Anda di halaman 1dari 24

Hakikat Negara dan Bangsa

DIAN KUS PRATIWI, SH, MH


HAKEKAT BANGSA

Menurut para ahli, bangsa adalah suatu komunitas etnik yang memiliki ciri-ciri
berupa memiliki nama, memiliki wilayah tertentu, memiliki mitos leluhur
bangsa, kenangan bersama, satu atau beberapa budaya yang sama, dan
solidaritas tertentu. Berikut ini pendapat pakar kenegaraan mengenai bangsa :

a. Menurut Hans Kohn (Jerman), bangsa adalah buah hasil karya atau tenaga
hidup manusia. Pada umumnya bangsa memiliki faktor-faktor objektif
tertentu yang membedakannya dengan bangsa lain, di antaranya persamaan
keturunan, wilayah, bahasa, adat-istiadat, kesamaan politik, perasaan, dan
keyakinan (agama).

b. Menurut F. Ratzel (Jerman), bangsa terbentuk karena adanya hasrat


tertentu atau adanya keinginan yang sama. Hasrat tersebut timbul karena
adanya rasa kesatuan antara sesama manusia dan tempat tinggal.

c. Menurut Otto Bauer (Jerman), bangsa adalah kelompok manusia yang


mempunyai persamaan karakter. Karakter tersebut tumbuh karena adanya
persamaan senasib dan sepenanggungan.
Faktor objektif terpenting terbentuknya suatu bangsa adalah adanya
kehendak atau kemauan bersama atau nasionalisme. Freidrich Hertz
dalam bukunya Nationality in History and Politic mengemukakan bahwa
ada empat unsur yang berpengaruh dalam terbentuknya suatu bangsa,
yaitu :

a. Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas kesatuan


sosial, politik, ekonomi, agama, kebudayaan, komunikasi, dan solidaritas.

b. Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional


sepenuhnya, yaitu bebas dari dominasi dan campur tangan bangsa asing
terhadap urusan dalam negerinya.

c. Keinginan akan kemandirian, keunggulan, individualitas, dan keaslian


atau kekhasan. Contohnya menjunjung tinggi bahasa nasional yang
mandiri.

d. Keinginan untuk menonjol (unggul) di antara bangsa-bangsa dalam


mengejar kehormatan, pengaruh, dan prestise.
HAKEKAT NEGARA
Definisi Negara
` Istilah negara berasal dari bahasa asing state (bahasa
Inggris), Staat (bahasa Belanda dan Jerman) dan etat
(bahasa Perancis),

kata state, staat, etat itu diambil dari kata bahasa latin
status atau statum, yang berarti keadaan yang tegak dan
tetap atau sesuatu yang memiliki sifat-sifat yang tegak dan
tetap.

Secara terminology, Negara diartikan dengan organisasi


tertinggi di antara satu kelompok masyarakat yang
mempunyai cita-cita untuk bersatu, hidup dalam daerah
tertentu dan mempunyai pemerintahan yang berdaulat.
Pengertian Negara menurut Ahli
John Locke dan Rousseau, negara merupakan suatu badan atau organisasi
hasil dari perjanjian masyarakat.

Max Weber, negara adalah sebuah masyarakat yang memiliki monopoli dalam
penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam wilayah tertentu.

Mac Iver, sebuah negara harus memiliki tiga unsur pokok, yaitu wilayah,
rakyat, dan pemerintahan.

Roger F.Soletau, negara adalah alat atau dalam kata lain wewenang yang
mengendalikan dan mengatur persoalan-persoalan yang bersifat bersama atas
nama masyarakat.

Prof. Mr. Soenarko, Negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai


daerah tertentu dimana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai suatu
kedaulatan, sedangkan Prof. Miriam Budiardjo memberikan pengertian
Negara adalah organisasi dalam suatu wilayah dapat memaksakan
kekuasaannya secara sah terhadap semua golongankekuasaan lainnya dan
yang dapat menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan bersama itu. Jadi
Negara adalah sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu dan
diorganisasi oleh pemerintah negara yang sah, yang umumnya mempunyai
kedaulatan (keluar dan ke dalam).
Negara adalah organisasi tertinggi di antara
satu kelompok masyarakat yang berfungsi
sebagai alat (agency) yang mengatur atau
mengendalikan persoalan bersama atas nama
masyarakat yang mempunyai cita-cita untuk
bersatu, hidup dalam wilayah tertentu dan
mempunyai pemerintahan yang berdaulat
dengan berdasarkan sistem hukum yang
diselenggarakan dengan tujuan kesenangan
dan kehormatan bersama.
SEJARAH KONSEP NEGARA
I. TEORI NEGARA
Teori Terbentuknya Negara
2. Contract Sosial 3. Teori Hukum Alam
1. Teori Ketuhanan (Perjanjian Masyarakat)

