Anda di halaman 1dari 67

1.

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL

a. SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL

• Setiap manusia memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda sehingga


selalu dpt dibedakan dng orang lain.
• Orang yang dilahirkan secara kembarpun pasti memiliki perbedaan.

 Perbedaan yang dimiliki, karena Tuhan telah menciptakan sifat,


watak, keinginan, kebutuhan dan cita-cita yang berbeda.
• Manusia sebagai makhluk Individu, merupakan satu kesatuan yang
terdiri dari unsur jasmani (raga) dan rohani (jiwa).
• Setiap manusia dibekali kemampuan (potensi) akal, pikiran,
perasaan dan keyakinan sehingga sanggup untuk berdiri sendiri dan
bertanggung jawab atas dirinya agar mampu bertahan hidup
(survival).

Dengan akal dan pikirannya, ia mampu menaklukkan


alam dan makhluk lain. Dan dengan perasaan serta
keyakinannya, ia mampu membedakan mana yang
baik dan buruk, benar-salah dan menemukan
Tuhannya.
PEMENUHAN KEBUTUHAN MANUSIA

• Kebutuhan Fisik dan Biologisnya (membentuk keluarga, marga, dan


kelompok masyarakat).
• Kebutuhan Ekonomi (membentuk usaha dagang, pasar dan
perusahaan).
• Kebutuhan Sosial (kelompok ibadah, arisan dan perkumpulan sosial
lainnya).
Aristoteles (384 -322 M), mengatakan bahwa manusia adalah Zoon
Politicon yang artinya mahluk yang hidup berkelompok, selalu ingin
bergaul dan berkumpul dengan sesama manusia lainnya.

Dalam kehidupan tradisional, antara lain


seperti kelompok suku-suku atau bangsa
tertentu. Sedangkan dalam kehidupan
modern, sekarang ini kita kenal disebut
”negara”.
b. MAKNA BANGSA

Bangsa adalah suatu komunitas etnik yang memiliki ciri-ciri : memiliki


nama, wilayah tertentu, mitos leluhur bersama, kenangan bersama,
satu atau beberapa budaya yang sama dan solideritas tertentu.

Dalam pengertian sosiologis, bangsa termasuk


”kelompok paguyuban” yang secara kodrati
ditakdirkan untuk hidup bersama dan senasib
sepenanggungan di dalam suatu negara.
Dalam pengertian politis, bangsa merupakan sekelompok orang
dalam suatu negara. Sedangkan masyarakat dalam arti sosiologis,
merupakan sekelompok orang dalam suatu negara.

 Hans Kohn (Jerman) bangsa adalah hasil


tenaga hidup manusia dalam sejarah. Suatu
bangsa merupakan golongan yang beraneka
ragam dan tidak bisa dirumuskan secara
eksak.
• F. Ratzel (Jerman) bangsa terbentuk karena adanya hasrat
bersatu. Hasrat itu timbul karena adanya rasa kesatuan antara
manusia dan tempat tinggalnya (paham geo-politik).

 Otto Bauer (Jerman), bangsa adalah kelompok manusia yang


mempunyai kesamaan karakter/perangai yang timbul karena
kesamaan nasib.
 Karakter, sikap dan perilaku yang menjadi jatidiri bangsa.
 Ciri khas yang membedakan suatu bangsa dengan bangsa lain.

 Ernes Renan (Perancis) bangsa adalah sekelompok manusia yang


memiliki kehendak bersatu sehingga merasa dirinya adalah satu.
 Jalobsen dan Lipman, bangsa adalah suatu kesatuan budaya
(cultural unity) dan kesatuan politik (political unity).
 Bung Karno, bangsa adalah :
a. Ras, yaitu sekelompok orang yang mempunyai ciri-ciri jasmaniah
sama yang dibawa sejak lahir.
b. Volk, yaitu sekelompok orang yang sudah mempunyai kesamaan
dalam kebudayaan.
c. Natie, yaitu sekelompok orang yang sudah mempunyai
persamaan kesadaran bernegara dan kesadaran berpolitik tanpa
membedakan ras atau volk, bahkan tidak lagi membedakan
suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).
c. MAKNA NEGARA

Pengertian Negara

Kata Negara berasal dari: state (Inggris), staat (Belanda dan Jerman),
etat (Perancis), statum (Latin), yang berarti keadaan yang tegak dan
tetap.

