Anda di halaman 1dari 4

Penyesalan Diri (terinspirasi dari surat Al-Zalzalah)

Karya: Naylis El-Farihah

Manusia melewati lorong kehidupan


yang tentunya tak kan luput dari cobaan
keimanan diri selalu diuji
ketika godaan menghampiri diri

Ya rabbi
betapa hina diri ini
yang penuh dengan dosa
yang basah dengan ucapan dosa

dosa yang telah diperbuat


ada balasan yang akan didapat
dan setiap amalan yang dilakukan
akan ada pahala yang menanti
dari Allah sang pencipta Alam

Aku terlena
oleh dunia
aku terbuai
oleh kesenangan semata

ingin ku kembali
ke jalan Mu yan Rabbi
agar ku bisa lewati
hari-hari ini
dengan rahmatMu ya Illahi

lelah ku berlari
mengejar kehidupan duniawi
dengan syetan yang terus mengikuti
setiap langkah kaki ini

Saat Ajal Datang (Puisi Kandungan Al-Qur`An Surat Al-Fatihah ayat 1-7)
Karya Arif Maulana

Tulisku Barisan Bisu


Membungkam Bahasa Kelu
Lahirkan Bait-Bait Puisi Dalam Kemarau 

Lihatku Secercah Cahaya


Cahaya Pencerahan Menggapai Hakekat

Segala Pujiku
Tuhan Semesta Alam
Pemilik Hakekat, Tubuh Tak Bermakna

Sembahku
Tuhan Maha Penyayang
Tempat Keluh-Kesah Umat Manusia
Dan Memohon Perlindungan 

Usai Kulihat Cahaya Pencerahan 


Inginku Menggapainnya 
Agar Jalanku Tak Terantuk-Antuk Kembali 

Tuhanku 
Penguasa Hari Pembalasan
Izinkanku Berdoa
Untuk Terakhir Kalinya 
Karena Diri Hilang Bentuk

Do’a (Puisi Kandungan Al-Qur`An Surat Al-Baqarah Ayat 1-5)


Karya Arif Maulana

Sumpah Tak Sah Menjadi Pengakuan Diri


Saat Hati Melangkah Tak Menentu 

Dengan Bait Ini 


Aku Minta Permohonan-Mu
Atas Nama Kehidupan 
Kerena Engkau Raja Diraja
Menjadikan Mata Bathin Sebagai Petunjuk Jalan 

Dengan Titah-Mu
Sepi Dan Sunyi Aku Tenang Sendiri
Menyulam Kata Dalam Puisi Ini
Memberi Pencerahan Diri 
Saat Dzikirku Mengalun Sendu

Tuhan 
Tidak Tahuku Lagi Akan Hidup 
Lindungilah Hamba-Mu
Dan Izinkanku 
Mencipta Keindahan Kaidah Cinta
PUISI RINTIHAN AL-QUR'AN

Waktu engkau masih kanak-kanak


Kau laksana kawan sejatiku
Dengan wudu’, Aku kau sentuh
dalam keadaan suci, Aku kau pegang
Aku, kau junjung dan kau pelajari
Aku engkau baca dengan suara lirih atau pun keras
setiap hari
Setelah selesai engkau menciumku mesra

Sekarang engkau telah dewasa


Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku
Apakah Aku bahan bacaan using yang tinggal sejarah?
Menurutmu, mungkin aku bahan bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu
Atau, menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji

Sekarang, Aku tersimpan rapi sekali,


sehingga engkau lupa di mana Aku tersimpan
Aku sudah engkau anggap hanya sebagai pengisi setormu
Kadang kala Aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa
Atau Aku kau buat penangkal untuk menakuti iblis dan syaitan
Kini Aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan sendirian, kesepian
Di dalam lemari, di dalam laci, Aku engkau pendamkan…

Dulu….pagi-pagi….surat-surat yang ada padaku engkau baca beberapa halaman.


Di waktu petang, Aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau……
Sekarang……seawal pagi sambil minum kopi…..engkau baca surat kabar dahulu
Waktu lapang engkau membaca buku karangan manusia
Sedangkan Aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari ALLAH Azzawajalla,
Engkau abaikan dan engkau lupakan……
Waktu berangkat kerja pun kadang pun engkau lupa baca pembuka surat-suratku (Bismillah).

Di dalam perjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi


Tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat di dalam mobilmu
Sepanjang perjalanan, radiomu selalu tertuju ke stasiun radio kesukaanmu
Mengasyikkan.

Di meja kerjamu tidak ada Aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja
Di komputermu pun kau putar musik kesukaanmu
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku.
E-mail temanmu yang ada ayat-ayatku pun kau abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu
Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar hampir melupakanku

Bila malam tiba engkau tahan membuka mata berjam-jam di depan TV.
Menonton siaran televisi
Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk
Hanya sekadar membaca berita murahan dan gambar sampah
Waktupun cepat berlalu…………………………
Aku semakin kusam dalam laci-laci mu
Mengumpul debu atau mungkin dimakan rayap
Seingatku, hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali
Itupun hanya beberapa lembar dariku.
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu
Engkau pun kini terbata-bata ketika membacaku
Atau waktu kematian saudara atau keluarga mu
Bila engkau dikubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba
Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhan-NYA
Apakah TV, radio, hiburan atau komputer dapat menolong kamu?

Yang pasti ayat-ayat ALLAH s.w.t yang ada padaku menolongmu


Itu janji Tuhanmu, ALLAH s.w.t
Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu
Setiap saat berlalu….
Dan akhirnya……
Kubur yang setia menunggumu
Engkau pasti kembali, kembali kepada Tuhanmu……..

Jika Aku engkau baca selalu dan engkau hayati…..


Di kuburmu nanti….
Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan.
Yang akan membantu engkau membela diri
Dalam perjalanan ke alam akhirat.
Dan Akulah “Al-Qur’an”, kitab sucimu

Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu.


Peganglah Aku kembali ………bacalah Aku kembali setiap hari.
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat-ayat suci...

Yang berasal dari ALLAH Azzawajalla


Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Pemurah
Yang disampaikan oleh Jibril melalui Rasulmu
Keluarkanlah segera Aku dari lemari, lacimu…….
Letakkanlah Aku selalu di depan meja kerjamu.
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu.
Sentuhlah Aku kembali…

Baca dan pelajari lagi AKU……..


Setiap datangnya pagi, petang dan malam hari walau satu ayat

Seperti dulu……waktu engkau masih kecil


Di surau kecil kampungmu yang damai
Jangan Aku engkau biarkan sendiri…
Dalam bisu dan sepi…

Anda mungkin juga menyukai