QIRADH
OLEH:
2. FADIA SAFITRI
4. INTAN YULIANA
5. ISWATUL LAELA
6. KHOIRUN ANNISA`I
7. M.SHEYLA FUDDIN P.
9. M.FARHAN FAUZAN
10. M.WAHYUDIN
A. Pengertian Qiradh
Qiradh adalah pemberian seseorang kepada orang lain untuk dijadikan modal usaha,
dengan harapan memperoleh keuntungan yang akan dibagi sesuai dengan perjanjian
hersama.
Dengan adanya qiradh, seseorang yang mempunyai keahlian usaha tetapi tidak
memiliki modal akan dapat tertolong, sehingga modalnya tidak habis dan memperoleh
keuntungan bersama. Sabda Nabi SAW: /
وهللا فى هون العبد ما دام العبدفى عون اخيه روه مسلم وابوداودوالترمذى
Artinya :
"Dan Allah selalu menolong hamhanya selama hamba itu menolong saudaranya" (HR.
Muslim, Abu Daud dan At-Tirmidzi)
B.HukumQiradh
Qiradh hukumnya mubah, bahkan dianjurkan dalam agama islam. Sebab pada qiradh
terhadap unsur tolong-menolong. Nabi SAW pernah mencontohkan ketika beliau diberi
modal oleh Siti Khadijah untuk berdagang ke syam, keuntungannya dibagi bersama
sedangkan modal tetap milik pemberi modal.
hadits
ِّ َو َخ ْلطُ اَ ْلبُر،ُضة َ َو ْال ُمقَا َر، اَ ْلبَ ْي ُع إِلَى أَ َج ٍل:ُث فِي ِه َّن اَ ْلبَ َر َكة َّ ِب رضي هللا عنه أَ َّن اَلنَّب
ٌ ( ثَاَل:ي صلى هللا عليه وسلم قَا َل ُ ع َْن
ٍ صهَ ْي
يف
ٍ ض ِع ْ
َ اَل لِلبَي ِْع ) َر َواهُ اِبْنُ َما َج ْه بِإ ِ ْسنَا ٍد,ت ْ
ِ ير لِلبَ ْي َّ
ِ بِالش ِع
Artinya : “Dari Shuhaib Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam
bersabda: “Tiga hal yang didalamnya ada berkah adalah jual-beli bertempo, ber-qiradl
(memberikan modal kepada seseorang hasil dibagi dua), dan mencampur gandum dengan
sya’ir untuk makanan di rumah, bukan untuk dijual.” Riwayat Ibnu Majah dengan sanad
lemah”
Hadist
, ٍةr َطبْ أَ ْن اَل تَجْ َع َل َمالِي فِي َكبِ ٍد َر:ًضة َ ار َ ََوع َْن َح ِك ِيم ْب ِن ِح َز ٍام رضي هللا عنه ( أَنَّهُ َكانَ يَ ْشت َِرطُ َعلَى اَل َّر ُج ِل إِ َذا أَ ْعطَاهُ َمااًل ُمق
ٌ.اتrrَ َو ِر َجالُهُ ثِق,طنِ ُّي ْ ُض ِم ْنتَ َمالِي ) َر َواهُ اَل َّدا َرق َ ك فَقَ َد َ ِ فَإ ِ ْن فَ َع ْلتَ َش ْيئًا ِم ْن َذل,ط ِن َم ِسي ٍلْ َ َواَل تَ ْن ِز َل بِ ِه فِي ب,َواَل تَحْ ِملَهُ فِي بَحْ ٍر
ِّرب َْحr انَ َعلَى أَ َّن اَلrrا ٍل ِلع ُْث َمrr ( أَنَّهُ َع ِم َل فِي َم: ع َْن َج ِّد ِه, ع َْن أَبِي ِه,وب َ ُك فِي اَ ْل ُم َوطَّأ ِ ع َْن اَ ْل َعاَل ِء ْب ِن َع ْب ِد اَلرَّحْ َم ِن ْب ِن يَ ْعق
ٌ َِوقَا َل َمال
ص ِحي ٌح َ وف ُ
ٌ ]بَ ْينَهُ َما ) َوه َُو َموْ ق
Artinya : Dari Hakim Ibnu Hizam bahwa disyaratkan bagi seseorang yang memberikan
modal sebagai qiradl, yaitu: Jangan menggunakan modalku untuk barang yang bernyawa,
jangan membawanya ke laut, dan jangan membawanya di tengah air yang mengalir. Jika
engkau melakukan salah satu di antaranya, maka engkaulah yang menanggung modalku.
Riwayat Daruquthni dengan perawi-perawi yang dapat dipercaya. Malik berkata dalam
kitabnya al-Muwattho’, dari Ala’ Ibnu Abdurrahman Ibnu Ya’qub, dari ayahnya, dari
kakeknya: Bahwa ia pernah menjalankan modal Utsman dengan keuntungan dibagi dua.
Hadits mauquf shahih.
Bagi orang yang menjalankan qiradh, ada beberapa larangan yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Melanggar perjanjian atau aqad qiradh
b. Menggunaan modal untuk kepentingan diri sendiri
c. Menghambur - hamburkan modal usaha
d. Menggunakan modal untuk perdagangan yang diharamkan syara'
Tambahan: