Pengertian Negara
Kata Negara berasal dari: state (Inggris), staat (Belanda dan Jerman),
etat (Perancis), statum (Latin), yang berarti keadaan yang tegak dan
tetap.
ORGANISASI POLITIK : Robert Mc. Iver, negara adalah suatu organisasi politik yang
berbeda dengan organisasi lain, karena negara memiliki kedaulatan tertinggi dan
keanggotaannya bersifat mengikat semua orang.
TINJAUAN
NEGARA
ORGANISASI KESUSILAAN : G.W.F. Hegel, negara adalah suatu organisasi kesusilaan
yang timbul dari sintesa antara kemerdekaan universal dengan kemerdekaan individual.
Sifat Hakekat negara berkaitan erat dgn dasar-dasar terbentuk-nya negara, norma
dasar (fundamental norm) yang menjadi tujuan, falsafah hidup yang ingin diwujudkan,
perjalanan sejarah dan tata nilai sosial-budaya yang telah berkembang di dalam
negara.
Penugasan Praktik Kewarganegaraan 2
Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran, majalah, internet, buletin dan
sebagainya, kemudian lakukan hal-hal berikut :
Secara Teoritis :
• Teori Ketuhanan (F. J. Stahl, Agustinus, Jean Bodin),
bahwa negara terjadi atas kehendak Tuhan.
• Teori Perjanjian (Thomas Hobbes, John Locke, J.J.
Rouseau, Montesquieu), bahwa negara terbentuk
atas perjanjian antar manusia atau masyarakat (du
Contracts social).
• Teori Kekuasaan (H.J. Laski, Leon Duguit, Karl Marx),
bahwa negara dibentuk oleh kekuasaan yang
memaksa, monopoli dan mencakup semua.
4. Teori Kedaulatan :
a. Kedaulatan Negara (P. Laband, G. Jellinek), bahwa
kekuasaan tertinggi ada pada negara dan negaralah
yang menciptakan hukum.
b. Kedaulatan Hukum (Krabbe), bahwa hkm memegang
peranan penting dalam negara.
5. Teori Hukum Alam (Plato, Aristoteles, Agustinus, T. Aquinas), bahwa
hukum alam berlaku abadi, universal, tidak berubah, berlaku untuk
suatu waktu dan tempat. Negara terjadi secara alamiah atas dasar
manusia sbg mahluk sosial (Zoon Politicon and social being).
Teori Hukum Murni, bahwa negara merupakan suatu
kesatuan tata hukum yang bersifat memaksa/overmacht
(wille das staates).
Pertumbuhan Primer dan Sekunder
Suku/Persekutuan Masyarakat
(genootschaft)
Pendudukan (Occupatie)
Peleburan (Fusi)
Penyerahan (Cessie)
Penaikan (Accesie)
Penguasaan/ Pencaplokan (Anexatie)
Proklamasi (Proclamation)
Pembentukan baru (Innovation)
Pemisahan (Separatisme)
Penugasan Praktik Kewarganegaraan 3
KONSTITUTIF MUTLAK
UNSUR-UNSUR
TERBENTUKNYA DEKLARATIF TIDAK
NEGARA MUTLAK
DE FACTO DE JURE
Lanjutan ……………….
Wilayah lautan berupa : samudra, laut, selat, danau dan sungai dalam
batas wilayah negara.
Berpedoman pd Hasil Konferensi Hukum Laut Internasio-nal III 1982 di
Montigo By oleh PBB, yaitu UNCLOS (United Nations conference on The
Law of The Sea).
Ditandatangani tgl 10 Des 1982 oleh 119 negara peserta (117 negara dan
2 organisasi kebangsaan di dunia).
Sejak 16 Nov 1993 telah diratifikasi oleh 60 negara dan menjadi hukum
positif sejak 16 Nov 1994.
Dasar Pertimbangan :
1. Adanya kekhawatiran akan kelangsungan hidupnya.
2. Ketentuan hukum alam.
UNSUR
DEKLARATIF
Pandangan Fasisme :
Negara bukan ciptaan rakyat melainkan ciptaan orang kuat.
Negara wajib ”menggembleng” dan mengisi jiwa rakyat secara
totaliter, diktatorial, dan nasionalisme.
Ciri-ciri Negara Fasis :
a. Ditandai oleh kediktatoran satu partai yang kaku;
b. Adanya penindasan terhadap oposisi;
c. Menganut paham nasionalisme yang sempit;
d. Seluruh aspek kehidupan warga negara diatur, dikontrol, dan
dikendlikan secara ketat oleh pemerintah fasis yang
sentralistis;
e. Moralitas sering diabaikan demi mencapai tujuan negara
fasis;
f. Pengaturan perekonomian sangat sentralistis;
g. Tujuan negara fasis adalah “Imperium Dunia”. Pemimpin
bercita-cita untuk mempersatukan semua bangsa di dunia
menjadi satu negara atau kekuatan bersama.
Teori Individualisme
Persamaan Perbedaan
Sosialisme dan Sosialisme Komunisme
Komunisme
Bentuk Negara
Jika ditinjau dari sifat hubungan dan cara pengelolaan suatu negara
baik ke dalam maupun ke luar, maka dapat dibedakan antara “Bentuk
Negara” dengan “Bentuk Kenegaraan”.
NEGARA SERIKAT
Bentuk Kenegaraan
PERSERIKATAN NEGARA
Bentuk-
bentuk
Kenegaraan
Pada 1.Koloni
Umumnya : 2.Protektorat
3.Mandat
4.Trustee (Perwalian)
5.Dominion
6.Uni
a.Uni Personil;
b.Uni Riil;
c. Uni Zui Generalis.
Pengertian NKRI
NEGARA Fungsi
KESATUAN Fungsi dan Tujuan NKRI
REPUBLIK Tujuan
INDONESIA
Nasionalisme
Semangat Kebangsaan
Patriotisme
5. Pengertian NKRI
NKRI adalah negara kepulauan yang terbentang pada 06.080 Lintang Utara
(LU) – 11.150 Lintang Selatan (LS) dan 94.450 – 141.050 Bujur Timur (BT)
yang diapit oleh dua benua (Asia dan Australia) serta dua samudra (Indonesia
dan Pasifik).
a. Nasionalisme
Nasionalisme adalah faham kebangsaan yang tumbuh
karena ;
Adanya persamaan nasib dan sejarah serta kepentingan untuk hidup
bersama,
Sbg suatu bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, demokratis, dan
maju di dalam suatu kesatuan bangsa dan negara, serta
Cita-cita bersama guna mencapai, memelihara, dan mengabdikan
identitas, persatuan, kemakmuran, dan kekuatan atau kekuasaan
negara bangsa yang bersangkutan.
Manifestasi Faham
Nasionalisme :
1. Kesadaran Seseorang Bahwa Dirinya Merupakan
Anggota Atau Warga Negara Bangsanya;
2. Kebanggaan Seseorang Akan Negara Bangsanya;
3. Kecintaan Seseorang Akan Negara Bangsanya;
4. Kesetiaan dan Ketaatan Seseorang Thd Negara
Bangsanya;
5. Perjuangan Seseorang Bagi Kepentingan Negara
Bangsanya;
6. Kerelaan Berkorban Bagi Nagara Bangsanya
Nasionalisme :
Dalam arti sempit, yaitu perasaan kebangsaan atau
cinta terhadap bangsanya yang tinggi atau berlebih-
lebihan, shg memandang bangsa lain lebih rendah
(Chauvinisme).
Dalam arti luas, yaitu perasaan cinta atau bangga
thd tanah air dan bangsanya sendiri dgn tetap
menghormati bangsa lain karena merasa sebagai
bagian dari bangsa lain di dunia.
b. Semangat Nasionalisme