Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH AGAMA

KISAH NABI ZAKARIA A.S.

Disusun oleh:
Qairen batrisyia azalea

Puji syukur kami panjatkan atas hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan nikmat, taufik,
serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Agama tepat pada waktu. Makalah ini
kami buat dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas Agama. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini. Akhirnya kata, kami berharap semoga makalah Agama
ini bisa memberikan informasi dan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada para guru yang telah membaca makalah ini hingga akhir.
Kisah Nabi Zukaria a.s.
Nabi Zakaria Alaihi Salam (AS) adalah kaum Bani Israil yang hidup di
Palestina dan lahir pada tahun 91 Sebelum Masehi. Beliau merupakan salah
satu dari 25 Nabi utusan Allah SWT yang menerima wahyu untuk dirinya
sendiri.

Selain Nabi Zakaria AS, nabi lain yang berasal dari kaum Bani Israil menurut
Ibnu Katsir, diantaranya Nabi Yusuf AS, Nabi Musa AS, Nabi Harun AS, Nabi
Ilyas AS, Nabi Ilyasa AS, Nabi Daud AS, Nabi Sulaiman AS, Nabi Yahya AS,
dan Nabi Isa AS. Nabi Zakaria diangkat menjadi Nabi oleh Allah SWT di usia
yang sudah mulai senja, yaitu 90 tahun.
Penjelasan mengenai kisah Nabi Zakaria ketika beliau masih kanak-kanak hingga masa mudanya tidak
dijelaskan di dalam Al-Qur’an. Sehingga sejarah mengenai beliau dimulai ketika akhir masa dewasa. Al-
Qur’an merekam dan menceritakan kisah sejarah perjalanan Nabi Zakaria sebanyak 8 kali, yaitu
diantaranya dalam Surat Al-Imran ayat 3 Surat Maryam ayat 19 dan ayat 2-11. Semasa hidupnya, Nabi
Zakaria bekerja sebagai tukang kayu untuk menghidupi keluarganya. Mengenai pekerjaan dari Nabi
Zakaria tersebut dibuktikan dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda

Yang artinya, “Nabi Zakaria adalah seorang tukang kayu.” (HR Muslim 4384 dan Ibnu Majah 2141).

Nabi Zakaria adalah Nabi termasyhur yang merupakan keturunan dari Nabi Sulaiman AS. Nama istrinya
yaitu al-Yahbi’ yang berasal dari keluarga Nabi Harun AS. Nama lengkap istri Nabi Zakaria AS adalah
Ilyasya binti Faqud bin Qabil.

Nabi Zakaria dan istrinya yang sama-sama keturunan Nabi lalu memiliki anak yang juga diutus oleh Allah
SWT sebagai Nabi, yaitu Nabi Yahya AS. Semasa hidupnya, Nabi Zakaria juga berperan sebagai
pelindung dari Maryam (Ibunda Nabi Isa AS). Beliau adalah wali dari Hekal.
Sosok Nabi Zakaria A.S. dalam Merawat
Maryam
Nabi Zakaria AS adalah sosok yang menjaga, mengasuh, dan
merawat Maryam (Ibunda Nabi Isa AS). Beliau merawat dan
menjaga Maryam Bersama istrinya. Ayah kandung Maryam bernama
Imran (ulama Bani Israil) yang pada saat itu mendatangi Nabi
Zakaria AS untuk menitipkan anak perempuannya, yaitu Maryam.

Sedangkan ibu kandung Maryam adalah Hannah binti Faqudz yang


juga merupakan saudara ipar dari Nabi Zakaria AS. Maryam diasuh
dan dirawat oleh Nabi Zakaria dan istrinya sejak Maryam masih
kecil. Meskipun bukan anak kandung, Maryam diperlakukan dengan
penuh kelembutan dan kasih sayang.
Bentuk kasih sayang kepada Maryam salah satunya adalah
membuatkan tempat beribadah khusus untuk Maryam di
Baitul Maqdis (sekarang yaitu Masjidil Aqsa). Ruang khusus
untuk Maryam melakukan ibadah yang dibuatkan oleh Nabi
Zakaria AS bernama Mihrab.

Hal tersebut menjadikan Nabi Zakaria AS sebagai orang


pertama yang tercatat dalam membuat Mihrab. Pada saat
kehadiran Maryam di keluarga kecil Nabi Zakaria, waktu itu
Nabi Zakaria AS masih belum memiliki keturunan dari hasil
pernikahannya dengan al-Yahbi’. Itulah salah satu alasan
mengapa Nabi Zakaria AS dan istrinya sangat senang
dengan kehadiran Maryam dan memperlakukannya
layaknya anak kandung sendiri.
Kisah Nabi Zakaria :Perjalanan dakwah
Dikisahkan Nabi Zakaria AS adalah salah satu dari 25 nabi yang diutus
untuk mengembalikan akhlak Bani Israil di Palestina yang banyak
melakukan dosa besar seperti kezaliman, kemungkaran dan mengubah
agama yang diajarkan oleh Nabi Musa AS. Inti dari dakwah Nabi Zakaria AS
adalah menyeru kepada kaum Bani Israil untuk bertobat dan menyembah
Allah SWT.

Kegiatan dakwah Nabi Zakaria dipusatkan di Bait-al Maqdis. Bait-al Maqdis


adalah tempat dimana kuil dari Nabi Sulaiman AS pernah didirikan. Ciri dari
dakwah Nabi Zakaria adalah kelemahlembutan. Beliau pun terkenal memiliki
adab untuk berdoa kepada Allah SWT dengan lemah lembut.
Meskipun dalam proses dakwah Nabi Zakaria AS kerap menjumpai
kesulitan dan jalan buntu, namun beliau cukup disegani dan dihormati oleh
kaum Bani Israil karena sifat dan tutur kata beliau yang alim dan bijaksana.
Cobaan yang diberikan oleh Allah SWT terhadap dakwah Nabi Zakaria AS
adalah beliau yang tak kunjung memiliki keturunan padahal usia Nabi
Zakaria AS dan istrinya saat itu sudah senja.

Pada momen tersebut Nabi Zakaria AS sangat sedih dan bingung tentang
keberlanjutan dakwah yang beliau lakukan apabila tidak memiliki keturunan
laki-laki. Maryam sebagai anak angkat Nabi Zakaria AS pada saat itu juga
tidak dapat meneruskan jejak dakwah beliau dikarenakan Maryam adalah
perempuan.
Nabi Zakaria AS dan istrinya tak pernah berputus asa dalam berdoa dan memohon
kepada Allah SWT untuk diberikan keturunan. Beliau berdoa dengan penuh
kelembutan dan penghayatan. Salah satu isi doa yang dihaturkan Nabi Zakaria AS
berbunyi:

“Dan sungguh, aku khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, padahal istriku


seorang yang mandul, maka anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu, yang akan
mewarisi aku dan mewarisi dari keluarga Yakub; dan jadikanlah dia, ya Tuhanku,
seorang yang diridhai.” lantun Nabi Zakaria dalam doa beliau sesuai yang terdapat
dalam Al-Qur’an surat Maryam ayat 4-6.

Doa lainnya yang dipanjatkan yaitu:


Robbi hablii miladunka dzuriyyatan thoyyibatan innaka samii’uddu’aa

“Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya
Engkau Maha Pendengar doa.” (Q.S. Ali-Imran ayat 38).
Tak pernah henti doa yang dipanjatkan oleh Nabi Zakaria dan istrinya
kepada Allah SWT agar dikarunia seorang anak. Begitu gigih
perjuangannya dalam mendapatkan keturunan guna meneruskan syiar
dakwah Nabi Zakaria AS.

Meskipun banyak sekali olokan yang datang kepada Nabi Zakaria AS


bahkan dari kaumnya sendiri yaitu kaum Bani Israil, mengatakan bahwa
mereka tak percaya doanya akan dikabulkan oleh Allah SWT.
Kelahiran Nabi Yahya A.S.
Hingga suatu ketika, keajaiban dan mukjizat menghampiri keluarga
kecil Nabi Zakaria AS. Pada saat itu turun malaikat Jibril untuk
menemui Nabi Zakaria AS dan memanggil beliau yang saat itu
sedang shalat di Mihrab.

“Wahai Zakaria! Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan


seorang anak laki-laki namanya Yahya, yang kami belum pernah
memberikan nama seperti itu sebelumnya” (Q.S. Maryam ayat 7).
Mendengar kabar yang disampaikan oleh malaikat Jibril tersebut, Nabi
Zakaria AS sontak sangat kaget dan tidak percaya. Ternyata meskipun istri
Nabi Zakaria AS adalah seorang yang mandul dan mereka telah mencapai
usia senja, ternyata Allah SWT memberikan mukjizat dengan mengabulkan
doa mereka. Nabi Zakaria AS yang masih tidak percaya lalu meminta
pertanda kepada Allah SWT seperti yang tertuang dalam Al-Qur’an Surat
Maryam ayat 10:

“Dia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda.” (Allah) berfirman,
“Tandamu ialah engkau tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga
malam, padahal engkau sehat.”” (Q.S. Maryam ayat 10).
Menurut tafsir Ibnu Katsir, ayat tersebut menjelaskan tentang pertanda yang mengawali akan
datangnya apa yang telah dijanjikan oleh Allah SWT kepada Nabi Zakaria AS, yaitu dikarunia
seorang anak di usia senja. Riwayat dari Ibnu Zaid ibnu Aslam menyebutkan, selama
pertanda dari Allah SWT tersebut datang, Nabi Zakaria AS hanya menggunakan lisannya
untuk bertasbih dan membaca kitab. Nabi Zakaria AS menahan lisannya untuk tidak
berbicara dengan kaumnya sendiri melainkan menggunakan bahasa isyarat. Hal ini
tercermin dalam Riwayat yang tertulis pada kitab suci Al-Qur’an Surat Maryam ayat 11:

“Maka dia keluar dari Mihrab menuju kaumnya, lalu dia memberi isyarat kepada
mereka; bertasbihlah kamu pada waktu siang dan petang.” (Q.S. Maryam ayat 11).
Nabi Zakaria AS selanjutnya mengucap syukur kepada Allah SWT sebagai bentuk
terimakasih karena doanya selama ini yang dipanjatkan dikabulkan oleh Allah SWT.
Setelah itu lahirlah seorang bayi laki-laki yang shaleh pada 1 Sebelum Masehi yang
bernama Yahya. Yahya yang merupakan anak kandung satu-satunya dari Nabi Zakaria
AS dan istrinya lalu juga diangkat oleh Allah SWT menjadi seorang nabi. Nabi Yahya juga
merupakan salah satu dari 25 nabi yang wajib diketahui dan diimani oleh umat muslim.

Nabi Yahya AS dilahirkan ke bumi dalam waktu yang berdekatan dengan momen
kelahiran Nabi Isa AS (anak dari Maryam). Namun beberapa riwayat menjelaskan jika
kelahiran Nabi Yahya AS adalah mendahului tiga bulan daripada kelahiran Nabi Isa AS.

Ketika Nabi Yahya mulai beranjak dewasa, Ia diajak oleh Nabi Zakaria untuk berdakwah
Bersama kepada kaum Bani Israil. Nabi Zakaria AS dan Nabi Yahya AS juga bersama-
sama melawan Raja Herodus yang merupakan penguasa Bani Israil Yang bersifat zalim
dan keji.
Kematian Nabi Zakaria A.S.
Riwayat menyebutkan jika Nabi Yahya AS pergi meninggalkan dunia
terlebih dahulu sebelum disusul oleh Nabi Zakaria AS. Penyebab kematian
Nabi Yahya AS adalah dibunuh oleh orang suruhan Herodia. Pada saat itu
dikisahkan Bani Israil dikuasai oleh penguasa yang zalim yaitu Raja
Herodus.

Raja Herodus memiliki keinginan dan niat untuk menikahi anak perempuan tirinya,
yaitu Herodia. Pernikahan tersebut ditentang oleh Nabi Yahya AS dikarenakan
tidak sesuai dengan hukum Taurat. Herodia pun tidak terima atas penentangan
Nabi Yahya AS terhadap pernikahan yang akan dilakukannya. Ia pun menyuruh
Herodus untuk membunuh Nabi Yahya AS. Nabi Yahya AS pun ditangkap,
dipenjara, dan dibunuh sesuai permintaan Herodia.
Ketika kabar kematian Nabi Yahya AS sampai ke telinga ayahanda-nya, yaitu Nabi Zakaria AS dan
mengetahui bahwa Allah telah menghukum pembunuhnya dengan mengubur mereka hidup-hidup,
maka selanjutnya Nabi Zakaria AS pun melarikan diri menuju sebuah kebun di Baitul Maqdis.

Ketika dalam perjalanan melarikan diri dan melewati pepohonan, tidak disangka pepohonan tersebut
memanggil Nabi Zakaria dan membuka diri untuk dimasuki sebagai tempat persembunyian dari Nabi
Zakaria AS. Namun sayangnya, ada iblis yang melihat dan mengetahui tempat persembuyian Nabi
Zakaria AS tersebut.

Iblis pun memotong kain baju Nabi Zakaria AS dan menemui orang-orang yang sedang mencari Nabi
Zakaria AS sembari menunjukkan potongan baju Nabi Zakaria AS. Sontak, ketika melihatnya, orang-
orang tersebut meminta iblis untuk memberi tahu lokasi persembunyian dari Nabi Zakaria AS.

Setelah ditunjukkan oleh iblis, mereka langsung menghantam pohon tersebut menggunakan kapak
hingga terbelah menjadi dua. Nabi Zakaria AS pun meninggal dunia dan Allah SWT mengganjar kaum
Bani Israil atas kematian Nabi Zakaria AS dengan cara membunuh para pembesar mereka dan
menawan ratusan orang.
Tiga mukjizat Nabi Zakaria A.S.
Setiap Nabi dan Rasul Allah dianugerahi dengan mukjizat untuk menunjukkan bahwa mereka
adalah orang istimewa yang dipilih oleh Allah SWT untuk menerima wahyu dan menyebarkannya
kepada kaum-kaum yang ingkar dan zalim terhadap Allah SWT.
Tiga mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Zakaria AS, yaitu:

• Nabi Zakaria AS dan istrinya membaktikan diri mereka semasa hidupnya untuk mengurus dan
menjaga Baitul Maqdis. Baitul Maqdis merupakan tempat ibadah peninggalan dari Nabi Sulaiman
AS yang juga digunakan oleh Nabi Zakaria AS untuk tempat berdakwah.

• Nabi Zakaria mendapatkan keturunan dari Allah SWT seorang anak laki-laki yang shaleh
bernama Yahya meskipun usia Nabi Zakaria AS saat itu sudah sangat tua (Sekitar 100 tahun) dan
istrinya adalah seorang yang mandul.

• Nabi Zakaria AS dapat masuk dan bersembunyi di dalam pepohonan ketika dikejar dan diburu
oleh orang-orang yang akan membunuhnya.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai