DOSEN PENGAMPU:
Yusnimar yusri,M.Pd.I
DISUSUN OLEH:
Akmal
Aprillia
Nur Aisyah
Asti Maharani
Astiah Malika
Mushawir Salam
i
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
2023
KATA PENGANTAR
بسم هللا الرحمن الرحيم
Alhamdulillah segala puji dan syukur atas kehadirat Allah Ta’ala yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayahNya. Shalawat serta salam tercurah kepada junjungan alam
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassalam, sehinngga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “MAKANAN DAN PENYEMBELIHAN”.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibuk
Yusnimar Yusri, M.Pd.I pada mata kuliah “Fiqih”. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang “MAKANAN DAN PENYEMBELIHAN” bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Makalah ini juga masih tergolong makalah yang belum sempurna, karena dari itu kami selaku
pembuat makalah ini, mohon dengan sangat agar para pembaca dapat memberikan kritik dan
saran yang membangun agar kami dapat memperbaiki kesalahan yang terdapat pada makalah
kami. Dan tidak lupa kami sangat berharap agar makalah ini sangat bermanfaat bagi para
pembaca. Terimakasih
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
A.Latar Belakang................................................................................................................................1
B .Rumusan Masalah.........................................................................................................................1
C . Tujuan Masalah :..........................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................2
A.Pengertian Penyembelihan Hewan................................................................................................2
B.Macam-Macam Penyembelihan Hewan.........................................................................................2
C. Tujuan Penyembelihan..................................................................................................................3
D.Rukun atau Ketentuan Penyembelihan Hewan..............................................................................4
E. Tata Cara Menyembelih Hewan.....................................................................................................5
F. Hikmah Penyembelihan Hewan.....................................................................................................7
A. Pengertian Makanan.....................................................................................................................7
B.Hikmah Halal Dan Haram...............................................................................................................9
BAB III..................................................................................................................................................10
PENUTUP.............................................................................................................................................10
A. Kesimpulan......................................................................................................................................10
DAFTAR PUSAKA..............................................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Merupakan sesuatu yang tak dapat dipungkiri, Setiap yang hidup membutuhkan makanan dan
minuman sebagai pokok. Masalah yang terjadi bahwa prinsip dasar Islam, Setiap muslim
yang mukalaf itu mempunyai taklifan hukum syar'i. Oleh karena itu sudah selayaknya
muslim tersebut mengetahui akan halal dan haram perbuatannya dalam memenuhi
kebutuhannya. termasuk dalam hal ini, halal dan haaramnya makanan dan minuman.
Allah swt telah memerintahkan agar kita memakan makanan dan minuman yang halal dan
baik (thoyyib), itu merupakan dua kesatuan yang tak dapat dipisahkan . Dalam artian Halal
dalam segi syari'ah dan baik dalam segi kesehatan,gizi, estetika dan lainnya. Berkaitan
dengan hal tersebut penting sekali dikaji mengenai penentuan status hukum halal atau
tidaknya suatu makanan dan minuman, yang telah menjadi pokok kehidupan kita.
B .Rumusan Masalah :
C . Tujuan Masalah :
1.Untuk mengetahui apa pengertian dari makanan dan penyembelihan
iv
BAB II
PEMBAHASAN
Penyembelihan hewan dalam rangka taqarrub kepada allah itu ada empat macam,
berikut Empat macam penyembelihan hewan dalam islam:
1. Dam Haji, yaitu setiap orang terkena kewajiban menyembelih seekor kambing, dan
bisa diganti dengan seekor sapi atau unta untuk tujuh orang.
2. Hadyu, untuk disembelih disekitar masjidil haram buat orang-orang miskin. Tidak
ditentukan seekor untuk berapa orang.
3. Aqiqah , untuk seorang anak laki-laki dua ekor, dan seorang anak perempuan satu
ekor kambing .
4. Qurban idul adha , seekor kambing untuk seluruh anggota keluaga tanpa
dibatasi.Setiap anggota keluarga tidak harus qurban setiap orang dengan seekor.
Namun, kalua ada yang melakukan demikian ,boleh-boleh saja.
1
Sulaiman, Rasjid.(2010).Fiqh Islam.Bandung:sinar baru algensindo Hal:470-472
v
Menyembelih pada asalnya terbagi kepada 4 bentuk;
2. Menyembelih hewan yang halal dikonsumsi untuk tamu, atau untuk walimah
pernikahan dan yang semacamnya. Yang seperti ini diperintahkan entah dalam bentuk
perintah wajib atau bersifat anjuran.
C. Tujuan Penyembelihan
Tujuan penyembelihan adalah untuk membedakan apakah hewan yang telah matitersebut
halal atau haram dimakan. Hewan yang disembelih sesuai dengan ketentuansyara’ (hukum
agama) halal dimakan. Hewan yang disembelih tetapi tidak sesuai denganketentuan syara’,
haram dimakan, misalnya: menyembelih tidak menyebut nama Allah tetapi menyebut selain-
Nya. Hewan yang mati tidak karena disembelih juga haram untukdimakan, seperti bangkai
(kecuali ikan dan belalang).2
2
Muhammad, Ahsan.Sumiyati.(2013).Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelasIX.Jakarta:Erlangga
vi
Penyembelihan yang disyariatkan dalam ajaran islam adalah penyembeliha yangmemenuhi
ketentuan-ketentuan, berikut ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi seorangpenyembelih
yaitu:
1. Penyembelih beragama IslamPenyembelihan yang dilakukan oleh orang yang kafir (Ingkar
kepada Allah Swt.),orang yang musyrik (Menyekutukan Allah Swt.), maupun
2. Menyembelih dengan sengajaSeorang penyembelih harus dalam keadaan sadar dan sengaja
menyembelih.
3. Penyembelih baligh dan berakalTidaklah sah sembelihan orang yang belum baligh dan
orang yang akalnya tidak
4.Ketentuan Menyembelih
2. Pada waktu menyembelih hewan, orang yang menyembelih harus memastikan bahwa ia
sudah memotong, memutuskan bagian-bagian berikut:
3
Al-bayyinatul ilmiyah,abu hafizhah
vii
b. Saluran makan
Bila ketiga bagian tersebut sudah putus, maka penyembelihan menjadi sah.
b. Membaringkan Hewan Di Sisi Sebelah Kiri Memegang Pisau Dengan TanganKanan Dan
Menahan Kepala Hewan Ketika Menyembelih.
4. Leher hewan diletakkan di atas lubang penampung darah yang sudah disiapkan
5. Berniat menyembelih
.6. Membaca basmalah, sholawat nabi dan takbir sebanyak tiga kali.
viii
a. Mengasah alat menyembelih setajam mungkin, untuk mengurangi rasa sakit padahewan.
b. Hewan yang disembelih itu hendaklah digulingkan ke sebelah rusuknya yang kiri,supaya
mudah bagi orang yang menyembelihnya.
d. Menguliti dan memotong bagian tubuh hewan sebelum hewan itu benar-benar mati
ix
2. karena menyembelih hewan tebusan pada dasarnya adalah bersedekah, dengan
sendirinya hal itu menjadi wujud dari rasa syukur atas nikmat Allah, baik berupa
kesempatan melaksanakan ibadah haji maupun nikmat lain yang jumlahnya tak
terhitung.
A. Pengertian Makanan
Makanan dalam bahasa arab yakni, at'imah. Kata At'imah merupakan jamak dari kata
tha’am yang menurut etimologi berarti segala sesuatu atau apa-apa yang bisa dimakan.
Dalam Al-Qur’an Penyebutan kata makanan yang sering dipakai adalah “akala, Adapun kata-
kata lain yang mengadopsi arti makanan dalam hadis sering di jumpai dengan kata”ghidza”.
Adapun dalam pengaklasifikasian makanan, jika ditinjau dari segi hukumnya,yakni; pertama
makanan yang di halalkan (diperbolehkan) dan kedua makanan yang diharamkan,serta
makanan yang tidak disebutkan dalam syara'. Berikut ini akan di paparkan secara terperinci
mengenai pengklasifikasian makanan.
Artinya :”Dihalalkan bagimu binatang buruan lautdan makanan (yang berasal) dari laut
sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; dan
diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama kamu dalam ihram. dan
bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan”.
Berdasarkan Firman Allah dan Hadist Nabi SAW, dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis
makanan yang halal ialah :
Semua makanan yang baik, tidak kotor dan menjijikan
Semua makanan yang tidak diharamkan oleh Allah dan rosul-Nya
Semua makanan yang tidak mengandung mudharat, tidak membahayakan kesehatan jasmani,
dan tidak merusak akal, moral, dan aqidah.
Binatang yang hidup di dalam air, baik air laut atau air tawar
x
Makanan yang dinyatakan syara’ sebagai makanan yang boleh sebagai berikut :
1.Binatang Laut
Binatang laut adalah semua binatang yang hidupnya di dalam air. Binatang laut
semuanya halal (boleh dimakan),baik diperoleh dalam keadaan bagaimanapun,
apakah waktu didapatnya dalam keadaan masih hidup atau menjadi bangkai. Selagi
tidak mengandung dzat (racun) yang berbahaya.
2.Hewan darat yang halal (bintang ternak)
Binatang ternak sesuai dengan Surah An-Nahl ayat 5, meliputi Unta, Sapi, kerbau,
kambing, domba dll
3.Burung yang tidak berkuku tajam
Diketahui harammerupakan lawan dari halal, yakni sesuatu yang dilarang atau
sesuatu yang jika dikerjakan mendapat dosa dan di tinggalkan mendapat pahala. Jadi
makanan yang haram adalah makanan yang dilarang oleh syara’ untuk dimakan.
Dalam Islam makanan yang haram berarti tidak sah dalam hukum (unlawful).4
Dari dalil-dali tersebut kita dapat menyimpulkan, bahwa makanan yang diharamkan
dalam kitabullah secara umum ada empat macam, yakni:
1.Bangkai
2.Darah
3.Daging babi
4.Binatang yang disembelih tanpa menyebut asma Allah.
4
Makanan halal dan haram,mts ibnu sina yogyakarta
xi
dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan.
Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan”.(QS. Al-Maidah: 90)5
.
Jadi dapat disimpulkan bahwa syarat - syarat produk pangan halal
menurut syariat Islam adalah :
a. Halal dzatnya;
b. Halal cara memperolehnya;
c. Halal dalam memprosesnya;
d. Halal dalam penyimpanannya;
e. Halal dalam pengangkutannya dan
f. Halal dalam penyajiannya
1. Bukan terdiri dari atau mengandung bagian atau benda dari binatang
yang dilarang oleh ajaran Islam untuk memakannya atau yang tidak
disembelih menurut ajaran Islam;
2. Tidak mengandung sesuatu yang digolongkan sebagai najis menurut
ajaran Islam.
3. Dalam proses, menyimpan dan menghidangkan tidak bersentuhan atau
berdekatan dengan makanan yang atidak memenuhi persyaratan sebagai
mana huruf a, b, c, dan d di atas atau benda yang dihukumkan sebagai
najis menurut ajaran Islam.
5
Al-Quran dan Terjemahnya, Op. cit., h. 176
xii
Produk halal yang dimaksud adalah :
a. Tidak mengandung babi dan bahan yang berasal dari babi.
b. Tidak mengandung bahan-bahan yang diharamkan seperti bahan- bahan yang
berasal dari organ manusia, darah, kotoran-kotoran dan
lain sebagainya.
c. Semua bahan yang berasal dari hewan halal yang disembelih
menurut tatacara syari’at Islam.
d. Semua tempat penyimpanan, tempat penjualan, pengolahan dan
transportasinya tidak boleh digunakan untuk babi. Jika pernah
digunakan untuk babi barang yang tidak halal lainnya terlebih dahulu
harus dibersihkan dengan tatacara yang diatur dalam syari’at Islam.
e. Semua makanan dan minuman yang tidak mengandung khamar
Allah SWT begitu Adil dan kuasa dalam mengatur suatu hukum, baik halal
maupun haram. Jika kita renung terdapat banyak hikmah Allah SWT melarang kepada
Umatnya agar memakan dan meminum yang halal dan melarang yang haram. Allah
tak akan membuat segala sesuatu tanpa adanya sebab dan hikmahnya, misalnya Allah
melarang Arak (khamr), karena didalam khamer tersebut terdapat unsur-unsur yang
membahayakan bagi kesehatan. Demikianlah bahwa terdapat eksistensi terhadap
sesuatu yang dihalalkan dan diharamkan oleh Allah. Adapun mengenai hikmah dai
makanan dan minuman halal Rasulullah dalam hal ini menegaskan dalam hadisnya
mngenai perintah memilih makanan halal, "Pilihlah makanan yang halal, niscaya
do'amu akan dikabulkan", dan " barangsiapa yang mencari rezeki yang halal, niscaya
akan diampuni dosanya". Dengan demikian Jelaslah akan hikmah-hikmah dihalalkan
dan diharamkannya sesuatu.
xiii
. Pada dasarnya semua makanan dan minuman yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan, sayur-sayuran, buah-buahan dan hewan adalah halal
kecuali yang beracun dan membahayakan nyawa manusia. Para ulama
sepakat bahwa semua makanan dan minuman yang ditetapkan Al-Quran
keharamannya adalah haram hukum memakannya baik banyak maupun
sedikit.
. Dasar hukum tentang makanan dan minuman halal antara lain :
a. Al-Quran :
َطیِّبًا َواتَّقُوا هللاَّ َ الَّ ِذي َأ ْنتُ ْم بِ ِھ ُمْؤ ِمنُون
َ َو ُكلُوا ِم َّما َرزَ قَ ُك ُم هللاَّ ُ َحالال
Artinya: “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa
yang Allah telah rizkikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu
beriman kepada-Nya”.(QS. Al- Maidah: 88)
xiv
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyembelihan Menurut Bahasa ialah menyempurnakan kematian. Sedangkan Menurut
Istilah ialah memutus jalan makan, minum,nafas, dan urat nadi pada leher hewan dengan alat
tajam, selain gigi, kuku, tulang, dan sesuai syariat. Menyembelih dalam syariat Islam adalah
langkah melenyapkan ruh binatang dengan cara memotong leher kerongkongan dan
tenggorokanserta dua urat nadi dengan alat yang tajam, kecuali gigi, tulang dan kuku atau
cara lain yang dibenarkan oleh syariat Islam.
Rukun menyembelih hewan ada empat perkara yaitu penyembelihan atau sembelihan,
penyembelih, hewan yang disembelih dan alat penyembelihan. Sehubungan dengan itu,
penyembelihan diangap sah apabila dilakukan dengan sengaja dan putus saluran pernafasan
dan saluran makanan dileher hewan yang disembelih.
Cara penyembelihan hewan ada dua macam, yaitu penyembelihan secara tradisional dan
penyembelihan mekanik. Penyembelihan tradisional adalah penyembelihan hewan dengan
menggunakan alat sederhana, seperti pisau, parang dan sebagainya. Sedangkan
penyembelihan mekanik adalah penyembelihan dengan menggunakan mesin potong hewan.
xv
DAFTAR PUSAKA
Sulaiman, Rasjid.(2010).Fiqh Islam.Bandung:sinar baru algensindo Hal:470-472
Muhammad, Ahsan.Sumiyati.(2013).Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelasIX.Jakarta:Erlangga
Al-bayyinatul ilmiyah,abu hafizhah
Makanan halal dan haram,mts ibnu sina yogyakarta
Al-Quran dan Terjemahnya, Op. cit., h. 176
xvi