Anda di halaman 1dari 15

TEKS HIKAYAT

Mapel : Bahasa Indonesia


Guru : Bu Fauziah Ananda S.Pd

Nama Kelompok :
- Kaila Azzahra
- Mutia Silviani
- M. Fathir
- Nurisa Ikka O
- Sahara
- Sultan Arioreirera
- Rico Herlambang
DEFINISI HIKAYAT
1. Menurut Para Ahli :
Kata Hikayat yang berasal dari bahasa arab yang artinya cerita atau kisah
pada masa awal. Kata ini digunakan dalam bahasa melayu,makna aslinya masih
melekat. Dengan demikian,tidaklah mengherankan jika semua karya berbentuk
prosa dalam sastra melayu lama umumnya disebut hikayat.

2. Menurut KBBI :
Karya sastra lama melayu berbentuk prosa yang berisi cerita undang-
undang dan silsilah bersifat rekaan,keagamaan,biografis,atau gabungan sifat-
sifat itu. Dibaca untuk pelipurlara,pembangkit semangat juang,atau sekedar
untuk meramaikan pesta,misalnya hangtuah,perang Palembang,seribu satu
malam.
TUJUAN HIKAYAT
Bertujuan untuk mengetahui bahwa kita mengerti tentang
hikayat tersebut yang telah kita baca,dikarenakan kita dapat
mengisi dari unsur-unsur hikayat tersebut dan dapat
dijadikan sebagai pembelajaran untuk lebih mudah
mengerti tentang hikayat tersebut dengan menentukan
unsur-unsur hikayat tersebut. Seperti yang ada di bawah ini:

Tujuan teks hikayat adalah sebagai hiburan dengan


membacanya.
STRUKTUR HIKAYAT
1.Abstraksi
Ringkasan atau inti dari kisah yang akan yang dikembangkan menjadi rangkaian rangkaian kejadian.
2.Orientasi
Bagian teks yang berkaitan dengan waktu, suasana,maupun kawasan yang berkaitan dengan teks tersebut.
3.Komplikasi
berisi urutan kejadian kejadian yang di hubungkan secara alasannya dan akibat.
4.Evaliasi
Konflik yang terjadi dan mengarah kepada titik puncak mulai terdapat penguraiannya dari konflik tersebut.
5.Resolusi
mengungkapkan solusi terhadap permasalahan yang dialami tokoh atau pelaku.
6.Koda
Ialah nilai atau pelajaran yang sanggup daimbil dari suatu teks kisah oleh pembacanya.
JENIS JENIS
HIKAYAT
A. Berdasarkan historis (sejarah)
1. Hikayat berunsur hindu
yaitu hikayat yang berinduk kepada 2 hikayat utama yaitu,
hikayat srirama dan hikayat mahabrata.
2. Hikayat berunsur hindu-islam
yaitu hikayat yang terpengaruh unsur hindu dan islam
contohnya : hikayat jaya lengkara, hikayat si miskin, dan hikayat
indra putra.
3. Hikayat berunsur islam
yaitu hikayat yang hanya berunsur islam dan berasal dari
tradisi sastra arab,persia. Contoh: Hikayat 1001 (abu nawas), Qamar
al-zaman.
B. Berdasarkan Isinya
Dibagi menjadi 3 jenis :
1). Jenis rekaan, Contoh : Hikayat Malim Dewa
2). Jenis sejarah, Contoh : Hikayat Hang tuah,
- Hikayat pattani
- Hikayat raja-raja pasai
3). Jenis biografi, Contoh :
- Hikayat Abdullah
- Hikayat Sultan Ibrahim Bin Adam
KAIDAH KEBAHASAAN

1. Penggunaan Majas
Majas yang digunakan dalam hikayat adalah majas
antonomasia, metafora, hiperbola,dan majas perbandingan
seperti majas simile.

2. Penggunaan Konjungsi
Konjungsi yang digunakan dalam hikayat adalah
menggunakan konjungsi yang menyatakan urutan waktu dan
kejadian.
Hikayat Malim Deman
Pada zaman dahulu hiduplah seorang pemuda yatim piatu bernama Malim Deman. Untuk bertahan hidup
dia bekerja di lading milik pamannya yang terletak di pinggir hutan. Tak jauh dari situ, ada sebuah rumah
yang di huni oleh seorang janda tua yang bernama Mandeh Rubiah.

Mandeh Rubiah adalah wanita yang baik dan akrab dengan Malim. Dia sering mengirimi pemuda itu
makanan saat menjaga ladangnya pada malam hari. Bahkan, dia sudah di anggap anak sendiri oleh janda
itu. Pada suatu malam, Malim Deman merasa haus saat menjaga ladang dia berniat akan meminta minum
ke rumah Mandeh Rubiah. Sesampainya di pekarangan, dia mendengar suara beberapa perempuan yang
berasal tak jauh dari kolam yang terletak di belakang pondok wanita tua itu.

Malim mengendap endap menuju tempat tersebut dan terkejut saat melihat tujuh bidadari sedang mandi
di sana, pemuda tersebut begitu terpesona saat melihat kecantikan para bidadari.

Tak jauh dari tempatnya berdiri, tergeletak tujuh selendang milik para bidadari. Tidak ingin menyia-
nyiakan kesempatan, dia mengambil salah satu selendang itu dan di sembunyikan di rumah ibu
angkatnya. Ternyata, selendang yang di ambil adalah milik bidadari bungsu.
Bidadari bungsu menangis karena tidak bisa kembali ke kayangan. Melihat
hal itu, Malim Deman kemudian mendekati dan mengajaknya untuk tinggal
dirumah Mandeh Rubiah. Bidadari itu pun kemudian diangkat anak oleh
Rubiah dan dipanggil Putri Bungsu

Sejak saat itu, Malim Deman semakin sering pergi ke tempat Mandeh
Rubiah dan menjadi akrab dengan Putri Bungsu. Akibat sering bertemu,
kedua muda-mudi tersebut saling jatuh cinta dan memutuskan untuk
menikah tidak lama kemudian. Kebahagiaan pasangan semakin bertambah
setelah dikaruniai seorang putra tampan yang diberi nama Sutan Duano.

Namun, kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama karena Malim Deman


mulai gemar berjudi. Dia bahkan sering berhari-hari tidak pulang. Nasihat
sang istri untuk tidak berjudi lagi pun tidak diindahkannya. Melihat
kelakuan suaminya, Putri Bungsu yang sudah tidak tahan lagi hanya bisa
menangis dan menjadi rindu dengan rumahnya di kayangan.
Hingga pada suatu hari saat sedang mencari barang, perempuan
cantik itu tidak sengaja menemukan selendangnya. Dia kemudian
menyuruh seseorang untuk menyuruh malim pulang kalau masih
ingin melihat anak dan istrinya dirumah. Namun, setelah
ditunggu beberapa lama, laki laki itu tidak juga kunjung pulang.

Akhirnya, Putri Bungsu memutuskan untuk pulang ke kayangan


dengan membawa serta anak lelakinya tanpa menunggu sang
suami. Sementara itu, Malim kembali ke rumah dengan perasaan
sangat menyesal karena sudah tidak mendapati anak dan istrinya
di rumah.
Abstraksi :
Pada zaman dahulu hiduplah seorang pemuda yatim piatu bernama Malim Deman.Untuk
bertahan hidup dia bekerja di ladang milik pamannya yang terletak di pinggir hutan.Tak jauh
dari situ, ada sebuah rumah yang di huni oleh seorang janda tua yang bernama Mandeh
Rubiah .
Orientasi :
Mandeh Rubiah adalah wanita yang baik dan akrab dengan Malim.Dia sering mengirimi
pemuda itu makanan saat menjaga ladangnya pada malam hari.Bahkan, ia sudah dianggap
anak sendiri oleh janda itu.Pada suatu malam,malim demam merasa haus saat menjaga
ladang dia berniat akan meminta minum ke rumah mandeh Rubiah.sesampainya di
pekarangan, dia mendengar suara beberapa suara perempuan yang berasal tak jauh dari
kolam yang terletak di belakang pondok wanita tua itu.
Komplikasi :
Malim mengendap-endap menuju tempat tersebut dan terkejut saat melihat tujuh
bidadari sedang mandi disana, pemuda tersebut begitu terpesona saat melihat kecantikan
para bidadari.
Tak jauh dari tempatnya berdiri, tergeletak tujuh selendang milik para bidadari. Tidak
ingin menyia-nyiakan kesempatan, dia mengambil salah satu selendang itu dan
disembunyikan dirumah ibu angkatnya. Ternyata, selendang yang diambil adalah milik
bidadari bungsu.
Evaliasi :
Bidadari bungsu menangis karena tidak bisa kembali ke kayangan. Melihat hal itu, Malim
Deman kemudian mendekati dan mengajaknya untuk tinggal di rumah Mandeh Rubiah. Bidadari
itupun kemudian diangkat anak oleh Rubiah dan dipanggil Putri Bungsu.
Sejak saat itu,, Malim Deman semakin sering pergi ke tempat Mandeh Rubiah dan menjadi
akrab dengan Putri Bungsu. Akibat sering bertemu, kedua muda-mudi tersebut saling jatuh cinta
dan memutuskan untuk menikah tidak lama kemudian. Kebahagiaan pasangan semakin bertambah
setelah dikaruniai seorang putra tampan yang diberi nama Sutan Duano.
Resolusi :
Namun , kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama karena Malim Deman mulai gemar
berjudi. Dia bahkan sering berhari – hari tidak pulang. Nasihat sang istri untuk tidak berjudi lagi
pun tidak diindahkannya. Melihat kelakuan suaminya, Putri Bungsu yang sudah tidak tahan lagi
hanya bisa menangis dan menjadi rindu dengan rumahnya dikayangan.
Hingga pada suatu hari saat sedang mencari barang, perempuan cantik itu tidak sengaja
menemukan selendangnya. Dia kemudian menyuruh seseorang untuk menyuruh Malim pulang kalau
masih ingin melihat anak dan istrinya dirumah. Namun,setelah ditunggu beberapa lama, laki-laki
itu tidak juga kunjung pulang.
Koda :
Akhirnya, Putri Bungsu memutuskan untuk pulang ke
kayangan dengan membawa serta anak lelakinya tanpa
menunggu sang suami. Sementara itu, Malim kembali ke
rumah dengan perasaan sangat menyesal karena sudah tidak
mendapati anak dan istrinya di rumah.
KESIMPULAN

Hikayat adalah salah satu bentuk sastra prosa,


terutama dalam Bahasa Melayu yang berisikan
tentang kisah, cerita, dan dongeng. Umumnya
mengisahkan tentang kehebatan maupun
kepahlawanan seseorang lengkap dengan
keanehan, kesaktian serta mukjizat tokoh
utama.
SEKIAN
TERIMA KASIH.

Anda mungkin juga menyukai