Negara adalah organisasi yang di dalamnya ada rakyat, wilayah yang


permanen, dan pemerintah yang berdaulat (baik ke dalam maupun ke
luar). Dalam arti luas, negara merupakan kesatuan sosial (masyarakat)
yang diatur secara konstitusional untuk mewujudkan kepentingan
bersama.
PENDAPAT PARA AHLI :

No Nama Tokoh Pendapat Yang Dikemukakan


1. George Negara adalah organisasi kekuasaan dari seke-lompok
Jellinek manusia yang mendiami wilayah tertentu.
2. Roger H. Negara adalah alat (agency) atau wewenang (authority)
Soltau yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan
bersama, atas nama masyarakat.
3. Mr. Kranenburg Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena adanya
kehendak dari suatu golongan atau bangsa.
4. Karl Marx Negara adalah alat kelas yang berkuasa (kaum borjuis/
kapitalis) untuk menindas atau meng-eksploitasi kelas lain
(proletariat/buruh).

5. Logemann Negara adalah organisasi kemasyarakatan (ikatan kerja)


yang mempunyai tujuan untuk mengatur dan memelihara
masyarakat tertentu dengan kekuasaannya. Organisasi itu
adalah ikatan-ikatan fungsi atau lapangan-lapangan kerja
tetap.

6. Max Weber Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli


dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu
wilayah.
ORGANISASI KEKUASAAN : J.H.A. Logeman, negara adalah suatu organisasi
kekuasaan yang bertujuan mengatur dan menyeleng-garakan masyarakat dengan
kekuasaan tersebut. Kranenburg, negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang
diciptakan oleh sekelompok manusia yang disebut bangsa.

ORGANISASI POLITIK : Robert Mc. Iver, negara adalah suatu organisasi politik yang
berbeda dengan organisasi lain, karena negara memiliki kedaulatan tertinggi dan
keanggotaannya bersifat mengikat semua orang.
TINJAUAN
NEGARA
ORGANISASI KESUSILAAN : G.W.F. Hegel, negara adalah suatu organisasi kesusilaan
yang timbul dari sintesa antara kemerdekaan universal dengan kemerdekaan individual.

INTEGRALISTIK : B. Spinoza, Adam Muller, dan Soepomo, negara merupakan suatu


integritas antara pemerintah dengan rakyat. Negara mengatasi seluruh golongan dalam
masyarakat dan merupakan suatu kesatuan yang organis.
1. Sifat Memaksa (negara memiliki mempunyai
Sifat kekuatan fisik secara legal.
Hakikat
2. Sifat Monopoli (yaitu dalam menetap-kan tujuan
Negara bersama masyarakat.
3. Sifat Mencakup Semua (All-Embracing), yaitu
semua peraturan perundang-undangan yang
berlaku adalah untuk semua orang tanpa kecuali.

Sifat Hakekat negara berkaitan erat dgn dasar-dasar terbentuk-nya negara, norma
dasar (fundamental norm) yang menjadi tujuan, falsafah hidup yang ingin diwujudkan,
perjalanan sejarah dan tata nilai sosial-budaya yang telah berkembang di dalam
negara.
Penugasan Praktik Kewarganegaraan 2

Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran, majalah, internet, buletin dan
sebagainya, kemudian lakukan hal-hal berikut :

1. Rumuskan kembali yang dimaksud dengan manusia, bangsa dan negara !


2. Berikan penjelasan hubungan antara adanya manusia, bangsa dan negara di
dalam suatu wilayah tertentu !
3. Berikan sekurang-kurangnya 3 (tiga) kriteria bahwa suatu manusia (rakyat) di
dalam suatu wilayah tertentu disebut sebagai bangsa dan negara !
4. Berikan pendapat atau pandangan anda berkaitan dengan praktik-praktik sifat
hakikat negara Indonesia di sekitar wilayah/daerah anda sendiri !
Terjadinya Negara

Secara Teoritis :
• Teori Ketuhanan (F. J. Stahl, Agustinus, Jean Bodin),
bahwa negara terjadi atas kehendak Tuhan.
• Teori Perjanjian (Thomas Hobbes, John Locke, J.J.
Rouseau, Montesquieu), bahwa negara terbentuk
atas perjanjian antar manusia atau masyarakat (du
Contracts social).
• Teori Kekuasaan (H.J. Laski, Leon Duguit, Karl Marx),
bahwa negara dibentuk oleh kekuasaan yang
memaksa, monopoli dan mencakup semua.
4. Teori Kedaulatan :
a. Kedaulatan Negara (P. Laband, G. Jellinek), bahwa
kekuasaan tertinggi ada pada negara dan negaralah
yang menciptakan hukum.
b. Kedaulatan Hukum (Krabbe), bahwa hkm memegang
peranan penting dalam negara.
5. Teori Hukum Alam (Plato, Aristoteles, Agustinus, T. Aquinas), bahwa
hukum alam berlaku abadi, universal, tidak berubah, berlaku untuk
suatu waktu dan tempat. Negara terjadi secara alamiah atas dasar
manusia sbg mahluk sosial (Zoon Politicon and social being).
Teori Hukum Murni, bahwa negara merupakan suatu
kesatuan tata hukum yang bersifat memaksa/overmacht
(wille das staates).
Pertumbuhan Primer dan Sekunder

Terjadinya negara menurut pakar sejarah meliputi primer dan sekunder.


Secara Primer meliputi : Suku – Kerajaan – Negara (Staat) – Negara
Demokrasi (ideal). Sedangkan secara Sekunder, yaitu meliputi de fakto
dan de jure.

Suku/Persekutuan Masyarakat
(genootschaft)

Kerajaan Negara Negara


(Rijk) Nasional Demokrasi
Pendekatan Faktual

 Pendudukan (Occupatie)
 Peleburan (Fusi)
 Penyerahan (Cessie)
 Penaikan (Accesie)
 Penguasaan/ Pencaplokan (Anexatie)
 Proklamasi (Proclamation)
 Pembentukan baru (Innovation)
 Pemisahan (Separatisme)
Penugasan Praktik Kewarganegaraan 3

Setelah mempelajari materi-materi tentang : Makna Manusia,


Bangsa dan Negara, lakukan Strategi Pembelajaran dengan
Penugasan Cooperative Integrated Reading and Composition
(CIRC) atau Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis.
Langkah-langkah :
1. Bentuk kelompok dengan anggotanya antara 3 – 4 orang.
2. Diberikan “wacana” atau kliping sesuai topik bahasan.
3. Setiap kelompok bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok
serta memberi tanggapan terhadap wacana/kliping, dan ditulis pada lembar kertas.
4. Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok.
5. Buatlah kesimpulan bersama.
6. Penutup.
2. Unsur-unsur Terbentuknya Negara

a. Unsur-unsur Terbentuknya Bangsa

Menurut Friedrich Hertz (Jerman), ada 4 unsur yang berpe-ngaruh dalam


terbentuknya suatu bangsa :

 Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional.


 Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional
sepenuhnya.
 Keinginan akan kemandirian, keunggulan, individualitas, keaslian
atau kekhasan yang mandiri.
 Keinginan untuk menonjol (unggul) di antara bangsa-bangsa dalam
mengejar kehormatan, pengaruh dan prestise.
b. Unsur-unsur Terbentuknya Negara

KONSTITUTIF MUTLAK

RAKYAT WILAYAH PEMERINTAH


BERDAULAT

UNSUR-UNSUR
TERBENTUKNYA DEKLARATIF TIDAK
NEGARA MUTLAK

DE FACTO DE JURE
Lanjutan ……………….

Menurut Oppenheimer dan Lauterpacht, suatu negara


harus memenuhi syarat: rakyat yang bersatu, wilayah,
pemerintah yang berdaulat dan pengakuan dari negara
lain.
Menurut Konvensi Montevideo 1933, negara harus
mempunyai empat unsur konstitutif :
1. Harus ada penghuni (rakyat, penduduk, warga
negara) atau bangsa (staatsvolk) ;
2. Harus ada wilayah atau lingkungan kekuasaan;
3. Harus ada kekuasaan tertinggi (penguasa yang
berdaulat) atau pemerintahan yang berdaulat; dan
4. Kesanggupan berhubungan dgn negara-negara lain.
Rakyat
WARGA
NEGARA
RAKYAT PENDUDUK
BUKAN WARGA
NEGARA
BUKAN
PENDUDUK

Secara sosiologis, rakyat adalah sekumpulan manusia


yang dipersatukan oleh rasa persamaan, dan yang
bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu.
Secara hukum, rakyat merupakan warga negara dlm
suatu negara yang memiliki ikatan hukum dgn
pemerintah.
Warga negara dan bukan warga
memiliki hak dan kewajiban yang
berbeda.
Tinjauan Umum Tentang Rakyat :
• Secara politis, rakyat adalah semua orang yang berada
dan berdiam dalam suatu negara atau menjadi penghuni
negara yang tunduk pada kekuasaan negara itu.
• Secara sosiologis, rakyat adalah sekumpulan manusia
yang dipersatukan oleh rasa persamaan, dan yang
bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu.
• Secara hukum, rakyat merupakan warga negara dalam
suatu negara yang memiliki ikatan hukum dgn
pemerintah.
Wilayah Daratan

Batas wilayah daratan suatu negara, dapat berupa :

1) Batas Alamiah, dalam bentuk : sungai, danau,


pegunungan, lembah, dan hutan.
2) Batas Buatan, dalam bentuk : pagar tembok, kawat
berduri, tiang tembok, pos penjagaan dan patok.
3) Batas secara Geografis, adanya garis lintang dan
bujur dalam bola dunia. Misalnya letak negara
Indonesia secara geografis berada pd lintang 60 LU,
110 LS, 950 BB – 1410 BT.

