Anda di halaman 1dari 6

MAPEL: SEJARAH INDONESIA

KELAS : X MPLB 4
NAMA KELOMPOK:
1.CHERYL ANASTASYA
2. AlYSA NURADITYA
3. MUHAMMAD FAHKRI
4.ELVIRA AZNAH ALIFAH
5.SALSABILLA APRIYANTI
A.PENELITIAN DAN PENULISAN SEJARAH
Penelitian yang berupaya untuk mempelajari, memahami dan
menafsirkan peristiwa masa lalu dengan tujuan untuk
mencapai wawasan atau kesimpulan tentang orang atau
kejadian masa lalu.

B. CARA MENENTUKAN PENELLITIAN DAN PENULISAN


SEJARAH
1.Menentukan topik
2.Mengumpulkan berbagai sumber sejarah
3.Melakukan verifikasi sumber sejarah
4.Menjalankan interprestasi
5. Penulisan sejarah

C. TUJUAN PENELITIAN DAN PENULISAN SEJARAH


Tujuan penelitian sejarah ini untuk memperoleh
informasi, pengetahuan, pemahaman, dan makna dari
kejadian tersebut.

A. STRUKTUR PENELITIAN DAN PENULISAN SEJARAH


1. PEMILIHAN TOPIK
Sama seperti penelitian pada umumnya, langkah pertama
yang harus di lakukan seorang sejarawan dalam melakukan
penelitian sejarah Adalah menentukan judul dan topik yang
akan di teliti.
2. MENCARI SUMBER BUKTI/BAHAN SUMBER
Langkah ke 2 dari penelitian sejarah adalah mencari bukti-
bukti atau bahan-bahan sumber yang di butuhkan
kedepannya.
3. MENILAI DAN MENGUJI BAHAN SUMBER
(VERIFIKASI)
Dalam menilai tingkai otensitas sebuah bahan sumber, maka
bisa dilakukan pengujian dengan Mendatangkan kritik luar
(external kritik).
4. KONSTRUKSI DAN KOMUNIKASI
Setelah menilai dan menguji bahan-bahan sumber, hasil
analisis sejarahwan biasa nya di tuangkan atau di kontruksi
kedalam sebuah tulisan.
5. HISTORIOGRAFI
Hasil konstruksi dari sebuah penelitian sejarah di sebut
historiografi. Historiografi adalah proses analisa sejarah
sekaligus menjadi akhir tahapan dari metode penelitian.

CONTOH PENELITAN DAN PENULISAN


SEJARAH:
PENULISAN SEJARAH HISTORIOGRAFI
INDONESIA
A.Beberapa pengertian umum penulisan sejarah
(historiografi)
Sejarah bukan semata-mata rangkaian fakta belaka, tetapi
sejarah adalah sebuah cerita. Cerita
Yang di maksud adalah penghubung antara kenyataan yang
sudah menjadi kenyataan peristiwa dengan suatu pengertian
bulat dalam jiwa manusia atau pemberian tafsiran atau
interpretasi kepada kejadian tersebut. Dengan kata lain dalam
penulisan sejarah merupakan representasi kesadaran penulis
sejarah dalam masa nya. Secara umum dalam metode
sejarah, penulisan sejarah (historiografi) merupakan fase atau
langkah akhir dari beberapa fase yang biasanya harus
dilakukan oleh peneliti sejarah. Penulisan sejarah
(historiografi) merupakan cara penulisan, penaparan atau
pelaporan hasil penelitian sejarah yang telah di lakukan.

Pengkisahan sejarah itu jelas sebagai suatu kenyataan


subjektif, karna setiap orang atau setiap generasi dapat
mengarahkan sudut pandangannya terhadap apa yang telah
terjadi itu dengan berbagai interpretasi yang erat kaitan nya
dengan sikap hidup, pendekatan, atau orientasi nya. Oleh
karena itu perbedaan pandangan terhadap peristiwa-
peristiwa masa lampau, yang ada dasar nya adalah objektif
dan absolut, pada giliran nya akan menjadi kenyataan yang
relatif.

Bagi penulis sejarah ataupun sejarawan akademis yang


menganut relativisme historis, sikap netral dalam pengkajian
dan penulisan sejarah merupakan hal yang sulit
direalisasikan. Alasan nya seperti yang di nyatakan al-
sharqawi bahwa “ pengetahuan sejarah itu pada dasar nya
adalah mengalihkan fakta-fakta pada suatu bahasa lain,
menundukkanya pada bentuk-bentuk, kategori-kategori dan
tuntutan khusus “ proses pemilihan unsur-unsur tertentu
mengenangi perjuangan seorang tokoh, umpamanya
dilakukan penulis biografi dengan mendasarkan diri pada
interpretasi historis atas peristiwa-peristiwa yang di kehendak
nya, lalu di susun lah kisah baru.

Demikian lah kecendrungan subjektivitas itu selalu mewarnai


bentuk-bentuk penulisan sejarah. Hal ini karena secara umum
dapat dikatakan bahwa kerangka pengungkapan atau
penggambarran atas kenyataan sejarah itu di tentukan oleh
penulis sejarah atau sejarawan akademis, sedangkan kejadian
sejarah sebagai aktualitas itu juga di pilih dengan di
konstruksi menurut kecenderungan seorang penulis.

Selain alasan praktis di atas, ternyata di mungkinkan lebih


banyak lagi faktor yang menyebabkan terjadi nya
subjektivitas. Ibnu khaldun menyatakan bahwa:
“ ada faktor yang di pandang nya sebagai kelemahan dalam
penulisan sejarah (historiografi)
Yaitu: 1) sikap pemihakan sejarawan kepada mazhab-mazhab
tertentu, 2) sejarawan terlalu percaya kepada penulis berita
sejarah, 3) sejarawan gagal menangkap maksud-maksud apa
yang di lihat dan di dengar serta menurunkan laporan atas
dasar persangkaan keliru, 4) sejarawan memberikan asumsi
yang tak beralasan terhadap sumber berita, 5) ketidaktahuan
sejarawan dalam mencocokkan keadaan dengan kejadian
yang sebenarnya, 6) kecenderungan sejarawan untuk
mendekatkan diri kepada penguasa atau orang berpengaruh,
7) sejarawan tidak mengetahui watak berbagai kondisi yang
muncul dalam peradaban “

Bila ke 7 alasan tersebut atau sebagian dari pada nya


mewarnai karya sejarah dari suatu generasi, maka generasi
sejarawan yang lain juga akan terpengaruhi dengan nya.
Karena setiap telaah historis, baik dari masa silam, masa kini,
atau masa depan. Selalu bersifat subjektif.

Anda mungkin juga menyukai