12

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Moral
Moral dalam bahasa latin disebut “mores”, kata ini disebut sebagai moralitas,
yaitu mengenai kesusilaan (mores) yang berasal dari “mos” atau “moris” yang artinya
kesusilaan atau kebiasaan baik yang berlaku pada sesuatu kelompok tertentu.
Moral adalah ajaran kesusilaan atau dengan kata lain, ajaran tentang asas
dan kaidah kesusilaan yang dapat dipelajari secara sistematik. Moral berbicara
tentang suatu tindakan, perilaku, ucapan seseorang dalam interaksinya dengan sesama
manusia.
Pada dasarnya, moral adalah turunan dari produk budaya dan agama, dan
setiap budaya memiliki standart moral yang bervariasi sesuai dengan sistem nilai yang
telah berlaku dan telah terbangun lama dalam masyarakat tersebut.
Menurut Hurlock (1990), moral adalah sopan santun, kebiasaan, adat istiadat
dan aturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi anggota suatu budaya. Definisi
ini memberi stimulus bagi kita agar dapat membaca bagaimana kondisi moral bangsa
Indonesia saat ini dalam tanggung jawab penggunaan IPTEK.
Manusia memiliki karakter ganda, yaitu sebagai mahkluk social dan mahkluk
individu. Hal itu membuktikan bahwa manusia terutama orang Kristen tidak dapat
hidup dengan berakese atau mengasingkan dari masyarakat dan dunia dimana ia
berada.
Dalam interaksi itu manusia seharusnya mampu menyaring, membedakan, dan
memilih perkembangan budaya dan IPTEK dari masyarakat modern/global.
Kemampuan manusia untuk mempertimbangkan dan memutuskan pilihan dalam
menghadapi kehidupan hanya mungkin jika ia bertumbuh dalam imannya kepada
Tuhan sehingga diberikan hikmat dari Allah untuk mengatur hidupnya dengan benar.

2.2 Teknologi Modern


Pada tahun 1937, muncullah pendapat mengenai teknologi. Pendapat ini
dicetuskan oleh seorang sosiolog yang berasal dari Amerika, bernama Read Bain.
Berdasarkan pendapat Bain bahwa tekhnologoi merupakan segala sesuatu yang dapat

2
3

diciptakan oleh siapapun yang memiliki kemampuan dalam bidangnya, guna memberi
kemudahan pada aktivitas semua manusia.
Menurut Soemitro (1990), teknologi yaitu usaha manusia dalam
mempergunakan segala bantuan fisik atau jasa-jasa yang dapat memperbesar
produktivitas manusia melalui pemahaman yang lebih baik, adaptasi dan kontrol,
terhadap lingkungannya. Teknologi merupakan penerapan. Oleh karena itu, teknologi
berbeda dalam dimensi ruang dan waktu.
Ilmu dan Pengetahuan Teknologi itu merupakan sebuah metode praktis yang
diciptakan oleh manusia dan dapat digunakan untuk menciptakan sesuatu yang
berguna dan bisa digunakan secara berulang kali. Kemajuan teknologi memang sangat
penting untuk kehidupan manusia jaman sekarang. Karena teknologi adalah salah satu
penunjang kemajuan manusia. Di banyak belahan masyarakat, teknologi telah
membantu memperbaiki ekonomi, pangan, komputer, dan masih banyak lagi.
Fungsi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai :
a. Fungsi TIK dalam pendidikan
- Teknologi memiliki peran fungsi sebagai media atau alat.
- Teknologi memiliki fungsi sebagai ilmu pengetahuan.
- teknologi memiliki fungsi dan peran sebagai bahan materi.
b. Fungsi TIK dalam kehidupan
- Kemudahan mengakses informasi
- Memudahkan pekerjaan
- Kemudahan berkomunikasi
- Kemudahan dalam bertransaksi
c. Fungsi TIK secara umum
- sebagai capture atau penangkap
- sebagai processing atau pengolah
- generating atau menghasilkan
- storage atau penyimpanan
- retrifal atau pencari kembali
- transmission atau transmisi

2.3 Tanggung Jawab


Tanggung jawab adalah keadaan wajib untuk menanggung segala sesuatu.
Sehingga dapat diartikan berkewajiban menanggung memikul jawab segala sesuatu
4

atau memberikan jawab serta menanggung akibatnya. Tanggung jawab merupakan


kesadaran manusia akan tingkah lakunya atau perbuatan yang di sengaja maupun
tidak sengaja.
Berikut beberapa manfaat tanggung jawab, yaitu :
- Dihargai oleh orang lain
- jarang melakukan kesalahan
- Dapat dipercaya
- Meningkatkan peluang kesuksesan
- Hasil kerja yang dikerjakan lebih memuaskan
Faktor yang mempengaruhi tanggung jawab:
- Kurang menyadari tentang pentingnya untuk menjalankan hak dan kewajiban
yang menjadi tanggung jawabnya.
- Tidak memiliki rasa percaya diri yang kuat terhadap kemampuan yang
dimiliki.
- Terdapat bimbingan dan pelatihan untuk meningkatkan rasa tanggung jawab
yang tidak berjalan maksimal.

2.4 Tanggung Jawab Moral dalam Pemanfaatan Teknologi Modern


Ilmu dan Pengetahuan Teknologi itu merupakan sebuah metode praktis yang
diciptakan oleh manusia dan dapat digunakan untuk menciptakan sesuatu yang berguna
dan bisa digunakan secara berulang kali. Penggunaan IPTEK sendiri, dikalangan remaja
sangat naik peringkat, baik teknologi informasi, mesin dan industri, maupun teknologi
komputer. Hal ini sangat mengacu pada pengaruh perkembangan negara. Perkembangan
teknologi saat ini bagaikan dua mata pisau yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari
semua elemen.
Semua permasalahan tersebut, harus mendapat penanganan serius agar dampak
negatif dari internet dapat diminimalkan. Dengan semakin berkembangannya IPTEK itu
sendiri, sehingga menimbulkan efek negatif dan positif, seperti :
 Sisi negatif :
- Dapat merusak moral, dimana Internet menjadi media IPTEK yang dapat
mempengaruhi moral dari seseorang. Seperti halnya konten yang berbau
negatif dan yang lainnya.
5

- Dapat menimbulkan polusi. Perkembangan IPTEK yang semakin pesat dan


banyak dimanfaatkan. Akan tetapi disamping itu banyak sekali polusi
pencemaran yang dihasilkan dari perkembangan IPTEK itu sendiri.
- Dapat membuat orang semakin malas, karena IPTEK memiliki tujuan untuk
mempermudah & memanjakan manusia. Jadi manusia akan semakin malas
sebab sudah ada teknologi yang dapat menggantikan dirinya bekerja.
 Sisi positifnya :
- Dapat meringankan berbagai masalah yang dihadapi oleh manusia.
- Dapat membuat segala sesuatunya menjadi lebih cepat dan mudah.
- Dapat mengurangi pemakaian bahan-bahan alami yang semakin kesini
semakin langka.
- IPTEK juga membawa manusia kearah lebih maju dan modern.

Dengan demikian, semakin majunya tekhnologi akan sangat berdampak pada


perubahan kebudayaan, dampak tersebut ialah perubahan sosial budaya dan penetrasi
kebudayaan. Dilihat dari sudut pandang kebudayaan, tekhnologi akhir-akhir ini telah
menjadi anak kandung “kebudayaan barat”, dan ini berarti bahwa, penolakan ataupun
penerimaan kebudayaan-kebudayaan harus betul-betul difilter oleh siapa yang menerima
kebudayaan tersebut, karena jika tidak, hal ini akan merubah bahkan merusak moral
bangsa.

Bagaimana seharusnya kita hidup dengan moral?

Manusia merupakan mahluk ciptaan Allah yang tertinggi, memiliki karakter ganda,
yaitu sebagai mahluk social dan makhluk individu. Manusia sebagai makhluk sosial, jadi
harus memiliki pengetahuan tentang konsepsi moralitas, dan mengapa demikian Hal
membuktikan bahwa orang Kristen tidak dapat hidup dengan berakese atau
mengasingkan dari masyarakat dan dunia ia berada. Dalam interaksi itu manusia
seharusnya mampu menyaring, membedakan, dan memilih perkembangan budaya dan
IPTEK dari masyarakat global/modern.

Kemampuan manusia untuk mempertimbangkan dan memutuskan pilihan dalam


menanggapi kehidupan hanya mungkin jika ia bertumbuh dalam imannya kepada Tuhan
sehingga diberi hikmat dari Allah untuk mengatur hidupnya dengan benar. Moral
merupakan alat ukur secara umum dalam menentukan tingkah laku seseorang dalam
bermasyarakat.
6

Gagasan tentang kemajuan moral patut diragukan kemungkinannya, biasanya kita


berpikir bahwa paling tidak sejumlah perubahan dalam masyarakat kita mengarah pada
yang lebih baik. Dahulu di era sebelum adanya gerakan emansipasi wanita kedudukan
perempuan dalam masyarakat dibatasi dengan amat ketat, dan baru akhir -akhir ini pasca
adanya gerakan emansipasi wanita yang dipelopori oleh Kartini, wanita memiliki
kebebasan yang faktanya terbalik dari pernyataan diatas.

Namun dengan adanya IPTEK yang berdampak pada kebebasan dalam bertingkah
laku ini bukan berarti moral bangsa ini semakin membaik, faktanya kaum laki laki dan
perempuan mulai menunjukkan kebebasannya dalam bermoral, sehingga menjadikan
dunia ini terbalik. Yang mana seolah olah lelaki tidak dipandang sebagai seorang
pemimpin lagi, akan tetapi wanita lebih dominan karirnya lebih tinggi daripada laki-laki,.

Salah satu indicator kompleksitas masalah moral dalam era global, ialah : moralitas
peserta didik/mahasiswa tidak menunjukan terjadi perubahan yang signifikan antara
pengetahuan yang tinggi, tingkat yang kedewasaan menurut usianya dan khususnya
pengaruh pada kualitas moralnya. Hal lain yang menjadi bomerang adalah keadaan
tingkah laku remaja yang semakin menyakitkan, mereka lebih suka menjadi generasi
penikmat atau konsumen dalam kehidupannya daripada membuat suatu penemuan
penemuan yang itu bermanfaat bagi masyarakat. IPTEK yang berkembang di Indonesia
saat ini adalah adopsi dari barat, dan akhirnya kita dibodohi oleh mereka yang ingin
menguasai negara ini.

Tingkah laku remaja saat ini lebih memilih pada kenikmatan sesaat, bukan untuk
masa depannya, Smart Phone, media sosial, internet telah menghipnotis mereka sehingga
berdampak pada kerusakan moral, yang mengakibatkan adanya pergaulan bebas,
penyalah gunaan narkoba, dan sejumlah kriminalitas lainnya yang telah membusuk di
negara tercinta ini.

Untuk itu, dibutuhkan peran daripada pemerintah, pendidik, maupun orang tua yang
memiliki tugas dalam mendidik anak demi mewujudkan generasi yang berbobot dan
berdaya saing. Kebijakan – kebijakan yang menyangkut pada pendidikan karakter anak
maupun remaja harus dibuat demi kecerdasan negara ini.

Pemerintah berhak mengatur dalam peraturan perundang undangan yang sejalan


dengan tujuan pendidikan pembentukan bangsa, begitu pula seorang pendidik, mereka
7

berhak membuat pengembangan kurikulum guna terbentuknya kebijakan yang mana bisa
mengarahkan anak pada hal yang lebih positif, sehingga anak disibukkan dengan kegiatan
kegiatan yang positif pula, sedangkan orang tua memiliki tanggung jawab untuk
mengontrol serta mengarahkan perkembangan pengetahuan anak agar tidak kebablasan.

Hal ini bisa berjalan dengan maksimal apabila ada garis horizontal atau garis
komunikasi yang menghubungkan antara pemerintah, pendidik, maupun orang tua guna
mewujudkan tujuan pendidikan negara serta mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sikap Kristen yang bertanggungjawab ialah kita tak dapat terlalu optimistic dan
menganggungkan teknologi sebagai penyelamat, karena hanya Tuhan yang dapat
menyelamatkan. Preokupasi dengan teknologi dapat berkembang menjadi sikap
mendewasakan teknologi, suatu penyangkalan dari kedaulatan dan kekuasaan Allah, dan
juga suatu ancaman terhadap eksistensi manusia yang khas. Akan tetapi jika kita terlalu
pesimis dengan teknologi, sebab teknologi yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan
manusia yang sesungguhnya adalah perwujudan dan ekspresi yang sah dari kapasitas
kreatif manusia. Alkitab juga menekankan pentingnya keadilan social dalam
mendistribusikan buah dari teknologi.
DAFTAR PUSTAKA

https://fai.um-surabaya.ac.id/tanggung-jawab-moral-dalam-penggunaan-iptek/
https://www.zonareferensi.com/pengertian-moral/
https://www.kompasiana.com/jesicahan/57fe5018eaafbd171c2f8ead/pengaruh-teknologi-
terhadap-perkembangan-moral-remaja-di-indonesia
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di zaman modern yang canggih seperti saat ini, kemajuan akan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan Seni, sangatlah berpengaruh terhadap segala
aspek dalam kehidupan manusia. Tidak dapat dipungkiri, keberadaan IPTEK dan seni
tidak pernah lepas dengan keberadaan manusia. Dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan, maka berkembanglah pula teknologi dan seni. Terdapat berupa dampak
positif dan negatif. Adanya dampak negatif terhadap kehidupan manusia ini, akan
menimbulkan beberapa yang kurang di inginkan. Maka dari itu untuk menanggapi
perkembangan IPTEK harus dipertanggungjawabkan lewat sikap moral.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian dari moral?
2. Apakah pengertian dari teknologi modern?
3. Apakah tanggung jawab moral kita dalam pemanfaatan teknologi modern?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengertian moral
2. Mengetahui pengertian moral
3. Mengetahui tanggung jawab moral dalam pemanfaatan teknologi modern

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas segala limpah rahmat dan
rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun
isi yang sangat sederhana.

Penyusun makalah yang berjudul “ TANGGUNG JAWAB MORAL DALAM


PEMANFAATAN TEKNOLOGI MODERN” ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Agama Kristen tahun 2019 jurusan keperawatan.

Kami menyadari makalah ini memilki banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
menerima kritik dan saran saudara yang bersifat membangun demi perbaikan makalah yang
akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Bekasi, September 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGHANTAR….…………………………………………….. i

DAFTAR ISI……………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …….………………………………. 1


1.2 Rumusan Masalah…………………………………….. 1
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………….... 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Moral……………………….…………….…. 2


2.2 Definisi Teknologi Modern ……….………….……… 2
2.3 Definisi Tanggung Jawab……………………………. 3
2.4 Tanggung Jawab Moral Pemanfaatan Teknologi Modern.. 4

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan….………………………………………..… 8

3.2. Saran………………….……………………………….... 9

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………....

ii
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perkembangan iptek dan seni, adalah hasil dari segala langkah dan pemikiran
untuk memperluas, memperdalam, dan mengembangkan iptek dan seni.

3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca memahami bagaimana
sebenarnya paradigma dalam menyaikapi Ilmu pengetahuan, Teknologi dan seni
tersebut lewat tanggung jawab moral. Karena semakin berkembangnya zaman,
keberadaan IPTEK dan seni sangat berpengaruh terhadap kepribadian hidup manusia.
Untuk itu diperlukan pegangan yang berfungsi sebagai pengendali akan adanya
perubahan-perubahan tersebut.

8
Visi
Pada tahun 2025 menghasilkan Ahli Madya Keperawatan yang unggul dalam
penguasaan asuhan keperawatan dengan masalah kesehatan neurosains melalui
pendekatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Keperawatan

MAKALAH
TANGGUNG JAWAB MORAL DALAM PEMANFAATAN
TEKNOLOGI MODERN

PROGRAM STUDI :: PROGRAM D III KEPERAWATAN


MATA KULIAH :: AGAMA KRISTEN
DOSEN : Wahyu Lay
BEBAN STUDI :: 2 SKS
KELAS : 1 REGULER B
ANGGOTA KELOMPOK 1. Monica
(P3.73.20.1.19.061)

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III


JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2019

Anda mungkin juga menyukai