Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SISTEM PERIODIK UNSUR DAN SIFAT UNSUR SERTA HUBUNGAN SISTEM PERIODIK DENGAN
KONFIGURASI ELEKTRON

Dosen Pengampu : Ririn Ade Lestari, M. pd

DISUSUN OLEH

Widodo

190603011

FAKULTAS KEGURURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PRODI PENDIDIKAN IPA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga Saya dapat menyusun makalah ini dengan baik dan
tepat pada waktunya. Dalam makalah ini Saya membahas mengenai SISTEM PERIODIK UNSUR
DAN SIFAT UNSUR SERTA HUBUNGAN SISTEM PERIODIK DENGAN KONFIGURASI ELEKTRON

Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dari berbagai sumber buku dan
beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan selama mengerjakan
makalah ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu Saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun Saya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat Saya harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Rengat, 19 April 2020

Penulis

Widodo

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sistem Periodik Unsur 3
2.2 Sifat Unsur keperiodikan 6
2.3 Hubungan Antara Sistem Periodik Dengan Konfigurasi 9
Elektron
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan 11

DAFTAR PUSTAKA 12

Widodo

ii

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Unsur kimia atau hanya disebut unsur adalah zat kimia yang tak dapat dibagi lagi menjadi zat
yang lebih kecil,atau tak dapat diubah menjadi zat kimia lain dengan menggunakan metode
kimia biasa. Partikel terkecil dari unsur adalah atom. Sebuah atom terdiri atas inti atom
(nukleus)dan dikelilingi oleh elektron. Inti atom terdiri atas sejumlah proton dan neutron.
Hingga saat inidiketahui terdapat kurang lebih 117 unsur di dunia.Hal yang membedakan unsur
satu dengan lainnya adalah jumlah proton dalam inti atom tersebut.Misalnya,seluruh atom
karbon memiliki proton sebanyak 6 buah,sedangkan atom oksigenmemiliki proton sebanyak 8
buah. Jumlah proton pada setiap atom dikenal dengan istilah nomor atom (Z).

Namun demikian,atom-atom pada unsur yang sama tersebut dapat memiliki jumlah neutron
yang berbeda,hal ini dikenal dengan sebutan Isotop. Massa atom sebuah unsur (A) adalah
massa rata-rata atom suatu unsur pada alam. Karena massa elektron sangatlah kecil,dan massa
neutron hampir sama dengan massa proton,maka massa atom biasanya dinyatakan dengan
jumlah proton dan neutron pada inti atom,pada Isotop yang memiliki kelimpahan terbanyak di
alam. Ukuran massa atom adalah satuan massa atom (amu). Beberapa Isotop bersifat radioaktif
dan mengalami penguraian (peluruhan) terhadap radiasi partikel alfa atau beta.

Unsur paling ringan adalah hidrogen dan helium. Hidrogen dipercaya sebagai unsur yang ada
pertama kali di jagad raya setelah terjadi Big Bang. Seluruh unsur-unsur berat secara alami
terbentuk (baik secara alami ataupun buatan) melalui berbagai metode nukleosintesis.
Hinggatahun 2005,dikenal 118 unsur yang diketahui,93 nsur diantaranya terdapat di alam, dan
23 unsurmerupakan unsur buatan. Unsur buatan pertama kali diduga adalah teknetium pada
taun 1937.Seluruh unsur buatan adalah radioaktif dengan waktu paruh yang pendek,sehingga
atom-atomtersebut yang terbentuk secara alami sepertinya telah terurai.

Daftar unsur dapat dinyatakan dengan nama,simbol,atau nomor atom. Dalam tabel
periodik,disajikan pula pengelompokan unsur-unsur yang memiliki sifat-sifat kimia yang
sama.Pengelompokan unsur-unsur kimia terus berkembang seiring dengan penemuan unsur
kimia dan perkembangan ilmu pengetahuan. Pengelompokan unsur-unsur kimia ini
menghasilkan suatutabel periodik yang berisi data dan informasi yang dapat

digunakan untuk berbagai keperluan yang berkaitan dengan kimia. Seperti perhitungan jumlah
proton,elektron,dan neutron suatuatom,susunan elektron dalam atom (konfigurasi
elektron),massa atom relatif unsur dan kelompokunsur dalam Isotop,Isobar,dan Isoton.
B.RUMUSAN MASALAH

1. Jelaskan tentang sistem periodik unsur!

2. Apa saja Sifat periodik unsur

3. Hubungan antara sistem periodik dengan konfigurasi elektron

C. TUJUAN

Mengetahui tentang sistem periodik unsur beserta sifatnya dan hubungannya dengan
konfigurasi elektron

Widodo

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 A. Sistem Periodik Unsur


Pada tahun 1661 masih banyak para ahli yang berpendapat bahwa unsur merupakan suatu
zat yang tidak mungkin dapat diuraikan. Pada saat itu, baru dikenal beberapa unsur, yaitu
antimon, arsen, bismut, karbon, tembaga, emas, timbal, air raksa, petak, belerang, timah, dan
seng. Pada akhir abad 18 adanya di temukan 11 unsur baru yang ditemukan oleh Lavoisier,
yaitu klorin, kobalt, hidrogen, mangan, molibdat, nikel, nitrogen, oksigen, fosfor, patina, dan
wolfram. Setelah itu, terus ditemukan dua sampai tiga unsur setiap tahun sehingga sampai saat
ini sudah dikenal adanya 118 macam unsur.

