Anda di halaman 1dari 104

1

Kisah 25 Nabi dan Rasul Lengkap

Berikut kami sajikan sekelumit kisah 25


(dua puluh lima) nabi dan rosul yang harus
diyakini oleh Umat Islam. Kami sertakan
pula ayat-ayat Al-Qur'an yang berkaitan
dengan mereka.

2
1. Nabi Adam as.
Ialah manusia pertama yang diciptakan
oleh Allah SWT dari tanah, lalu ditiupkan
roh kepadanya. Adam juga dijadikan nabi
dan rosul yang pertama. Kemudian dari
tulang rusuk Adam, Allah menciptakan
manusia kedua berjenis kelamin wanita
untuk menemaninya. Adam memberi nama
wanita itu: Hawa, artinya orang yang
kurindukan. Selanjutnya Allah
menikahkan keduanya dengan saksi para

3
Malaikat.

Adam dan Hawa juga diizinkan menetap di


surga, dan diberi kebebasan menikmati
segala isinya, kecuali memakan buah
khuldi. Kami berfirman, "Wahai Adam,
tinggallah engkau dan istrimu di dalam
surga dan makanlah dengan nikmat
(berbagai makanan) yang ada di sana
sesukamu. (Tetapi) janganlah kamu dekati
pohon ini nanti kamu termasuk orang-
orang yang zalim." (QS. 2/ Al-Baqoroh:
35) Pohon tersebut tidak dapat dipastikan,
sebab Al-Qur'an dan hadits tidak
menerangkannya. Ada yang menamakan

4
pohon khuldi sebagaimana tersebut dalam
surat Thoha ayat 120, tapi itu nama yang
diberikan oleh setan. Zalim artinya aniaya.
Orang yang zalim ialah orang yang
melakukan perbuatan aniaya, yang
merugikan dirinya sendiri maupun orang
lain.
Larangan memakan pohon itu
dimaksudkan guna menguji sejauh mana
kemampuan Adam dan Hawa menahan
hawa nafsu dan ketaatan mereka kepada
Allah SWT. Atas bujuk-rayu iblis yang
telah bersumpah akan menyesatkan umat
manusia, Adam dan Hawa melanggarnya.

5
Itulah dosa pertama yang dilakukan oleh
umat manusia.
Atas pelanggaran tersebut, Allah
menjatuhkan hukuman kepada Adam dan
Hawa dengan menurunkan mereka ke
dunia. Dia (Allah) berfirman: "Turunlah
kamu berdua dari surga bersama-sama,
sebagian kamu menjadi musuh bagi
sebagian yang lain. Jika datang kepadamu
petunjuk dari-Ku, maka (ketahuilah )
barang siapa mengikuti petunjuk-Ku itu,
dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka".
(QS. 20/Thoha: 123) Adam dan Hawa
diperintahkan oleh Allah SWT turun ke
bumi dengan diberi petunjuk supaya

6
mereka dan keturunannya tidak sesat.
Adam dan Hawa menyadari kesalahan
yang mereka perbuat, maka mereka
bertaubat. Keduanya berkata, "Ya Tuhan
kami, kami telah menzalimi diri kami
sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni
kami dan memberi rahmat kepada kami,
niscaya kami termasuk orang-orang yang
rugi." (QS. 7/ Al-A'rof: 23)
Adam as. dan Hawa dikarunia empat orang
anak. Keturunan mereka yang pertama
lahir kembar, Qobil (lelaki) dan Iglima
(perempuan). Sesudah itu lahir pula anak
kembar, Habil (lelaki) dan Labuda
(perempuan). Sesudah keempat anaknya

7
dewasa, Nabi Adam AS mendapat
petunjuk dari Allah SWT agar menikahkan
Qobil dengan Labuda dan Habil dengan
Iglima. Tetapi Qobil menolak pernikahan
itu karena Iglima lebih cantik dari Labuda.
Lalu Adam as. menyerahkan masalah
tersebut kepada Allah SWT yang
menyuruh kedua putra Adam itu
berkurban. Barangsiapa yang kurbannya
diterima, maka dialah yang berhak
menentukan jodohnya.
Untuk berkurban itu, Qobil mengambil
sekarung gandu yang paling jelek dari
yang dimilikinya, sebaliknya Habil
mengambil seekor kambing yang paling

8
disayanginya di antara binatang
peliharaannya. Maka Allah SWT
menerima kurban Habil, dan dialah yang
berhak menentukan jodohnya.
Qobil yang tidak puas atas kejadian itu,
berkeinginan membunuh Habil. "Maka
nafsu (Qobil) mendorongnya untuk
membunuh saudaranya, kemudian dia pun
(benar-benar) membunuhnya, maka jadilah
dia termasuk orang yang rugi." (QS. 5/ Al-
Ma'idah: 30)
Itulah pembunuhan pertama dalam sejarah
manusia. Melihat saudaranya meninggal
dunia, Qobil merasa bingung tidak tahu
apa yang harus dia lakukan terhadap

9
jenazah saudaranya. Allah SWT yang tidak
ingin mayat hamba-Nya yang saleh itu
tersia-sia, maka ia memberi petunjuk
kepada Qobil cara memperlakukan mayat
Habil. Kemudian Allah mengutus seekor
burung gagak menggali tanah untuk
diperlihatkan kepadanya (Qobil),
bagaimana seharusnya dia menguburkan
mayat saudaranya. Qobil berkata, "oh,
celaka aku. Mengapa aku tidak mampu
berbuat seperti burung gagak ini, sehingga
aku dapat menguburkan mayat saudaraku
ini?" Maka jadilah ia termasuk orang yang
menyesal. (QS. 5/ Al-Ma'idah: 31)

10
2. Nabi Idris as.
Di antara anak cucu Adam terdapat salah
satu suku yang sesat. Mereka berasal dari
garis keturunan Qobil. Guna meluruskan
mereka, Allah mengutus Nabi Idris as. Ia
merupakan keturunan keenam dari Nabi
Adam as. Selisih waktu antara Nabi Adam
as, dan nabi Idris as. sekitar enam abad.
"Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah
Idris di dalam Kitab (Al-Qur'an).
Sesungguhnya dia seorang yang sangat
mencintai kebenaran dan seorang nabi."
(QS. 19/Maryam: 56)

11
Nabi Idris as. adalah seorang nabi yang
pandai menjahit, menunggang kuda,
menulis, dan mengerti ilmu perbintangan.
Menurut beberapa riwayat, Nabi Idris as.
hidup di Mesir. Dakwahnya mengajak
umat manusia bertauhid dan menyembah
Allah SWT, mengalami kegagalan. Ia
wafat pada usia 82 tahun, dan Allah SWT
mengangkat beliau ke tempat yang lebih
tinggi. "Dan Kami telah mengangkatnya ke
martabat yang tinggi." (QS. 19/ Maryam:
57)

3. Nabi Nuh as.

12
Beberapa abad sepeninggal Nabi Idris as.,
ada lima pemuka masyarakat yang sangat
bijak dan terpandang. Mereka ialah wadd,
suwa', yaghuts, ya'uq, dan nasar. Setelah
kelima orang itu meninggal, untuk
mengenang jasa-jasa mereka, masyarakat
mengabadikannya dalam bentuk patung
yang akhirnya dijadikan sesembahan.
Mereka berkata, "Jangan sekali-kali kamu
meninggalkan tuhan-tuhan kamu, dan
jangan kamu tinggalkan (berhala-berhala)
wadd, suzva', yaghuts, ya'uq, dan nasar."
(QS. 71/Nuh: 23)
Pada masa itulah untuk pertama kalinya
manusia menyembah berhala. Guna

13
menyelamatkan mereka dari kesesatan,
Allah SWT mengutus Nabi Nuh as. Ia
adalah keturunan kesembilan dari Nabi
Adam as. Dan sungguh, Kami telah
mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu dia
berkata, "Wahai kaumku, sembahlah
Allah, (karena) tidak ada Tuhan bagimu
selain Dia. Maka mengapa kamu tidak
bertakwa?" Maka berkatalah para pemuka
orang kafir dari kaumnya, "Orang ini tidak
lain hanyalah manusia seperti kamu, yang
ingin menjadi orang lebih mulia dari
kamu. Dan seandainya Allah
menghendaki, niscaya Dia mengutus
malaikat. Belum pernah kami mendengar

14
(seruan yang seperti) ini pada (masa)
nenek moyang kami dulu" (QS. 23/Al-
Mu'minun: 23-24)
Menurut Al-Qur'an usia Nabi Nuh as.
mencapai 950 tahun. Ia diangkat menjadi
rosul pada usia 480 tahun. Berarti sekitar
500 tahun Nabi Nuh berusaha
menyadarkan kaumnya, namun boleh
dibilang tidak berhasil. Dalam waktu
selama itu, jumlah pengikutnya hanya
antara 70 sampai 80 orang.
(Nuh as.) berdoa, "Ya Tuhanku, tolonglah
aku karena mereka mendustakanku," (QS.
23/ Al-Mu'minun: 26) Lalu Allah SWT
memerintahkan Nabi Nuh dan

15
pengikutinya membuat kapal. Setelah
kapal itu jadi Allah memerintahkan agar
Nabi Nuh as. dan pengikutnya menaiki
kapal tersebut berikut hewan ternak
mereka dan segala macam barang yang
mereka butuhkan. Setelah itu Allah
menenggelamkan orang-orang zalim dari
umat Nabi Nuh as. dalam banjir bandang.
"Ingatlah kaum Nuh, ketika mereka
mendustakan rosul-rosul, lalu mereka
Kami tenggelamkan dan kami jadikan
mereka sebagai pengajaran kepada
manusia. Dan Kami sediakan azab yang
pedih bagi orang-orang zalim." (QS. 25/
Al-Furqon: 37)

16
Nabi Nuh as. dikarunia dua orang anak
lelaki, ialah Sam, dan Yapis. Putra kedua
nabi Nuh as termasuk yang tidak mau
diajak naik ke kapal ketika banjir
menenggelamkan orang-orang kafir.

4. Nabi Hud as.


Nabi Hud as diutus meluruskan akidah
Kaum 'Ad yang terkenal memiliki fisik
kuat dan menempati wilayah yang subur,
sehingga hidup makmur. Hanya saja
mereka menyembah dan mempertuhankan
berhala. Selain itu kehidupan mereka
menganut hukum rimba, yang kuatlah
yang berkuasa. Dan kepada kaum 'Ad

17
(Kami utus) Hud, saudara mereka. Dia
berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah.
Tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Maka
mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-
Nya)?" (QS. 7/ Al-A'rof: 65)
Kaum 'Ad selalu menganggap Nabi Hud
as. pendusta yang tidak patut didengar
tutur katanya. Karena itu Allah SWT
menurunkan adzab dalam dua tahap.
Pertama, berupa kekeringan hebat. Lalu
Nabi Hud as. meyakinkan kaumnya bahwa
itu awal siksaan yang diturunkan Allah
SWT dan akan dicabut jika mereka
bertobat dan beriman kepada-Nya. Namun
mereka tidak percaya, maka turunlah azab

18
berikutnya berupa angin topan yang dasyat
selama tujuh malam delapan hari yang
memusnahkan Kaum 'Ad yang zalim
beserta harta kekayaan mereka. "Ingatlah,
Kaum 'Ad itu ingkar kepada Tuhan
mereka. Sungguh, binasalah kaum 'Ad,
umat Hud itu." (QS. 11/Hud: 60)

5. Nabi Sholeh as.


Setelah Kaum 'Ad musnah akibat
kedurhakaan mereka, negeri mereka
menjadi tandus. Kemudian negeri itu
dihuni dan dibangun kembali oleh Kaum
Tsamud hingga subur dan makmur.
Mereka menempati rumah-rumah bak

19
istana dengan kekayaan yang melimpah-
ruah. Dan sebagaimana kaum 'Ad, mereka
juga menyembah berhala. Untuk
meluruskan aqidah mereka, Allah SWT
mengutus Nabi Sholeh as. Dan kepada
kaum Tsamud (Kami utus) saudara mereka
Sholeh. Dia berkata: "Wahai kaumku,
sembahlah Allah. Tidak ada Tuhan bagimu
selain Dia. Dia telah menciptakanmu dari
bumi (tanah) dan menjadikanmu
pemakmurnya." (QS. 11/ Hud: 61).

Kaum Tsamud mengabaikan dakwah Nabi


Sholeh as., bahkan mereka menantangnya
untuk menunjukkan mukjizat kenabiannya.

20
Atas izin Allah SWT, Nabi Sholeh as.
dapat mendatangkan seekor unta betina
yang besar. (Nabi Sholeh berkata) "Wahai
kaumku, inilah unta betina dari Allah
sebagai mukjizat untukmu. Sebab itu
biarkan dia makan di bumi Allah, dan
janganlah kamu mengganggunya dengan
gangguan apa pun yang menyebabkan
kamu segera ditimpa (azab)." (QS.
11/Hud: 64)
Tetapi Kaum Tsamud mengabaikan
peringatan tersebut. Bahkan mereka
menantang dengan menyembelih unta itu.
Dia (Sholeh) berkata, "Bersukarialah kamu
semua di rumahmu selama tiga hari. Itu

21
adalah janji yang tidak dapat didustakan."
(QS. 11/Hud: 65) Setelah tiga hari Allah
SWT menimpakan azab kepada mereka.
Satu hari sebelum diturunkannya azab
tersebut, Nabi Sholeh as. beserta
keluarganya dan orang-orang yang
beriman mengungsi ke sebuah tempat di
Palestina. "Kemudian suara yang
mengguntur menimpa orang-orang yang
zalim itu, sehingga mereka mati
bergelimpangan di rumahnya." (QS.
11/Hud: 67)

6. Nabi Ibrohim as.

22
Ia lahir di Babylonia (bagian selatan
Mesopotamia, sekarang Irak) pada masa
pemerintahan Namrud bin Kan'an bin
Kusy, seorang raja yang menyatakan diri
sebagai Tuhan. Bapak Nabi Ibrohim as.
bernama Azar, seorang pembuat patung
untuk sesembahan. Pada masa itu kaumnya
memang menyembah patung.
Ketika Nabi Ibrohim as. menginjak
dewasa, Allah SWT meresapkan wahyu ke
kalbunya. Mulailah terbuka pikirannya,
bahwa hanya Allah-lah Tuhan seru
sekalian alam yang patut disembah. Sejak
itu ia berusaha meluruskan akidah
orangtua dan kaumnya. Dia (Ibrohim)

23
berkata kepada ayahnya dan kaumnya,
"Apakah yang kamu sembah?" Mereka
menjawab, "Kami menyembah berhala-
berhala dan kami senantiasa tekun
menyembahnya." Dia (Ibrohim) berkata,
"Apakah mereka mendengarmu ketika
kamu berdoa kepadanya? Atau (dapatkah)
mereka memberi manfaat atau
mencelakakan kamu?" Mereka menjawab,
"Tidak, tetapi kami dapati nenek moyang
kami berbuat begitu." (QS. 26/Asy-Syuaro:
70-74)
Setelah ajakannya tidak didengar, pergilah
Nabi Ibrohim as. ke tempat pemujaan dan
menghancurkan semua berhala yang ada.

24
Atas perbuatannya itu, Nabi Ibrohim as.
dikenakan hukuman bakar hidup-hidup
oleh Raja Namrud bin Kan'an bin Kusy,
penguasa negeri Babilon saat itu. Atas
kehendak Allah SWT, Nabi Ibrohim tidak
terbakar api, beliau malah keluar dari
tumpukan abu sisa pembakaran dalam
keadaan kedinginan.
(Ingatlah) tatkala Ibrohim diuji Tuhannya
dengan beberapa kalimat (perintah dan
larangan), lalu Ibrohim melaksanakannya
dengan baik. (QS. 2/ Al-Baqoroh: 124)
Ujian yang diberikan oleh Allah SWT
kepada Nabi Ibrohim as., cukup banyak
dan beragam. Beberapa di antaranya yang

25
terasa sangat berat adalah menghadapi
kekafiran bapaknya sendiri, dan raja
Namrud, kemudian turunnya perintah
menyembelih anaknya sendiri, Ismail.
Sekalipun itu hanya sebagai peristiwa
disyariatkannya berkurban.
Ketaatan Nabi Ibrohim as. yang luar biasa
menjadikannya hamba yang terpilih. Tidak
ada orang yang membenci agama Ibrohim
melainkan orang yang memperbodoh
dirinya sendiri. Dan sungguh Kami telah
memilihnya*) di dunia, dan sesungguhnya
di akhirat kelak dia termasuk orang-orang
yang saleh. (QS. 2/ Al-Baqoroh: 130)

26
Yang dimaksud "Kami telah memilihnya"
adalah Allah SWT menjadikan Ibrohim as.
memiliki banyak kelebihan, antara lain: ia
menjadi imam, rosul, beberapa
keturunannya menjadi nabi, dan mendapat
gelar kholilullah

7. Nabi Ismail as.


Ia putra Nabi Ibrohim as., dari istri
keduanya yang bernama Hajar. Dengan
kelahiran bayi Ismail, istri pertama Nabi
Ibrohim yang bernama Siti Sarah cemburu.
Lalu ia meminta kepada suaminya agar
memindahkan Hajar dan anaknya ke
tempat yang jauh. Atas petunjuk Allah

27
SWT, Ibrohim as. menempatkan Hajar dan
anaknya di tengah Padang Pasir Mekah,
dekat bangunan suci yang sekarang dikenal
Ka'bah. Beliau sendiri kembali ke
Palestina untuk menemui Siti Sarah.

Ketika bekal makanan dan minumannya


habis, Hajar bersusah-payah ke sana ke
mari mencari air. Berkat pertolongan Allah
SWT melalui Malaikat Jibril, seketika
muncullah mata air yang jernih di dekat
Ismail. Mata air yang bernama sumur zam-
zam itu, sejak ditemukannya hingga kini
tidak pernah mengalami kekeringan.
"Dan ceritakanlah (Muhammad), kisah

28
Ismail di dalam Kitab(Al-Qur'an).
Sungguh dia seorang yang benar janjinya,
seorang rosul dan nabi. Dan dia menyuruh
umatnya (mendirikan) sholat dan
(membayar) zakat, dan dia sorang yang
diridhoi di sisi Tuhannya" (QS.
19/Maryam: 54-55)
Semasa Nabi Ismail masih anak-anak,
Nabi Ibrohim as mendapat perintah dari
Allah SWT agar menyembelihnya.
Baginya perintah tersebut merupakan ujian
yang teramat berat. Sekalipun begitu dia
bertekad melaksanakannya. Atas kehendak
Allah SWT jua, Nabi Ismail
mendukungnya. Maka tatkala anak itu

29
(mencapai umur) sanggup berusaha
bersamanya, (Ibrohim) berkata, "Wahai
anakku, sesungguhnya aku bermimpi
bahwa aku menyembelihmu. Maka
pikirkanlah bagaimana pendapatmu?" Dia
(Ismail) menjawab, " Wahai bapakku,
lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah)
kepadamu. Insya Allah engkau akan
mendapatiku termasuk orang yang sabar."
(QS. 37/Ash-Shoffat: 102)
Setelah nyata ketaatan dan kesabaraan
Nabi Ibrohim as dan Nabi Ismail as., maka
Allah melarang menyembelih Nabi Ismail
as. Untuk meneruskan kurban, Allah
menggantinya dengan seekor sesembelihan

30
(Kambing). "Dan Kami tebus anak itu
dengan seekor sembelihan yang besar."
(QS. 37/ Ash-Shoffat: 107). Peristiwa ini
menjadi dasar disyariatkannya kurban
yang dilakukan pada Hari Raya Haji (Idul
Adha).
Nabi Ismail as menikah dengan seorang
wanita yang berasal dari Suku Jurhum,
anak pendatang baru di kawasan sumur
zam-zam itu. Ia menjadi penjaga sumur
zam-zam yang semakin hari semakin
banyak pengunjungnya. Menurut riwayat,
Nabi Ismail wafat pada usia 137 tahun.

8. Nabi Luth as

31
Nabi Luth menetap dikota Sodom,
Yordania. Pada masa itu kota ini menjadi
tempat maksiat. Perjudian, perzinahan,
sampai kekejian yang belum pernah
dilakukan anak-anak Adam sebelumnya,
yakni liwath (homo seks) terjadi di sana.
Nabi Luthlah yang ditugaskan
menyadarkan mereka dari perbuatan
menyesatkan itu. Dan (Kami telah
mengutus) Luth, ketika dia berkata kepada
kaumnya, "Mengapa kamu melakukan
perbuatan keji, yang belum pernah
dilakukan oleh seorang pun sebelum kamu
(di dunia ini). Sungguh kamu telah
melampiaskan syahwatmu kepada sesama

32
lelaki bukan kepada perempuan. Kamu
benar-benar kaum yang melampaui batas."
(QS. 7/A1-A'rof: 80-81)
Seperti orang-orang kafir umumnya, kaum
Luth juga tidak mau tahu dengan ajaran
Tuhan. Kian hari kekejian mereka kian
menjadi, dan ditujukan kepada siapa saja.
Orang-orang kafir dari kaum Nabi Luth
termasuk istri beliau sendiri yang tidak
beriman kepadanya dan sangat zalim,
akhirnya disiksa Allah SWT dengan hujan
batu sampai meninggal.
Sebelum menurunkan azab, Allah SWT
mengutus beberapa malaikat bertamu ke
rumah Nabi Luth as dengan menyamar

33
sebagai lelaki yang tampan sebagaimana
diceritakan dalam ayat-ayat berikut ini.
Dan ketika utusan Kami (Para malaikat)
itu datang kepada Luth, dia merasa curiga
dan dadanya merasa sempit karena
(kedatangan)nya. Dia (luth) berkata, "Ini
hari yang sangat sulit." (QS. 11/ Hud: 77)
Maksudnya Nabi Luth merasa susah atas
kedatangan para utusan Allah yang
menjelma menjadi pemuda yang rupawan,
sebab kaum Luth sangat menyukai
pemuda-pemuda yangrupawan untuk
melakukan homoseksual. Dia merasa
tidaksanggup melindungi mereka jika ada
gangguan dari kaumnya.

34
Kaumnya segera mendatanginya. Dan dari
dulu mereka selalu melakukan perbuatan
keji. Luth berkata, "Wahai kaumku, inilah
putri-putri (negeri)ku mereka lebih suci
bagimu, maka janganlah kamu
mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku
ini. Tidak adakah di antaramu orang yang
pandai?"
Mereka menjawab, "Sungguh engkau pasti
tahu bahwa kami tidak memiliki keinginan
(syahwat) terhadap putri-putrimu. Dan
engkau tentu mengetahui apa yang
(sebenarnya) kami kehendaki."
Dia (Luth) berkata, "Sekiranya aku
mempunyai kekuatan (untuk menolakmu)

35
atau aku dapat berlindung kepada keluarga
yang kuat (tentu aku lakukan)."

Mereka (para malaikat) berkata, Wahai


Luth, sesungguhnya kami adalah para
utusan Tuhanmu, mereka tidak akan dapat
mengganggu kamu, sebab itu pergilah
bersama keluargamu pada akhir malam
dan jangan ada seorang pun di antara kamu
yang menoleh ke belakang, kecuali
istrimu. Sungguh dia (juga) akan ditimpa
(siksaan) yang menimpa mereka. Sungguh
saat terjadinya siksaan bagi mereka itu
pada waktu subuh. Bukankah subuh itu
sudah dekat?"

36
Maka ketika keputusan Kami datang,
Kami menjungkirbalikkan negeri kaum
Luth, dan Kami hujani mereka bertubi-tubi
dengan batu dari tanah yang terbakar yang
diberi tanda oleh Tuhanmu. Dan siksaan
itu tiada jauh dari orang yang zalim. (QS.
11/Hud: 77-83)
Nabi Luth as. beserta anak-anak dan para
pengikutnya diselamatkan Allah SWT.
"Kemudian kami selamatkan dia dan
pengikutnya, kecuali istrinya. Dia
(istrinya) termasuk orang-orang yang
tertinggal. Dan Kami hujani mereka
dengan hujan (batu). Maka perhatikanlah

37
bagaimana kesudahan orang-orang yang
berbuat dosa itu." (QS. 7/ Al-A'rof: 83-84)

9. Nabi Ishaq as.


la putra Nabi Ibrohim dari istri pertama,
Sarah. Nabi Ishaq menikah dengan wanita
dari kota Haran, Rifqoh yang tidak lain
cucu dari saudara kandung Nabi Ibrohim
as. sendiri. Mereka dikaruniai dua orang
putra, Al-Ish dan Ya'kub. Selanjutnya Al-
Qur 'an tidak banyak menceritakan
riwayatnya. Hanya diterangkan bahwa
Ishaq seorang nabi. "Dan
Kamimenggembirakannya (Ibrohim)
dengan (kelahiran) Ishaq sebagai nabi yang

38
termasuk orang-orang saleh." (QS. 37/Ash-
Shoffat: 112)

10. Nabi Ya'qub as.


Suatu hari tejadilah pertengkaran antara
Ya'qub dan kakaknya, Al-Ish. Agar tidak
berkelanjutan, atas anjuran istrinya, Nabi
Ishaq mengizinkan Ya'qub pergi ke Laban,
paman dari ibunya yang tinggal di Haran,
Irak. Di sanalah akhirnya Ya'qub menetap.

Setelah dewasa Ya'qub ingin menikahi


putri Laban tercantik, bernama Rahil.
Namun ia terpaksa dikawinkan lebih dulu
dengan putri Laban yang tertua bernama

39
Laiah. Syariat ketika itu memang tidak
melarang seorang lelaki menikahi dua
wanita sekandung. Laiah dan Rahil,
masing-masing memiliki seorang budak
wanita pemberian orang-tuanya, yaitu
Zulfa dan Balha. Kedua budak tersebut
kemudian dihadiahkan kepada Ya'qub
untuk dinikahi.
Dari keempat istrinya itu, Ya'qub
dikaruniai 12 orang putra. Mereka adalah
1) Rubil, 2) Yahuda; 3) Syam'un; 4) Lawi;
5) Yusuf; 6) Benyamin; 7) Yasakho; 8)
Zabulun; 9) Dana; 10) Naftali; 11) Kal;
dan 12) Asyar.