syarat membentuk Negara


Negara dibentuk oleh negara terjadi karena
adalah dengan
Tuhan dan pemimpin- kehendak alam yang
mengadakan perjanjian
pemimpin Negara ditunjuk bersama individu-individu merupakan lembaga
oleh Tuhan Raja dan alamiah yang diperlukan
yang tadinya dalam
pemimpin-pemimpin manusia untuk
keadaan alamiah berjanji
Negara hanya bertanggung menyelenggarakan
akan menyerahkan semua
jawab pada Tuhan dan kepentingan umum.
hak-hak kodrat yang
tidak pada siapapun Penganut teori ini adalah
dimilikinya kepada
Plato, Aristoteles,
seseorang atau sebuah
(Agustinus, Yulius Stahi, Agustinus, dan Thomas
badan.
Haller, Kranenburg dan Aquino.
(Thomas Hobbes, John Locke,
Thomas Aquinas) JJ Rosseaue)
6. Teori Kekuatan
4. Teori Organis 5. Teori Historis
Hukum

kekuasaan dalam
Teori ini menyatakan
Negara dianggap sebagai negara berdasar atas
bahwa lembaga-lambaga
sel-sel dari makhluk hidup hukum
sosial tidak dibuat, tetapi
itu. Kehidupan corporal dari tumbuh secara
Negara dapat disamakan Pelopor teori ini adalah
evolusioner sesuai dengan
sebagai tulang belulang H. Krabbe dalam buku
kebutuhan-kebutuhan
manusia, undang-undang Die Moderne Staats
manusia.
sebagai urat syaraf, raja Idee.
(kaisar) sebagai kepala dan
para individu sebagai daging
makhluk itu
7. Teori Kekuatan

Negara terbentuk dengan


penaklukan dan pendudukan.
(H.J. Laski, L. Duguit, Karl Marx,
Oppenheimer dan Kollikles)
Proses Terbentuknya Negara
Terjadinya negara secara Terjadinya negara secara
Primer sekunder

Occupasi (pendudukan)

Fusi (peleburan)
Fase genotscape
Cessie (penyerahan)

Fase rijk Acessie (penarikan)

Anexatie
(pencaplokan/perebutan)
Fase staat
Proklamasi

Fase democratie natie Inovation (pembentukan baru)

Separatis (pemisahan)

Pendudukan atas wilayah lain


Bentuk, Sifat, Tujuan dan Fungsi Negara
Bentuk Negara
Bentuk negara

Serikat (federal)
Kesatuan

negara yang tersusun dari


beberapa negara yang
semula berdiri sendiri- Negara ini disebut juga
sendiri dan kemudian negara unitaris. Ditinjau
negara-negara tersebut dari segi susunannya,
mengadakan ikatan negara kesatuan adalah
kerjasama yang efektif, negara yang tidak
tetapi disamping itu, Negara- tersusun dari beberapa
negara tersebut masih ingin negara, sifatnya tunggal.
mempunyai wewenang-
wewenang yang dapat
diurus sendiri.
Negara kesatuan Negara serikat (federal)

1. Mempunyai 1 UUD 1. Tiap negara bagian mempunyai satu


2. Mempunyai 1 presiden UUD dan satu Lembaga Legislatif.
3. Hanya pusat yang berhak membuat 2. Masing-masing negara bagian masih
UU memegang kedaulatan ke dalam,
kedaulatan keluar dipegang pusat.
Negara kesatuan ini terbagi 2 macam, 3. Aturan yang dibuat pusat tidak lgs bisa
yaitu: dilaksanakan daerah, harus dengan
1. Negara kesatuan dengan sistem persetujuan parlemen negara bagian.
sentralisasi yaitu urusan Negara
langsung diatur oleh pemerintah
pusat.
2. Negara kesatuan dengan sistem
desentralisasi yakni kepala
daerah sebagai pemerintah
daerah yang diberikan hak
otonomi yakni diberikan
kekuasaan mengatur dan
mengurus rumah tangganya
sendiri.
Bentuk-bentuk Kenengaraan
1. Dominion
2. Protektorat
3. Negara Uni
4. Mandat
5. Trustee (Perwalian)
6. Koloni

Selain 6 bentuk kenegaraan diatas terdapat apa yang di sebut negara


konfederasi (serikat negara)
Adalah perserikatan beberapa negara yang merdeka dan berdaulat
penuh baik ke dalam maupun ke luaar. Pada umumnya, Konfederasi
dibentuk berdasarkan perjanjian untuk mengadakan kerjasama dalam
bidang tertentu, misalnya penyelenggaraan politik luar negeri,
pertahanan dan keamanan bersama. Konfederasi bukanlah merupakan
negara dalam pengertian hokum internasional, karena negara-negara
anggotanya secara masing-masing tetap mempertahankan
kedudukannya secara internasional

Contoh konfederasi adalah Perserikatan Amerika Utara (1776 1787).


No. Konfederasi (serikat negara) Negara serikat

Kedaulatan tetap dipegang oleh masing Kedaulatan ada pada


1. masing negara anggota. negara federal.
Keputusan yang diambil
pemerintah federal dapat
langsung mengikat
Keputusan yang diambil konfederasi tidak kepada warga negara
dapat langsung mengikat kepada warga dari negara negara
2. negara dari negaranegara anggota. bagian
Negara-negara bagian
Negaranegara anggota dapat memisah kan tidak boleh memisahkan
3. diri. diri dari negara serikat.
Hubungan antar negara
Hubungan antar negara anggota diatur bagian diatur dengan
4. melalui perjanjian. undangundang dasar.
Terdapat negara dalam
5. Tidak ada negara diatas negara negara.
Selain kedua bentuk Negara tersebut. Bentuk
Negara ke dalam tiga kelompok yaitu:
Monarki
Negara monarki adalah bentuk Negara yang
dalam pemerintahannya hanya dikuasai dan
diperintah (yang berhak memerintah) oleh satu
orang saja.
Oligarki
Oligarki ini biasanya diperintah dari kelompok
orang yang berasal dari kalangan feudal.
Demokrasi
Rakyat memiliki kekuasaan penuh dalam
menjalankan pemerintahan.
Unsur-unsur Negara
Menurut Oppenheimer dan Lauterpacht, suatu Negara harus
memenuhi syarat-syarat :
a. Rakyat yang bersatu
b. Daerah atau wilayah
c. Pemerintahan yang berdaulat
d. Pengakuan dari negara lain

Menurut Konvensi Montevideo tahun 1933, yang merupakan


Konvensi Hukum Internasional, Negara harus mempunyai
empat unsur konsititutif, yaitu :
a. Harus ada penghuni (rakyat, penduduk, warga Negara) atau
bangsa (staatvolk).
b. Harus ada wilayah atau lingkungan kekuasaan.
c. Harus ada kekuasaan tertinggi (penguasa yang berdaulat)
atau pemerintahan yang berdaulat.
d. Kesanggupan berhubungan dengan Negara-negara lain.
Sifat negara
Menurut Miriam Budiardjo (Oetari Budiyanto, 2012), pada
umumnya setiap Negara mempunyai sifat seperti :
1. Sifat Memaksa yaitu negara mempunyai kekuasaan
untuk memakai kekerasan, agar peraturan perundang-
undangan ditaati dengan demikian penertiban dalam
masyarakat tercapai serta timbulnya anarkis dicegah.
Sebagai contoh setiap warga Negara harus membayar
pajak dan orang yang menghindarinya akan dikenakan
denda.
2. Sifat Monopoli yaitu negara mempunyai monopoli dalam
menetapkan tujuan bersama dari masyarakat atau untuk
mencapai cita-cita Negara. Sebagai contoh aliran
kepercayaan atau aliran politik dilarang bertentangan
dengan tujuan masyarakat.
3. Mencakup Semua yakni semua peraturan perundang-
undangan berlaku untuk semua orang tanpa terkecuali.
Sebagai contoh keharusan membayar pajak.
Fungsi Negara
Fungsi Negara merupakan gambaran apa yang
dilakukan Negara untuk mencapai tujuannya. Fungsi
Negara dapat dikatakan sebagai tugas daripada
Negara. Negara sebagai organisasi kekuasaan
dibentuk untuk menjalankan tugas-tugas tertentu.
1. John Locke
Seorang sarjana Inggris membagi fungsi Negara
menjadi tiga fungsi yaitu.
Fungsi legislatif, untuk membuat peraturan.
Fungsi eksekutif, untuk melaksanakan
peraturan.
Fungsi Federatif, untuk mengurusi urusan luar
negeri dan urusan perang dan damai.
2. Montesquieu
Tiga fungsi Negara menurut Montesquieu adalah
Fungsi legislatif, untuk membuat Undang-Undang.
Fungsi eksekutif, untuk melaksanakan Undang-Undang.
Fungsi yudikatif, untuk mengawasi agar semua peraturan
ditaati (fungsi mengadili), yang populer dengan Trias
Politika.

3. Van Vollen Hoven


Seorang sarjana dari negeri Belanda, menurutnya fungsi
Negara dibagi menjadi.
Regeling, membuat peraturan.
Bestuur, menyelenggarakan pemerintahan.
Rechtspraak, fungsi mengadili.
Politie, fungsi ketertiban dan keamanan.
4. Goodnow
Menurut Goodnow, fungsi Negara secara
prinsipal dibagi menjadi dua bagian yang dikenal
dengan sebutan Dwipraja (dichotomy) yakni.
Policy making, kebijaksanaan Negara untuk
waktu tertentu, untuk seluruh masyarakat.
Policy executing, kebijaksanaan yang harus
dilaksanakan untuk tercapainya policy
making.
Pada dasarnya setiap negara, terlepas dari
ideologi yang dianut, menyelenggarakan
beberapa fungsi minimum yang mutlak perlu,
yaitu sebagai berikut.
Melaksanakan ketertiban umum (law and
order) dalam mencapai tujuan bersama dan
mencegah konflik dalam masyarakat (negara
bertindak sebagai stabilisator).
Mengusahakan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat yang ada pada saat ini
fungsinya dianggap sangat penting, terutama
bagi negara-negara baru.
Melaksanakan pertahanan untuk menjaga
kemungkinan serangan dari luar.
HAKEKAT NEGARA DAN BANGSA
INDONESIA
Bangsa Indonesia adalah seluruh manusia-manusia yang menurut
wilayahnya telah ditentukan untuk tinggal secara bersama di wilayah
nusantara dari ujung Barat (Sabang) hingga ujung Timur (Meaurauke)
yang memiliki Le desr detre ensemble (kesatuan kehendak) dan
Charaktergemeincshatth (karakter yg sama karena persatuan nasib
yang telah menjadi satu)

Faktor-faktor penting bagi pembentukan negara bangsa Indonesia


adalah
adanya persamaan nasib yaitu penderitaan bersama dibawah
penjajahan bangsa asing yang lebih kurang selama 350tahun
Adanya keinginan bersama untuk merdeka, melepaskan diri dari
belenggu penjajahan
Adanya cita-cita bersama untuk mencapai kemakmuram dam
keadilan sebagai suatu bangsa
Adanya kesatuan tempat tinggal yaitu wilayah nusantara yang
membentang dari Sabang sampai merauke
Negara Kesatua Republik Indonesia (NKRI)
adalah negara kebangsaan modern yaitu
negara yang pembentukannya didasarkan
pada semangat kebangsaan/nasionalisme
yaitu adanya tekad suatu masyarakat untuk
membangun masa depan bersama dibawah
satu negara yang sama walaupun warga
masyarakat tersebut berbeda-beda agama,
ras, etnik, atau golongannya.
Faktor pembentukan identitas kebangsaan
Indonesia bukanlah faktor primordial, tetapi
faktor historis. Kesatuan bangsa Indonesia tidak
bersifat alamiah tetapi historis. Persatuan bangsa
Indonesia tidak bersifat etnik melainkan etnis
(Frans Margin Suseno, 1995)
Tanggal 17 Agustus 1945 dapat dikatakan sbg
revolusi integratifnya bangsa Indonesia
Dalam kenyataannya Indonesia terbentuk melalui
proses perjuangan (revolusi). Yaitu perjuangan
melawan penjajahan dan berhasil
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
Secara teoritis proses terbentuknya bangsa
Indonesia digambarkan secara berurutan dalam

Anda mungkin juga menyukai