Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TENTANG GANGGUAN–GANGGUAN

MENSTRUASI

DISUSUN OLEH :

1. Andini Novita Valentia (01)

2. Devi Amelia (02)

3. Dina Andhini (03)

4. Marsatia Nadifah (06)

SMK KESEHATAN
GREEN PUTRA MEDIKA MADIUN
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami bisa menyelesaikan maklah tentang "Gangguan -GangguanMenstruasi".
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika
tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam karya makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca.

Madiun, 29 Januari 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................

DAFTAR ISI .........................................................................................................................

BAB I PENDAHUALUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................................

B. Rumusan Masalah ...................................................................................................

C. Tujuan Pembelajaran .............................................................................................

D. Manfaat Pembelajaran ..........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Gangguan Memstruasi ............................................................................

B. Etiologi Gangguan Menstruasi .............................................................................


C. Macam-Macam Gangguan Menstruasi ...............................................................

BAB III PENUTUP


A.Kesimpulan .............................................................................................................
B. Saran .......................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Haid atau yang dikenal dengan istilah menstruasi merupakan peluruhan dinding Rahim
yang terdiri dari darah dan jaringan tubuh. Kejadian tersebut berlangsung tiap bulan dan
merupakan proses normal bagi perempuan biasa. (Pribakti,2010). Menstruasi adalah
perdarahan periodic pada uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi. (Indriyani, dkk
(2013).

Dari beberapa pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa menstruasi adalah perdarahan
periodic pada uterus yang disertai dengan perlepasan (dekuamasi) endometrium. Pada
dasarnya menstruasi merupakan proses katabolisme dan terjadi dibawah pengaruh hormon
hipofisis dan ovarium. (Benson, (2008).

Siklus haid dipengaruhi berbagai hormon. Hormon pelepasan gonadotropin atau


GnRH memicu hipofisis anterior mengeluarkan hormon FSH. FSH memicu pematangan
folikel di ovarium, sehingga terjadi sintesis esterogen dalam jumlah besar. Esterogen
menyebabkan terjadinya poliferasi sel-sel endometrium, yang dikenal dengan fase poliferasi,
atau fase folikuler. Esterogen yang tinggi ini memberi tanda kepada hipofisis untuk
mengeluarkan hormon LH. Pengeluaran LH ini menyebabkan terjadinya ovulasi dan memicu
korpus luteum untuk mensintesis progesteron. Progesteron menyebabkan terjadinya
perubahan sekretorik pada endometrium, yang dikenal juga dengan fase sekresi, atau fase
luteal. Fase sekresi biasanya selalu tetap, yaitu 14 hari, sedangkan fase poliferasi dapat
berlangsung 7 hingga 21 hari (Baziad, 2003)

Interval antara periode menstruasi bervariasi sesuai usia, keadaan fisik dan emosi, serta
lingkungan. Siklus menstruasi normal umumnya setiap 28 hari, tetapi interval 24-32 hari
masih dianggap normal kecuali siklusnya sangat tidak teratur.

Menurut (Progestrian (2010), mengatakan menstruasi atau haid dikatakan normal apabila
siklusnya 21-35 hari (rata-rata 28 hari), lamanya 2–7 hari, sebanyak 20-60 ml (2-5 pembalut
per hari), tidak ada rasa nyeri, dan terjadi ovulasi. Pada awal dan akhir masa reproduksi,
siklus menstruasi mungkin tidak teratur dan tidak dapat diperkirakan, sebagai akibat
kegagalan ovulasi. Saat mencapai maturitas, kira-kira dua per tiga wanita mempertahankan
periodisitas yang kurang lebih teratur, kecuali saat hamil, stres atau sakit (Benson, (2008).

Gangguan menstruasi adalah perdarahan menstruasi yang tidak normal dalam hal :
panjang siklus haid, lama haid, dan jumlah darah haid. Melibatkan hipotalamus, hipofisis,
ovarium dan endometrium (Prawiraharjo,2011).

Konsep disfungsi menstruasi secara umum adalah terjadinya gangguan dari pola
perdarahan. Disfungsi menstrusi ini berdasarkan fungsi dai ovarium yang berhubungan
dengan anovulasi dan gangguan fase luteal. Disfungsi ovarium tersebut dapat menyebabkan
gangguan pola menstruasi. Gangguan perdarahan menstruasi dapat menimbulkan risiko
patologis apabila dihubungkan dengan banyaknya kehilangan darah, mengganggu aktivitas
sehari-hari, adanya indikasi inkompatibel ovarium pada saat konsepsi atau adanya tanda-
tandah kanker (Kusmiran,2011).
Beberapa tanda-tanda adalnya masalah dalam menstruasi, antara lain:

1) Apabila menstruasi itu tidak pernah teratur sejak semula walau telah melewati tahun-tahun
pertama menstruasi atau menarche (haid yang pertama).