40
Tentang Nabi Ya'qub as., Al-Qur'an
menceritakan, "Dan ingatlah hamba-hamba
Kami: Ibrohim, Ishaq, dan Ya'qub yang
memiliki kekuatan-kekuatan yang besar
dan ilmu-ilmu (yang tinggi). Sungguh
Kami telah menyucikan mereka dengan
(menganugerahkan) akhlak yang tinggi
kepadanya, yaitu selalu mengingatkan
(manusia)ke negeri akhirat." (QS. 38/Shod:
45-46).
Adakah kamu menyaksikan ketika Ya'qub
mendekati kematian berkata kepada anak-
anaknya, "Apa yang akan kamu sembah
sepeninggalku?" Mereka menjawab,
"Kami akan menyembah Tuhanmu dan

41
Tuhan nenek-moyangmu Ibrohim, Ismasil,
dan Ishaq, (yakni) Tuhan Yang Esa dan
kami hanya Islam (berserah diri) kepada-
Nya." (QS. 2/ Al-Baqoroh: 133)

11. Nabi Yusuf as.


(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada
ayahnya, "Wahai ayahku sungguh aku
bermimpi melihat sebelas bintang,
matahari dan bulan, kulihat semuanya
sujud kepadaku." (QS. 12/Yusuf: 4)
Yusuf teramat tampan, dan berbudi luhur.
Selain itu ia dan Benyamin adalah anak
yatim, sehingga Nabi Ya'qub lebih
menyayangi keduanya. Kasih sayang Nabi

42
Ya'qub yang berlebihan membuat anak-
anaknya yang lain iri hati. Akibatnya
sepakatlah mereka membuang Yusuf ke
telaga Jub yang menyerupai sumur.
Yusuf akhirnya ditemukan oleh Musafir
yang singgah di sana dan diperjualbelikan
di pasar budak Mesir. Lalu ia dibeli oleh
seorang Raja Mesir saat itu dan dibawa
pulang ke istana. Melihat tanda-tanda
kemuliaan pada diri Yusuf, Raja berpesan
kepada permaisurinya, Zulaiha, agar
memperlakukannya sebagai keluarga
sendiri meski ia dibeli di pasar budak.

Menginjak dewasa, Yusuf kian gagah dan

43
tampan. Segala gerak-geriknya
mempesona. Zulaiha, ibu angkatnya,
terpikat padanya. Kasih sayangnya yang
semula berupa kasih sayang seorang ibu
terhadap anaknya, berubah menjadi kasih
sayang seorang wanita terhadap dambaan
hatinya. Zulaiha pun selalu berusaha agar
Yusuf bersedia melayani nafsu birahinya,
namun tidak pernah berhasil.
Luapan keinginan Zulaiha mencumbu
Yusuf yang tidak terpenuhi, membuatnya
sangat tersiksa. Maka memohonlah
Zulaiha kepada Raja agar memenjarakan
Yusuf. Permintaannya dikabulkan, dan
Yusuf pun tidak keberatan. Yusuf berkata,

44
"Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai
daripada memenuhi ajakan mereka. Jika
aku tidak Engkau hindarkan dari tipu-daya
mereka, niscaya aku akan cenderung untuk
(memenuhi keinginan mereka) dan tentu
aku termasuk orang yang bodoh." (QS.
12/Yusuf: 33)
Suatu malam Raja bermimpi melihat 7
ekor sapi gemuk-gemuk, dimakan oleh 7
ekor sapi kurus-kurus serta melihat 7
batang gandum hijau dan 7 ekor batang
gandum kering. Tidak seorang pun yang
dapat menafsirkan makna mimpi tersebut,
selain Yusuf.

45
Dia (Yusuf) berkata, "Agar kamu
bercocok-tanam tujuh tahun (berturut-
turut) sebagaimana biasa, kemudian apa
yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di
tangkainya (disimpan), kecuali sedikit
untuk kamu makan." (QS. 12/Yusuf: 47)
Ayat ini mengemukakan isyarat untuk
berhemat dan menyimpan yang baik untuk
menghadapi masa sulit yang akan datang.
"Kemudian sesudah itu akan datang tujuh
(tahun) yang amat sulit, yang
menghabiskan apa yang kamu simpan
untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali
sedikit dari apa (bibit gandum) yang kamu
simpan." (QS. 12/Yusuf: 48) Maksudnya

46
tujuh tahun masa amat sulit adalah
kemarau panjang yang menghabiskan
seluruh simpanan makanan yang ada,
kecuali sedikit untuk bibit gandum.
Akhirnya Yusuf dibebaskan dari penjara.
Kemudian dia diberi jabatan. Dia (raja)
berkata, "Sesungguhnya kamu (mulai) hari
ini menjadi seorang yang berkedudukan
tinggi di lingkungan kami dan dipercaya."
Dia (Yusuf) berkata, "Jadikanlah aku
bendaharawan negeri (Mesir) karena
sesungguhnya aku orang yang pandai
menjaga dan berpengetahuan." Dan
demikianlah Kami memberi kedudukan
kepada Yusuf di negeri ini (Mesir), untuk

47
tinggal di mana saja yang dia kehendaki.
(QS. 12/Yusuf: 54-56).
Nabi Yusuf as akhirnya dapat membawa
Mesir mengatasi masa-masa sulit dengan
baik. Bahkan penduduk dari negeri
sekitarnya saat itu, termasuk saudara-
saudaranya, juga meminta bantuan bahan
pangan kepadanya. Dari situlah Nabi
Yusuf as. oleh Allah SWT dipertemukan
kembali dengan orang-tuanya dan
saudaranya sekandung, Benyamin. Dan dia
(Yusuf) berkata, "Wahai ayahku, inilah
takwil mimpiku yang dulu itu Dan
Tuhanku telah menjadikannya kenyataan.
Sungguh Tuhanku telah berbuat baik

48
kepadaku, ketika Dia membebaskanku dari
penjara dan ketika membawa kamu dari
dusun, setelah setan merusak (hubungan)
antara aku dan saudara-saudaraku." (QS.
12/Yusuf: 100).

12. Nabi Syu'aib as.


Ia salah seorang Nabi dari bangsa Arab,
terkenal sebagai juru pidato di antara para
nabi, karena kebolehan dan kefasihannya
dalam berdakwah, Allah mengutusnya
untuk membimbing penduduk Madyan,
sebuah desa di daerah Ma'an, di pelosok
negeri Syam.

49
Penduduk Madyan yang rata-rata
pedagang, selain kafir juga sangat curang
dalam mu'amalat. .Mereka tidak segan-
segan mengurangi timbangan dalam
menjual barang. Tapi Nabi Syu'aib tidak
mampu mengubah keadaan ini
sepenuhnya. Selain tidak mau mendengar
ajarannya, orang-orang kafir juga
mengancam sesamanya apabila mengikuti
Nabi Syu'aib. Nabi Syu'aib sendiri tidak
lepas dari ancaman kejahatan mereka.

Allah SWT tidak pernah membiarkan


orang-orang beriman dalam kesulitan.
Maka diselamatkanlah Nabi Syu'aib dari

50
para pengikutnya. Kemudian Allah SWT
mengazab penduduk kafir Madyan. "Maka
ketika keputusan Kami datang, Kami
selamatkan Syu'aib dan orang-orang yang
beriman bersamanya dengan rahmat Kami.
Sedang orang yang zalim dibinasakan oleh
suara yang mengguntur, sehingga mereka
mati bergelimpangan di rumahnya." (QS.
11/Hud: 94)

13. Nabi Ayyub as.


Ia seorang yang kaya raya. Tanah, ternak,
dan keturunannya teramat banyak.
Walaupun begitu Nabi Ayyub luar biasa
takwa kepada Allah SWT sampai para

51
Malaikat sepakat menggelarinya sebagai
manusia terbaik pada zamannya.
Karena Allah SWT menghendaki Nabi
Ayyub lebih suci agar dapat dijadikan
contoh ketaatan oleh umat manusia, maka
Iblis diizinkan merampas semua harta
kekayaan Ayyub. Secara berangsur-angsur
habislah kekayaan Ayyub. Namun beliau
hanya berkata: "Wajarlah Allah
mengambil kekayaanku, karena semua itu,
milik-Nya."
Atas izin Allah, Iblis kemudian
memusnahkan seluruh keturunan Nabi
Ayyub, namun beliau tetap bersabar.
"Sudah sepantasnyalah Allah SWT

52
mematikan, karena Dialah yang
menghidupkan." Terakhir kali iblis
menebarkanberbagai macam penyakit ke
tubuh Nabi Ayyub hingga ia lumpuh dan
hanya terkapar di pembaringan. Dan
ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika
dia menyeru Tuhannya, "Sesungguhnya
aku diganggu setan dengan penderitaan
dan bencana." (Allah berfirman),
"Hentakkanlah kakimu, inilah air yang
sejuk untuk mandi dan minum." (QS. 38/
Shod: 41-42)
Maka memancarlah air dari tempat Nabi
Ayyub menghentakkan kakinya. Lalu
beliau mandi dengan air itu dan

53
meminumnya. Sembuhlah penyakit yang
dideritanya. Kemudian Allah SWT juga
mengganti semua miliknya yang telah
musnah. "Dan Kami anugerahi dia (dengan
mengumpulkan kembali) keluarganya dan
Kami lipat-gandakan jumlah mereka,
sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran
bagi orang-orang yang berpikiran sehat."
(QS. 38/Shod: 43)
Melihat kesabaran Nabi Ayyub yang luar
biasa, Allah SWT berfirman,
"Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub)
seorang yang sabar. Dia sebaik-baik
hamba. Sungguh dia sangat taat (kepada
Allah)." (QS. 38/Shod: 44)

54
14. Nabi Zulkifli as
Al-Qur'an tidak banyak mengisahkan
riwayat Nabi Zulkifli, dan kepada siapa ia
diutus. Ahli tarikh hanya menyebutkan,
bahwa beliau putra Ayyub. Allah SWT
menamakan Zulkifli, karena ia selalu
melaksanakan beberapa perbuatan baik
yang dibebankan kepadanya. "Dan
(ingatlah kisah) Ismail, Idris, dan Zulkifli,
mereka termasuk orang-orang yang sabar.
Dan Kami masukkan mereka ke dalam
rahmat Kami. Sungguh mereka termasuk
orang-orang yang saleh." (QS. 21/Al-
Anbiya': 85-86) Dan ingatlah Ismail,

55
Ilyasa, dan Zulkifli. Semuanya termasuk
orang-orang yang paling baik. (QS.
38/Shod: 48)

15. Nabi Musa as, dan


16. Nabi Harun as.

Fir'aun, Raja Mesir saat itu bermimpi


kerajaan dan rakyatnya habis dilalap api,
sedang Bangsa Israil sebagai pendatang
masih utuh. Ahli nujum kerajaan
menafsirkan, akan lahir seorang anak
lelaki keturunan Israil yang akan
menghancurkan kekuasaannya. Mendengar
ramalan itu Fir'aun memerintahkan

56
pasukannya membunuh setiap bayi lelaki
yang lahir dari keturunan Bangsa Israil.
Karena itu Yakabad, istri Imron yang
keturunan Israil, terpaksa menghanyutkan
bayi lelaki yang baru dilahirkannya dalam
sebuah peti di sungai Nil.
Atas kehendak Allah SWT bayi tersebut
terdampar di dekat taman istana dan
ditemukan Asyiah, istri Fir'aun. Melihat
ketampanannya, Asyiah meminta kepada
suaminya untuk mengangkatnya sebagai
anak, sebab mereka belum dikaruniai anak.
Fir'aun mengabulkan, dan bayi itu diberi
nama Musa.

57
Setelah Musa dewasa, Allah SWT
mengangkatnya sebagai rosul. Lalu
memberinya mukjizat berupa tongkat yang
bisa berubah menjadi ular raksasa.
Tongkat itu pun bisa membelah laut.
Kemudian ia diperintahkan menyadarkan
Fir'aun yang men-Tuhan-kan dirinya.
Untuk tugas berat ini, Allah SWT
mengangkat Harun, saudara Musa ini
menjadi Nabi guna membantunya.
Dakwah Nabi Musa dan Nabi Harun tidak
berhasil meluruskan akidah Fir'aun, meski
mendapat banyak pengikut. Melihat
kenyataan itu Fir'aun takut kehilangan
wibawanya. Maka dia memimpin langsung

58
bala tentaranya mengejar Nabi Musa dan
Harun serta pengikut mereka yang diam-
diam berangkat hijrah ke Palestina guna
menghindari kekejaman Fir'aun.
Semula jarak antara pasukan Fir'aun dan
rombongan Nabi Musa sangat jauh, namun
mereka berhasil hampir mengejarnya.
Akhirnya rombongan Nabi Musa
terhadang oleh lautan luas. Saat itu Allah
memerintahkan Nabi Musa memukulkan
tongkatnya pada laut, maka terbentanglah
jalan penyeberangan.
Setelah rombongan Nabi Musa sampai di
seberang laut, sedangkan pasukan Fir'aun
masih di tengah jalan penyeberangan,

59
Allah memerintahkan Nabi Musa
memukulkan tongkatnya kembali. Maka
jalan penyeberangan itu berubah menjadi
laut seperti keadaannya semula.
Musnahlah Fir'aun bersama pasukannya
ditelan gelombang lautan.
Berikut di antara ayat Al-Qur'an yang
menceritakan tentang Nabi Musa as. dan
Harun as. Dan kepada Musa, Allah
berfirman langsung." (QS. 4/An-Nisa':
164) Allah berfirman langsung dengan
Musa as. merupakan keistimewaan Nabi
Musa as. Karenanya ia disebut
"Kalimullah" . Sedangkan para rosul
lainnya mendapat wahyu dari Allah

60
melalui Malaikat Jibril as. Nabi
Muhammad saw. pernah berbicara secara
langsung dengan Allah pada malam hari
waktu mi'roj.
"Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah
Musa di dalam Kitab (Al-Qur'an). Dia
benar-benar orang yang terpilih, seorang
rosul dan nabi. Dan Kami telah
memanggilnya dari sebelah kanan gunung
(Sinai) dan Kami dekatkan dia untuk
bercakap-cakap. Dan Kami telah
menganugerahkan sebagian rahmat Kami
kepadanya, yaitu (bahwa) saudaranya,
Harun, menjadi seorang nabi." (QS.
19/Maryam: 51) Dan Allah telah berbicara

61
kepada Musa dengan pembicaraan yang
terang (langsung)."

17. Nabi Dawud as


la seorang raja yang besar, dan mempunyai
99 istri. Suatu waktu, Nabi Dawud
mewajibkan semua pemuda di negerinya
turut serta berperang, karena kerajaan
dalam keadaan terancam. Salah seorang
pemuda yang dikirim ke medan perang,
ialah Orie bin Hannan. Sebenarnya ia
keberatan meninggalkan istrinya yang
amat jelita dan baru dinikahinya, namun
tidak dapat mengelak dari kewajiban.

62
Alkisah, Nabi Dawud tertarik kepada
Sabid binti Sya'ik, istri Orie bin Hannan.
Beliau pun segera menikahinya. Sebab
sudah cukup lama Orie bin Hannan tidak
terdengar beritanya, apakah masih hidup
atau sudah mati. Padahal sesungguhnya
Orie bin Hannan masih hidup. Hal itu
diketahui dari kedatangan Malaikat yang
menyamar sebagai manusia dan menegur
Nabi Dawud, bahwa ia telah merebut istri
orang.

Mendengar teguran itu, seketika Nabi


Dawud gemetar. Lantas ia sujud memohon
ampun kepada Allah SWT atas

63
kekhilafannya. Ahli tafsir berpendapat,
sekalipun suami wanita itu masih hidup
tapi karena tidak pernah memberi kabar
dalam sekian waktu lamanya, maka telah
jatuh talaq. Sehingga siapa pun boleh
menikahinya. Hanya karena kesucian
seorang nabi, maka kejadian itu dianggap
satu kesalahan, sampai malaikat datang
memberi teguran. Lalu Nabi Dawud minta
ampun dengan sujud siang-malam sampai
akhir hayatnya.
Berikut beberapa ayat Al-Qur'an yang
memberitakan tentang Nabi Dawud as. "...
dan Kami memberikan zabur kepada (nabi)
Dawud." (QS. 17 / Al-Isro': 55) Dan Kami

64
ajarkan (pula) kepada Dawud cara
membuat baju besi untukmu, guna
melindungi kamu dalam peperanganmu.
(QS. 21/ Al-Anbiya': 80) Dan sungguh
Kami telah memberikan ilmu kepada
Dawud dan Sulaiman; dan keduanya
berkata, "Segala puji bagi Allah yang telah
melebihkan kami dari banyak hamba-
hamba-Nya yang beriman." (QS. 27 /An-
Naml: 15)

18. Nabi Sulaiman as


Ia anak Nabi Dawud as. Satu-satunya Nabi
yang menerima segala kenikmatan dari
Allah SWT secara sempurna. Pertama,

65
Nabi Sulaiman mewarisi tahta kerajaan
ayahnya. Kedua, ia bisa bicara dengan
segala macam binatang. "Dan Sulaiman
telah mewarisi Dawrid, dan dia (Sulaiman)
berkata, "Wahai manusia, kami telah
diajari bahasa burung dan kami diberi
segala sesuatu. Sungguh, (semua) ini
benar-benar karunia yang nyata." Dan
untuk Sulaiman dikumpulkan bala
tentaranya dari jin, manusia dan burung,
lalu mereka berbaris dengan tertib. (QS.
27/An-Naml: 16-17)
Ketiga, ia memperoleh kekuasaan untuk
mengendalikan angin. Allah SWT juga
menundukkan jin, dan setan untuk

66
melayaninya. Itulah sebabnya, ia dapat
mengikat setan-setan kafir guna mencegah
kejahatan mereka. "Dan (Kami tundukkan)
untuk Sulaiman angin yang sangat kencang
tiupannya yang berhembus dengan
perintahnya ke negeri yang Kami berkahi
padanya. Dan Kami Maha Mengetahui
segala sesuatu. Dan (Kami tundukkan pula
kepada Sulaiman) segolongan setan yang
menyelam (ke dalam laut) untuknya dan
mereka mengerjakan pekerjaan selain itu.
Dan Kami yang memelihara mereka itu."
(QS. 21/Al- Ambiya': 81-82)
Suatu ketika Nabi Sulaiman diberitahu
oleh burung Hudhud, bahwa di Yaman

67
terdapat kerajaan Saba' yang istana dan
singgahsananya sangat megah penuh
permata. Namun penguasanya, Ratu Bilqis
beserta rakyatnya menyembah matahari.
Maka Nabi Sulaiman mengutus burung itu
mengantarkan surat yang isinya mengajak
Ratu Bilqis tunduk kepada Allah SWT.
"Sesungguhnya (surat) itu dari Sulaiman
yang isinya, "Dengan nama Allah Yang
Maha Pengasih, Maha Penyayang,
janganlah engkau berlaku sombong
terhadapku dan datanglah kepadaku
sebagai orang-orang yang berserah diri."
(QS. 27/ An-Naml: 30-31) Surat Nabi
Sulaiman berisi:

68
a) ajakan menyembah Allah Yang Maha
Esa;
b) larangan berlaku sombong karena
mempunyai pasukan yang kuat dan
hebat; dan
c) memanggilnya menghadap untuk
menyatakan penyerahannya kepada
Allah SWT.
Selang beberapa waktu kemudian
datanglah utusan Ratu Bilqis membawa
hadiah-hadiah besar, namun semua itu
ditolak oleh Nabi Sulaiman. Kepada Ratu
Bilqis, para utusan itu menceritakan
kemegahan istana Nabi Sulaiman, dan
ajakan beliau untuk menyembah Allah

69
SWT. Mendengar penuturan para
utusannya, yakinlah Ratu Bilqis bahwa
Sulaiman adalah seorang Nabi. Lalu Ratu
Bilqis mengajak para pejabat penting
kerajaan menghadap Nabi Sulaiman untuk
menyatakan keimanan mereka.
Mengetahui keberangkatan Ratu Bilqis ke
negerinya, Nabi Sulaiman meminta kepada
para stafnya untuk mengambil istana ratu
Bilqis. Dia (Sulaiman) berkata, "Wahai
pembesar, siapakah di antara kamu yang
sanggup membawa singgasananya
kepadaku sebelum mereka datang
kepadaku menyerahkan diri?" Ifrit dari
golongan jin berkata, "Akulah yang akan

70
membawanya kepadamu sebelum engkau
berdiri dari tempat dudukmu. Dan sungguh
aku kuat melakukannya dan dapat
dipercaya." Seorang yang mempunyai ilmu
dari kitab berkata, "Aku akan membawa
singgasana itu kepadamu sebelum matamu
berkedip." (QS. 27/ An-Naml: 38-40)
Lalu Nabi Sulaiman meminta
pembantunya untuk mengubah sedikit
singgasana itu. Ketika Ratu Bilqis tiba,
bertanyalah Nabi Sulaiman, "Beginikah
istanamu?"
"Agaknya, itulah," Ratu Bilqis tercengang
keheranan. Yakinlah ia bahwa Nabi
Sulaiman benar-benar seorang utusan

71
Tuhan terbukti dengan mukjizatnya itu.
Maka tunduklah Ratu Bilqis kepada Nabi
Sulaiman, dan sejak saat itu ia menyatakan
keimanannya.

19. Nabi Ilyas as.


Ia diutus Allah SWT memperbaiki akidah
salah satu suku dari Bani Israil yang
mendiami sebuah kota Ba'labak. Mereka
ini menyembah berhala bernama Ba'i.
Namun, betapa pun gigih Nabi Ilyas
berdakwah, kaumnya tidak mau
mendengarkannya.
Dan sungguh, Ilyas benar-benar termasuk
salah seorang rosul. (Ingatlah) ketika dia

72
berkata kepada kaumnya, "Mengapa kamu
tidak bertakwa? Patutkah kamu
menyembah Ba'i? Dan kamu tinggalkan
(Allah) sebaik-sebaik pencipta, (yaitu)
Allah Tuhanmu dan Tuhan nenek
moyangmu yang terdahulu?" Tetapi
mereka mendustakannya (Ilyas), maka
sungguh, mereka akan diseret (ke neraka),
kecuali hamba-hamba Allah yang
disucikan (dari dosa). Dan kami abadikan
untuk Ilyas (pujian) di kalangan orang-
orang yang datang kemudian, "selamat
sejahtera bagi Ilyas". (QS. 37/Ash-Shoffat:
123-130)

73
20. Nabi Ilyasa as
Ia putra dari paman Nabi Ilyas.
Melaksanakan Dakwah setelah Nabi Ilyas
pulang ke Rahmatullah. Karenya dalam
berdakwah ia berpegang pada syari'at dan
metode Nabi Ilyas. Al-Qur'an tidak
menguraikan panjang lebar tentang Nabi
Ilyasa. Hanya diberitakan, Dan Ismail,
Ilyasa, Yunus dan Luth, masing-masing
Kami lebihkan (derajatnya) di atas
manusia lain (pada masanya). (dan Kami
lebihkan pula derajat) sebagian dari nenek
moyang mereka, keturunan mereka dan
saudara-saudara mereka. Kami telah

74
memilih mereka (menjadi nabi dan rosul)
dan mereka Kami beri petunjuk ke jalan
yang lurus" (QS. 6/Al-An'am: 86)

21. Nabi Yunus as.


Ia diutus oleh Allah SWT menyampaikan
kebenaran kepada penduduk kota Niwana
yang terkenal sangat makmur. Karena
dakwahnya tidak membawa hasil, akhirnya
Nabi Yunus pergi meninggalkan mereka
dengan marah. Kemudian ia ikut berlayar
pada sebuah kapal. Kepergian Nabi Yunus
tanpa seizin Allah itu membuat kapal yang
ditumpanginya diombang-ambingkan
gelombang.

75
Para awak kapal dan nelayan di kapal itu
yakin, ada orang berdosa beserta mereka.
Untuk mengetahui siapa yang berdosa
maka diadakanlah undian dengan
ketentuan yang namanya keluar akan
dibuang ke laut. Secara kebetulan Nama
Nabi Yunus yang keluar. Mereka semua
tidak percaya, karena ia seorang Nabi.
Untuk itu diulanglah undian sampai tiga
kali, namun yang keluar tetap nama Nabi
Yunus. Maka Nabi Yunus dibuang ke laut,
dan ditelan ikan hiu.
Dalam perut ikan Hiu itulah Nabi Yunus
bersujud dan i'tikaf, memohon ampun
kepada Allah. Beberapa hari kemudian, ia

76
dikeluarkan Allah SWT dari perut ikan
Hiu dalam keadaan sakit. Setelah sembuh,
kembalilah ia berdakwah kepada kaumnya.
Atas kehendak Allah, berimanlah semua
kaum Nabi Yunus yang berjumlah sekitar
seratus ribu orang. "Dan (ingatlah kisah)
Zunnun (Yunus) ketika dia pergi dalam
keadaan marah. Lalu dia mengira bahwa
Kami tidak akan menyulitkannya, maka
dia berdoa dalam suasana yang sangat
gelap (maksudnya di dalam perut ikan),
"Tidak ada Tuhan selain Engkau,
Mahasuci Engkau sungguh aku termasuk
orang-orang yang zalim." Maka Kami
kabulkan (doa)nya dan Kami selamatkan

77
dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami
menyelamatkan orang-orang yang
beriman. (QS. 21/ Al-Anbiya': 87)
22. Nabi Zakaria as., dan
23. Nabi Yahya as.
Nabi Zakaria as. mengabdikan hidupnya
untuk berdakwah dan memelihara heikal
(yang disucikan) di Baitul Maqdis. Salah
satu keinginan yang selalu
mengganggunya, adalah kapankah akan
dikaruniai seorang putra untuk
melanjutkan dakwah sepeninggalnya
nanti? Semakin bertambah usia Nabi
Zakaria, semakin tipislah harapannya
untuk memperoleh keturunan. Tapi ia

78
percaya, jika Allah SWT menghendaki,
sekalipun istrinya tetap mandul ia akan
memperoleh anak jua.
Suatu ketika Nabi Zakaria masuk ke dalam
mihrob (tempat sholat) menemui
keponakannya, Maryam yang sedang
beribadah. Beliau memandang heran
makanan, minuman, serta buah-buahan
yang lezat terhidang di meja
keponakannya. Sebab sepengetahuannya,
Maryam sepanjang waktu bersujud kepada
Allah SWT. Maka bertanyalah ia, "Dari
mana engkau mendapatkan rezeki ini?"
"Allah SWT," jawab Maryam. "Dia
memberi rezeki kepada siapa saja yang

79
dikehendaki."
Setelah melihat tanda-tanda kebesaran
Allah SWT ditampakkan kepada Maryam,
maka Nabi Zakaria mohon kepadaNya
agar dianugerahi keturunan. Dan (ingatlah
kisah ) Zakaria ketika dia berdoa kepada
Tuhannya, "Ya Tuhanku, janganlah
Engkau biarkan aku hidup seorang diri
(tanpa keturunan), dan Engkaulah ahli
waris terbaik". Maka Kami kabulkan
(doa)nya dan Kami anugerahkan
kepadanya Yahya, dan Kami jadikan
istrinya (mengandung). Sungguh mereka
selalu bersegera dalam (mengerjakan)
kebaikan dan mereka berdoa kepada Kami

80
dengan penuh harap dan cemas. Dan
mereka orang-orang yang khusyuk kepada
Kami." (QS. 21/Al-Anbiyai: 89-90)
Kehendak Allah SWT terbukti. Tidak
seberapa lama, istri Nabi Zakaria hamil.
Setelah cukup usia kehamilannya, lahirlah
seorang putra dan diberi nama Yahya.
Allah memberkahinya dengan
menjadikannya seorang Nabi yang
dijauhkan dari nafsu kemaksiatan dan
menjadi pemimpin yang dihormati
kaumnya.
Mengenai Nabi Yahya as., Al-Qur'an
mengutarakan, (Allah berfirman), "Wahai
Yahya, ambillah (pelajarilah) Kitab

81
(Taurot) itu dengan sungguh-sungguh."
Dan Kami berikan hikmah (pemahaman
Taurot dan pendalaman agama) kepadanya
selagi dia masa kanak-kanak, dan (Kami
jadikan) rasa kasih-sayang (kepada
sesama) dari Kami dan bersih (dari dosa).
Dan dia pun seorang yang bertakwa dan
sangat berbakti kepada kedua orang
tuanya, dan dia bukan orang yang
sombong, (bukan pula) orang yang
durhaka." (QS. 19/Maryam: 12-14)

24. Nabi Isa as.


Maryam yang hanya membaktikan diri
untuk beribadah kepada Allah SWT dalam

82
mihrobnya di Baitul Maqdis, terkejut
mendengar pemberitahuan Malaikat bahwa
ia akan dikaruniai anak. Sebab ia masih
perawan dan tidak seorang lelaki pun yang
pernah menjamahnya. Malaikat juga
memberitahunya, bahwa Allah akan
menciptakan anak itu tanpa proses
sebagaimana mestinya. Hanya dengan
berkata kun fayakun (jadilah, maka
terjadilah apa yang dikehendaki-Nya).
Kehamilan Maryam berawal saat Malaikat
Jibril meniupkan sesuatu ke perutnya. Satu
ketakutan yang menghantui Maryam kala
itu, adalah bagaimana ia menyembunyikan
kenyataan tersebut dari tuduhan yang

83
bukan-bukan. Maka bersembunyilah ia di
sebuah tempat terpencil yang tidak
diketahui oleh manusia lainnya. Baru
setelah melahirkan ia membawa bayinya,
Isa Al-Masih ke tengah-tengah
masyarakat. Sesuai petunjuk Jibril,
Maryam hanya bungkam setiap ada orang
yang menanyakan siapakah ayah si bayi
dan hanya memberi isyarat agar orang-
orang itu bertanya kepada bayinya. Tentu
saja orang-orang semakin marah atas
jawabannya. "Bagaimana mungkin,
seorang bayi dapat bicara?"
Atas kehendak Allah SWT, bayi itu
menjawabnya. Dia (Isa) berkata.

84
"Sesungguhnya aku hamba Allah. Dia
memberiku Kitab (Injil), dan Dia
menjadikan aku seorang nabi, dan Dia
menjadikan aku seorang yang diberkahi di
mana saja aku berada. Dan Dia
memerintahkan kepadaku sholat dan zakat
selama aku hidup, dan berbuat baik kepada
ibuku. Dan Dia tidak menjadikan aku
seorang yang sombong lagi celaka" (QS.
19/Maryam: 30-32)
Sekitar usia 30 tahun, Isa as diangkat
menjadi Nabi. Mukjizat yang diperolehnya
dari Allah SWT, antara,lain, bisa
menyembuhkan orang buta sejak lahir, dan
mampu menghidupkan orang mati. "Dan

85
Kami berikan kepada Isa putra Maryam
beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia
dengan Ruhul Qudus." (QS. 2/ Al-
Baqoroh: 253) Namun bukti-bukti
kebenarannya bahwa ia seorang Nabi
mendapat tantangan keras dari pemuka-
pemuka Yahudi. Bahkan mereka
mempengaruhi penduduk Roma, bahwa
dakwah Isa meremehkan Kaisar, dan
berusaha menghancurkan kerajaan.
Akhirnya hakim-hakim di Roma
memerintahkan menangkap dan
menghukum Isa di tiang salib.
Sejak itu tentara Roma dikerahkan untuk
menangkap Isa as Di tengah pengejaran

86
yang dilakukan, Allah SWT menghadirkan
seseorang yang menyerupai Isa. Maka
ditangkaplah orang itu dan dihukum salib.
Sedangkan Isa as diselamatkan oleh Allah
sesuai ketentuan yang telah ditetapkan
bahwa Isa selalu dianugerahi keselamatan.
25. Nabi Muhammad SAW
Dan kami tidak mengutus engkau
(Muhammad), melainkan kepada semua
umat manusia sebagai pembawa berita
gembira dan sebagai pemberi peringatan,
tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui." (QS. 34/Saba': 25) Ayat ini
membantah adanya anggapan bahwa Nabi
Muhammad saw. hanya diutus untuk orang

87
Arab saja. Sebab ajaran yang dibawanya
adalah untuk seluruh umat manusia di
muka bumi ini.
Muhammad saw. adalah putra dari Aminah
binti Wahab dan Abdullah bin Abdul
Mutholib (wafat sewaktu Nabi masih
dalam kandungan). Ia dilahirkan di Mekah,
tepatnya sekitar 200 meter dari Masjidil
Haram, pada hari Senin menjelang terbit
fajar, 12 Robiul Awal tahun Gajah (20
April 571 M). Tempat kelahiran Nabi itu
kini dijadikan perpustakaan "Maktabah
Makkah Al-Mukarromah."
Penamaan tahun Gajah itu sendiri karena
pada waktu itu bala tentara pimpinan

88
Abroha, Gubernur Yaman menyerang
Ka'bah dengan mengendarai gajah. Namun
Abroha beserta pasukannya berhasil
dihancur-lumatkan oleh pasukan burung
ababil yang diperintahkan oleh Allah SWT
menghujani mereka dengan batu-batu dari
tanah yang terbakar (simaklah QS. 105/
Al-Fil: 1-5)
Sebagaimana anak-anak bangsawan
lainnya pada masa itu,Muhammad
disusukan pada wanita Badiyah (sebuah
dusun diPadang Pasir) bernama Halimah
Abi Dzubaidah As-Sa'diyah dariSa'ad
Kabilah Hawazin. Di perkampungan Bani
Sa'ad inilah ia dibesarkan sampai usia lima

89
tahun. Setelah itu Muhammad diasuh
sendiri oleh ibunya. Satu tahun kemudian,
sewaktu Muhammad berumur enam tahun,
Aminah meninggal dunia. Sejak itu
Muhammmad diasuh oleh kakeknya,
Abdul Mutholib. Tidak lama kemudian
kakeknya juga meninggal dunia, maka ia
dibesarkan oleh pamannya, Abu Tholib.

Pada usia 12 tahun, Muhammad diajak


pamannya berdagang ke negeri Syam.
Sesampainya mereka di kota Bushro, ada
seorang pendeta Kristen bernama Buhiro
yang memperhatikan Muhammad dan
terperanjat menyaksikan adanya tanda-
tanda kenabian padanya sesuai benar

90
dengan yang diceritakan dalam Injil.
Karena itu Pendeta Buhiro menyarankan
Abu Tholib agar segera membawa
Muhammad pulang kembali. Sebab ia
khawatir jika orang-orang Yahudi
mengetahuinya, mereka akan
mencelakakannya. Pendeta Buhiro juga
berpesan supaya Abu Tholib memelihara
dan menjaga keponakannya itu baik-baik,
karena ia calon pemimpin umat.
Sejak masa kanak-anak, Muhammad saw
telah menunjukkan sifat-sifat seorang
pemimpin. Ia melaksanakan pekerjaannya
sebagai penggembala kambing dengan
sebaik-baiknya. Berbagai catatan sejarah,

91
termasuk yang ditulis oleh pakar-pakar
Barat, mengakui bahwa Muhammad saw
seorang figur yang sangat cerdas, dan
memiliki daya ingat sangat kuat. Lebih
dari itu ia seorang yang rendah hati, penuh
kasih sayang kepada sesamanya,
senantiasa menjauhi perbuatan keji dan
kotor, jujur dalam setiap tindaklakunya,
serta lembut dan benar perkataannya.
Pantaslah jika masyarakat memberinya
gelar Al-Amin (artinya orang yang dapat
dipercaya).
Sewaktu berusia 25 tahun, Muhammad
dipercaya oleh seorang wanita terhormat
yang kaya-raya bernama Khodijah binti

92
Khuwalid untuk menjual barang-barang
dagangannya ke Syiria. Ketika itu
Muhammad saw. ditemani oleh pembantu
Khodijah bernama Maisaroh. Perilaku dan
tuturkata Muhammad yang terpuji
menyebabkan ia berdagang dengan mudah.
Seluruh barang dagangan terjual Nabis
dalam waktu relatif singkat dan mendapat
untung besar. Semua itu Maisaroh
ceritakan kepada Khodijah.
Sejak itulah Khodijah terpikat oleh
kepribadian Muhammad, dan tidak lama
kemudian Allah SWT mentakdirkan
keduanya menjadi suami istri. Status
Khodijah saat itu adalah seorang janda

93
berusia 40 tahun. Lima belas tahun lebih
tua dari Muhammad saw. Pernikahan
mereka dikaruniai anak tiga putra, dan
empat putri. Ketiga putranya Al-Qosim,
Abdullah, dan Thoyyib, semuanya
meninggal dunia sewaktu masih kecil.
Empat putrinya, ialah Zainab, Ruqoyyah,
Ummu Kaltsum, dan Fatimah.

Sewaktu Muhammad saw. berusia 35


tahun, Mekah dilanda banjir besar
sehingga merobohkan Ka'bah. Setelah
musibah banjir tersebut, kaum Quraisy
membangun Ka'bah kembali. Ketika
pembangunan Ka'bah telah usai, para

94
pembesarnya bertengkar tentang siapa
yang berhak meletakkan Hajar Aswad
pada posisinya semula. Untuk menghindari
permusuhan di antara mereka, akhirnya
disepakati bahwa siapa yang masuk
Masjidil Haram lebih dulu, maka dialah
yang berhak meletakkan Hajar Aswad.
Ternyata, yang memasuki Masjidil Haram
lebih dulu adalah Muhammad saw.

"Inilah Muhammad Al-Amin. Kami rela


kepadanya," komentar sebagian pembesar
Quraisy gembira, karena yang mereka
setujui adalah orang yang jujur dan benar
tuturkatanya.

95
Muhammad saw. menyambut baik
penunjukan atas dirinya. Sekalipun ia satu-
satunya yang dipercaya melakukan tugas
tersebut, namun Muhammad selaku orang
muda merasa perlu memberikan
penghormatan kepada para pembesar
Quraisy. Untuk itu Muhammad saw.
membentangkan kain sorbannya di tanah,
lalu meletakkan Hajar Aswad di atasnya,
kemudian memanggil empat kepala suku
dari bangsa Quraisy untuk mengangkat
empat sudut kain sorban itu, sedangkan ia
yang memegangi Hajar Aswad dan
meletakkannya di tempat semula.

96
Pada usia 40 tahun, Muhammad menerima
wahyu pertama ketika berkholwat
(menyepi untuk beribadah guna
mendekatkan diri kepada Allah) di Gua
Hiro'. Sejak itulah ia diangkat menjadi
seorang nabi dan mulai menyiarkan agama
Islam secara diam-diam, sesuai dengan
perintah Allah SWT.

Orang-orang pertama yang beriman


kepadanya, ialah: Abu Bakar, dari
kalangan orang tua;Khodijah binti
Khuwalid, dari kaum wanita;Ali bin Abi
Tholib, dari golongan anak-anak; dan Zaid
bin Haritsah, dari golongan budak.

97
Beberapa waktu kemudian, kalangan elit
kaum Quraisy pun menyatakan memeluk
Islam, antara lain: Utsman bin Affan,
Zubair bin Al-Awam, Abdurrohman bin
Auf, Abdullah bin Mas'ud, Sa'ad bin Abi
Waqos, dan Tholha bin Ubaidillah.

Kurang lebih selama tiga tahun Nabi


Muhammad berdakwah secara diam-diam,
sampai "turun" wahyu yang
memerintahkannya untuk berdakwah
secara terang-terangan.. "Maki
sampaikanlah (Muhammad) secara terang-
terangan segala apa yang diperintahkan

98
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang
musyrik." (QS. 15/Al Hijr: 94)

Sambutan penduduk Mekah pada mulanya


menggembirakan. Hanya saja para
pemimpin dan bangsawan Quraisy terhina
oleh seruan Nabi untuk meninggalkan
kebiasaan menyembah berhala karena itu
bukan Tuhan. Sedangkan Tuhan yang
patut disembah ialah Allah SWT Yang
Maha Esa. Sejak itu mereka melakukan
penganiayaan terhadap Nabi dan para
pengikutnya.
Guna menghindari penganiayaan orang-
orang kafir Quraisy lebih jauh, Nabi saw.
memerintahkan pengikutnya hijrah

99
(pindah) ke Habsyah (Habsyi). Di sana ada
raja Najasyi yang mengakui kebenaran
ajaran Nabi karena datang dari zat yang
menurunkan risalah Isa as. Yang pergi
pada saat itu 15 orang, terdiri dari 11 pria
dan 4 wanita. Kelompok kedua yang
menyusul berhijrah 76 orang, terdiri dari
63 pria dan 13 wanita.
Dari hari ke hari pengikut Nabi saw.
semakin bertambah. Untuk menghentikan
dakwah beliau, kaum Quraisy
merencanakan pembunuhan terhadap Nabi
saw. Berkat usaha Abu Tholib, Nabi dapat
diselamatlkan. Orang-orang kafir Quraisy
akhirnya memboikot keluarga Nabi dan

100
para pengikutnya. Semua orang kafir
dilarang mengadakan hubungan
kekeluargaan dan dagang dengan orang-
orang Islam, hingga Nabi beserta seluruh
pengikutnya memakan dedaunan sampai
selama sekitar tiga tahun.

Masa pemboikotan itu berakhir pada tahun


ke 10 kenabian. Pada waktu itulah Abi
Tholib yang membela beliau mati-matian
meninggal dunia. Dengan sendirinya
semakin bertambah hebat gangguan kaum
Quraisy kepadanya. Selanjutnya Nabi
bersama Zaid bin Haritsah berdakwah ke
Thoif, tepatnya kepada kabilah Tsaqif.
Namun sambutan kabilah Tsaqif sangat

101
tidak manusiawi. Mereka melempari Nabi
saw. dengan batu, hingga tumit beliau
terluka.
Keadaan di Mekah semakin mengancam
jiwa Nabi saw, oleh karena itu beliau
memutuskan hijrah ke kota Yastrib,
kemudian diganti namanya dengan
Madinah Al-Munawaroh, sebab Islam
sudah berkembang di sana melalui orang-
orang Yastrib yang ketika mengunjungi
Ka'bah bertemu Nabi dan menerima
ajarannya. Itu terjadi pada tahun ketiga
belas kenabian.

Sebelum sampai di Kota Madinah, Nabi


Muhammad saw singgah di kota kecil,

102
Kuba untuk beberapa waktu lamanya. Di
Kuba beliau sempat mendirikan Masjid.
Setelah cukup lama tinggal di Kuba, Nabi
saw. melanjutkan perjalanan ke Madinah.
Di kota ini pun Nabi membangun Masjid
bersama-sama dengan kaum Muhajirin
(sebutan bagi orang Islam yang berasal
dari Mekah) dan kaum Anshor (sebutan
bagi orang Islam yang berasal dari
Madinah).

Pada Hari Sabtu, 25 Dzul Qo'dah, tahun


Hijriyah, Nabi beserta para pengikutnya
yang telah mencapai jumlah ribuan
menunaikan ibadah haji untuk pertama

103
kalinya sekaligus sebagai haji wada'.
Sekalipun umat Islam kala itu sudah sangat
kuat, namun Nabi Muhammad Rosulullah
saw. tidak menyimpan dendam terhadap
orang-orang kafir Quraisy yang pernah
menganiaya beliau dan para pengikutnya.
Bahkan beliau menjamin hak-hak hidup
mereka. Beberapa bulan setelah haji wada'
beliau sakit keras dan wafat. Tepatnya
pada hari Senin, 12 Robiul Awal, dalam
usia 63 tahun.

104

Anda mungkin juga menyukai