Anda di halaman 1dari 5

Sejarah Kitab Injil

Injil adalah kitab yang berisi firman-firman Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Isa as. (Yesus
Kristus), putra dari Maryam. Firman Allah SWT. "Dan Kami teruskan jejak mereka dengan mengutus
Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebenarnya, yaitu Taurot. Dan Kami menurunkan Injil
kepadanya, di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya, dan membenarkan kitab yang sebelumnya,
yaitu Kitab Taurot, dan sebagai petunjuk serta pengejaran bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. 5/
Al-Maidah: 46)

Kata Injil semula berasal dari bahasa Yunani euangelion yang berarti kabar gembira. Kemudian
diterjemahkan ke dalam bahasa Arab menjadi Injil. Makna dari kabar gembira yang dimaksud adalah
karena Nabi Isa as. menggembirakan para umatnya dengan berita akan kedatangan Muhammad saw
sebagai utusan Allah SWT yang terakhir untuk seluruh alam. Nabi Isa as. mengajarkan Injil kepada
para pengikutnya hanya selama tiga tahun. Tepatnya sejak usia 30 sampai usia 33 tahun. Lalu is
diangkat/diselamatkan oleh Allah SWT dari pengejaran kaum Yahudi yang ingin menyalibnya.

Dalam berdakwah Isa almasih dibantu oleh dua belas orang muridnya yang dalam Islam dikenal
dengan sebutan Hawariyyun (murid-murid Nabi Isa yang sangat setia). Mereka ialah:
1) Andreas
2) Simon Petrus
3) Barnabas
4) Matius
5) Yahya bin Zabdi
6) Ya'kub bin Zabdi
7) Thadeus
8) Yahuda
9) Bartholomeus
10) Pilipus
11) Ya'kub bin Alpius
12) Yahuda Iskariot

Isi yang terkandung dalam Injil ini berbeda dengan kitab-kitab terdahulu. Kitab Taurot mengajarkan
tentang Tauhid (ke-Esa-an Allah SWT), dan Kitab Zabur mengajarkan puji-pujian (zikir dan doa)
kepada Allah SWT, sedangkan Injil mengajarkan tentang pembersihanjiwa-raga dari kekotoran (nafsu
duniawi). Dengan kata lain, Injil mengajak manusia untuk hidup zuhud, yakni pola hidup yang tidak
mengutamakan hal-hal yang bersifat duniawi.

Sebagai umat Islam kita wajib mempercayai bahwa Injil merupakan kitab dari Allah SWT yang
diturunkan kepada Nabi Isa as. Akan tetapi umat Kristen berpendapat lain. Menurut mereka, Injil
adalah kisah atau laporan yang disusun oleh para pengikut Isa Almasih tentang kehidupan Isa
Almasih, termasuk tentang pengajarannya kepada Bani Israil atau Bangsa Yahudi agar mereka
beragama secara benar.

Penting untuk kita ketahui, bahwa Injil yang beredar sekarang ini berbeda dengan aslinya. Kalau
begitu dari manakah Injil yang ada saat ini? Tidak lain karya orang-orang Yahudi yang ditulis
beberapa waktu lamanya setelah Nabi Isa as. wafat. Pada mulanya beredar puluhan Injil, namun
dalam Synodes (muktamar gereja-gereja) di Nicaea, yaitu suatu tempat di Asia Kecil, dekat
Konstantinopel pada tahun 325 M yang diadakan oleh Kaisar Constantinus, diputuskan hanya empat
injil yang sah.
1. Injil Matius karya Santo Matius yang disebut juga Lewi anak Alpius, seorang Yahudi yang mula-
mula bekerja sebagai pegawai pemungut pajak.

2. Injil Markus karya Markus bin Maryam. Sesungguhnya Markus adalah nama gelar, sedangkan
namanya sendiri adalah Yohana atau Yahya. Semula ia seorang beragama Yahudi, kemudian masuk
Kristen di tangan Petrus. Riwayat lain mengatakan bahwa penulis Injil Markus adalah guru markus,
ialah Petrus.

Markus adalah kemenakan dari Barnabas, yang juga penulis Injil. Berdua mereka mengembara
(untuk berdakwah) mengabarkan Injil ke Roma, Afrika Utara dan akhirnya menetap di Mesir. Ia
meninggal dunia karena dibunuh oleh para penyembah berhala pada tahun 62 M.

Markus, menurut Ibnu Batrik yang juga penulis Masehi, tidak mengakui ketuhanan Yesus. Pahamnya
ini diikuti oleh pemeluk Nasrani di daerah dakwahnya seperti Afrika Utara, Mesir, dan Habsy. Itulah
sebabnya Najasi, Raja Habsyi pada masa Nabi Muhammad saw. juga percaya sepenuhnya bahwa Isa
anak Maryam bukanlah Tuhan, melainkan nabi dan rosul sebagaimana nabi-nabi dan rosul-rosul
Tuhan yang lain.

3. Injil Lukas dikarang oleh Lukas, seorang tabib kelahiran Antiokia, Yunani. Sumber lain mengatakan,
bahwa ia seorang tukang gambar. Ia murid Paulus, dan keduanya tidak pernah bertemu dengan
Yesus. Dengan demikian baik Yahya maupun Paulus bukanlah murid Yesus.

4. Injil Yahya. Menurut Encyclopedia Britanica, Injil Yahya ditulis pada tahun 100 M dan Kitab
wahyunya tahun 96 M oleh seorang ketua Gereja bernama Yahya atau John the Presbyter yang
tinggal di Episus. Jelaslah bahwa Injil Yahya bukan karya Yahya bin Zabid — Murid Yesus, sebab ia
terbunuh pada tahun 70 M.

Prof. Stadlein menegaskan bahwa Injil Yahya dikarang oleh seorang mahasiswa dari perguruan
Iskandariyah pada abad kedua masehi. Pendapat inilah yang cukup beralasan. Mengapa? Injil Yahya
mengajarkan ketuhanan Yesus, di mana ajaran tersebut mula-mula datang dari mazab Iskandariyah
yang kemudian disahkan oleh Kongres Nicea pada tahun 325 M semasa Kaisar Constantinus.
Yang jelas Injil Yahya sengaja ditulis untuk menegaskan tentang ketuhanan Yesus. Tentang sejarah
penulisan Injil Yahya ini lebih lengkap dan jelas diterangkan dalam buku Kuliah Aqidah Lengkap karya
Drs. Humaidi Tatapangarsa (terbitan Bina Ilmu, Surabaya).

Bahwa Injil Yahya mengajarkan ketuhanan Yesus memang dapat dimaklumi, sebab ia ditulis oleh
pengarangnya memang untuk tujuan itu atas desakan dari orang-orang disekitarnya.

Seorang penulis Masehi dari Libanon, jerjis Zuwen mengatakan: "Sesungguhnya Syirbantus dan
Abisu beserta pengikut mereka di waktu mengajarkan agama Masehi berpendapat bahwa Al-Masih
tidak lain adalah seorang manusia dan dia tidak ada sebelum ibunya Maryam. Oleh karena itu pada
tahun 96 berkumpullah semua pendeta Asia dan lain-lain di tempat Yahya. Mereka mengharapkan
agar Yahya menulis tentang Al-Masih dan menyerukan sebuah Injil yang belum ditulis oleh ahli-ahli
Injil yang lain. Lalu ditulisnya dengan cara tersendiri tentang ketuhanan Al-Masih."

Penulis Masehi lainnya, Yusuf Al-Dubai Al-Khouri menerangkan pula. "Sesungguhnya yahya
mengarang Injilnya pada penghabisan hidupnya atas permohonan pendeta-pendeta Asia.
Penyebabnya adalah karena di sana terdapat beberapa golongan yang mengingkari ketuhanan Al-
Masih. Mereka meminta kepadanya agar ditegaskan ketuhanan Al-Masih itu dan disebutkan apa-apa
yang ditinggalkan oleh Matius, Markus dan Lukas dalam Injil-injil mereka."

Jadilah Injil Yahya adalah satu-satunya Injil, di antara keempat Injil, yang diakui sah oleh kalangan
gereja, yang secara tegas mengajarkan ketuhanan Yesus.

Injil-injil selain yang keempat itu dinyatakan sebagai injil Apocrypha (injil-injil yang tidak sah, yang
dilarang terbit dan harus dimusnahkan). Injil-injil yang dinyatakan tidak sah tersebut, antara lain:
1. Injil Andreas
2. Injil Apeles
3. Injil Barnabas
4. Injil Duabelas
5. Injil Ebionea
6. Injil Ibrani
7. Injil Marcion
8. Injil Maria
9. Injil Mathias
10. Injil Nicodemus
11. Injil Orang-orang Mesir
12. Injil Philip
13. Injil Thomas
14. Injil Yakobus
15. Injil Yudas Iskariot

Sebagai umat Islam, bagaimanakah seharusnya kita menyikapi keempat Injil (karya Matius, Markus,
Lukas, dan Yahya) yang ada sekarang ini? Umat Islam cukuplah mempercayai bahwa Allah SWT
pernah menurunkan Kitab Injil kepada nabi Isa as. Akan tetapi Injil yang murni atau benar-benar
berisi kumpulan firman Allah SWT kini sudah tidak ada lagi. Maka kita sebagai umat Islam dilarang
mempercayai isi keempat Injil tersebut.

Di antara semua Injil yang tersebut di atas, baik yang sah maupun tidak, sesungguhnya Injil Barnabas
yang menarik perhatian, terutama bagi umat Islam. Isi Injil Barnabas banyak persamaannya dengan
yang diberitakan dalam Al-Qur'an. Sebab dalam kitab tersebut, antara lain, diterangkan juga:

1) Yesus tidak disalib, yang disalib sebenarnya Yudas Iskariot yang telah diserupakan oleh Tuhan,
baik rupa maupun suaranya, dengan rupa dan suara Yesus. Sedang Yesus sendiri loncat bersama
malaikat dan terus diangkat ke hadirat Allah SWT (Pasal 215, 216, dan 217).

2. Yesus bukan anak Allah, bukan pula Tuhan, tetapi seorang rosul (utusan) Allah

3. Bahwa putra Nabi Ibrohim as. yang akan disembelih karena perintah Allah SWT adalah Ismail,
bukan Ishaq seperti yang tersebut dalam Perjanjian lama yang ada sekarang ini.

4. Mesias (yang dimaksudkan di sini "pembebas dunia" atau "juru selamat" ) atau Almasih yang
dinanti-nantikan itu bukan Yesus akan tetapi Muhammad — nabi dan rosul Allah yang terakhir.
Hanya saja, yang patut disesalkan, Injil Barnabas oleh Pihak Gereja digolongkan sebagai Injil yang
tidak sah, sehingga ditarik dari peredaran dan dimusnahkan. Tetapi pada tahun 1709, Cremer
Toland, seorang penasihat Raja Prusia menemukan naskah tertua Injil Barnabas dalam bahasa Italia
yang semula tersimpan rapi di perpustakaan seorang terkemuka di Amsterdam. Dari naskah
berbahasa Itali itulah dibuat terjemahannya ke bahasa lain seperti bahasa Inggris, Sepanyol dan
Arab.

Penerjemahan Injil Barnabas dari bahasa Itali ke Bahasa Arab dilakukan oleh Dr. Kholil Sa'adah pada
tahun 1908, dan dimuat dalam majalah Al-Manar terbitan Mesir. Dari Injil Barnabas berbahasa Arab
itulah, Husein Abubakar dan Abubakar Basymeleh menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia.

Dalil

Kitab Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa a.s. merupakan wahyu Allah Swt. yang kemudian
disampaikan kepada umatnya. Kitab Injil adalah petunjuk bagi Nabi Isa a.s. dan Bani Israel. Umat
Nabi Isa a.s. pun membenarkan Injil sebagai kitab yang diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Isa a.s.
sebagaimana Allah Swt. menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa a.s. dan kitab Zabur kepada
Nabi Daud a.s. Al-Qur’an pun membenarkan pernyataan tersebut. Perhatikan firman Allah Swt.
berikut ini.

Artinya: Dan Kami teruskan jejak rpereka dengan mengutus Isa putra Maryam, membenarkan
kitab yang sebeljumnya, yaitu Taurat. Dan Kami menurunkan Injil kepadanya, di dalamnya
terdapat petunjuk dan cahaya, dan membenarkan kitab sebelumnya, yaitu Taurat dan sebagai
petunjuk serta pengajaran untuk orang-orangyang bertakwa. (Q.S. al-Ma’idah [5]: 46)

Kitab Injil yang ada saat ini berbeda dengan kitab Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa a.s.
Beberapa , pengikut Nabi Isa a.s., yaitu Lukas, Matius, Markus, dan Yahya memasukkan
karangannya dalam kitab Injil, sedangkan kitab Injil yang asli dimusnahkan. Injil karangan
mereka pun disebut dengan Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas, dan Injil Yahya. Menurut
Abu A’la al-Maududi, seorang ulama dari India, pengubahan isi kitab Injil dilakukan dengan
mengurangi dan menambahkan kalimat-kalimat secara besar-besaran. Kaum Nasrani sendiri
mengakui bahwa mereka tidak lagi memiliki kitab yang asli dan hanya memiliki •
terjemahannya. Naskah Injil karangan para pengikut Nabi Isa a.s. mengalami banyak
perubahan yang signifikan selama berabad-abad. Secara umum isi pokok kitab Injil yang
diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Isa a.s. sebagai berikut.

1. Perintah kembali pada tauhid yang murni.


2. Ajaran yang menyempurnakan kitab Taurat.
3. Pembenaran terhadap kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya.
4. Ajaran agar hidup sederhana dan menjauhi sifattamak.

Anda mungkin juga menyukai