Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI

“MENSTRUASI”

DOSEN PENGAMPU:

Sapta Rahayu Noamperani, S.Pd, S.Kep.Ns, M. Kep

DISUSUN OLEH:

Muhammad Rafi Azhari


(P07120322013)

PRODI D-IV KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
YOGYAKARTA
TAHUN AJAR 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Kepada Tuhan Yang maha kuasa yang tidak ada hentinya
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya kepada semua makhluknya. Atas izin-Nya pula lah
kegiatan membuat makalah yang berjudul “ Makalah Menstruasi ” terselesaikan dengan baik.
Tujuan ditulisnya makalah ini untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen
Pengajar Mata Kuliah Anatomi Fisiologi dan kami mengucap banyak terima kasih kepada
Ibu Sapta Rahayu Noamperani, S.Pd, S.Kep.Ns, M.Kep yang telah membimbing kami dalam
pembuatan makalah ini yang dibuat berdasarkan informasi yang didapat dari berbagai
literatur buku dan internet.
Saya juga menyadari bahwa makalah yang saya buat ini jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu saya dengan ikhlas dan dengan lapang dada menerima saran maupun kritik demi
kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, 5 November 2022

Muhammad Rafi Azhari


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
A. Pengertian Menstruasi.....................................................................................................5
B. Fase Siklus Pada Menstruasi...........................................................................................5
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Siklus Menstruasi...................................................6
D. Gangguan Pada Siklus Menstruasi..................................................................................7
BAB III.......................................................................................................................................9
PENUTUP..................................................................................................................................9
A. Kesimpulan........................................................................................................................9
B. Saran..................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menstruasi sebagai proses alamiah yang akan terjadi pada setiap remaja, dimana
terjadinya proses pengeluaran darah yang menandakan bahwa organ kandungan telah
berfungsi dengan matang (Kusmiran, 2011). Menstruasi adalah siklus discharge fisiologik
darah dan jaringan mukosa melalui vagina dari uterus yang tidak hamil dibawah kendali
hormonal dan berulang tanpa adanya kehamilan selama periode reproduktif (Dorland, 2000).
Menstruasi biasanya berlangsung selama lima sampai tujuh hari dan rata-rata darah yang
keluar saat menstruasi adalah 35-50 ml tanpa bekuan darah (Wiknjosastro, 2012). Siklus
menstruasi bervariasi pada tiap wanita dan hampir 90% wanita memiliki siklus 25-35 hari
dan hanya 10% yang memiliki siklus 28 hari. Perhitungan dalam satu siklus adalah
pendarahan dimulai dari hari pertama yang kemudian dihitung sampai dengan hari terakhir
yaitu satu hari sebelum perdarahan menstruasi bulan berikutnya dimulai. Pada beberapa
wanita memiliki siklus yang tidak teratur dan hal ini bisa menjadi indikasi adanya masalah
kesuburan panjang siklus menstruasi dihitung dari hari pertama periode menstruasi (Saryono,
2009).
Kelainan menstruasi merupakan suatu masalah fisik ataupun masalah mental yang
mempengaruhi siklus menstruasi yang dapat menyebabkan seseorang merasakan nyeri,
perdarahan yang tidak biasa dengan jumlahnya banyak maupun sedikit, terlambatnya
seseorang mengalami menarche ataupun hilangnya siklus menstruasi tertentu. Kelainan
menstruasi tidak jarang dapat menimbulkan kecemasan pada diri wanita karena kekhawatiran
akan pengaruh dari kelainan menstruasi terhadap kesuburan dan kesehatan wanita pada
umumnya. Menstruasi yang tidak teratur merupakan proses tidak seimbangnya hormon pada
sistem reproduksi wanita dimana antara hormon estrogen dan progesteron harus dalam
komposisi yang sesuai. Siklus haid yang normal terjadi setiap 21-35 hari. Jumlah darah haid
normal berkisar 30-40 mL. Menurut hitungan para ahli, perempuan akan mengalami 500 kali
haid selama hidupnya (Sibagariang, Pusmaika, & Rismalinda, 2010) Gangguan menstruasi
sering merupakan sumber kecemasan bagi wanita. Gangguan menstruasi yang umum terjadi
adalah amenorrhea, perdarahan uterus abnormal, dismenore, dan sindrom premenstrual
(Owen, 2005).
Berdasarkan uraian latar belakang diatas peneliti tertarik untuk meneliti tentang
“Menstruasi yang terjadi pada wanita”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka didapat rumusan masalah yang ada
pada makalah ini yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan menstruasi?
2. Bagaimana proses terjadinya menstruasi?
3. Faktor apa yang menjadi pengaruh dalam menstruasi?
4. Gangguan apa saja yang terjadi pada saat menstruasi?

C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:

1. Mengetahui pengertian menstruasi atau haid.


2. Mengetahui siklus menstruasi normal pada wanita.
3. Mengetahui gangguan dalam menstruasi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Menstruasi
Menstruasi merupakan proses alamiah yang terjadi pada perempuan. Menstruasi
merupakan suatu perdarahan yang teratur dari uterus sebagai tanda bahwa organ kandungan
telah berfungsi matang. Umumnya remaja yang mengalami menstruasi pertama pada usia 12-
16 tahun. Periode ini akan mengubah perilaku dari beberapa aspek, misalnya psikologi dan
lain-lainnya. Siklus menstruasi normal terjadi setiap 22-35 hari dengan lama menstruasi
selama 2-7 hari (Kusmiran,2014). Menstruasi atau haid adalah perdarahan secara periodik
dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskumasi) endometrium
(Proverawati;Misaroh,2009). Menstruasi merupakan suatu siklus alamiah yang menunjukkan
kesempurnaan seorang wanita. Seorang yang mengalami menstruasi menunjukkan bahwa
hormonnya sudah bekerja (Haryono,2016).

Menstruasi terjadi ketika indung telur (ovarium) melepaskan sel telur, kemudian
menempel di dinding rahim, hingga menantikan untuk dibuahi sperma. Selama proses
menunggu, jaringan dinding akan menebal. Apabila tidak mendapat pembuahan, dinding
rahim akan luruh dan haid terjadi ketika meluruhnya lapisan dinding rahim. Pada akhirnya,
terjadilah perdarahan yang keluar melalui Miss V. Masa haid normal dapat terjadi lebih cepat
atau pun lebih lambat dengan perbedaan antara 22 hingga 35 hari, dengan rata-rata setiap 28
hari. Seseorang dikatakan mempunyai masa haid normal ketika terjadi setiap 23 hari hingga
35 hari. Dengan rentang berlangsungnya haid, yaitu tiga sampai tujuh hari. Ketika haid
terjadi, perempuan akan mengeluarkan darah dari vagina kira-kira 2 hari hingga satu minggu
dengan volume darah yang keluar sekitar 30–70 mililiter. Volume perdarahan yang terbanyak
ketika haid adalah pada hari pertama dan kedua. Ketika haid terjadi, kemungkinan perepuan
tersebut akan mengalami sakit atau kram di bagian perut.

B. Fase Siklus Pada Menstruasi


Menurut Irianto (2014) dan Dewi (2012), siklus menstruasi terdiri dari 4 fase yaitu:

1. Fase Proliferasi/Fase Pra-ovulasi Hormon pembebas gonandotropin yang disekresikan


hipotalamus akan memacu hipofisis untuk mensekresikan FSH. FSH memacu
pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mensekresikan hormon esterogen.
Adanya esterogen menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi) dinding
endometrium. Peningkatan kadar esterogen juga menyebabkan leher rahim untuk
mensekresikan lendir yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan
suasana asam pada vagina sehingga mendukung kehidupan sperma.
2. Fase Ovulasi/Fase Luteal Keluarnya ovum matang dari ovarium atau yang biasa
disebut masa subur. Bila siklusnya tepat maka akan terjadi pada hari ke-14 dari
peristiwa menstruasi tersebut.
3. Fase Pasca Ovulasi/Fase Sekresi Masa kemunduran ovum bila tidak terjadi fertilisasi.
Pada tahap ini, terjadi kenaikan produksi progesteron sehingga endometrium menjadi
lebih tebal dan siap menerima embrio untuk berkembang. Jika tidak terjadi fertilisasi,
maka hormon seks akan berulang menjadi menstruasi kembali.
4. Fase Menstruasi Terjadi bila ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum
menghentikan produksi hormon esterogen dan progesteron. Turunnya kadar esterogen
dan progesteron sehingga terjadinya perdarahan. Fase menstruasi berlangsung kira-
kira 5 hari. Darah yang keluar selama menstruasi berkisar antara 50-150 ml.

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Siklus Menstruasi


1. Stres
Secara teori, tingkat stres memiliki hubungan dengan terganggunya siklus
mentruasi. Stresor yang membuat satu tuntutan baru bagi suatu pekerjaan,
meningkatkan panjang siklus menstruasi, jadi menunda periode setiap bulannya.
Stres pada seseorang akan memicu pelepasan hormon kortisol dalam tubuh
seseorang, dimana hormon ini akan bekerja mengatur seluruh sistem didalam tubuh,
seperti jantung, paru-paru, peredaran darah, metabolisme tubuh dan sistem kekebalan
tubuh dalam menghadapi stres yang ada.
2. Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik yang tidak normal lebih banyak mengalami siklus menstruasi
tidak normal, dibandingkan dengan aktivitas fisik yang normal. Aktivitas fisik adalah
segala macam gerak yang membutuhkan energi. Aktivitas fisik secara teratur telah
lama dianggap sebagai komponen penting dari gaya hidup sehat. Wanita yang
memiliki aktivitas fisik rendah memiliki siklus menstruasi yang teratur dibandingkan
dengan wanita yang memiliki aktivitas fisik berat (Naibaho, 2014).
3. Gangguan Tiroid
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon yang menjaga metabolisme tubuh.
Fungsi tiroid mempengaruhi semua hormon di tubuh. Hormon tiroid yang tidak
seimbang seperti pada hipertiroidisme dapat mengakibatkan berbagai gejala seperti
menstruasi yang tidak teratur, kelelahan, penambahan berat badan, dan depresi
(Haryono,2016).
4. IMT
Status gizi berperan penting dalam mempengaruhi fungsi organ reproduksi.
Selama ini telah diketahui bahwa remaja yang memiliki status gizi kurang memiliki
resiko terjadinya gangguan siklus menstruasi yang diakibatkan oleh terganggunya
pertumbuhan dan perkembangan sistem reproduksi. Berat badan yang rendah atau
penurunan berat badan secara mendadak dapat menghambat pelepasan GnRH
(gonadotropin releasing hormone), yang dapat mengurangi kadar LH dan FSH
hormon yang bertanggung jawab untuk perkembangan telur dalam ovarium, tetapi sel
telur tidak akan pernah dibebaskan karena kekurangan hormon. Akan tetapi,
gangguan siklus menstruasi juga ditemukan pada remaja dengan status gizi lebih. Hal
ini dikaitkan dengan jumlah jaringan lemak tubuh. (Andriana,2018)
5. Diet
Diet dapat mempengaruhi fungsi menstruasi. Vegetarian berhubungan dengan
anovulasi, penurunan respon hormon pituitari, fase folikel yang pendek, tidak
normalnya siklus menstruasi (kurang dari 10 kali/tahun). Diet rendah lemak
berhubungan dengan panjangnya siklus menstruasi dan periode perdarahan
(Kusmiran, 2014).

D. Gangguan Pada Siklus Menstruasi


Kelainan haid biasanya terjadi karena ketidakseimbangan hormonhormon yang
mengatur haid, namun dapat juga disebabkan oleh kondisi medis lainnya. Berikut jenis
kelainan haid:

1. Amenorrhea adalah kondisi dimana perempuan tidak mengalami menstruasi pada


usia subur. Amenorrhea dibagi menjadi 2 yaitu, amenorrhea primer dan amenorrhea
sekunder. Amenorrhea primer apabila seorang perempuan yang telah berusia 14
tahun dan belum mengalami menstruasi dan tidak mengalami pertumbuhan
karakteristik seksual sekunder lain seperti perkembangan payudara dan pertumbuhan
rambut pubis. Atau berusia 16 tahun namun tidak mengalami menstruasi meskipun
karakteristik seksual sekunder sudah berkembang (Afiyanti, 2016).
2. Oligomenorrhea disebut juga sebagai haid jarang atau siklus panjang.
Oligomenorrhea terjadi bila siklus lebih dari 35 hari. (Dewi, 2012). Penyebab
tersering oligomenore adalah akibat efek samping penggunaan pil KB hormonal atau
bisa juga sebagai gejala dari suatu penyakit tertentu. Oleh karena itu, pengobatan
oligomenore akan diberikan berdasarkan penyebabnya. Penanganan oligomenore
biasanya meliputi penyesuaian gaya hidup, terapi penggantian obat dan pengobatan
dari penyakit yang menyebabkan kondisi ini.
3. Polimenorrhea adalah kelainan siklus menstruasi atau lebih tepat disebut abnormal
uterine bleeding (AUB). kelainan haid ini terjadi dimana siklus kurang dari 21 hari
dan siklus pendek dari 25 hari (Dewi, 2012). Ketika gangguan haid ini terjadi, wanita
akan mengalami perdarahan menstruasi yang sangat banyak dari biasanya. Sementara
siklus haid yang pendek bisa mengakibatkan pematangan sel telur ataupun stadium
sekresi telur dari fase menstruasi akan memendek. Hal ini akan memengaruhi
kesuburan pada wanita.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penulisan makalah tentang Menstruasi yang terjadi pada Wanita ini,
maka penulis dapat menyimpulkan bahwa banyak sekali hal yang memang harus diperhatikan
pada fenomena ataupun siklus-siklus yang terjadi pada tubuh Wanita ini khususnya pada saat
remaja yang mana terjadi perubahan yang signifikan pada tubuhnya. Siklus haid yang normal
menurut penelitian ialah 28 hari ditambah atau dikurangi 2 sampai 3 hari. Siklus ini dapat
berbeda pada Wanita yang sehat dan normal. Meski begitu terdapat beberapa hambatan
ataupun yang harus diperhatikan pada saat mengalami menstruasi ini khususnya kelainan
ataupun gangguan yang menjadi hambatan pada saat terjadinya haid ini. Banyak faktor yang
mempengaruhi dari gangguan tersebut contoh kecilnya dari secara psikis yaitu stress.

B. Saran
Dalam prosesnya menstruasi sangat dipengaruhi oleh banyak faktor yang bisa
membuat banyak perubahan pada tubuh seseorang yang mengalaminya khususnya
perempuan untuk itu diperlukannya pengetahuan yang matang mengenai menstruasi ini mulai
dari mengetahui pentingnya masa menstruasi itu seperti apa dan bagaimana cara kita
menghadapi masa menstruasi tersebut dan semoga dengan bahan ajar ini dapat menambah
pengetahuan dan bermanfaat untuk pembacanya mengenai masalah menstruasi ini.
DAFTAR PUSTAKA

Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Menstrual cycle: What's normal, what's not.

Very Well Health. https://www.verywellhealth.com/an-overview-of-oligomenorrhea-


4584379 Diakses 23 September 2019

Cornforth, Tracee. 2020. Polymenorrhea and Abnormal Uterine Bleeding.


https://www.verywellhealth.com/what-is-polymenorrhea-2721871 (Diakses pada 18
Mei 2021)

Anda mungkin juga menyukai