Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH QURBAN DAN AQIQAH

DISUSUN OLEH :
M. RADHIT MUSHIRUL HAQ
X MIA 1

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KOTA


PEKANBARU
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha


Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan
pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga saya ucapkan kepada sumber – sumber yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun
dengan baik dan rapi.

Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, sehingga saya sangat mengharapkan kritik serta saran
yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik
lagi.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................

Daftar isi............................................................................................................

BAB I Pendahuluan...........................................................................................

1.1 Latar Belakang..................................................................................

1.2 Tujuan...............................................................................................

BAB II Pembahasan..........................................................................................

2.1 Qurban…………………………………………………………….

2.2 Hukum Qurban……………………………………………………

2.3 Syarat – Syarat Qurban……………………………………………

2.4 Tata Cara Penyembelihan Hewan Qurban………………………...

2.5 Sunnah dalam Menyembelih Hewan Qurban……………………..

2.6 Pemanfaatan daging Qurban………………………………………

2.7 Hikmah Qurban……………………………………………………

2.8 Pengertian dan Hukum Aqiqah……………………………………

2.9 Ketetntuan Aqiqah………………………………………………..

2.9.1 Syarat Aqiqah…………………………………………….

2.9.2 Waktu Aqiqah…………………………………………….

2.10 Hikmah Aqiqah………………………………………………….

BAB III Penutupan………………………………………………………….

3.1 Kesimpulan……………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan meningkatnya kesadaran dalam mengamalkan ajaran
agama, praktik penyembelihan qurban ataupun jasa pelaksanaan aqiqah juga
semakin marak. Untuk itu saya membuat makalah ini atas dasar ingin
memperjelas teori-teori seputar aqiqah dan qurban secara umum berdasarkan
beberapa sumber referensi yang kami dapatkan.

1.2 Tujuan
Saya membuat makalah ini dengan tujuan untuk mengingatkan kita
sebagai umat muslim khususnya para orang tua hendaknya melakukan aqiqah
terhadap anaknya yang merupakan wujud rasa syukur atas kelahiran karena
telah diberi amanah berupa anak, dan kita sebagai siswa hendaknya mengikuti
qurban baik itu di sekolah ataupun di rumah.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Qurban
Qurban adalah menyembelih hewan ternak pada hari Raya Idul
Adha dan hari-hari Tasyirq tanggal 11,12,13 Dzulhijjah) untuk
mendekatkan diri kepada Allah Swt. Secara bahasa, Qurban adalah
pendekatan diri kepada Allah Swt.. Sedangkan menurut Syara’, Qurban
adalah beribadah untuk mendekatkan diri pada Allah Swt. Kata Qurban
berasal dari bahasa Arab, “Qurban” (‫ )قربان‬yang artinya dekat.
2.2 Hukum Qurban

 Wajib bagi yang mampu


Qurban wajib bagi yang mampu, dijelaskan oleh firman Allah QS.
Al-Kautsar ayat 1-3:
Artinya: ”Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat
yang banyak. Maka dirikan lah shalat karena Tuhanmu dan
berkubanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu
dialah yang terputus.”(QS. Al-Kautsar 1-3)
 Sunnah
Berdasarkan hadist Nabi Muhammad SAW menjelaskan:  Artinya:
Nabi SAW bersabda: ”Saya diperintah untuk menyembelih qurban
dan qurban itu sunnah bagi kamu.” (HR. Tirmizi)
 Sunnah Muakkad
Berdasarkan hadist riwayat Daruqutni menjelaskan:
Artinya: ”Diwajibkan melaksanakan qurban bagiku dan tidak
wajib atas kamu.” (HR. Daruqutni)

2.3 Syarat – Syarat Qurban

1. Islam
2. Dilaksanakan pada tanggal 10 Zulhijah dan pada hari Tasyriq yaitu
tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah
3. Hewannya tidak boleh cacat
4. Hewannya sudah mencapai umur
1). Kambing domba harus sudah beumur 1 tahun
2). Kambing biasa harus sudah berumur 2 tahun atau lebih
3). Unta harus sudah berumur 5 tahun atau lebih
4). Sapi atau kerbau harus sudah berumur 2 tahun atau lebih
5). Seekor kambing untuk 1 orang, dan seekor kerbau, sapi, dan unta
untuk 7 orang

2.4 Tata Cara Penyembelihan Hewan Qurban

1. Niat qurban karena Allah swt. Baik untuk diri sendiri atau orang lain
2. Menggunakan alat pemotong yang tajam
3. Hewan qurban dihadapkan ke arah kiblat
4. Disembelih lehernya, dengan memotong saluran nafas, saluran
makanan, dan saluran darah
5. Sebelum memotong, disunahkan membaca :
a. Basmalah
b. Takbir
c. Pujian kepada Allah
d. Doa
2.5 Sunnah dalam Menyembelih Hewan Qurban

1. membaca basmalah dan selawat kepada nabi


2. membaca takbir;
3. berdoa semoga Allah berkenan menerima amal qurban tersebut; dan
4. disunahkan bagi orang yang berqurban makan sedikit dari daging
qurbannya (maksimal sepertiga), sedangkan sebagian besarnya
disedekahkan kepada orang lain terutama kepada fakir miskin. Khusus
untuk orang yang berqurban karena nazar, dilarang baginya makan
daging qurbannya.

