Kelas 9
Diterbitkan Oleh :
PIMPINAN WILAYAH
LEMBAGA PENDIDIKAN MAARIF NU
JAWA TENGAH
BAB V Tawasul................................................................................................
BAB VIII Perbedaan Antara Ahlussunnah Wal Jamaah dengan Firqah Firqah
Lainnya...............................................................................................................
Semester 2
BAB XIII Pengamalan Asy Syakhshiyah An Nahdliyah BAB XIV Mabadi Khaira
Ummah..............................................................................................................
Pada kegiatan tahlilan, terutama pada hari ke-100, dan peringatan haul
selalu diadakan pengajian agama, sehingga kegiatan tersebut dapat bernilai
dakwah Islamiyah.
ِ َوالَّ ِذ ْينَ جاَُؤ ا ِم ْن بَ ْع ِد ِه ْم يَقُوْ لُوْ نَ َربَّنَا ا ْغفِرْ لَنَا َوِإل ْخ َوانِنَا الَّ ِذ ْينَ َسبَقُوْ نَا بِاِإْل ْي َم
ان
beristighfar untuk saudara saudaranya sesama muslim, sekaligus
menunjukkan bahwa yang demikian itu berguna bagi mereka. Jika tidak
Rangkuman
Bid’ah Hukum Bentuk Contoh
amaliyah
BAB IV
SUNNAH DAN BID'AH
Menjelaskan pengertian, ciri-ciri dan macam Sunnah dan Bid'ah
A.Pengertian Sunnah dan Bid'ah
Sunnah ialah segala sesuatu yang disandarkan kepada nabi atau para
sahabat, baik berupa perkataan, perbuatan, maupun penetapan, dan
dapat dijadikan sebagai sumber hukum.
Bid'ah ialah menetapkan dan meyakini sesuatu yang bukan ibadah
sebagai hal yang bernilai ibadah
Perbedaan sunah dan bid’ah
Sunah Bid’ah
Amaln yang masih ada dalam Apabila perubahan suatu amalan
wilayah pokok-pokok tidak semakna dengan nilai –
syaria’ah ,sekalipun sudah nilai pokok syari’at.
mengalami perubahan.
Perubhan amaliyah yang masih Perubahan amaliyah yang tidak
sejalan dengan kaidah umum sejalan dengan kaidah umum
para imam madzhab dan solafus para imam madzhab dan salafus
sholihin. sholihin.
Amaliyah yang ada kesamaan Amaliyah yang tidak ada
dengan dalil asal dan memenuhi kesamaan dengan asal atau tidak
standar qiyas. memenuhi standar qiyas.
Tugas
1.Buatlah contoh amaliyah yang menurut pendapatmu termasuk bid'ah.
(setiap siswa membuat satu contoh)!
2. Kumpulkan semua contoh tersebut dalam satu daftar!
3. Diskusikan bersama dangan bimbingan guru mana yang termasuk bid’ah
dan mana yang sebenarnya masih termasuk sunnah
A. Pengertian Tawassul
Tawassul merupakan salah satu cara berdo'a kepada Allah yang diyakini
dapat mempercepat terkabulnya. Menurut bahasa, tawassul berarti
perantaraan. Tawassul dalam berdo'a artinya: Memohon kepada Allah dengan
perantara para kekasihNya, para Nabi, para syuhada dan orang-orang sholeh.
Dalam tradisi orang-orang NU bertawassul biasanya dilakukan dengan
menziarahi makam para wali. Tujuannya bukan untuk memohon kepada wali
yang diziarahi, tetapi memohon kepada Allah dengan bertawassul kepadanya.
Menurut Syeikh Jamil Afandi Shidiq al-Zahawi, yang dimaksud tawassul
dengan Nabi dan orang-orang saleh adalah:
أنهم أسباب ووسائل لنيل المقصود وأن هللا تعالى هو الفاعل
Artinya: "(Menjadikan) mereka sebagai sebab dan perantara dalam memohon
kepada Allah SWT untuk mencapai tujuan. Pada hakikatnya Allah SWT
adalah pelaku yang sebenarnya (yang mengabulkan doa)".
