Nabi Zakaria as adalah putera Daan bin Muslim bin Shaduq bin Hasyban,
silsilahnya bertemu dengan nabi Sulaiman dari keturunan Yahudza bin Yaqub. Beliau
ulama besar dari kalangan Bani Israil. Isterinya bernama Isya saudara perempuan
Hannah Isteri Imran bin Matsan. Imran bin Matsan adalah ayah Maryam yang
melahirkan nabi isa as.
Hannah, ibu Maryam, ingin mempunyai anak, maka ia mohon kepada Allah
dengan nazar Kalau kami memperoleh anak, akan kami berikan ke Baitul Maqdis,
untuk memelihara rumah Tuhan, yakni rumah tempat beribadah kepada Tuhan.
Karena ayahnya meninggal maka dibuatlah undian untuk memilih siapa yang
akan memelihara Maryam. Berkali-kali undian itu dikeluarkan, maka nama nabi
Zakarialah yang keluar sebagai pemenangnya. Bayi yang kecil itupun diserahkan
kepada Zakaria untuk dipeliharanya.
Doa nabi Zakaria as dikabulkan ALlah, walaupun usianya sudah lanjut dan
isterinya perempuan yang mandul, tetapi jika Allah berkehendak maka apapun akan
terjadi.
Kemudian nabi Zakaria memohon kepada Allah agar memberi tanda kelahiran
anak itu. Maka Allah memberi tanda-tanda kelahiran anak tersebut kepada Zakaria.
Tanda bagimu ialah bahwa kamu tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia
selama tiga malam, padahal kamu sehat. Maka Zakaria keluar kepada kaumnya dari
mihrab, ia memberi isyarat kepada mereka agar mereka bertasbih di waktu pagi dan
petang (QS. Maryam 19:10-11).
Setelah itu Zakaria tidak berbicara kepada siapapun selama tiga hari dan kalau
ia ke tempat shalat disuruhnya orang-orang beribadah dengan isyarat saja, sementara ia
dalam keadaan sehat. Diwaktu ia akan sembahyang, datanglah Malaikat
memberitahukan kepadanya, seraya berkata: Hai Zakaria Allah akan memberi kepada
engkau seorang anak, namanya Yahya.
Setelah Yahya lahir, maka sejak kecilnya ia menjadi seorang yang shaleh,
terpelihara dari perbuatan syirik dan maksiat, kemudian setelah dewasa diangkat Allah
untuk menjadi utusanNya. Nabi Yahya bertali saudara dengan Nabi Isa AS dari pihak
ibunya, dan ia lebih tua beberapa tahun darinya.
Mula-mula nabi Yahya terlebih dahulu dibunuh, kemudian atas izin Allah
Zakaria masuk ke dalam pohon yang waktu itu membelah diri menjadi dua, dan Zakaria
masuk ke dalam pohon itu, kemudian setelah Zakaria masuk ke dalam pohon itu, lalu
tertutuplah ia seperti biasa.