2.6 Pemanfaatan Daging Qurban

a. Daging qurban sebaiknya dibagikan kepada fakir miskin


b. Seekor kambing atau domba hanya untuk qurban satu orang,
sedangkan seekor unta, sapi atau kerbau masing – masing 7 orang
c. Apabila qurban diniatkan sebagai nazar, dagingnya wajib dibagikan
kepada fakir miskin

2.7 Hikmah Qurban

1. Menjadi bukti ketaatan seseorang kepada Allah.


2. Sebagai tanda syukur atas rezeki yang telah diterima dari Allah.
3. Mencegah sikap tamak dan rakus.
4. Menunjukkan rasa belas kasih kepada sesama.
5. Menjembatani kesenjangan sosial dan ekonomi antara orang kaya  dan
orang miskin.
2.8 Pengertian dan Hukum Aqiqah
Aqiqah dalam segi bahasa berasal dari kata iqqah yang berarti bulu atau
rambut anak yang baru lahir. Ada juga yang mengatakan bahwa
akikah merupakan nama bagi hewan yang disembelih. Aqiqah dalam istilah
agama adalah sembelihan untuk anak yang baru lahir sebagai bentuk rasa
syukur kepada Allah SWT dengan niat dan syarat-syarat tertentu. Oleh sebagian
ulama ia disebut dengan nasikah atau dzabihah (sembelihan). Aqiqah hukumnya
sunah bagi orang tua atau orang yang mempunyai kewajiban menanggung
nafkah hidup si anak
2.9 Ketentuan Aqiqah
2.9.1 Syarat Aqiqah
1. Dari sudut umur binatang Aqiqah & korban sama saja.
2. Sembelihan aqiqah dipotong mengikut sendinya dengan tidak
memecahkan tulang  sesuai dengan tujuan aqiqah itu sebagai “Fida”
(mempertalikan ikatan diri anak dengan Allah swt).
3. Aqiqah dijamu atau diberikan kepada fakir dan miskin, keluarga,
tetangga dan saudara dalam keadaan masak. Berbeda dengan daging
qurban yang diberikan dalam keadaan belum dimasak.
4. Anak lelaki disunnahkan aqiqah dengan dua ekor kambing dan anak
perempuan dengan satu ekor
2.9.2 Waktu Aqiqah
Waktu penyembelian akikah disunahkan pada hari ketujuh dari hari
kelahiran anak. Meskipun demikian jika belum bisa, boleh juga lebih dari itu
asal anak belum sampai dewasa
2.10 Hikmah Aqiqah

1. Perwujudan rasa syukur kepada Allah karena dikaruniai nikmat yang


sangat besar berupa anak sebagai generasi penerus hidupnya.
2. Upaya mengajak anak untuk bertaqarub kepada Allah sejak masamasa
awal kehidupan di dunia ini.
3. Sebagai tebusan bagi anak sehingga syafaat kepada kedua orang tuanya
pada hari akhir kelak diterima oleh Allah Swt.
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan

Aqiqah dan Kurban adalah suatu praktik yang banyak ditemukan dalam
berbagai agama di dunia, yang biasanya dilakukan oleh orang tua untuk
anaknya sebagai tanda kesediaan si pemeluknya untuk menyerahkan sesuatu
kepada Tuhannya. Hukum aqiqah menurut Syafi’i dan Hambali adalah sunnah
muakkadah. Begitu pula halnya dengan qurban. Mayoritas ulama dari kalangan
sahabat, tabi’in, dan fuqaha (ahli fiqh) menyatakan bahwa hukum qurban adalah
sunnah muakkadah (utama), dan tidak ada seorang pun yang menyatakan wajib,
kecuali Abu Hanifah (tabi’in). Ibnu Hazm menyatakan: “Tidak ada seorang
sahabat Nabi pun yang menyatakan bahwa qurban itu wajib.”

Baik qurban maupun aqiqah sama-sama memiliki ketentuan dalam


pelaksanaannya, baik sunnah ataupun tata cara penyembelihan. Jadi, intinya,
qurban dan aqiqah memiliki dasar tata cara penyembelihan yang sama. Hanya
saja terdapat beberapa perbedaan baik dalam cara penyaluran hasil
penyembelihan, waktu pelaksanaannya, serta niat atau tujuan penyembelihan.

Anda mungkin juga menyukai