Nama Kelompok :
- Kaila Azzahra
- Mutia Silviani
- M. Fathir
- Nurisa Ikka O
- Sahara
- Sultan Arioreirera
- Rico Herlambang
DEFINISI HIKAYAT
1. Menurut Para Ahli :
Kata Hikayat yang berasal dari bahasa arab yang artinya cerita atau kisah
pada masa awal. Kata ini digunakan dalam bahasa melayu,makna aslinya masih
melekat. Dengan demikian,tidaklah mengherankan jika semua karya berbentuk
prosa dalam sastra melayu lama umumnya disebut hikayat.
2. Menurut KBBI :
Karya sastra lama melayu berbentuk prosa yang berisi cerita undang-
undang dan silsilah bersifat rekaan,keagamaan,biografis,atau gabungan sifat-
sifat itu. Dibaca untuk pelipurlara,pembangkit semangat juang,atau sekedar
untuk meramaikan pesta,misalnya hangtuah,perang Palembang,seribu satu
malam.
TUJUAN HIKAYAT
Bertujuan untuk mengetahui bahwa kita mengerti tentang
hikayat tersebut yang telah kita baca,dikarenakan kita dapat
mengisi dari unsur-unsur hikayat tersebut dan dapat
dijadikan sebagai pembelajaran untuk lebih mudah
mengerti tentang hikayat tersebut dengan menentukan
unsur-unsur hikayat tersebut. Seperti yang ada di bawah ini:
1. Penggunaan Majas
Majas yang digunakan dalam hikayat adalah majas
antonomasia, metafora, hiperbola,dan majas perbandingan
seperti majas simile.
2. Penggunaan Konjungsi
Konjungsi yang digunakan dalam hikayat adalah
menggunakan konjungsi yang menyatakan urutan waktu dan
kejadian.
Hikayat Malim Deman
Pada zaman dahulu hiduplah seorang pemuda yatim piatu bernama Malim Deman. Untuk bertahan hidup
dia bekerja di lading milik pamannya yang terletak di pinggir hutan. Tak jauh dari situ, ada sebuah rumah
yang di huni oleh seorang janda tua yang bernama Mandeh Rubiah.
Mandeh Rubiah adalah wanita yang baik dan akrab dengan Malim. Dia sering mengirimi pemuda itu
makanan saat menjaga ladangnya pada malam hari. Bahkan, dia sudah di anggap anak sendiri oleh janda
itu. Pada suatu malam, Malim Deman merasa haus saat menjaga ladang dia berniat akan meminta minum
ke rumah Mandeh Rubiah. Sesampainya di pekarangan, dia mendengar suara beberapa perempuan yang
berasal tak jauh dari kolam yang terletak di belakang pondok wanita tua itu.
Malim mengendap endap menuju tempat tersebut dan terkejut saat melihat tujuh bidadari sedang mandi
di sana, pemuda tersebut begitu terpesona saat melihat kecantikan para bidadari.
Tak jauh dari tempatnya berdiri, tergeletak tujuh selendang milik para bidadari. Tidak ingin menyia-
nyiakan kesempatan, dia mengambil salah satu selendang itu dan di sembunyikan di rumah ibu
angkatnya. Ternyata, selendang yang di ambil adalah milik bidadari bungsu.
Bidadari bungsu menangis karena tidak bisa kembali ke kayangan. Melihat
hal itu, Malim Deman kemudian mendekati dan mengajaknya untuk tinggal
dirumah Mandeh Rubiah. Bidadari itu pun kemudian diangkat anak oleh
Rubiah dan dipanggil Putri Bungsu
Sejak saat itu, Malim Deman semakin sering pergi ke tempat Mandeh
Rubiah dan menjadi akrab dengan Putri Bungsu. Akibat sering bertemu,
kedua muda-mudi tersebut saling jatuh cinta dan memutuskan untuk
menikah tidak lama kemudian. Kebahagiaan pasangan semakin bertambah
setelah dikaruniai seorang putra tampan yang diberi nama Sutan Duano.