Anda di halaman 1dari 11

Sejarah Kelahiran Nabi

Muhammad SAW
Anggota :
-Aidila Jian Nevira
-M. Radhit Mushirul Haq
-Puan Shabita
-Reyhan Ramadhan Depari
-Salsabila Zulfa
-Savvana Thalib
Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW. Dilahirkan di Makkah pada hari Senin, 12 Rabiul


Awal tahun Gajah. Bertepatan dengan tanggal 20 atau 21 April 571 M.
Abdul Muthalib, kakek Rasulullah SAW bernazar seandainya Allah memberi
rezeki 10 orang anak, ia akan menyembelih salah satu dari mereka untuk
mendekatkan diri kepada tuhan. Keinginannya terpenuhi, ia dikaruniai 10
orang anak laki – laki salah – satunya Abdullah, ayah Rasulullah SAW. Saar
Abdul Muthalib ingin melaksanakan nazarnya, namun dihadang orang –
orang untuk mencegah agar tidak menjadi tradisi bagi mereka.
Mereka bersepakat untuk mengundi nasib Abdullah dengan 10 ekor unta, jika
anak panah menunjuk Abdullah maka jumlah unta akan ditambah. Setelah
melakukan beberapa undian, akhirnya anak panah tersebut berpihak kepada
unta yang telah mencapai 100 ekor. Mereka pun menyembelh unta.
Ketika Abdullah dewasa, ayahnya menikahkannya dengan gadis dari Bani
Zuhrah yang bernama Aminah binti Wahab. Setelah 3 bulan kehamilan
Aminah yang mengandung Rasulullah SAW. Abdullah keluar kota bersama
rombongan pedagang ke negeri Syam. Dalam perjalanan pulang, ia
menderita sakit keras dan wafat di Bani Najjar.
Nabi Muhamad dilahirkan di kampung Bani Hasyim Makkah dan yang
menjadi bidannya adalah Siti Syifa, yaitu ibu Abdurrahman bin Auf. Nabi
Muhammad SAW diberi nama Muhammad oleh kakeknya Abdul Muthalib
yang artinya terpuji.
Kisah Pasukan Gajah
Abrahah Al-Habsyi gubernur
Yaman melihat bangsa Arab
berbondong-bondong ke Mekkah
untuk menunaikan haji. Maka ia
membangun gereja besar di Shan’a
dan ia ingin mengalihkan bangsa
Arab untuk menunaikan ibadah haji
disana. Hal ini didengar oleh
seseorang dari Bani Kinanah, salah
satu suku Arab, lalu ia memasuki
gereja tersebut dan melumuri
temboknya dengan kotoran.

Tatkala mengetahui hal itu, Abrahah berkobar marah dan segera


berangkat menuju Ka’bah dengan membawa 60.000 pasukan untuk
menghancurkan Ka’bah dengan 9 ekor gajah. Saat bersiap memasuki kota
Mekkah, gajah-gajah tersebut diam dan tidak mau beranjak maju ke Mekkah.
Ketika mereka mengarahkannya ke arah lain, gajah-gajah tersebut bangkit
dan bergegas melangkah. Saat mereka palingkan ke Ka’bah lagi, gajah-gajah
tersebut kembali diam tak bergerak.
Ketika itulah Allah mengutus kepada mereka burung-burung Ababil untuk
melempari mereka dengan batu yang berasal dari tanah yang terbakar, dan
membuat mereka seperti daun-daun yang dimakan ulat. Sedangkan Abrahah
sendiri terserang penyakit yang membuat ujung-ujung jarinya rontok.
Peristiwa tersebut diabadikan dalam Al – Qur’an Surah Al-Fil ayat 1-5
berikut.

Artinya :
Tidakkah engkau (Muhammad) perhatikan bagaimana Tuhanmu telah
bertindak terhadap pasukan bergajah?(1). Bukankah Dia telah menjadikan
tipu daya mereka itu sia-sia?(2). dan Dia mengirimkan kepada mereka
burung yang berbondong-bondong,(3). yang melempari mereka dengan
batu dari tanah liat yang dibakar(4). sehingga mereka dijadikan-Nya seperti
daun-daun yang dimakan (ulat)(5).
Masa Kanak – Kanak Nabi Muhammad
SAW
Setelah Nabi Muhammad dilahirkan, Nabi Muhamad SAW disusui oleh
ibunya selama 3 hari, lalu disusukan kepada Tsuaibah. Kemudian diserahkan
ibunya kepada perempuan yang baik akhlaknya bernama Halimah as-
Sa’diyah.
Menyusui Nabi Muhammad SAW menjadi berkah bagi Halimah as –
Sa’diyah. Ia bercerita tentang kekeringan tanah miliknya di perkampungan
Bani Sa’ad. Namun dengan kehormatan menyusui Rasulullah SAW, tanah dan
ternaknya dapat berproduksi dan kondisinya berubah dari sengsara menjadi
senang.
Ketika Halimah membawa Nabi Muhammad SAW kepada ibunya, ia
memohon kepada Aminah agar menyetujui Muhammad tetap bersamanya
untuk kedua kalinya, Aminah pun menyetujuinya. Kelahiran Nabi Muhammad
SAW di tengah – tengah masyarakat Arab Makkah Mendapat perhatian yang
luar biasa dari berbagai kalangan.
Kejadian Luar Biasa
Menjelang umur 5 tahun, Nabi Muhammad SAW sering ikut
menggembala kambing dengan Abdullah, anak Halimah. Pada suatu hari
datang dua orang lelaki berpakaian putih membaringkan dan membelah dada
Nabi Muhammad SAW untuk membuang sifat kotor dan mengganti nya
dengan sifat yang baik.
Mengetahui hal itu, Halimah pucat dan menanyakan tentang apa yang
menimpanya. Nabi Muhammad SAW menceritakan ada dua orang laki – laki
berpakaian putih membelah dadanya untuk mengeluarkan segumpal darah
hitam dan membuangnya. Kemudian mencuci hatinya di dalam dengan air
zamzam di dalam baskom emas dan mengembalikannya ke dalam tubuh Nabi
Muhammad SAW kemudian mengusap dadanya, lalu pergi dan menghilang.
Halimah meraba – raba dada Nabi Muhammad SAW namun tidak ada
bekas sedikitpun. Kemudian ia mengembalikan Nabi Muhammad SAW
kepada ibunya di Mekkah. Aminah merasa heran dan menanyakan penyebab
Halimah mengembalikan Nabi Muhammad bukan pada waktunya. Halimah
pun menceritakan peristiwa pembelahan dada Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad saw. dalam asuhan
Ibu, Kakek, dan Pamannya
Saat usia 6 tahun, Nabi Muhammad SAW diajak Siti Aminah ditemani
pembantunya Ummu Aiman ke Madinah untuk berziarah ke makam ayahnya
dan mengunjungi pamannya dari Bani Najjar. Dalam perjalanan pulang, Siti
Aminah wafat dan dimakamkan di tempat yang bernama Abwa.
Setelah ibunya meninggal, Nabi Muhammad SAW diasuh dan diberi kasih
sayang oleh kakeknya Abdul Muthalib. Saat usia 8 tahun kakeknya pun
meninggal dunia. Setelah itu, pamannya Abu Thalib yang mengasuhnya
sekalipun ia mempunyai harta sedikit.
Pada usia 12 tahun, Abu Thalib mengajak beliau ke negeri Syam untuk
berdagang. Di Kota Bashara dan bertemu pendeta Nasrani bernama Buhaira,
ia memberitahu tanda – tanda kenabian pada wajah Nabi Muhammad SAW.
DI waktu muda, Nabi Muhammad diberi gelar Al – Amin karena jasanya
meyelesaikan konflik antarsuku dalam hal meletakkan hajar aswad di Ka’Bah..
Menikahnya Nabi Muhammad SAW dengan
Khadijah
Pada usia 25 tahun, Nabi Muhammad SAW bergabung dengan rombongan
dagang ke negeri Syam. Rombongan tersebut di biayai oleh Khadijah binti
Khuwailid. Dengan keberkahan Nabi Muhammad SAW dagangan Khadijah
mendapatkan laba yang belum pernah di alami sebelumnya.
Khadijah adalah seorang wanita yang berakhlak mulia dan berhati
dermawan. Sebelumnya ia pernah menikah, kemudian suaminya meninggal
dunia. Lalu, ia ingin mencoba memulai kehidupan baru dalam tanggungan
suami yang bernama Muhammad bin Abdullah. Ia mengutus kerabatnya
Nafisah binti Munirah untuk mengetahui tanggapan Muhammad
Nabi Muhammad SAW ragu mengingat keadaan dirinya yang tidak memiliki
harta. Namun Nafisah meyakinkan Nabi Muhammad SAW bahwa semata –
mata Khadijah memilihnya karena akhlaknya yang mulia.
Beliau pun menyetujuinya, Akhirnya keduanya menikah. Pada waktu itu usia
Nabi Muhammad SAW 25 tahun, Siti Khadijah 40 tahun dan masing –
masing merasa bahagia..
Sekian Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai