Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dennis Surya Putra

NIM : 1801954
Kelas : 3A
Pendidikan Sejarah
Metodologi Penelitian Sejarah

Analisis Penggunaan Metodologi Sejarah Dalam Skripsi Berjudul “Deutsche


Africa Korps: Peranan Field Marshal Erwin Rommel dalam Perang Dunia II
di Afrika Utara 1941-1943” Karya Muhamad Husnu

Metodologi penelitian sejarah merupakan sebuah rangkaian penting bagi


seorang peneliti untuk mencari sebuah fakta atau kebenaran ataupun mendapatkan
eviden atau bukti baru dari sebuah peristiwa sejarah. Dalam skripsi Muhamad
Husnu (selanjutnya disebut Penulis) yang berjudul “Deutsche Africa Korps:
Peranan Field Marshal Erwin Rommel dalam Perang Dunia II di Afrika Utara
1941-1943.” Menurut Ismaun (2005:34), metode penelitian sejarah dibagi menjadi
empat tahapan diantaranya Heuristik, Kritik Sumber, Interpretasi dan
Historiografi.
Namun sebelum memasuki penelitian, penulis biasanya melakukan
persiapan penelitian. Dalam hal ini, penulis menentukan tema yang akan diteliti.
Biasanya tema yang diangkat adalah tema yang betul-betul menarik untuk
dibahas. Dalam skripsi ini, penulis tertarik mengangkat tema Perang Dunia II,
khususnya peran dari Generalfeldmarschall Erwin Rommel dalam Front Afrika
sehingga dijuluki Rubah Gurun (Wüstenfuchs) karena kepiawaiannya dalam
mengorganisir tentara Afrikakorps melawan Inggris. Setelah menentukan tema
penelitian dan disetujui maka tahapan selanjutnya adalah melakukan penelitian.
Menurut Ismaun (2005:34) metode penelitian sejarah dibagi menjadi
empat tahap diantaranya: Heuristik, Kritik Sumber, Interpretasi, dan Historiogafi.
a. Heuristik, yaitu tahap pencarian dan pengumpulan data sejarah yang relevan.
Dalam mencari sumber dalam peristiwa sejarah, peneliti dapat mencari
sumber dari peninggalan-peninggalan, buku, catatan-catatan, lisan, serta karya
seni. Dalam penelitian ini penulis kebanyakan mengambil sumber dari
literatur seperti buku, artikel jurnal, e-book, dan thesis sebagai acuan. Dalam
pencarian literatur, penulis mengunjungi beberapa tempat untuk mendapatkan
referensi mengenai topik yang akan dikaji. Diantaranya adalah Perpustakaan
Universitas Pendidikan Indonesia, Perpustakaan Batoe Api, Toko Buku
Gramedia, Togamas, serta Palasari.
b. Kritik Sumber, pada tahap ini penulis memverifikasi sumber-sumber yang
telah didapat untuk mengetahui otensitas dan kredibilitasnya. Menurut
Sjamsuddin (2007:105) bahwa fungsi kritik sumber bagi sejarawan erat
kaitannya untuk mencari sebuah kebenaran. Tahap kritik sumber ini dibagi
menjadi dua, kritik eksternal serta kritik internal.
a) Kritik eksternal, dilakukan untuk menilai otensitas atau keaslian dari
sumber yang digunakan dalam penelitian ini. Sjamsuddin (2007:132)
menjelaskan bahwa kritik eksternal adalah cara melakukan verifikasi
atau pengujian terhadap aspek-aspek luar dari sumber sejarah. Dalam
skripsi tersebut setelah mendapatkan sumber-sumber melalui tahapan
Heuristik, penulis melakukan kritik eksternal dengan menguji keaslian
sumber. Namun menurut penjelasan dari Sjamsuddin, kritik eksternal
lebih menekankan kepada sumber primer. Namun penulis menemui
kendala yakni keterbatasan jarak dan kajian peristiwa nya yang jauh dari
jangkauan penulis sehingga penulis hanya menggunakan sumber
sekunder yang berhubungan dengan masalah penelitian yang dikaji.
Salah satu contoh adalah penulis mengambil buku “Perang Eropa” karya
P.K Ojong yang berjumlah 849 halaman dengan cover depan berwarna
putih dengan gambar seorang tentara Perang Dunia II dan cover
belakang berwarna cokelat.
b) Kritik internal, yakni proses untuk menganalisis isi dari sumber-sumber
yang didapatkan untuk mendapatkan kesesuaian antara topik yang
diteliti dengan sumber-sumber sejarah yang didapatkan. Dalam tahap
kritik internal ini penulis mencoba membandingkan isi dari beberapa
sumber yang telah didapat sebelumnya. Pertama buku “Perang Eropa”
karya P.K Ojong yang berisi tentang kronologi Perang Dunia II yang
dijelaskan dengan cukup rinci dengan kata-kata yang menarik dan
mudah dipahami. Meskipun judul buku yang ditulis P.K Ojong ini
Perang Eropa, namun penjelasan didalamnya tidak hanya
menggambarkan kondisi perang di Eropa saja, akan tetapi di wilayah