Penyusunan sistem periodik unsur telah mengalami banyak penyempurnaan. Mulai dari J.
Newlands, D. Mendeleev, hingga Henry Moseley

1. Perkembangan Sistem Periodik

a. Hukum Triade Dobereiner

Pada 1829, J.W. Dobereiner mengelompokan unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat-sifatnya.


Unsur pembentuk garam dan massa atomnya, yaitu Cl = 35,5, Br = 80, dan I = 127. Unsur
pembentuk alkali dan massa atomnya, yaitu Li=7, Na=23, dan K=39. Unsur pembentuk alkali
tanah dan massa atomnya, yaitu Ca=40, Sr=88, dan Ba=136.

Dari pengelompokan unsur-unsur tersebut, terdapat suatu keteraturan. Setiap tiga unsur yang
sifatnya mirip, massa atom (Ar) unsur yang kedua (tengah) merupakan massa atom rata-rata
dari massa atom unsur yang pertama dan ketiga.

b. Teori Oktaf Newlands

J. Newlands merupakan orang pertama yang mengelompokan unsur-unsur berdasarkan


kenaikan massa atom relatif. Pada 1863, ia menyatakan bahwa sifat-sifat unsur berubah secara
teratur. Unsur pertama mirip dengan unsur kedelapan, unsur kedua mirip dengan unsur
kesembilan, dan seterusnya. Jadi, jika diurutkan
C. Teori Mendeleev

Salah satu ahli kimia yang terbilang sukses dalam pengelompokan unsur-unsur adalah Dmitri
Ivanovich Mendeleev, sarjana asal Rusia. Mendeleev berani memprediksi unsur-unsur yang
belum ditemukan kala itu. Dasar dari pengelompokan unsur-unsur versi Mendeleev adalah
berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya.

Uniknya, Mendeleev mengelompokan unsur-unsur tersebut dengan menggunakan kartu,


dimana setiap kartu tersebut tertulis lambang unsur, sifat-sifat unsur dan massa atom
relatifnya. Unsur-unsur tersebut disusun berdasarkan sifat-sifat unsur dan kenaikan massa
atom relatifnya. Namun, pengelompokan ini menekankan sifat-sifat kimia unsur ketimbang
massa atomnya.

Unsur-unsur yang memiliki kesamaan sifat ditempatkan pada lajur vertikal yang dinamakan
golongan. Demi menetapkan kemiripan sifatnya ini,Mendeleev mengosongkan beberapa
tempat di sistem periodiknya, sebagai contoh menempatkan Ti (Ar=48) pada golongan IV dan
membiarkan golongan III kosong, karena Ti lebih mirip dengan C dan Si, daripada dengan B dan
Al.
Pada waktu yang hampi bersamaan, Lothar Meyer melakukan hal yang mirip dengan
Mendeleev. Ilmuwan kimia Jerman tersebut menyusun 57 unsur kimia berdasarkan kenaikan
massa tom. Hal yang membedakan dengan Mendeleev, Meyer mengelompokannya dengan
menekankan pada sifat fisik unsur. Adapun Mendeleev, berdasarkan sifat kimia unsur. Sistem
periodik Meyer tersebut disusun pada 1868, namun baru dipublikasikan pada 1870.

d. Teori Modern

Pada 1913, seorang kimiawan Inggris bernama Henry Moseley melakukan eksperimen
pengukuran panjang gelombang unsur menggunakan sinar X.

Berdasarkan eksperimennya tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa sifat atom bukan didasari
oleh massa atom relatif, melainkan berdasarkan kenaikan jumlah proton. Hal tersebut
diakibatkan adanya unsur-unsur yang memiliki massa atom berbeda, tetapi, memiliki jumlah
proton sama atau disebut isotop.

