Nabi Yahya adalah putra nabi zakaria as, dari perkawinannya dengan
isya. Beliau diutus menjadi nabi allah kepada bani israil, melanjutkan
risalah ayahnya. Sejak kecil nabi nabi yahya as terpelihara dari
perbuatan syirik (menyukutukan tuhan) dan maksiat. Di dalam al-qur’an
allah swt telah menerangka dengan firmannya : “Hai yahya as, ambilah
kitab (taurat) itu dengan sungguh sungguh”. Dan kami berikan
kepadanya hikmah selagi ia masih kanak kanak, dan rasa belas kasihan
yang mendalam dari sisi kami dan kesucian (dari dosa). Dan ia adalah
seorang yg bertakwa dan seorang yg berbakti kepada orang tuanya, dan
bukanlah ia orang yg sombong lagi durhaka. Kesejahteraan atas dirinya
pada hari ia dilahirkan, pada hari ia meninggal dunia, dan pada hari ia
dibangkitkan kembali” (QS. Maryam: 12-15).