Anda di halaman 1dari 24

Ilmu Negara

Azi Mulki

@mazi.mull_

Berjalan-jalan di dunia abstrak


1. Pengertian Ilmu Negara….

Pengetahuan : Hasil pencerapan pancaindera atas


realitas dan dikonsepsi oleh akal

Ilmu : Pengetahuan yang tersusun secara


sistematis, logis, memiliki objek tertentu, dan
didapatkan melalui metode tertentu

Objek Ilmu Negara : membahas negara yang


bersifat teroritis, abstrak, dan universal
No Asal Istilah
Bahasa
1. Belanda Staatsleer
2. Jerman Staatslehre
3. Inggris The General Theory of States
4. Perancis Theorie d’etat

Ilmu negara menurut para ahli

1. Georg Jellinek: Ilmu tentang organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah berkediaman di wilayah
tertentu

2. Djokosutono: Ilmu tentang organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di bawah pemerintah yang
sama
3. Soekarno: Ilmu tentang organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu di mana kekuasaan negara
berlaku sepenuhnya sebagai kedaulatan

Kata kunci: masyarakat, organisasi kekuasaan


(baca: politik) atau pemerintahan, wilayah
tertentu, dan kedaulatan
Ilmu Negara sebagai Ilmu Pengetahuan
Dasar
Berfungsi sebagai mata kuliah prasyarat bagi mata kuliah
cabang-cabang hukum publik, antara lain:

1. HTN;
2. HAN;dan
3. HI
Apa itu Ilmu Negara?
Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan
logis tentang organisasi kekuasaan atau
pemerintahan yang berdaulat di wilayah tertentu
2. Teori Asal Mula Negara

Individu

Masyarakat

Negara

Teori perkembangan negara hendaknya dipahami dalam kerangka berpikir dialektika


sejarah Hegel. Di mana individu pada gilirannya bersatu dengan individu lain lalu
membentuk masyarakat. Selanjutnya masyarakat bergabung dengan masyarakat lainnya
dan membentuk negara.
Konsep Negara pada Zaman
Yunani Kuno
• Pada zaman Yunani Kuno konsep negara lebih
dikenal sebagai polis: berupa negara-kota
berdaulat.

• Zaman di mana aliran hukum alam


berkembang (Socrates, Plato, & Aristotl).

• Negara adalah kumpulan manusia, dan


manusia harus selaras dengan hukum alam
untuk mencapai arete (baca: hidup yang
baik). (Politeia, Plato).
Konsep Negara pada Abad
Pertengahan (Teori Teokrasi)
• Berangkat dari teori teokrasi yang pada prinsipnya
mengandung paham bahwa negara di bawah kuasa Tuhan,
raja sebagai wakil Tuhan, dan tidak ada kedaulatan selain
kedaulatan Tuhan.

• Agustinus memplopori teori matahari dan rembulan di mana


gereja yang dipimpin oleh Paus (Matahari) lebih tinggi
kekuasaannya daripada negara (bulan) yang dipimpin raja.

• Thomas Aquinas melalui teori dua pedangnya melihat


bahwa negara dan gereja berkedudukan sama beserta
hukumnya masing-masing.

• Marsilius van Padua berpandangan lebih radikal, dengan


mengetengahkan gagasan bahwa negara sejatinya lebih
tinggi kedudukannya dari gereja. Secara historis negara
lebih dulu ada daripada gereja.
Negara pada Zaman Modern (Teori
Kontrak Sosial/Kontraktualisme)
Thomas Hobes
• Kondisi alamiah (statute of nature) manusia adalah homo homini lupus.
Manusia adalah srigala bagi manusia lainnya.
• Hobes menggambarkan negara seperti leviathan, makhluk yang besar dan
menguasai setiap individu
• Untuk menciptakan perdamaian, individu harus menyerahkan haknya
kepada sang Leviathan

Negara kuat-
mendominasi-mengatur
masyarakat
Kontrak Sosial John Locke
• Kontra dengan Hobes, Locke berpendapat bahwa kondisi alamiah
manusia (state of nature) adalah bebas
• Perjanjian antarindividu (pactum unionis) untuk membentuk negara
• Negara yang merupakan hasil kesepakatan, tidak dapat mengambil
hak kodrati manusia (pactum subjectionis)

Hak kodrati manusia: hidup, hak milik,


berekspresi, kebebasan, dll
Kontrak Sosial Jean Jacques
Rousseau
• Rakyat bersama-sama menentukan tujuan umum seperti
kesejahteraan, kedamaian, dan keadilan (Volonté Générale).
Tujuan didirikannya negara adalah untuk mencapai tujuan umum
tersebut
• Setiap orang dewasa mempunyai hak untuk memilih pemimpin
negaranya
• Sekularisme: pemisahan agama dan negara
Bagaimana negara terbentuk?
3. Unsur-unsur Negara

• Wilayah (teritori)
• Pemerintah yang berdaulat
• Rakyat
• Hubungan deklaratif (Pasal 1 Konvensi Montevideo
1933)
4. Konsep Kedaulatan
Konsep kedaulatan: permasalahan negara dan
kekuasaan.