lain juga seperti Asia dan Afrika yang menjadi fokus penelitian penulis.
Kedua adalah buku “Rommel’s Afrika Korps: Tobruk to El Alamein”
karya Pier Paolo Battisteli dan buku “Desert Warfare: German
Experience in World War II” karya Alfred Toppe yang didalamnya
dengan rinci menjelaskan proses pertempuran dan strategi yang
digunakan dalam keterlibatan Jerman di Afrika Utara. Penulis
menganggap bahwa sumber-sumber yang didapat bisa
dipertanggungjawabkan isinya.
c. Interpretasi, merupakan kegiatan menafsirkan fakta-fakta yang sudah
diperoleh melalui cara mengolah fakta yang telah dikritisi dengan merujuk
beberapa referensi yang mendukung penelitian. Penulis menggunakan
pemikiran sejarah yang deterministik dalam melakukan penafsiran terhadap
fakta-fakta sejarah. Dalam melakukan interpretasi ini penulis mencoba
melakukan pendekatan interdisipliner yakni menghubungkan pendekatan
sosial dan politik terhadap suatu peristiwa yang bersifat sejarah dalam
pertempuran ini. Dimana dalam pendekatan ilmu sosial penulis menggunakan
teori konflik dan kewilayahan, kemudian dalam ilmu politik menggunakan
teori geopolitik dan tidak lupa menggunakan teori yang berhubungan dengan
pertempuran yaitu perang, strategi dan taktik. Penulis mencantumkan teori
Autarki yang dikemukakan oleh Claus Haushoffer yang intinya adalah sebuah
bangsa dalam memperluas wilayahnya selain memperluas ruang gerak juga
mencari kebutuhan yang diperlukan bangsanya dengan cara apapun. Lalu teori
tersebut dikaitkan dengan tujuan dibentuknya Deutsche Afrikakorps yakni
mengembangkan wilayahnya di daerah Afrika khususnya daerah Afrika Utara
dan tujuan utama Jerman adalah menguasai Terusan Suez yang merupakan
jalur penghubung antara Eropa melalui Laut Mediterania menuju Asia.
d. Historiografi, menurut Ismaun (2005: 28) Historiografi adalah pelukisan
sejarah, gambaran sejarah tentang peristiwa yang terjadi pada waktu yang lalu.
Tahap ini merupakan tahapan terakhir dalam sebuah penelitian sejarah yang
merupakan hasil dari langkah-langkah yang dilakukan mulai dari Heuristik,
Kritik Sumber, dan Interpretasi. Dalam melakukan tahap Historiografi, penulis
menuangkan segala temuan penelitiannya dalam sebuah tulisan (dalam hal ini
skripsi) sesuai dengan kaidah penulisan di Universitas Pendidikan Indonesia.
Sjamsuddin (2007:17) membagi tahap historiografi ke dalam tiga langkah,
yakni interpretasi, eksplanasi, dan ekspose. Namun menurut penulis, tahapan
interspretasi dipisahkan dari historiografi karena menurut penulis
membutuhkan kekhususan sendiri dalam tahapan tersebut. Eksplanasi
merupakan langkah untuk menjelaskan hal-hal yang diteliti sesuai dengan
rumusan masalah yang dibuat. Pada langkah ini, penulis menggunakan model
penjelasan sejarah kausalitas. Model penjelasan kausalitas adalah model yang
lebih menitikberatkan pada sebab-akibat. Selanjutnya setelah melakukan
eksplanasi, penulis melakukan ekspose. Ekspose ini adalah tahapan dimana
semua hasil penelitian disajikan dalam suatu bentuk tulisan. Penyusunan hasil
penelitian yang telah diperoleh menjadi satu kesatuan tulisan sejarah yang
utuh, lalu dituangkan dalam sebuah laporan hasil penelitian dan ditulis dalam
bentuk skripsi. Skripsi ini ditulis dengan jelas dalam gaya bahasa yang
sederhana, ilmiah, dan menggunakan tata bahasa yang baik dan benar sesuai
dengan aturan dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.

Secara keseluruhan, penggunaan metodologi sejarah yang ada dalam


skripsi ini sudah memenuhi kaidah-kaidah yang telah ditentukan. Lalu dijelaskan
juga secara rinci mengenai proses-proses yang dialami penulis selama penelitian.
Mungkin kekurangannya menurut saya adalah tidak memakai sumber primer
dalam tahapan Heuristik, namun dapat dipahami bahwa kendala jarak antara
sumber primer dan penulis ini sangat jauh dan tidak dapat dijangkau oleh penulis.

SUMBER :
Husnu, Muhamad (2015). Deutsche Afrika Korps: Peranan Field Marshal Erwin
Rommel Dalam Perang Dunia Ii Di Afrika Utara 1941-1943. (Skripsi). Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia
Sjamsuddin, Helius (2007). Metodologi Sejarah, Edisi Revisi. Yogyakarta:
Ombak

Anda mungkin juga menyukai