2.2 B. Sifat Keperiodikan Unsur

Atom merupakan bagian terkecil dari unsur, sehingga dapat disimpulkan bahwa sifat suatu
unsur ditentukan oleh keadaan dari atom-atom penyusun unsur tersebut. Atom tersusun dari
inti atom (proton dan neutron) yang dikelilingi oleh elektron. Proton, tr dan elektron dari atom
apa saja mempunyai sifat yang sama. Hal va membedakan sifat atom dan juga unsur adalah
bagaimana elektron elektron di sekitar inti tersusun. Berdasarkan pemikiran tersebr maka
konfigurasi elektron suatu atom menentukan sifat dari ungu Oleh karena itu, unsur-unsur
dengan konfigurasi elektron yang mirip akan mempunyai sifat yang mirip.

Bertolak dari pemikiran tersebut, dan apabila dihubungkan dengan letak unsur dalam
sistem periodik, maka sifat keperiodikan unsur dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Unsur-unsur
yang terdapat pada golongan yang sama mempunyai kemiripan konfigurasi clektron, maka
unsur yang segolongan mempunyai sifat yang mirip.

CONTOH:

Unsur logam golongan IA (Li-Na-K-Rb-Cs) semuanya sangat mudah bereaksi (reaktif), dapat
bereaksi dengan air menghasilkan gas hidrogen, serta semuanya merupakan logam lunak yang
mudah diiris.

b. Unsur-unsur yang terdapat dalam satu periode dari kiri ke kanan konfigurasi elektronnya
berubah secara teratur. Hal ini berakibat pada perubahan sifar unsur secara teratur, sehingga
unsur-unsur dalam satu periode dari kiri ke kanan mempunyai sifut yang berubah seciana
teratur

a. logam dan non-logam

Unsur di alam secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi titik 2, yaitu unsur-unsur logam
dan unsur-unsur non-logam. Unsur unsur logam umumnya mempunyai sifat-sifat dapat
menghantarkan listrik dengan baik (konduktor), warna mengkilap khas logat keras, dan ulet.
Unsur-unsur non-logam umumnya mempunya sifat tidak menghantarkan arus listrik (non-
konduktor), serta tiih didih dan titik lelehnya rendah.

Widodo

6
b. Titik leleh dan titik didih

Titik didih dan titik leleh termasuk sifat fisis yang mempunyai sifat keperiodikan.

a. Unsur-unsur logam dalam saru golongan dari atas ke bawah, titik leleh dan titik didlhnya
cenderung makin rendah, sedangkan untuk unar-unsur non-logam cenderung makin tinggi.

b. Unsur-unsu dalans saru periede dari kiri ke kanan, titik lelehnya naik sampal makatmum puda
golonan IVA kenudian turun secara teratur, sedangkan titik didih akan naik sampai pada
golongan IIIA kemudian turun secara teratur

C. jari-jari atom
Jari-jari atom adalah jarak elektron terluar ke inti atom dan menunjukan ukuran suatu atom.
Jari-jari atom sukar diukur sehingga pengukuran jari-jari atom dilakukan dengan cara mengukur
jarak inti antardua atom yang berikatan sesamanya.

Pada gambar di atas terlihat bahwa dalam satu golongan, jari-jari atom semakin ke atas
cenderung semakin kecil. Hal ini terjadi karena semakin ke atas,kulit elektron semakin kecil.
Dalam satu periode, semakin ke kanan jari-jari atom cenderung semakin kecil. Hal ini terjadi
karena semakin ke kanan jumlah proton dan jumlah elektron semakin bertambah sedangkan
jumlah kulit terluar yang terisi elektron tetap sama sehingga tarikan inti terhadap elektron
semakin kuat.

d. Energi ionisasi

Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan atom netral dalam wujud gas untuk
melepas suatu elektron paling luar (yang terikat paling lemah) membentuk ion positif.
Pelepasan elektron kedua (dari ion positif satu) disebut energi ionisasi kedua, pelepasan
elektron ketiga disebut energi ionisasi ketiga, dan seterusnya. Tahapan pelepasan elektron
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

M(g) → M+(g) + e– Ei-1

M+(g) → M2+(g) + e– Ei-2

Harga energi ionisasi dipengaruhi oleh jari-jari atom dan jumlah elektron valensi atau muatan
inti. Semakin kecil jari-jari atom, harga energi ionisasi akan semakin besar. Semakin besar
muatan inti, energi ionsasi cenderung akan semakin besar.

e. Afinitas elektron

Afinitas elektron adalah energi yang dibebaskan oleh siatu atom dalam wujud gas ketika
menerima sebuah elektron. Harga afinitas elektron sukar ditentukan secara langsung. Harga
afinitas elektron beberapa unsur terlihat pada gambar di bawah ini. Tanda negatif menunjukan
energi dilepaskan.

f. Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah besaraan tendensi (kecenderungan) suatu atom untuk menarik
elektron. Harga keelektrogenatifan bersifat relatif (berupa harga perbandingan suatu atom
terhadap atom yang lain). Salah satu definisi kelektronegatifan adalah definisi Paling yang
menghasilkan data skala kuantitatif

Harga keelektronegatifan peenting untuk menentukan bilangan oksidasi (biloks) unsur dalam
suatu senyawa. Jika harga keelektronegatifan besar, berarti unsur yang bersangkutan
cenderung menerima elektron dan membentuk bilangan oksidasi negatif. Jika harga
keelektronegatifan kecil, unsur cenderun melepaskan elektron dan membentuk bilangan
oksidasi positif. Jumlah atom yang diikat bergantung pada elektron valensinya.

2.3 C. Hubungan Antara Sistem Periodik Dengan Konfigurasi Elektron

Ada keterkaitan antara konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam sistem periodik. Simak
beberapa contohnya pada tabel berikut

Dari tabel di atas terlihat bahwa konfigurasi elektron unsur- unsur golongan IA mempunyai
elektron valensi ns' sedangkan unsur-unsur golongan IIA mempunyai elektron valensi ns2 di
mana nadalah nomor periode dalam sistem periodik tempat unsur tersebut berada. Oleh
karena itu, unsur-unsur yang terdapar pada golongan JA dan IIA disebut unsur-unsur bloks. Jika
kita perhatikan, unsur-unsur golongan IIIA sampai dengan unsur-unsur golongan VIIIA,
semuanya mempunyai elektron valensi ns2 npx. Oleh karena itu, unsur-unsur golongan IIIA-VIIIA
disebut unsur-unsur blok p. Demikian juga ketika kita perhatikan konfigurasi elektron dari
unsur-unsur transisi yang terdapat di antara golongan IIA dan IIIA, yaitu dari golongan IIIB
sampai dengan IIB, elektron valensinya nsx (n - 1)dy. Oleh karena itu, unsur-unsur golongan ini
disebut unsur-unsur blok d. Unsur-unsur yang terdapat pada deret Lantanida dan Aktinida
mempunyai elektron valensi pada subkulit fsehingga unsur-unsur tersebut disebut sebagai
unsur blok f

Widodo

10

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari paparan makalah diatas maka ada beberapa hal yang dapat dijadikan kesimpulan

1. Pengelompokkan unsur-unsur disebut juga sistem periodik Unsur-unsur didasarkan atas


adanya kemiripan sifat-sifatnya

2. Pengelompokkan system periodik mengalami perkembangan dari mulai pengelompokkan


unsur berdasarkansistem lavoisier, Triad Dobreiner Newlands, Mendeleev dan sistem periodik
modern yang kita gunakan sampai sekarang.

3. System triad dari Johan Wolfgang Dobereiner (1826) Hukum Triade Dobereiner
mengungkapakan “ bahwa atom (Ar) unsur ke dua (yang) dalam triade merupakan harga rata –
rata dari unsur pertama dan ke tiga”.

4. Hukum Oktaf Newlands (1864) dalam hukum ini unsur – unsur di susun berdasarkan urutan
kenaikan massa atom relatif di mana unsur ke delapan mempunyai sifat yang sama dengan
unsur pertama, unsur kedua mempunyai sifat yang mirip dengan unsur kesembilan, demikian
seterusnya. Sifat dari unsur – unsur tersebut akan berulang pada tiap unsur kedelapan.
Berdasarkan hukum ini, unsur F, dan Cl mempunyai kemiripan sifat. Demikian halnya dengan
unsure Li, Na, dan K, demikian pula unsure-unsur lainnya

5. Hukum Mendeleev (1871) bahwa pengulangan sifat – sifat unsur sesuai dengan pengulangan
not lagu (oktaf), artinya unsur kesatu memiliki sifat yang sama dengan unsure kedelapan, unsur
kedua memiliki sifat yang sama dengan unsur kesembilan, dan seterusnya. Keteraturan yang
ditemukan Newlands ini terkenal dengan sebutan Hukum Oktaf Newlands.

6. Konfigurasi elektron adalah pengisian atau penyebaran elektron – elektron pada kulit – kulit
atom.

Sifat – sifat unsur yang berubah secara teratur di sebut sifat periodik unsur – unsur terdiri dari :
Jari – jari atom, Potensial ionisasi, Aifnitas elektron,dan Keelektronegatifan

Widodo

11

DAFTAR PUSTAKA

1. Sutresna, N.(2005).KIMIA untuk SMA Kelas I (Kelas X) Semester 2. Grafindo Media Pratama:
Bandung.

2. Purba, M.(2007). KIMIA: Untuk SMA Kelas X Semester 1. Erlangga: Jakarta


3. Unggul, S.(2013). KIMIA Untuk SMA Kelas X Semester 1.Erlangga: Jakarta

4. Tim RUMUS,S.(2017) RUMUS KIMIA LENGKAP. JAKARTA

Widodo

12

Anda mungkin juga menyukai