• Dari mana sumber kekuasaan?


• Pemegang kekuasaan
• Pengesahan kekuasaan

• Kedaulatan: kekuasaan tertinggi yang menentukan kekuatan dan


legitimasi negara dalam menentukan dan menjalankan berbagai
kebijakan
• Sifat kedaulatan (Jean Bodin): tunggal, asli, dan tidak terbagi-bagi
• Kedaulatan ke dalam: kekuasaan tetinggi untuk mengatur,
menjalankan organisasi negara, dan menentukan hukum suatu
negara
• Kedaulatan ke luar: bebas, tidak terikat atau tunduk kepada kekuatan
lain
Teori-teori tentang Kedaulatan

• Kedaulatan Tuhan
• Kedaulatan Raja
• Kedaulatan Negara
• Kedaulatan Hukum
• Kedaulatan Rakyat
5. Bentuk-bentuk Negara
1. Negara Kesatuan
Negara yang merdeka dan berdaulat di mana yang berkuasa adalah satu
pemerintah dan berlaku di seluruh wilayah negara tersebut
Ciri-ciri:
• Memiliki kedaulatan ke dalam dan ke luar
• Negara memiliki 1 konstitusi, 1 presiden, dan 1 lembaga perwakilan
• Hanya 1 kewenangan mengenai kebijakan social, ekonomi, dan politik
2. Negara Serikat
Negara yang terdiri dari beberapa negara bagian yang sepakat untuk bersatu
Ciri-ciri:
• Pemerintah negara serikat mendapatkan kewenangan dari negara pusat
• Setiap negara bagian memiliki kepala negaranya sendiri
• Kekuasaan asli pada negara bagian
6. Bentuk Pemerintahan

Klasik Monarki

Republik
Bentuk Pemerintahan
1. Klasik
Monarki
Aristokrasi l'état c'est
moi
Demokrasi

2. Monarki: Absolut, konstitusional, dan parlementer

3. Republik: Absolut, konstitusional, dan parlementer


7. Sistem Pemerintahan

• Tatanan hubungan pertanggungjawaban atas


penyelenggaraan pemerintahan antara eksekutif dan
legislatif/parlemen (Bagir Manan, 2012)

• Terdapat tiga model sistem pemerintahan:


1. Parlementer
2. Presidensial
3. Campuran
Parlementer
Ciri-ciri:

• Pada awalnhya meletakan dasar asas pembatasan kekuasaan raja di negara-


negara monarki seperti Inggris, Belanda, Belgia, dll krn sebelumnya terdapat
asas the King can not do wrong

• Kedaulatan Parlemen (Parlementary sovereignty)

• Pembatasan kekuasaan raja atau ratu. Berbagai kekuasaan raja atau ratu
bergeser ke parlemen dan kabinet yang bertanggung jawab atas jalannya
pemerintahan

• Diadakan sistem dua kamar dalam rangka meluaskan demokrasi perwakilan,


yakni Majelis Tinggi (House of Lord) sebagai perwakilan bangsawan dan
Majelis Rendah (House of Commons) sebagai perwakilan rakyat.
Presidensial
• Sistem pemerintahan presidensial menganut paham pemisahan
kekuasaan Montesquieu (eksekutif, legislatif, dan yudikatif)
• Presiden merupakan eksekutif tunggal. Kekuasaan eksekutif presiden
tidak terbagi dan yang ada hanya presiden dan wakil presiden saja
• Presiden mengangkat para Menteri sebagai pembantu atau sebagai
bawahan yang bertanggungjawab kepadanya
• Anggota parlemen tidak boleh menduduki jabatan eksekutif dan
sebaliknya
Campuran

• Pertimbangan demokrasi: keinginan agar kabinet dan


presiden sama-sama bertanggungjawab secara politik
(political accountability ) kepada rakyat

• Adanya pembagian kekuasaan antara presiden dan


perdana menteri (dual executive).

• Kedudukan presiden dan lembaga legislatif relatif


seimbang
Terima Kasih !

Anda mungkin juga menyukai