Dengan demikian, tawassul bukanlah perbuatan syirik, karena tawassul
bukan berarti meminta dan menyembah kepada selain Allah. Berziarah ke
makam para wali atau orang-orang saleh bukanlah dimaksudkan agar
memperoleh berkahnya, tetapi berharap agar Allah SWT menciptakan berkah
lantaran menziarahi makam mereka.
Artinya: "Jika mereka telah berbuat aniaya kepada dirinya (berbuat dosa),
lalu mereka datang kepadamu (hari Rasululullah) dan meminta ampunan
kepada Allah, kemudian Rasul memohonkan ampunan untuk mereka, maka
Allah Yang Maha menerima taubat dan Maha Penyayang akan menerima
taubat mereka"
Tugas
Tulislah doa yang mengandung tawassul yang sudah kamu hafal, atau dengan
meminta petunjuk orang lain.
BAB VI
Sejarah Timbulnya Firqah-Firqah Dalam Islam
Menjelaskan sejarah munculnya firqah Firqah dalam Islam.
Sikap Khalifah Ali bin Abi Thalib yang menerima keputusan tahkim
tidak disetujui oleh sebagian tentaranya. Mereka memandang bahwa sikap
Tugas
Syi'ah Zaidiyah yang dinisbatkan kepada imam Zaid bin Zainal Abidin
bin Husain bin Ali bin Abi Thalib. Sampai sekarang pengikutnya
banyak terdapat di Yaman
Syi'ah Imamiyah atau Ja'fariyah atau Itsna Asyariyah yang berpendapat
bahwa ada 12 orang imam sesudah Rasulullah SAW, yaitu: Imam Ali
binAbi Thalib, Hasan bin Ali, Husain bin Ali, Ali Zainal Abidin,
Muhammad al-Baqir, Ja'far as-Shadiq, Musa al-Kadzim, Ali ar-Ridla,
Muhammad at-Taqi Ali al-Hadi, Hasan al-Asy'ari, dan Muhammad al-
Mahdi al-Muntadzar Sampai sekarang pengikut aliran ini terdapat di
Iran
Syi'ah Ismailiyah yang dinisbatkan kepada imam Ismail bin Ja'far as-
Shiddi. Sampai sekarang pengikut aliran ini terdapat di Syria, Libanon
dan India.
Rangkuman
Firqah
Ajarannya
Jabariyah
C.
Mu'tazilah
BAB VIII
Perbedaan Antara
Ahlussunnah Wal Jamaah Dengan Firqah-Firqah Lainnya
Menjelaskan perbedaan antara ajaran Awaja dengan firqah-firqah lainnya
Untuk mengetahui perbedaan antara ajaran Ahlussunnah wal Jamaah
dan doktrin-doktrin yang menonjol dan populer serta disepakati kalangan
ulama Sunni, yaitu:
Perbuatan
manusia
tidaklah
Allah berkuasa mutlak dan tidak ada sesuatu yang wajib bagiNua.
Allah bebes berbuat sekehendakNya. sehingga jika la memasukkan
semua manusia kedalam surga, bukanlah la bersat tidak adil.
Demikian juga jika la memasukkan semua manusia e dalam neraka
tidaklah la bersifat 3
melakukan dosa besar adalah Tidak kafir dan tidak muj min, sehingga
ia tidak di neraka dan tidak di sorga. Orang Islam yang melakukan
dosa besar tidak lagi disebut muslim, sehingga dia harus dibunuh dan
kelak diakhirat harus masuk neraka
Mu'tzailah: Allah pasti Maha Adil dan tidak akan melanggar janjiNya.
Perbuatan Allah terikat dan dibatasi oleh janjiNya sendiri. Maka Allah
wajib memberi pahala kepada orang yang taat dan menyiksa orang
yang berbuat maksiat, kecuali jika dia sudah bertobat.
Berdo'a dengan tawassul kepada para keasih (wali) Allah itu tidak
dilarang oleh agama, bahkan dianjurkan, sebagai pilihan dari cara-cara
berdo'a yang mu'tabar
khususnya pada makam para wali, ulama, dan meletakkan kain di batu
nisan tidak dilarang dalam agama.
Rangkuman
Pendapat Ahlussunnah
Allah mempunyai sifat yang tidak Allah tidah mempunyai sifat sama
dengan sifat makhluk.
wal Perbedaannya
besifat baru
Golongan
mempunyai usaha
Orang mu'min yang melakukan dosa besar, boleh di bunuh dan kekal
di Khawarij
Mu'tazilah
neraka Allah berkuasa mutlak dan tidak ada Perbuatan Allah terikat
dan dibatasi Mu'tazilah
khususnya pada makam para wali, ulama, dan meletakkan kain di batu
nisan tidak dilarang dalam agama. nisan adalah haram
Tu
ugas
Wahabi
Wahabi
Mu'tazilah
Musyabihah
Mu'tazilah Khawarij
manusia
BAB IX
UKHUWAH NAHDLIYAH
Menjelaskan Pengertian Ukhuwah menurut Nahdlatul Ulama
A. Pengertian Ukhuwah
BAB X
Penerapan Ukhuwah Nadliyah
Memedomani dan menerapkan konsep ukhuwah menurut Ndhdlatul Ulama
A.Sikap yang Mempengaruhi Ukhuwah
Sikap dasar yang mempengaruhi keberlangsungan ukhuwah dalam
kehidupan bermasyarkat antara lain:
1.Atta'aruf (saling mengenal )
Tinggi rendahnya rasa persaudaraan diantara masyarakat bisa tergantung
pada bagaimana mereka saling mengenal. Semakin dalam, seseorang
mengenal orang lain, maka semakin tinggi pula persaudaraan mereka.
2.Attasamuh (saling menghargai / tenggang rasa)
Masyarakat yang mempunyai tenggang rasa dan saling menghargai antara
satu dengan lainnya, persaudaraan diantara mereka akan kuat. Semakin tinggi
tenggang rasa mereka, semakin kuat persaudaraan mereka, sebaliknya bila
tenggang rasa mereka rendah, maka persaudaraan mereka akan lemah.
3.Atta'awun (saling menolong)
Tugas
UJI KOMPETENSI
Pilihlah Jawaban Yang Paling Tepat!
1. Fador pertama dan utama munculnya berbagai golongan, kelompok,
dan aliran dalam Islam adalah persoalan politik yang menyangkut….
a perang saudara yang dikenal dengan Perang Jamal
b. perang saudara yang dikenal dengan Perang Shiffin
c. pembunuhan terhadap Khalifah Usman bin Affan
d. perbedaan pendapat tentang pengganti Rasulullah
2. Munculnya kelompok Khawarij disebabkan karena sebagian tentara
khalifah Ali tidak menyetujui ...
BAB XI
Shalawat Kepada
NABI MUHAMMAD SAW
2 Apabila dalam masalah ajaran agama sudah ada dalil nash sharih (jelas)
dan qath'i (pasti), warga Nahdaltul Ulama menjalankan dengan sung
guh-sungguh dan tanpa ragu-ragu. Misalnya tentang kewajiban shalat
fardlu, puasa Ramadlan, larangan mencuri, larangan berzina dan
sebagainya.
3 Mentolerir perbedaan pendapat tentang masalah-masalah furu'iyah dan
mu'amalah ijtima'iyah selama masih tidak bertentangan dengan prinsip
agama. Misalnya bunga Bank, transaksi bursa, presiden wanita, pesta
perkawinan dan semacamnya.
c. Bidang Akhlaq/Tasawuf
1 Bagi warga Nahdlatul Ulama tasawuf adalah intisari pengalaman dan
penghayatan ajaran-ajaran agama Islam dalam rangka mencapai hakikat
kebenaran. Tasawuf merupakan aspek ajaran Islam yang tidak
terpisahkan dengan aspek aqidah dan syari'ah. Bahkan dalam berta
sawuf seseorang harus mendahulukan syari'ah, karena seseorang tidak
akan dapat mencapai hakikat kebenaran tanpa melalui syariat. Jadi
BAB XIII
Pengamalan
Asy Syakhshiyah An Nahdliyah
Memedomani dan mengamalkan konsep AsSyakhsiyah an Nahdliyah
Warga Nahdlatul Ulama sebagai umat yang terbaik di tengah-tengah
masyarakat, harus bisa menunjukkan identitas dirinya dan berprilaku yang
khas sehingga bisa menunjukkan kepribadian yang utama. Sebagaimana
Sebagai warga NU, kita harus menunjukkan perilaku yang menjadi ciri
khas
Penerapan perilaku harus diwujudkan dalam bentuk pembiasaan dan
dalam kehidupan sehari-hari.
Tugas
BAB XIV
MABADI KHAIRA UMMAH
Menjelaskan Pengertian Mabadi Khaira Ummah
A. Pengertian Mabadi Khaira Ummah
Identitas suatu masyarakat dapat terlihat pada sikap dan tingkah
lakunya dalam segala bidang kehidupan. Sumbernya dapat berasal dari
berbagai kebudayaan yang diserap, dan dapat juga berasal dari suatu ajaran
yang telah dirumuskan dengan sempurna. Proses pembentukannya dapat
terjadi secara alamiah dan berlangsung dalam waktu yang lama, atau melalui
upaya penanaman yang dilakukan secara sungguh-sungguh dan dapat
terbentuk dalam waktu yang cukup singkat.
Pengalaman Nahdlatul Ulama dalam pengabdiannya yang cukup lama
serta faham keagamaannya adalah sesuatu yang sangat berharga, dan
mengandung nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan landasan dalam
pembentukan identitas suatu masyarakat. Nilai-nilai yang dapat digali dari
pengalaman dan faham keagamaan Nahdlatul Ulama ternyata cukup banyak,
karena sumber utamanya adalah Al Quran dan Hadits Rasulullah SAW yang
keduanya merupakan wahyu, disamping tuntunan dan petunjuk dari
Assalafus Shalih. Oleh karena itu perlu dipilih beberapa prinsip yang dapat
dijadikan dasar bagi proses awal pembentukan identitas dan sebagai landasan
untuk pembinaan lebih lanjut, prinsip-prinsip dasar tersebut kemudian
dikenal dengan sebutan "Mabadi Khaira Ummah".
Mabadi Khaira Ummah adalah gerakan pembentukan identitas dan
karakter warga Nahdlatul Ulama, melalui penanaman nilai-nilai yang dapat
dijadikan prinsip-prinsip dasar(Mabadi). Gerakan tersebut juga merupakan
Ayat dan hadits ini tegas memerintahkan manusia untuk berlaku jujur dan
membiasakan kejujuran itu dalam segala ikhwalnya. Kejujuran hendaknya
dapat menjadi darah daging dalam setiap pribadi manusia.
2. Al Amanah wal Wafa bil Ahdi
Al Amanah wal Wafa bil Ahda ( ) األمانة والوفاء بالعهدberasal dari dua istilah
Al-Amanah memiliki pengertian yang lebih umum meliputi semua beban
yang harus dilaksanakan, baik ada perjanjian maupun tidak, sedangkan Al
Wafa bil Ahdi hanya berkaitan dengan sesuatu yang terdapat perjanjian.
Namun kedua istilah itu digabung menjadi satu kesatuan. Yang
pengertiannya meliputi dapat dipercaya, setia, dan tepat janji.
Dapat dipercaya adalah sifat yang dilekatkan pada seseorang yang dapat
melaksanakan tugas yang dipikulnya, baik yang bersifat diniyah maupun
ijtima'iyah. Setia mengandung pengertian kepatuhan dan ketaatan terhadap
Allah dan pimpinan/penguasa sepanjang tidak memerintah untuk berbuat
maksiat. Sedangkan tepat janji mengandung arti melaksanakan semua
perjanjian baik perjanjian yang dibuatnya sendiri maupun perjanjian yang
melekat karena kedudukannya sebagai orang mukallaf dan meliputi janji
pemimpin terhadap yang dipimpinnya, janji sesama anggota masyarakat,
antara sesama anggota keluarga dan setiap individu.
Firman Allah SWT surat An Nisa ayat 58:
إن هللا يأمركم أن تؤدوا األمانات إلى أهلها...
"Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu sekalian untuk menyampaikan
Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada orang yang beriman untuk
selalu menepati janji. Janji itu kadang dibuat dengan orang lain, baik tertulis
atau hanya dengan lisan saja. Janji kadang juga dibuat dengan dirinya sendiri.
Dan juga janji kepada Allah. Semua janji itu harus ditepati dan tidak boleh
dikhianati.
3. Al Adalah
5.At Taawun
Rangkuman
1. Mabadi' Khaira Ummah, adalah gerakan pembentukan identitas dan
karakter warga Nahdlatul Ulama, melalui penanaman nilai-nilai yang
dapat dijadikan prinsip-prinsip dasar.
2. Mabadi Khaira Ummah telah dirumuskan oleh Kongres (muktamar
NU) ke-13 tahun 1935, dan diperbarui serta disempurnakan pada
Munas Alim Ulama NU tahun 1992.
3. Nilai-nilai yang dikembangkan dalam Mabadi Ummah antar lain:
a. As-shidqu artinya kejujuran,kebenaran,kesungguhan,dan
keterbukaan.
b. Al-Amanah wal wafa bil ahdi artinya dapat dipercaya,setia,tepat
janji,dan tanggungjawab.
c. Al Adalah, artinya adil dan proporsional.
d. At Ta'awun, artinya tolong-menolong, setia kawan, dan gotong
royong..
Tugas
Jawablah Pertanyaan Berikut
BAB XV
Penerapan Mabadi' Khaira Ummah
Memedomani dan menerapkan Mabadi Khaira Ummah
5.Al Istiqamah
Seseorang dalam berbuat baik, hendaklah dilaksanakan sesuai dengan
tujuan perbuatan itu, dan dengan hati yang mantap, serta tidak mudah
terpengaruh oleh keadaan yang membelokkan dari tujuan semula. Umpama
seseorang yang berdagang dengan membuka sebuah toko kain, maka ia harus
ajeg dengan usahanya itu, meskipun gagal satu dua kali harus terus dicobanya
lagi. Tidak dibenarkan ia berubah-ubah dengan profesi lain sebelum usaha itu
benar benar dinyatakan gagal. Karena pada hakikatnya kegagalan itu adalah
awal dari kesuksesan.
Seseorang dalam berbuat baik juga harus terus menerus. Tidak boleh
ketika senang ia berbuat dengan semangat yang sangat tinggi, tetapi setelah
itu ia lemah dan tidak mau berbuat lagi. Ketika sekolah umpamanya, seorang
murid belajar tidak henti-hentinya saat akan mendekati ujian, tetapi setelah
ujian selesai, atau jauh sebelum ujian ia tidak mau membuka bukunya sama
sekali. perbuatan yang demikian ini bukan sikap istiqamah. Seharusnya murid
belajar sedikit demi sedikit tetapi terus menerus, baik mendekati ujian atau
tidak. Rasulullah Saw. bersabda:
UJI KOMPETENSI
Pilihlah Jawaban Yang Paling Tepat!
إن الذين قالوا ربنا هللا ثم استقاموا تتنزل عليهم المليكة أال تخ™™افوا وال تحزن™™وا وأبش™™روا بالجث™™ة
۳۰ توعدون فصلت. التي كنتم
Sebutkan salah satu butir Mabadi Khaira Ummah yang diajarkan dalam
ayat di atas beserta 4 macam artinya !
CATATAN
............................................................................................................................
......................