Daratan Indonesia = 35 % terdiri dari  17508 pulau


besar dan kecil, luas = 2.028.087 km2.
Wilayah Lautan

 Wilayah lautan berupa : samudra, laut, selat, danau dan sungai dalam
batas wilayah negara.
 Berpedoman pd Hasil Konferensi Hukum Laut Internasio-nal III 1982 di
Montigo By oleh PBB, yaitu UNCLOS (United Nations conference on The
Law of The Sea).
 Ditandatangani tgl 10 Des 1982 oleh 119 negara peserta (117 negara dan
2 organisasi kebangsaan di dunia).
 Sejak 16 Nov 1993 telah diratifikasi oleh 60 negara dan menjadi hukum
positif sejak 16 Nov 1994.

Negara yang tidak memiliki lautan (land locked).


Negara yang memiliki wilayah lautan dengan pulau-
pulau di dalamnya (archipelago state).
Negara Republik Indonesia memiliki luas wilayah
laut 65% dan panjang pantai 81.000 Km.

Perjuangan Wilayah Laut Indonesia :


 Sejak Proklamasi, 3 mil laut yaitu Territoriale Zee En
Maritieme Kringen Ordonantie (TZMKO 1939).
 Deklarasi Djuanda 13 Des 1957 (12 mil laut). UU No.
4/Prp Tahun 1960.
 Konferensi PBB tentang hukum laut tahun 1958. Ta-
hun 1982, dicantumkan asas negara kepulauan da-
lam UNCLOS 82 (United Nations Conference on The
Law of The Sea) Indonesia meratifikasi melalui UU
No. 17 Tahun 1985 – 31 Des 1985.
Wilayah Udara

 Pasal 1 Konvensi Paris 1919 menyatakan bahwa


negara-negara merdeka dan berdaulat berhak
mengadakan eksplorasi dan eksploitasi di wila-
yah udaranya.
 Konvensi Chicago 1944 (Pasal 1) ” Bahwa setiap
negara mempunyai kedaulatan yang utuh dan
ekslusif di ruang udara di atas wilayahnya”.
 Berdasarkan UU Negara Indonesia No. 20 Tahun
1982, batas wilayah kedaulatan dirgantara ter-
masuk orbit geo-stationer setinggi 35.671 km.
Lanjutan ……………….

Dua Teori Tentang Konsepsi Wilayah Udara, yaitu :


1. Teori Udara Bebas (Air Freedom Theory)
a. Kebebasan ruang udara tanpa batas (wilayah
udara dapat digunakan oleh siapa pun).
b. Kebebasan udara terbatas (setiap negara berhak
mengambil tindakan tertentu untuk keamanan
dan keselamatannya.

Pada negara kolong hanya mempunyai hak atas wilayah/ zona


teritorial.
2. Teori Negara Berdaulat di Udara (The Air
Sovereagnty)
a. Teori Keamanan (suatu negara mempunyai
kedaulatan yang diperlukan untuk menjaga
keamanannya.
b. Teori Pengawasan Cooper (Cooper’s Control
Theory), bahwa kedaulatan negara ditentukan
oleh kemampuan negara ybs untuk mengawasi
wilayah diatasnya secara fisik dan ilmiah.
c. Teori Udara (Schacter), bahwa wilayah udara itu
haruslah smp suatu ketinggian di mana udara
masih cukup mampu mengangkat /mengapung-
kan balon dan pesawat udara.
Wilayah Ekstrateritorial

Wilayah ekstrateritorial adalah wilayah suatu negara yang


berada di luar wilayah negara itu. Dasar Konggres Wina
(1815) dan Kongres Aachen (1818).

Daerah ekstrateritorial mencakup :


 Daerah perwakilan diplomatik di suatu
negara.
 Kapal yang berlayar di bawah bendera
suatu negara.
Pemerintah Yang Berdaulat

Kata kedaulatan atau “daulat” berasal dari kata daulah (Arab)


sovereignity (Inggris), souvereiniteit (Perancis), supremus (Latin), dan
souvranita ((Italia), yang berarti “kekuasaan tertinggi”.

1. Kedaulatan adalah, kekuasaan tertinggi dalam suatu negara yang


berlaku terhadap seluruh wilayah dan segenap rakyat negara itu.
2. Pemerintah berdaulat adalah pemerintah yang memiliki kekuasaan
tertinggi dalam mengatur rakyat dan negaranya baik secara internal
maupun eksternal.
Menurut Jean Bodin (1500-1596), bahwa kedaulatan adalah
kekuasaan tertinggi untuk menentukan hukum dalam suatu
negara.

Kedaulatan mempunyai sifat-sifat pokok :


 Asli tidak berasal dari kekuasaan lain.
 Permanen kekuasaan tetap ada selama negara itu berdiri.
 Tunggal merupakan satu-satunya kekuasaan tertinggi dalam
negara yang tidak dibagi-bagikan.
 Tidak terbatas tidak dibatasi oleh kekuasaan lain.
Pemerintah adalah lembaga, atau orang yang
bertugas
mengatur dan memajukan negara dengan
rakyatnya.
Pemerintah dalam arti sempit, (eksekutif)
Pemerintah dalam arti luas, adalah
keseluruhan alat perlengkapan negara.

Kedaulatan pemerintah dapat


dibedakan :
 Kedaulatan ke dalam.
 Kedaulatan ke luar.
Beberapa teori tentang kedaulatan oleh para ahli :

1. Kedaulatan Tuhan (Agustinus, T. Aquinas, Marsillius), bahwa raja


atau penguasa memperoleh kekuasaan tertinggi dari Tuhan.
2. Kedaulatan Raja (N. Machiavelli, Jean Bodin, Thomas Hobbes),
Kedaulatan negara terletak di tangan raja sebagai penjelmaan
kehendak Tuhan.
3. Kedaulatan Negara (George Jellinek, Paul Laband), bahwa
kekuasaan pemerintah bersumber dari kedaulatan negara.
4. Kedaulatan Hukum (Krabbe, Immanuel Kant, Kranenburg), bahwa
kekuasaan hkm merupakan kekuasaan tertinggi di dalam negara.
5. Kedaulatan Rakyat (John Locke, Montesquieu, J.J. Rousseau),
bahwa rakyat merupakan kesatuan yang dibentuk oleh individu-
individu melalui perjanjian masyarakat (social contract).
Pengakuan Dari Negara Lain

Dasar Pertimbangan :
1. Adanya kekhawatiran akan kelangsungan hidupnya.
2. Ketentuan hukum alam.
UNSUR
DEKLARATIF

DE FACTO PENGAKUAN DARI DE JURE


NEGARA LAIN

BERSIFAT BERSIFAT TETAP


SEMENTARA

BERSIFAT TETAP BERSIFAT PENUH


Fungsi Dan Tujuan Negara 1. Fungsi Negara
2. Tujuan Negara
3. Faham Tentang
Tujuan Negara

Negara dan 1. Kesatuan


Bentuk Bentuk Negara
2. Serikat
Kenegaraan
1. Koloni
2. Protektorat
Bentuk Kenegaraan 3. Mandat
4. Trustee
5. Dominion
6. Uni
3. Hakikat Negara dan Bentuk-bentuk Kenegaraan
a. Fungsi Negara

Fungsi negara (minimal)


1. Sebagai Stabilisator (law and order),
2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya;
3. Mengusahakan Pertahanan dan menjaga serangan dr luar;
4. Menegakkan keadilan.

Menurut Charles E. Merriam,


1. Keamanan ekstern;
2. Ketertiban intern;
3. Keadilan;
4. Kesejehateraan umum;
5. Kebebasan.
Menurut Para Ahli

Montesquieu, fungsi negara


mencakup tiga tugas pokok
“Trias Politica” :
Goodnow, fungsi
1. Fungsi Legislatif.
negara ada dua :
2. Fungsi Eksekutif. 1. Policy Making.
3. Fungsi Yudikatif. 2. Policy Executing.

Mohammad Kusnardi, S.H., fungsi negara ada dua :


1. Menjamin ketertiban (law and order).
2. Mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
Tugas Negara Secara Umum :
1. Tugas Esensial.
2. Tugas Fakultatif.

Pandangan Lain Tentang Tugas Negara, yaitu :


1. Mengendalikan dan mengatur gejala kekuasaan sosial yang
bertentangan satu dengan lainnya agar tidak membahayakan.
2. Mengorganisasikan dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan
golongan ke arah tercapainya tujuan dari masyarakat seluruhnya.
b.Tujuan
Negara
Tujuan masing-masing negara
sangat dipengaruhi oleh tata
nilai sosial budaya, kondisi
geografis, sejarah terbentuknya,
serta politik dari penguasa yang
bersangkutan.
Pada umumnya, suatu negara didirikan dengan
tujuan untuk :
 Menciptakan kesejahteraan
 Mewujudkan ketertiban dan ketenteraman.
Semua rakyat yang menjadi bagiannya.
Pandangan Para Ahli Tentang Tujuan Negara

1. Ajaran Plato, negara bertujuan utk memajukan kesusilaan manusia,


sbg perseorangan (individu) dan sbg makhluk sosial.
2. Ajaran Negara Kekuasaan (Machiavelli dan Shang Yang), negara
bertujuan utk memperluas kekuasaan semata-mata.
3. Ajaran Theokratis (Kedaulatan Tuhan), tujuan negara untuk men-
capai penghidupan dan kehidupan aman dan tenteram dengan taat
kepada dan di bawah pimpinan Tuhan (T. Aquinas, Agustinus).
4. Ajaran Negara Hukum, negara bertujuan untuk menyeleng-garakan
ketertiban hukum dengan berdasarkan dan berpe-doman kepada
hukum (Immanuel Kant).
5. Negara kesejahteraan (welfare state), tujuan negara adalah
mewujudkan kesejahteraan umum (Mr. R. Kranenburg).
Teori Fasisme

Kata fasisme berasal dari kata “fascio” = “kelompok politik”. Muncul


istilah Fascio de Combattimento atau “Barisan Tempur”, yang
dipraktikkan di Italia pada zaman B. Mussolini (1883-1945).

Pandangan Fasisme :
 Negara bukan ciptaan rakyat melainkan ciptaan orang kuat.
 Negara wajib ”menggembleng” dan mengisi jiwa rakyat secara
totaliter, diktatorial, dan nasionalisme.
Ciri-ciri Negara Fasis :
a. Ditandai oleh kediktatoran satu partai yang kaku;
b. Adanya penindasan terhadap oposisi;
c. Menganut paham nasionalisme yang sempit;
d. Seluruh aspek kehidupan warga negara diatur, dikontrol, dan
dikendlikan secara ketat oleh pemerintah fasis yang
sentralistis;
e. Moralitas sering diabaikan demi mencapai tujuan negara
fasis;
f. Pengaturan perekonomian sangat sentralistis;
g. Tujuan negara fasis adalah “Imperium Dunia”. Pemimpin
bercita-cita untuk mempersatukan semua bangsa di dunia
menjadi satu negara atau kekuatan bersama.
Teori Individualisme

Individualisme dalam arti luas adalah


perjuangan menuju kebebasan atau liberalisme.
Negara hanya berfungsi sebagai “Penjaga
Malam”.

Dalam arti ekonomis, bahwa


kebebasan dalam kehidupan
ekonomi tidak boleh dibatasi oleh
pemerintah atau masyarakat.
Dalam arti politis,
Negara ada untuk individu, bukan
individu untuk negara.
Teori Sosialisme

Sosialisme menentang kemutlakan milik


pribadi dan menyokong pemakaian milik
pribadi tersebut untuk kesejahteraan
umum.
Sosialisme sebagai tahap transisi
menuju komunisme.
Pada tahap komunisme, hak milik
pribadi, kelas-kelas, dan negara benar-
benar dihapus;
Sarana-sarana produksi dimiliki secara
bersama-sama negara tanpa kelas.
Persamaan dan perbedaan antara Sosialisme dan Komunisme

Persamaan Perbedaan
Sosialisme dan Sosialisme Komunisme
Komunisme

Negara mempunyai a. Negara masih a. Negara


hak campur tangan mengakui hak melakukan hak
dalam berbagai segi milik pribadi atas milik pribadi
kehidupan alat produksi atas alat
masyarakat. terbatas. produksi.
Hal ini dilakukan b. Untuk b. Untuk
demi tercapainya menciptakan menciptakan
tujuan negara, kesejahteraan kesejahteraan
yaitu memberi bersama, negara ber-sama secara
kebahagiaan yang menggunakan revolu-sioner,
sebesar-besarnya cara-cara damai. negara
dan merata bagi c. Keberadaan menghalalkan
Teori Integralistik

Paham Integralistik, beranggapan bahwa negara didiri-kan bukan


hanya untuk kepentingan perorangan atau golongan tertentu saja,
tetapi juga untuk kepentingan seluruh masyarakat negara yang
bersangkutan.

Paham integralistik Indonesia pertama kali dikemukakan oleh Prof. Dr.


Soepomo.
Merupakan aliran pemikiran yang paling sesuai dengan karakteristik
bangsa Indonesia yang kekeluargaan.
Gagasan ini kemudian menjadi dasar terbentuknya Tujuan Negara
Republik Indonesia, seperti termaktub dalam Pembukaan UUD 1945
Alinea IV.
4. Bentuk Negara Dan Bentuk Kenegaraan

Bentuk Negara

Jika ditinjau dari sifat hubungan dan cara pengelolaan suatu negara
baik ke dalam maupun ke luar, maka dapat dibedakan antara “Bentuk
Negara” dengan “Bentuk Kenegaraan”.

Perihal Pengertian Contoh


Bentuk Apabila hubungan atau ikatan itu  Negara Kesatuan
Negara “merupakan suatu negara”  Negara Serikat
Bentuk Apabila hubungan atau ikatan itu  Perserikatan Negara
Kenegaraan “tidak merupakan suatu negara”  Daerah Mandat, dll.
Negara Kesatuan, adlh negara
merdeka dan berdaulat yang
NEGARA pemerinta-hannya diatur oleh
KESATUAN
pe-merintah pusat. Negara
Kesatuan ada sentra-lisasi dan
NEGARA
SERIKAT
desentralisasi.

Negara Serikat, merupakan bentuk gabungan


beberapa negara bagian (tidak berdau-lat) yang
menyerahkan sebagian urusannya kepada
BENTUK
NEGARA pemerintah pusat yang menyang-kut kepentingan
bersama dlm beberapa urusan.
Pemerintah Pusat Negara Serikat : Pada negara serikat,
- Pemegang Kedaulatan ke luar
jabatan Kepala
- Berperan thd negara bagian
Negara bagian
antara lain :
Gubernur (AS,
NEGARA Australia). Negara
BAGIAN A Indonesia Serikat
(27 Des 1949 s.d. 17
NEGARA NEGARA
Ags 1950).
BAGIAN B BAGIAN C

NEGARA SERIKAT
Bentuk Kenegaraan

Pemerintah Pusat Konfederasi, merupakan


Perserikatan Negara :
gabungan beberapa
- Kurang berperan thd negara anggota
- Hanya merupakan lambang negara yang anggotanya
masing-masing berdaulat
penuh baik ke dalam/ke
luar. Ikatan tsb dibuat
NEGARA atas dasar perjanjian baik
ANGGOTA A tentang politik LN,
pertahanan dsb.
NEGARA NEGARA
ANGGOTA ANGGOTAC
B

PERSERIKATAN NEGARA
Bentuk-
bentuk
Kenegaraan
Pada 1.Koloni
Umumnya : 2.Protektorat
3.Mandat
4.Trustee (Perwalian)
5.Dominion
6.Uni
a.Uni Personil;
b.Uni Riil;
c. Uni Zui Generalis.
Pengertian NKRI

NEGARA Fungsi
KESATUAN Fungsi dan Tujuan NKRI
REPUBLIK Tujuan
INDONESIA

Nasionalisme
Semangat Kebangsaan
Patriotisme
5. Pengertian NKRI

NKRI adalah negara kepulauan yang terbentang pada 06.080 Lintang Utara
(LU) – 11.150 Lintang Selatan (LS) dan 94.450 – 141.050 Bujur Timur (BT)
yang diapit oleh dua benua (Asia dan Australia) serta dua samudra (Indonesia
dan Pasifik).

Tonggak sejarah berdirinya NKRI :


• Berdirinya Budi Utomo (1908) sbg tonggak perintis.
• Lahirnya Konggres Pemuda II pada tanggal 28 Oktober 1928
sebagai tonggak penegas.
• Diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia tgl 17 Agustus 1945
sebagai tonggak pendobrak.
6. Fungsi Dan Tujuan NKRI

Fungsi-fungsi negara scr


umum mencakup :
Berdirinya NKRI, • Sebagai Stabilisator.
memiliki fungsi yaitu, • Mengusahakan kesejahteraan dan
sebagai pengatur kemakmuran rakyat.
kehidupan dalam • Mengusahakan pertahanan untuk
negara untuk menangkal kemung-kinan serangan
menciptakan tujuan- dari luar.
tujuan negara.
• Menegakkan keadilan.
Tujuan negara, ditujukan utk mengarahkan segala kegiatan dan
sekaligus menjadi pedoman dlm penyusunan dan pengen-dalian
alat kelengkapan negara serta kehidupan rakyatnya.

Bagi NKRI, Fungsi dan sekaligus tujuan NKRI


yaitu mencakup :
bahwa fungsi
• Melindungi Segenap Bangsa
negara sekaligus Indonesia dan Seluruh Tumpah Darah
merupakan Indonesia,
tujuan negara • Memajukan Kesejahteraan Umum,
yang ingin • Mencerdaskan Kehidupan Bangsa,
dicapai sesuai • Ikut Melaksanakan Ketertiban Dunia
yang Berdasarkan Kemerdekaan,
Pembukaan
Perdamaian Abadi, dan Keadilan
UUD 1945. Sosial.
7. Semangat Nasionalisme dan Patriotisme

a. Nasionalisme
Nasionalisme adalah faham kebangsaan yang tumbuh
karena ;
 Adanya persamaan nasib dan sejarah serta kepentingan untuk hidup
bersama,
 Sbg suatu bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, demokratis, dan
maju di dalam suatu kesatuan bangsa dan negara, serta
 Cita-cita bersama guna mencapai, memelihara, dan mengabdikan
identitas, persatuan, kemakmuran, dan kekuatan atau kekuasaan
negara bangsa yang bersangkutan.
Manifestasi Faham
Nasionalisme :
1. Kesadaran Seseorang Bahwa Dirinya Merupakan
Anggota Atau Warga Negara Bangsanya;
2. Kebanggaan Seseorang Akan Negara Bangsanya;
3. Kecintaan Seseorang Akan Negara Bangsanya;
4. Kesetiaan dan Ketaatan Seseorang Thd Negara
Bangsanya;
5. Perjuangan Seseorang Bagi Kepentingan Negara
Bangsanya;
6. Kerelaan Berkorban Bagi Nagara Bangsanya
Nasionalisme :
Dalam arti sempit, yaitu perasaan kebangsaan atau
cinta terhadap bangsanya yang tinggi atau berlebih-
lebihan, shg memandang bangsa lain lebih rendah
(Chauvinisme).
Dalam arti luas, yaitu perasaan cinta atau bangga
thd tanah air dan bangsanya sendiri dgn tetap
menghormati bangsa lain karena merasa sebagai
bagian dari bangsa lain di dunia.
b. Semangat Nasionalisme

merupakan semangat/sikap yang bersumber dari perasaan cinta


kepada tanah air dan bangsa sehingga menimbulkan sikap gagah
berani, pantang menyerah dan rela berkorban demi bangsa dan
negaranya.

Implementasi Patriotisme Dapat Dilaksanakan :


Pada Masa Darurat (Perang), perjuangan melawan penjajah
dalam mewujudkan kemerdekaan dan kedaulatan.
Pada Masa Damai (Paska Kemerdekaan), mampu
meningkatkan kemampuan diri, memelihara persatuan, dan
lain-lain.
c. Penerapan Semangat Kebangsaan

merupakan kesadaran budi yang mendorong orang rela


menyerahkan kesetiaan tertinggi kepada bangsa dan
atau negara bangsa.

Di Indonesia, awal semangat kebangsaan dipelopori antara lain


Dr. Soetomo, Dr. Wahidin Sudirohusodo, yang ditandai lahirnya
(Boedi Oetomo) dengan tujuan mencerdaskan bangsa
berdasarkan kesadaran, tekad, dan upaya untuk maju atas dasar
falsafah dan wawasan yang bersumber pada kepribadian
nusantara.
Semangat kebangsaan adalah kekuatan yang terpokok
Lanjutan ……………….
dari setiap ideologi yang ada di dunia

Semangat kebangsaan antara lain dapat diterapkan


dengan cara :
1. Keteladanan, merupakan sikap dan perilaku yang patut
dicontoh karena perkataan dan perbuatan.
2. Pewarisan, merupakan cara atau proses dalam menu-
runkan, memberikan sesuatu kepada pihak lain.
3. Ketokohan, merupakan sosok yang terkenal dan disegani
krn pangaruhnya sangat besar di masyarakat.
Cara Menanamkan Semangat Kebangsaan

1. Menyampaikan Sejarah Para Pahlawan Dalam


Mempertahankan Negara Bangsanya Atau Dalam
Memperjuangkan Eksistensi Negara Bangsanya.
2. Menyampaikan Gambaran Tentang Kebolehan dan
Kehebatan Negara Bangsa Indonesia.
3. Menyampaikan Berbagai Tantangan Negara Bangsa
Yang Perlu Diwaspadai Dan Diantisipasi Dengan
Tindakan-tindakan Tertentu.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai