Anda di halaman 1dari 12

1.

Q.S. Al Maun
Q.S. Al Maun adalah surat yang ke 107 dalam urutan mushaf Al Quran. Kata Al Maun
diambil dari ayat ke tujuh yang artinya barang-barang yang berguna. Q.S. Al Maun terdiri
dari 7 ayat. Surat. ini diturunkan di Mekah sehingga dinamakan surat makiyah. Berikut ini
adalah Q.S. Al Maun.
Dengar









:Keterangan bacaan
Pada ayat pertama terdapat bacaan idgam syamsiyah yaitu kata
Huruf pada kata

dibaca mad tabii karena berharakat kasrah diikuti ya sukun

merupakan bacaan izhar qamariyah jadi lam sukun harus dibaca jelas
Pada kata terdapat bacaan idgam bilagunnah karena tanwin bertemu
Kata

dengan lam

dibaca ikhfa sebab nun sukun bertemu dengan sad


Kata adalah bacaan izhar syafawi sebab mim sukun bertemu ya
Kata

Pada kata

mengandung bacaan mad arid lis sukun sebab mad tabiI diikuti huruf

yang dibaca waqaf


Arti Q.S. Al Maun
1. Tahukah kamu orang yang mendustakan agama?
2. Itulah orang yang menghardik anak yatim
3. Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin
4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat
5. Yaitu orang-orang yang lalai dari salatnya
6. Orang-orang yang berbuat ria
7. Dan enggan menolong dengan barang berguna
Kandungan Q.S. Al Maun:
Dalam Q.S. Al Maun diuraikan mengenai tanda-tanda pendusta agama, antara lain adalah:
1. Orang yang menghardik anak yatim
2. Orang yang enggan menganjurkan memberi makan orang miskin
3. Orang yang suka malalaikan salat
4. Orang yang suka pamer ( ria )
5. Orang yang tidak mau menolong orang lain dengan barang yang berguna
2. Q.S. Al Fil
Q.S. Al Fil terdapat dalam mushaf Al Quran urutan ke 105. Surat ini terdiri dari 5 ayat.
Nama Al Fil diambil dari kata pada ayat pertama surat tersebut. Al Fil artinya gajah. Surat ini
termasuk surat makiyah karena diturunkan di Mekah. Bacalah Q.S. Al Fil berikut ini dengan
fasih!







Keterangan bacaan:

huruf mim sukun dibaca jelas karena merupakan bacaan izhar syafawi
merupakan bacaan qalqalah sugra

dibaca tafhim sebab huruf ra sukun didahului harakat fathah


terdapat bacaan ikhfak hakiki, nun sukun bertemu sin
bacaan idgam bigunnah, tanwin bertemu mim
merupakan bacaan ikhfak syafawi, mim sukun bertemu ba
Arti Q.S. Al Fil
1. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap
tentara bergajah?
2. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka untuk menghancurkan kabah itu
sia-sia?
3. Dan Dia telah mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong.
4. Yang melempari mereka dengan batu dari tanah yang terbakar.
5. Lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan ulat.
Q.S. Al Fil menceritakan tentang kejadian di masa Nabi Muhammad lahir, yaitu penyerangan
tentara berkendaraan gajah yang dipimpin oleh Raja Abrahah. Raja Abrahah adalah gubernur
Yaman. Mereka ingin menghancurkan kakbah. Namun rencananya digagalkan Allah dengan
mengirimkan burung ababil. Teladan yang dapat diambil dari Q.S. Al Fil adalah bahwa Allah
tidak akan membiarkan seseorang berbuat kerusakan di muka bumi.

TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT : 183-184 ( Ayat


Tentang Shaum )

Ketika rasululah shallallahu alaihi wasallam dan para sahabatnya telah berhijrah ke Madiah
dan telah menjadi negri Islam, maka mulailah wahyu yang berkaitan dengan syariat (yang
berupa hukum-hukum ibadah amali) turun, pada ayat-ayat sebelumnya pada surat Al Baqarah
ini dijelaskan tentang hukum qishash, washiat, dan pengawasan Allah akan hal itu, maka pada
ayat ini Allah Taala menjelaskan satu ibadah yang menjadikan seorang hamba tumbuh
ketakwaan dan keimanannya yaitu dengan menjalankan shaum selama beberapa waktu (yaitu

hanya sebulan lamanyapada bulan Ramadhan), yang perintah ini turun pada tahun kedua
dari hijrahnya Nabi shallallahu alaihi wasallam. Allah Taala berfirman:




{ 183}

{184}

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Yaitu) dalam beberapa hari yang
tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu dia
berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada harihari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak
berpuasa) membayar fidyah, (yaitu), memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang
dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan
berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (Al-Baqarah: 183-184).
Tafsir Ayat : 183
Allah Taala mengabarkan tentang segala yang Dia karuniakan kepada hamba-hambaNya
dengan cara mewajibkan atas mereka berpuasa sebagaimana Allah telah mewajibkan puasa
itu atas umat-umat terdahulu, karena puasa itu termasuk di antara syariat dan perintah yang
mengandung kemaslahatan bagi makhluk di setiap zaman, berpuasa juga menambah
semangat bagi umat ini yaitu dengan berlomba-lomba dengan umat lain dalam
menyempurnakan amal perbuatan dan bersegera menuju kepada kebiasaan-kebiasaan yang
baik, dan puasa itu juga bukanlah suatu perkara sulit yang merupakan keistimewaan kalian.
Kemudian Allah Taala menyebutkan hikmah disyariatkannya puasa seraya berfirman, {
" } Agar kamu bertakwa," karena sesungguhnya puasa itu merupakan salah satu faktor
penyebab ketakwaan, karena berpuasa adalah merealisasikan perintah Allah dan menjauhi
laranganNya. Dan di antara gambaran yang meliputi ketakwaan dalam puasa itu adalah
bahwa orang yang berpuasa akan meninggalkan apa yang diharamkan oleh Allah seperti
makan, minum, melakukan jima' dan semacamnya yang sangat diinginkan oleh nafsunya

dengan maksud mendekatkan diri kepada Allah seraya mengharapkan pahala dalam
meninggalkan hal-hal tersebut, inilah hal yang merupakan ketakwaan, di antaranya juga
sebagai gambaran bahwasanya orang yang berpuasa itu melatih dirinya dengan selalu merasa
diawasi oleh Allah Taala, maka meninggalkan apa yang diinginkan oleh nafsunya padahal
dia mampu melakukannya karena dia tahu bahwa Allah melihatnya.
Gambaran lain dalam puasa adalah bahwasanya puasa itu mempersempit gerakan setan
karena setan itu selalu berjalan dalam tubuh manusia seperti jalannya darah, maka puasa akan
melemahkan pengaruhnya dan meminimkan kemaksiatan, di antaranya juga bahwa seorang
yang berpuasa biasanya akan bertambah ketaatannya, sedang ketaatan itu adalah gambaran
dari ketakwaan, yang lainnya lagi adalah bahwa orang yang kaya bila merasakan susahnya
kelaparan, pastilah ia menghibur kaum miskin lagi papa, dan ini pun dari gambaran
ketakwaan.

Tafsir Ayat : 184


Ketika Allah Taala menyebutkan kewajiban puasa bagi mereka, Dia mengabarkan bahwa
puasa itu hanya pada hari-hari yang tertentu atau sedikit sekali dan sangat mudah, kemudian

Allah memudahkan puasa itu dengan kemudahan lainnya, Dia berfirman, {
" } Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam
perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang
ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain" pada umumnya hal itu karena adanya kesulitan,
sehingga Allah memberikan kemudahan bagi keduanya untuk berbuka, dan ketika menjadi
suatu keharusan untuk mewujudkan kemaslahatan puasa bagi setiap orang yang beriman,
maka Allah memerintahkan kepada mereka berdua agar mengganti puasanya itu pada harihari yang lain apabila penyakitnya telah sembuh atau berakhirnya perjalanan dan adanya
istirahat.
Dalam firmanNya, { " } Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang
ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain" sebuah dalil bahwa ia harus mengganti sejumlah
hari bulan Ramadhan secara sempurna ataupun tidak, dan bahwa ia juga boleh mengganti
hari-hari yang panjang lagi panas dengan beberapa hari yang pendek lagi sejuk seperti
kebalikannya, dan firmanNya, { " } Dan wajib bagi orang-orang yang berat
menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa)" maksudnya mereka tidak mampu berpuasa, {

" } membayar fidyah" dari setiap hari yang mereka batalkan, { " } memberi
makan seorang miskin" hal ini pada awal-awal kewajiban berpuasa ketika mereka belum
terbiasa berpuasa dan saat itu kewajiban tersebut adalah suatu yang harus dilakukan oleh
mereka yang akhirnya sangat berat bagi mereka untuk melakukannya, lalu Allah Rabb yang
Maha Bijaksana memberikan jalan yang paling mudah bagi mereka, Dia memberikan pilihan
bagi orang yang tidak mampu berpuasa antara melakukan puasa dan itulah yang paling baik
dan

utama

atau

memberikan

makan.

Oleh karena itu Allah berfirman, {


" } Dan berpuasa lebih baik bagimu"
kemudian setelah itu Allah menjadikan puasa itu harus dilakukan oleh orang yang mampu
sedangkan orang yang tidak mampu, boleh berbuka lalu menggantinya pada hari yang lain.
Dan pendapat lain berbunyi; dan orang-orang yang tidak mampu yaitu terbebani dan merasa
sangat berat sekali untuk melaksanakannya seperti orang tua yang renta adalah membayar
fidyah untuk tiap hari kepada seorang miskin, dan inilah yang benar.
Pelajaran dari Ayat
Di fardhukannya shaum yaitu pada bulan ramadhan, bagi seorang mukmin sebagaimana hal
itu telah diwajibkan bagi umat-umat sebelumnya.
Shaum membina tumbuhnya ketakwaan pada diri seorang mukmin.
Shaum juga dapat menghapuskan dosa-dosa, sebagaimana hadist rasulullah shallallahu alaihi
wasallam, Barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan keimanan dan
mengharap pahala (dari Allah) maka baginya akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu.
(muttafaq

alaih)

Dalam shaum juga terdapat banyak sekali faidah baik secara diniyah atau secara ijtimaiyah
(kemasyarakatan), yang hal itu diisyaratkan dalam firmanNya, jika kamu mengetahui.
Diantara faidah-faidah tersebut adalah :
Shaum membiasakan seseorang merasa takut (khasyah) kepada Allah Taala baik dalam
ketika sendirian atau ketika dihadapan orang lain
Melunturkan atau meredam syahwat yang tinggi, oleh karena itu seorang yang masih lajang
(belum menikah) dianjurkan untuk berpuasa sebagaimana hadits rasulullah shallallahu alaihi
wasallam, Wahai para pemuda..! Barang siapa diantara kalian ada yang mampu menikah

maka hendaklah ia menikah, sungguh ia (pernikahan) itu dapat lebih menahan pandangan dan
dapat memelihara kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu, maka hendaklah ia
berpuasa. Sesungguhnya (berpuasa) itu adalah peredam baginya . (Muttafaq alaih)
Berpuasa mendidik pelakunya untuk bersifat lembut, sayang terhadap diri dan orang lain
Didalam syariat berpuasa terdapat isyarat adanya keadilan antara orang kaya dan orang
miskin, orang-orang yang memiliki jabatan dan rakyat biasa.
Sesungguhnya shaum yang di wajibkan atas kaum mukminin adalah hanya beberapa hari
saja. Pengungkapan dengan firmanNya (Yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu,
menunjukkan perintah tersebut adalah ringan bagi orang yang diperintah. Dan hal itu
menunjukkan karunia dan rahmat Allah Taala terhadap hambaNya karena hanya mewajibkan
shaum

beberapa

hari

saja.

Dari ayat tersebut dapat diambil qaidah, Anna al masyaqqah tajlibu at taisiir (sesungguhnya
kesulitan itu mendatangkan keringanan), sebagaimana dalam ayat Maka barangsiapa di
antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu dia berbuka), maka (wajiblah baginya
berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Karena sakit dan
safar adalah kondisi yang dominannya terdapat kesulitan atau rasa berat.
Bolehnya berbuka (tidak berpuasa) bagi orang yang sakit. Akan tetapi yang dimaksud disini
adalah

sakit

yang

memberatkan

apabila

sambil

berpuasa,

atau

memperlambat

kesembuhannya, demikianlah menurut jumhurul ulama.


Seorang yang sakit itu ada beberapa keadaan, di antaranya :
Pertama, sakit yang ketika dia berpuasa maka tidak membahayakannya, atau tidak
memberatkannya, maka yang kondisinya seperti ini baginya tidak ada rukhshah (keringanan)
untuk tidak berpuasa.
Kedua, sakit yang ketika dia berpuasa maka ia akan memberatkannya walaupun tidak
membahayakannya, maka orang yang seperti ini makruh untuk berpuasa, karena tidak layak
baginya untuk menolak rukhshah (keringanan) yang Allah berikan.
Kondisi ketiga, sakit yang ketika dia berpuasa maka akan membahayakannya, maka orang
yang seperti ini haram hukumnya untuk berpuasa, berdasarkan firman Allah Taala, Dan

janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang


kepadamu. (QS. An Nisaa : 29).
Bolehnya berbuka ketika safar. Bagi musafir kaitanya dengan puasa ada beberapa keadaan
yaitu

Pertama, safar yang tidak memberatkan sama sekali, baginya sama shaum ketika muqim atau
ketika safar jenis ini, yaitu tidak memberatkan, maka dalam kondisi seperti ini shaum adalah
lebih afdhal, dan jika ia ingin berbuka (tidak berpuasa) maka tidak apa-apa; berdasarkan
hadits Abu Darda radhiallahu anhu beliau berkata, Kami keluar bersama rasulullah
shallallahu alaihi wasallam pada sebagian safar-safarnya di hari yang panas sehingga
seseorang meletakkan tangannya diatas kepalanya karena panas yang sangat; dan diantara
kami tidak ada yang berpuasa kecuali rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan Ibnu
Rawahah. (HR, Bukhari dan Muslim). Diantara alasan lebih afdhal baginya untuk berpuasa
adalah bahwa shaum ketika safar lebih cepat dalam melepas kewajiban dirinya; pada
umumnya hal itu adalah lebih mudah baginya karena orang lain sama-sama melakukannya,
dan terkadang mengqadha di waktu lain justru lebih berat baginya; dan pula bertepatanya
dengan bulan untuk berpuasa yaitu ramadhan.
Kondisi kedua, musafir yang ketika ia berpuasa maka akan memberatkannya akan tetapi tidak
sangat berat; kondisi seperti ini yang afdhal adalah berbuka (tidak berpuasa). Berdasarkan
sabda nabi shallallahu alaihi wasallam ketika beliau safar lalu melihat sekumpulan orang
sedang berkerumun dan seseorang yang di naungi maka beliau menanyakan tentang orang
itu, mereka menjawab dia orang yang berpuasa, maka rasulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda, Bukanlah suatu kebaikan perpuasa ketika safar. (HR. Bukhari dan
Muslim)
Kondisi ketiga, musafir yang ketika ia berpuasa maka puasanya akan sangat
memberatkannya, maka orang yang seperti ini diwajibkan untuk berbuka, sebagaimana sabda
rasulullah shallallahu alaihi wasallam kepada orang yang sedang safar bersamanya lalu
merasa sangat berat karena puasanya, maka beliau bersabda, Mereka adalah orang-orang
yang bermaksiat, mereka adalah orang-orang yang bermaksiat.. (HR. Bukhari). Dan suatu
perbuatan tidaklah di sebut maksiat kecuali perbuatan tersebut adalah sesutau yang
diharamkan atau meninggalkan kewajiban.
Safar yang dibolehkan untuk berbuka didalam ayat adalah tidak dibatasi oleh waktu, tidak

pula jarak tempuh, karena keumuman safar yang disebutkan dalam ayat; oleh karena itu maka
ukurannya adalah dikembalikan kepada urf (kebiasaan), maka perjalanan yang dianggap
oleh manusia pada umumnya sebagai safar maka itu disebut safar dan inilah yang dipilih oleh
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah, karena membatasi perjalanan yang dianggap
safar

dengan

ukuran

waktu

atau

jarak

tempuh

membutuhkan

kepada

dalil.

Seseorang yang lemah tidak mampu berpuasa yang tidak lagi diharapkan kembali
kekuatannya untuk berpuasa, maka wajib baginya membayar fidyah yaitu memberi makan
satu orang miskin untuk setiap harinya. Pendalilannya adalah bahwa Allah Taala menjadikan
memberi makan sebagai ganti dari puasa ketika memilih keduanya, maka apabila terdapat
udzur sehingga terhalang untuk berpuasa maka wajib berpindah kepada gantinya yaitu
memberi makan.
Seorang wanita yang sedang hamil (mengandung) atau menyusui, maka baginya dibolehkan
berbuka (tidak berpuasa) dengan mengqadha shaumnya di hari yang lain, demikian pula
lansia yang lemah tidak mampu lagi untuk berpuasa dan orang yang sakit yang tidak bisa
diharapkan kesembuhannya maka baginya boleh berbuka dan tidak perlu mengqadha akan
tetapi keduanya harus membayar fidyah dengan memberi makan setiap harinya satu orang
miskin. Dan jika bagi seorang wanita yang sedang hamil atau menyusui khawatir akan
janinnya, atau anaknya atau dirinya maka baginya harus membayar fidyah yaitu dengan
memberi makan satu orang miskin pada setiap harinya. Wallahu alam

SOAL CERDAS CERMAT AGAMA


1. Surat Al Quran yang menceritakan pasukan bergajah adalah (al
fil)
2. Surat yang menceritakan golongan pendusta agama adalah . (al
maun)
3. Ilmu yang mempelajari tata cara membaca Al Quran dinamakan?
(Tajwid)
4. Peringatan Nuzulul Quran diperingari setiap tanggal ______(17
Ramadhan)
5. Puasa pada tanggal 1 syawal hukumnya ....... (haram)
6. Puasa enam hari pada bulan syawal hukumnya ...... (sunnah)

7. Lafazkan bacaan surat Al Fil ayat 1 _________(Alam taro kaifafa


ala .......... dst.)
8. Orang yang boleh meninggalkan puasa di bulan Ramadhan harus
menggantinya dengan fidyah. Fidyah artinya ! (Memberi makan setiap
harinya kepada fakir miskin.)
9. Puasa Ramadhan dikerjakan selama _________( 1 (satu) bulan)
10. Zakat fitrah kita bayarkan setelah selesai mengerjakan ibadah
______(Puasa Ramadhan)
11. Sebutkan huruf-huruf izhar _____________( , , , , , )
12. Bacaan iqlab terjadi apabila ___________(Nun Mati bertemu dengan
huruf ba)
13. Pada malam mulia bulan puasa banyak malaikat turun dipimpin oleh
malaikat ____(Jibril)
14. Bulan ramadhan adalah bulan dimana kita umat Islam diwajibkan
untuk ______(Berpuasa)
15. M akan dan minum termasuk yang membatalkan ________(Puasa)
16. Puasa adalah salah satu dari rukun __________(Islam)
17. Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat agung oleh karena itu
harus kita isi dengan _( Amal amal yang baik)
18. Zakat mal / harta untuk setiap tahun dikeluarkan berapa persen ?
______(2,5 persen (%))
19. Sebutkan orang yang berhak menerima zakat ! (Fakir, Miskin, Amil,
Muallaf, fisabilillah, Ibnu Sabil, Hamba Allah)
20. Bacaan idghom bigunnah bila nun mati atau tanwin bertemu
dengan 4 huruf _____( , , , )
21. Hukum bacaan izhar wajib dibaca ___________ (Jelas)
22. Sebutkan orang-orang yang boleh meninggalkan puasa
____________(Orang sakit ; hamil ; Tua Rentah ; Musyafir ; Haid / Nifas ;)
23. Berapakah jumlah ayat dalam surat al-Maun .(7)
24. Ibadah puasa diwajibkan bagi orang-orang beriman sesuai Al Quran
surat dan ayat ...... (al baqarah ayat 183)
25. Pengertian puasa menurut istilah adalah
Suatu amal ibadah yang dilaksanakan dg cara menahan diri dari
segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbit fajar sampai
terbenam matahari disertai dengan niat karena Allah dengan syarat
dan rukun tertentu
26. Sebutkan macam-macam puasa!
Puasa Wajib, Puasa Sunah, Puasa Makruh, Puasa Haram
27. Sebutkan rukun puasa!
Niat, meninggalkan segala sesuatu yg membatalkan puasa mulai dari
terbit fajar sampai terbenam matahari

28. Sebutkan hal-hal yang membatalkan puasa!


Muntah dgn sengaja, jimak, haid atau nifas, gila mabuk atau pingsan,
makan dan minum, murtad
29. Sebutkan 5 macam sunah puasa!
Makan sahur, mengakhirkan makan waktu makan sahur,
menyegerakan berbuka puasa, berbuka danganyg manis, membaca
do'a ketika berbuka
6Sakit yg menyebabkan tidak sanggup berpuasa, dalam perjalanan
jauh, usia yang sudah lemah, hamil atau menyusui anak
30. Sebutkan hal-hal yang membolehkan tidak berpuasa di bulan
ramadhan!
Sakit yg menyebabkan tidak sanggup berpuasa, dalam perjalanan
jauh, usia yang sudah lemah, hamil atau menyusui anak
31. Apa yang dimaksud dengan hisab dan rukyat!
Hisab = menggunakan perhitungan menurut ilmu falaq atau ilmu
astronomi.
Rukyat = melihat bulan dgn mata kepala sendiri yg menandakan
datangnya tanggal 1 bulan Qomariyah
32. Sebutkan amalan sunah puasa!
Makan sahur, mengakhiri makan sahur, berbuka dengan yang manis
33. Sebutkan 3 hal yang membatalkan puasa!
Muntah dgn sengaja, jimak, makan dan minum
34. Sebutkan 3 kelompok orang yang hanya wajib membayar qada saja
sebagai pengganti puasa!
Usia tua yg sudah lemah, orang hamil atau menyusui anak, dalam
perjalanan jauh
35. Coba bacakan niat puasa Ramadhan

1. Lanjutan ayat .
a. a.
b.
c.
d.
2. Lafaz wala yahuddu ditulis dengan huruf arab yang benar adalah

a. b. c.
d. `
3. Surat Al Fil mengungkapkan riwayat pasukan akan
menghancurkan kabah
a. gajah
b. burung
c. kuda
d. onta
4. Seseornag yang menerima wahyu dari Allah hanya untuk dirinya
sendiri disebut a. rasul
b. sahabat
c. Nabi
5. artinya: orang-orang yang berbuat .

d. Wali

a. syirik
b. nifak
c. riya
d. hasud
6. Rukun iman yang ketiga adalah iman kepada .
a. Malaikat
b. qada dan qadar
c. Kitab-kitab d. hari kiamat
7. Al-Quran menurut bahasa artinya .
a. bacaan
b. lembaran c. ucapan
d. kumpulan
8. Peristiwa turunnya Al-Quran disebut .a. Nuzulul Quran b. lailatul
Qadar c. Asbabun Nuzul
d. Asbabul wurud
9. Kitab suci umat islam adalah .
a. Nuzulul Quran b. lailatul Qadar c. Asbabun Nuzul

d. Asbabul

wurud
10. Jumlah Nabi dan Rasul yang wajib diketahui ada .
a. 5
b. 15
c. 25 d. 35
11. Ilmu yang membahas tentang tata cara membaca Al Quran
adalah(tajwid)
12. Kalimat adalah hukumnya harus dibaca secara ..
13. Surat Al Fil terdiri dari (5). Ayat
14. Jelaskan yang dimaksud dengan Tahun Fil (gajah) !
15.
Salinlah ayat tersebut ke dalam huruf latin !

1.
2.
3.
4.
5.

Surat Al Maun termasuk surat makiyah karena turun di ...(mekah)


Dari segi bahasa Al Maun itu artiya ....( berguna)
Islam mengajarkan agar kita menyantuni ...(fakir miskin)
Terhadap anak yatim kita harus .... (sayang)
Potongan ayat bila ditulis latin berbunyi .... (yukazzibu

6.
7.
8.
9.

biddin)
Termasuk orang yang celaka, apabila kita ...( melalaikan salat)
Surat Al Fiil termasuk surat ....(makiyah)
Surat Al fiil berisi kisah hancurnya ....(pasukan gajah)
Pasukann bergajah dihancurkan Allah SWT sebab akan merusak ....

(kabah)
10.
Kalimat tairan ababil terdapat pada surat Al fiil ayat ....( 3)
11.
Allah menghancurkan pasukan bergajah melalui tentaranya yang
berupa .... (Burung ababil)
12.
Lafadz Yaduulyatim jika ditulis ke dalam huruf hijriyah/arab adalah
....
13.
Dalam surat al-Maun lafal yang mendustakan agama adalah ....
14.
Utusan Allah SWT untuk menghancurkan pasukan gajah adalah ....
15.
Tiang agama islam adalah .....

Anda mungkin juga menyukai