2) Timbul nyeri hebat terutama jika baru muncul kemudian yang diperkirakan ada gangguan
dalam organ reproduksi, terutama jika rasa nyeri itu semakin lama semakin bertambah
intensitasnya.

3) Satu hal yang perlu diwaspadai adalah jika darah mengalir sangat berlebihan sehingga
membutuhkan pembalut yang banyak dalam sehari.

4) Panjang hari menstruasi lebih dari normal.

5) Muncul noktah darah antara dua siklus menstruasi (spotting).

6) Warna darah kelihatan tidak seperti biasa, menjadi lebih kecoklatan atau merah darah
segar (Kusmiran, 2011).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas penulis dapat mengemukakan beberapa poin yang menjadi
rumusan masalah penyusunan makalah ini, yaitu :

1. Apa definisi dari menstruasi ?

2. Bagaimana siklus menstruasi yang normal dan tidak normal ?

3. Apa definisi gangguan menstruasi ?

4. Bagaimana tanda-tanda adanya masalah dalam menstruasi ?

5. Apa sajakah hormon yang mempengaruhi menstruasi ?

6. Apa saja penyakit yang terjadi akibat gangguan menstruasi

C. Tujuan Pembelajaran

Tujuan disusunnya makalah disesuaikan dengan rumusan masalah, yaitu :

1. Untuk memahami definisi dari menstruasi

2. Untuk mengetahui siklus menstruasi yang normal dan tidak normal

3. Untuk memahami definisi gangguan menstruasi

4 Untuk mengetahui masalah masalah yang terjadi akibat gangguan menstruasi

5. Untuk mengetahui hormon apa saja yang dapat mepengaruhi menstruasi

6. Untuk mencegah penyakit apa saja yang terjadi akibat gangguan menstruasi
D. Manfaat Pembelajaran

1. Belajar memahami masalah dan mencari solusi terkait masalah yang diitemukan dan cara
pencegahan penyakit itu sendiri

2. Menerapkan ilmu pengetahan yang dipelajari untuk diimplementasikan dalam kehidupan


sehari hari

3. Membuka pikiran untuk memahami penyakit gangguan menstruasi

4. Menjadi acuan dan media pembelajaran bagi semua orang

5. Dapat mencegah terjadinya penyakit akibat gangguan menstruasi.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Gangguan Menstruasi

Gangguan menstruasi terbagi dalam beberapa klasifikasi yaitu kelainan dalam


banyaknya darah yang keluar dan lamanya perdarahan pada menstruasi yaitu Hipermenorea
atau Menoragia dan Hipomenorea, kelainan siklus menstruasi yaitu Polimenorea,
Oligomenorea dan Amenorea, pendarahan yang terjadi diluar menstruasi yaitu Metroragia,
gangguan yang lain ada hubungannya dengan menstruasi yaitu Dismenorea (Manuaba, 2009).

Gangguan menstruasi menjadi masalah umum selama masa remaja, dapat


mempengaruhi aktifitas sehari-hari dan menyebabkan kecemasan. Terdapat banyak gangguan
yang bisa terjadi, di antaranya adalah masalah gangguan haid yang sering dialami oleh remaja
putri pada setiap bulannya.

Gangguan haid adalah perdarahan haid yang tidak normal dalam hal : panjang siklus
haid, lama haid, dan jumlah darah haid. Melibatkan hipotalamus, hipofisis, ovarium dan
endometrium.
Haid dikatakan normal apabila:
1. Berlangsung antara 25-35 hari atau 21-31 hari
2. Estrogen dihasilkan oleh follikel & korpus luteum
3. Peningkatan Estrogen pada midsiklus → lonjakan LH → ovulasi
4. P dihasilkan hanya oleh korpus luteum
5. Korpus luteum ada hanya jika terjadi ovulasi
6. Umur korpus luteum ±10-14 hari
7. Fase luteal/F.sekresi ±14 hari (hampir selalu tetap)
8. Fase folikulogenesis/F.proliferasi variasi antara 7-21 hari.

B. Etiologi Gangguan Menstruasi


Kelainan haid biasanya terjadi karena ketidak seimbangan hormon-hormon yang
mengatur haid, namun dapat juga disebabkan oleh kondisi medis lainnya.
Factor penyebab gangguan menstruasi secara fisiologis adalah berkaitan dengan umur
yaitu terjadi sebelum pubertas atau dalam masa menopause, dalam kehamilan, dalam masa
laktasi maupun gangguan pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium, kelainan kongenital,
gangguan system hormonal, masalah kesuburan endometrium, penyakit-penyakit lain,
terdapat tumor di alat kelamin, terdapat penyakit menahun, ketidakstabilan emosi dan
kurang zat makanan (gangguan gizi), gangguan metabolisme,serta mempunyai nilai gizi
lebih yang berkaitan dengan status ekonomi dan pekerjaan (Yamamoto, K, 2009).
C. Macam-Macam Gangguan Menstruasi
1. Hipomenorrhea (kriptomenorrhea)
Hipomenorrhea adalah suatu keadan dimana jumlah darah haid sangat sedikit (<30cc),
kadang-kadang hanya berupa spotting. Dapat disebabkan oleh stenosis pada himen, servik
atau uterus, akibat dari kurang gizi, penyakit menahun maupun gangguan hormonal.
Pasien dengan obat kontrasepsi kadang memberikan keluhan ini. Hal ini juga dapat terjadi
pada hipoplasia uteri dimana jaringan endometrium sedikit.
Tanda dan gejala penyakit hipomenorrhea:
- Siklus haid datang lebih cepat
- Perdarahan haidnya berupa bercak darah atau flek
- Perdarahan terjadi kuraang dari 2 hari
- Mengalami menstruasi ringan lebih sering dari pada siklus 21 hingga 35 hari
Cara mengatasinya:
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
- Mengelola sters dengan bijaksana
- Mencukupi waktu tidur
- Menjaga berat badan ideal
2. Polimenorrhea
Polimenorea merupakan kelainan siklus menstruasi yang menyebabkan wanita berkali-
kali mengalami menstruasi dalam sebulan, bisa dua atau tiga kali atau bahkan lebih.
Polimenorrhea adalah kelainan haid dimana siklus kurang dari 21 hari dan menurut
literatur lain siklus lebih pendek dari 25 hari. Bila siklus pendek namun teratur ada
kemungkinan stadium proliferasi pendek atau stadium sekresi pendek atau kedua stadium
memendek. Yang paling sering dijumpai adalah pemendekan stadium proliferasi. Bila
siklus lebih pendek dari 21 hari kemungkinan melibatkan stadium sekresi juga dan hal ini
menyebabkan infertilitas.
Tanda dan gejala penyakit polimenorrhea:
- Menstruasi yang berat dan nyeri
- Nyeri saat berhubungan badan
- Bercak disela-sela menstruasi
- Kelainan siklus menstruasi
Cara mengatasinya:
- Pengobatan antibiotik pada infeksi menular seksual
- Mengangkat tumor untuk mengurangi perdarahan jika gangguan ini disebabkan karena
kanker rahim jinak
- Melepas alat kontrasepsi jika polimenoria disebabkan dari pemasangan atau pemakaian
kontrol kelahiran
3.Oligomenorrhea
Oligomenorrhea disebut juga sebagai haid jarang atau siklus panjang. Oligomenorrhea
terjadi bila siklus lebih dari 35 hari. Darah haid biasanya berkurang. Oligomenorrhea
biasanya berhubungan dengan anovulasi atau dapat juga disebabkan kelainan endokrin
seperti kehamilan, gangguan hipofise-hipotalamus, dan menopouse atau sebab sistemik
seperti kehilangan berat badan berlebih.
Gejala oligomenorrhea terdiri dari periode menstruasi yang lebih panjang dari 35 hari
dimana hanya didapatkan 4-9 periode dalam 1 tahun. Beberapa wanita dengan
oligomenorrhea mungkin sulit hamil. Bila kadar estrogen yang menjadi penyebab, wanita
tersebut mungkin mengalami osteoporosis dan penyakit kardiovaskular. Wanita tersebut
juga memiliki resiko besar untuk mengalami kanker uterus.
Pengobatan oligomenorrhea tergantung dengan penyebab. Pada oligomenorrhea dengan
anovulatoir serta pada remaja dan wanita yang mendekati menopouse tidak memerlukan
terapi. Perbaikan status gizi pada penderita dengan gangguan nutrisi dapat memperbaiki
keadaan oligomenorrhea. Oligomenorrhea sering diobati dengan pil KB untuk
memperbaiki ketidakseimbangan hormonal.
Komplikasi yang paling menakutkan adalah terganggunya fertilitas dan stress
emosional pada penderita sehingga dapat meperburuk terjadinya kelainan haid lebih lanjut.
Prognosa akan buruk bila oligomenorrhea mengarah pada infertilitas atau tanda dari
keganasan.
Tanda dan gejala penyakit Oligomenorrhea:
- Lebih dari 35 hari tanpa menstruasi
- Memiliki kurang dari 9 periode menstruasi dalam 1 tahun
- Siklus haid tidak teratur
- Periode menstruasi yang lebih ringaan dari biasanya

Cara mengatasinya:
- Mengganti alat kontrasepsi yang digunakan dengan jenis kontrasepsi lain, seperti
kondom, jika oligomenorea yang dialami muncul karena penggunaan kontrasepsi
hormonal, seperti pil KB atau KB suntik
- Mengonsumsi pil KB dengan kandungan hormon estrogen dan progesteron, jika
oligomenorea disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon dalam tubuh atau dialami
oleh penderita PCOS
- Menghindari atau membatasi olahraga berat
- Melakukan konsultasi dengan dokter gizi, jika oligomenorea disebabkan oleh
obesitas, anoreksia nervosa, dan bulimia.
4. Metroragia
Perdarahan yang terjadi dalam masa antara 2 menstruasi (metroragia). Pendarahan ini
disebabkan oleh keadaan yang bersifat hormonal dan kelainan anatomis. Pada kelainan
hormonal terjadi gangguan poros hipotalamus hipofisis, ovarium (indung telur) dan
rangsangan estrogen dan progesteron dengan bentuk pendarahan yang terjadi di luar
menstruasi, bentuknya bercak dan terus menerus, dan pendarahan menstruasi
berkepanjangan. Keadaan ini dipengaruhi oleh ketidak-seimbangan hormon tubuh, yaitu
kadar hormon progesteron yang rendah atau hormon estrogen yang tinggi. Penderita
hiposteroid (kadar hormon steroid yang rendah) atau hipersteroid (kadar hormon steroid
yang tinggi) dan fungsi adrenal yang rendah juga bisa menyebabkan gangguan ini.
Beberapa gangguan organ reproduksi juga dapat menyebabkan metroragia seperti infeksi
vagina atau Rahim endometriosis, kista ovarium, fibroid, kanker endometrium atau
indung telur, hiperplasia endometriosis, penggunaan kontrasepsi spiral yang mengalami
infeksi juga dapat menyebabkannya. (Sianipar, 2009).
Tanda dan gejala penyakit Metroragia:
- Perdarahan terjadi diatara 2 siklus menstruasi
- Perdarahan terjadi dengan konsistensi bercak
- Adanya kehamilan seperti abortus, kehamilan ektopik
Cara mengatasinya:
- Terapi kuretase dan hormonal
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gangguan menstruasi merupakan keluhan yang sering menyebabkan seorang wanita
datang berobat ke dokter atau ke tempat pertolongan pertama. Keluhan gangguan
menstruasi bervariasi dari ringan sampai berat dan tidak jarang menyebabkan rasa frustasi
baik bagi penderita, keluarganya bahkan dokter yang merawatnya. Selain menyebabkan
gangguan kesehatan, gangguan menstruasi ternyata berpengaruh pada aktivitas sehari-hari
dan mengganggu emosional si penderita. (Sarwono, 2011)
Berbagai gejala gangguan menstruasi yang terlihat, antara lain:
• Perut melilit
• Nyeri punggung
• Payudara mengencang
• Sakit kepala
• Kemunculan jerawat berlebih
• Mudah lelah
• Mudah lapar
• Konstipasi
• Gelisah
• Kram perut
• Diare
• Absen Menstruasi
• Darah yang dikeluarkan berbau khas
B. Saran
Pada pembahasan ini tentang gangguan menstruasi, betapa pentingnya benar-benar
diperhatikan dan dapat bermanfaat bagi kita semua untuk mengantisipasi dari pada bentuk
gangguan menstruasi yang seringkali diremehkan dan tidak diperhatikan.

Anda mungkin juga menyukai