Kelas : XI MIPA 4
No : 29
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada
kita sehingga pada pagi hari ini kita masih diberi kesempatan untuk berkumpul bersama di ruang
kelas kita, kelas XI MIPA 4 yang tercinta ini. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan
kepada junjungan kita, Nabi Agung Muhammad SAW, semoga kita termasuk ummat yang
mendapat syafaatnya kelak di yaumul qiyamah. Aamiin...
Perkenankanlah saya Riska Meyliana Sari ingin berbagi sedikit pengetahuan, dimana besar
harapan saya apa yang akan saya sampaikan ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Apa yang akan
saya sampaikan pada kesempatan kali ini yaitu mengenai suatu hari. Satu diantara tujuh hari
yang notabene-nya adalah hari yang paling mulia, istimewa, dan seyogyanya sangat ditunggu
oleh ummat islam. Ya, hari Jumat. Mengapa harus hari Jumat, bukankah masih ada 6 hari
lainnya?
Dalam ajaran islam semua hari adalah baik. Akan tetapi, ada satu hari yang dalam hari itu
terdapat keutamaan dan kemuliaan tersendiri karena hari itu memiliki nilai historis dalam sejarah
islam. Menurut bahasa, Jum’at berasal dari kata Jumuah yang berarti berkumpul. Disebut
berkumpul karena pada hari itu semua ummat muslim, terutama bagi kaum adam, berkumpul
untuk melaksanakan salat Jumat. Sudah disinggung di awal bahwa hari Jumat sangat mulia dan
istimewa. Tetapi apakah itu semata-mata karena berkumpulnya ummat islam saja? Tentu tidak!
Berikut ini adalah beberapa keistimewaan hari Jumat.
Masya Allah, sungguh melimpah keberkahan yang diturunkan oleh Allah SWT pada hari Jumat .
Maka sudah sepantasnya seorang muslim berlomba-lomba memperbanyak ibadah baik yang
fardu maupun sunnah pada hari yang amat mulia itu semata-mata mengharap pahala dan karunia-
Nya.
Demikianlah sepenggal pengetauan yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini.
Semoga apa yang saya sampaikan bermanfaat bagi kita semua serta besar harapan saya kita
semua bisa memperbanyak amalan-amalan baik terutama pada hari Jumat. Kesempurnaan hanya
milik Allah ta’ala. Sebagai manusia biasa saya ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya
manakala terdapat tutur kata yang tidak tepat atau bahkan menyakiti hati.
Akhirul qalam, billahi taufiq walhidayah, waridho wa inayah