Anda di halaman 1dari 11

TEORI UNSUR-

UNSUR NEGARA
KELOMPOK 8
ANGGOTA KELOMPOK

KETUA KELOMPOK: NABIL ZULBAHIR 230711010715


ANGGOTA : ALYA FILZAH NABILA DAMOPOLII 230711010712
YOSUA WARANEY D. SORONGAN 230711010713
DIMAS ALIF MAURURY HENDARGO 230711010714
GLORIA NATASYA V. RUMTHE 230713010716
Konsep Dasar Tentang Negara

Islah Negara diterjemahkan dari kata-kata asing staat (bahasa Belanda dan
Jerman); state (bahasa Inggris); Etat (bahasa Prancis). Istilah staat mempunyai sejarah
sendiri. Istilah itu mula-mula digunakan dalam abad ke-15 di Eropa Barat. Anggapan
umum yang diterima bahwa kata staat (state, etat) itu dialihkan dari kata bahasa Latin
status atau statum. Secara etimologis kata status itu dalam bahasa Latin klasik adalah
suatu istilah abstrak yang menunjukkan keadaan yang tegak dan tetap, atau sesuatu
yang memiliki sifat-sifat yang tegak dan tetap.
Terdapat beberapa sarjana yang memberikan definisi
atau pengertian tentang Negara
1. Socrates
Negara bukanlah organisasi yang dapat dibuat oleh manusia untuk kepentingan diri sendiri. Negara adalah jalan
susunan objektif.
2. Dr. Wiryono Prodjodikoro
Negara adalah suatu organisasi diantara sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang bersama-sama
mendiami suatu wilayah tertentu dengan mengakui adanya suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan
keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut.
3. Logeman
Negara adalah suatu organisasi kemasyarakatan yang bertujuan dengan kekuasaannya mengatur serta
meyelenggarakan suatu masyarakat. Organisasi ini merupakan pertambahan jabatan-jabatan.
4. Kranenburg
Negara pada hakekatnya adalah suatu organisasi kekuasaan yang diciptakan oleh sekelompok manusia yang disebut
bangsa. Dengan demikian harus terlebih dahulu ada kelompok manusia, dimana kelompok manusia tersebut
mempunyai kesadaran bersama untuk mendirikan suatu organisasi yang bertujuan untuk memelihara kepentingan
kelompok tersebut.
5. Roger H. Soltau dalam Soehino : Negara sebagai agen atau kewenangan yang mengatur atau
mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama rakyat (The state is agency or authority
managing or controlling these affairs on behalf of and in the name of the community)
Unsur-Unsur Negara
1. Terdapat rakyat atau Masyarakat
Rakyat adalah sekumpulan manusia yang dipersatukan oleh rasa persamaan dan bersama-sama mendiami
suatu wilayah tertentu. Rakyat atau masyarakat merupakan unsur utama terbentuknya Negara.
2. Wilayah
Wilayah adalah unsure negara yang harus terpenuhi karna tidak mungkin ada negara tanpa ada batas-batas
territorial yang jelas. Secara umum wilayah dalam sebuah negara biasanya mencakup daratan, perairan dan
udara
3. Pemerintah
Alat kelengkapan Negara yang bertugas organisasi Negara untuk mencapai tujuan bersama didirikannya
sebuah Negara. Melalui alat dan aparat Negara, yang menetapkan hokum, melaksanakan ketertiban,
keamanan dan mewujudkan kepentingan warga negaranya yang beragam
4. Kemampuan untuk mengadakan hubungan dengan Negara lain
Unsur ini bukan merupakan syarat mutlak bagi adanya suatu Negara, karena unsur ini bukan merupakan unsure
pembentuk bagi badan Negara melainkan hanya bersifat menerangkan saja tentang adanya Negara. Jadi,
hanya deklaratif, bukan konstitutif.
Beberapa Teori Tentang
Terbentuknya Negara
Teori Ketuhanan yaitu teori yang menganggap bahwa memang sudah ada kehendak Tuhan
Yang Maha Kuasa Negara itu timbul. Teori ini ada dua, yaitu teori ketuhanan langsung dan tidak langsung.
Tokohnya Agustinus, Thomas Aquines, Julius Sthall, Kranenburg, Haller.
Teori Perjanjian yaitu teori ini disusun berdasarkan anggapan bahwa sebelum ada Negara,
manusia hidup sendiri-sendiri dan berpindah-pindah. Pada waktu itu belum ada masyarakat dan peraturan
yang mengaturnya sehingga kekacauan mudah terjadi di manapun dan kapan pun.
Tanpa perarturan, kehidupan manusia tidak berbeda dengan cara hidup binatang buas, sebagaimana
dilukiskan oleh Thomas Hobbes: Homo homini lupus dan belum omnium contra omnes. Teori perjanjian
masyarakat diungkapkannya dalam buku Leviathan. Ketakutan akan kehidupan berciri survival of the fittest
itulah yang menyadarkan manusia akan kebutuhannya: Negara yang diperintah oleh seorang raja yang
dapat menghapus rasa takut. Teori kekuataan menyatakan bahwa Negara terbentuk berdasarkan
kekuataan. Orang kuatlah yang pertama-tama mendirikan Negara, karena dengan kekuatannya itu ia
berkuasa memaksakan kehendaknya terhada orang lain sebagaimana disindir oleh Kallikles dan Voltaire:
“Raja yang pertama adalah prajurit yang berhasil”
BENTUK-BENTUK NEGARA
A Negara kesatuan
Negara kesatuan adalah bentuk suatu negara yang merdeka dan berdaulat, dengan satu pemerintah pusat yang
berkuasa dan mengatur seluruh daerah. Namun dalam pelaksanaannya, negara kesatauan ini terabagi kedalam dua
macam sistem pemerintahan: sentral dan otonomi.
B Negara serikat
Negara seikta ( federasi) merupakan bentuk negara gabungan yang terdiri dari beberapa negara bagian dari sebuah
negara serikat. Padamulanya negara-negara bagian tersebut merupakan negara yang merdeka, berdaulat, dan
berdiri sendiri.
Disamping dua
bentuk ini, dari sisi pelaksana6 dan mekanisme pemilihannya, bentuk negara dapat
digolongkan kedalam tiga kelompok yakni:
1. Monarki : Pemerintahan monarki adalah model pemerintahan yang dikepalai oleh raja atau ratu
2. Oligarki : Model pemerintahan yang dijalankan oleh beberapa orang yang berkuasa dari golongan atau kelompok
tertentu.
3. Demokrasi : Bentuk pemertintahan yang bersandar pada kedaulatan rakyat atau mendasarkan kekuasaannya pada
pilihan dan kehendak rakyat melalui mekanisme pemilihan umum atau pemilu.
KONSEP RELASI AGAMA DAN
NEGARA DALAM ISLAM
1. Integralistik
Paradigm intergraistik hampir sama persis dengan pandangan negara toekrasi islam. Paradigm ini menganut paham
dan konsep agama dan nagara meruoakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya merupakan dua
lembaga yang menyatu. Paham ini juga memberikan penegasan bahwa negara merupakan suatu lembaga politik dan
sekaligus lembaga agama. Konsep ini menegaskan kembali bahwa islam tidak mengenal pemisahan antara agama dan
politik atau negara.
2. Paradigma simbiotik
Menurut paradagima simbiotik, hubungan agama dan negara berada pada posisi saling membutuhkan dan bersifat
timbale balik. Dalam pandangan ini, agama membutuhkan negara sebagai instrument dalam melestarikan dan
mengembangkan agama. Begitu juga sebaliknya, negara juga memerlukan aga sebagai sumber moral , etika, dan
spritualitas warga negaranya.
3. Pargadigma sekularistik
Paradigm ini beranggapan bahwa ada pemisahan yang jelas antara agama dan negara. Agama dan negera
merupakan dua bentuk yang berbeda satu sama lain memiliki garapan masing-masing, sehingga keberadaannya harus
dipisahkan dan tidak boleh satu sama lain melakukan intervensi. Negara adalah urusan public, sementara agama
merupakan wilayah pribadi masing-masing warga negara.
HUBUNGAN ISLAM DAN NEGARA
INDONESIA
Hubungan antara Islam dan negara di Indonesia adalah sebuah topik yang menarik untuk dibahas. Berikut adalah
beberapa poin penting yang dapat diambil dari hasil pencarian:
Hubungan antara Islam dan negara telah terjadi sejak lama, dan dalam Islam, gagasan tentang hubungan ini muncul
sejak abad ke-7 melalui gagasan Rosulullah SAW yang melahirkan Piagam Madinah.
Di Indonesia, hukum Islam tidak bisa dimatikan dalam sistem hukum kenegaraan kita.
Terdapat tiga pandangan posisi agama dan negara, yaitu: (1) Agama dan Negara Terpadu, (2) Agama Terpisah dari
Negara, dan (3) Agama dan Negara Tidak Berhubungan.
Pemikiran tentang hubungan agama dan negara adalah masalah yang sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut secara
cermat secara mendalam.
Ada beberapa pandangan tentang hubungan antara Islam dan negara, seperti: (1) Islam memiliki konsep tertentu
tentang negara dan pemerintahan, dan Islam tidak membawa konsep tertentu tentang negara dan pemerintahan,
tetapi hanya membawa prinsip-prinsip dasar berupa nilai etika dan moral.
Ada beberapa kelompok yang mendukung "negara agama" atau "negara Islam" di Indonesia, seperti kelompok Syiah
dengan doktrin imamahnya dan kelompok fundamentalis Islam yang menekankan totalitas Islam.
Ada juga kelompok yang menolak peran agama dalam kehidupan publik, dan hanya menempatkan agama sebagai
urusan pribadi antara manusia dengan Tuhan, atau sekedar sebagai ajaran moral atau etika bagi individu, tetapi tidak
menjadi peraturan untuk kehidupan bernegara dan bermasyarakat.
KESIMPULAN
Negara adalah suatu organisasi yang memiliki kedudukan yang berdiri tegak dan tetap. Dimana kedudukan
dalam organisai yang berarti memiliki sebuah structural tertentu yang berusaha untuk menertibkan kegiatan
rakyat baik secara individu, golongan atau asosiasi maupun oleh Negara sendiri yang memiliki unsure dan sifat
tertentu. Bentuk Negara ada 3 yaitu Negara Kesatuan, Negara Konfederasi dan Serikat (Federasi) yang
masing-masingnya mempunyai ciri-ciri yang membedakan satu dengan yang lainnya. Konstitusi memiliki banyak
pengertian, baik dari beberapa ahli maupun pengertian dalam arti luas adalah keseluruhan dari ketentuan-
ketentuan dasar/ hukum dasar. Sedangkan dalam arti sempit memiliki arti piagam dasar atau undang-undang
dasar yang merupakan dokumen lengkap mengenai peraturan dasar Negara.Konstitusi memiliki sifat dan
fungsi.Konstitusi dibuat dengan tujuan mencapai tujuan dari sutu negar yang membuatnya kalau di Indonesia
konstitusi dibuat untuk mencapai tujuan yang berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila yang sebagai dasar
Negara Indonesia
THANK
YOU!

Anda mungkin juga menyukai