Anda di halaman 1dari 20

MATEMATIKA KEUANGAN

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Matematka Peminatan

Disusun oleh : Kelompok 3

Kelas : XII - 9

Arif Septiana

Dennis Surya Putra

Fitri Indriyani

Sofifah Nur Qolbi

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMA NEGERI 1 CIPARAY

Jl. Raya Pacet Nomor 188 Ciparay Kabupaten Bandung – 40381

Telepon (022) 5950861 Fax (022) 5955862

E-mail : sman1ciparay@telkom.net.id
A. Pengertian Bunga

Bunga (interest) dapat dimengerti sebagai uang yang dibayarkan/diterima atas penggunaan
sejumlah pinjaman atau sejumlah uang yang disimpan. Dalam pengertian yang lebih luas bunga dapat
dianggap sebagai uang yang diperoleh dari investasi sejumlah modal tertentu.

Menurut bahasa atau bunga adalah uang yang dikenakan atau dibayar atas penggunaan uang,
sedangkan usury adalah pekerjaan meminjamkan uang dengan mengenakan bunga yang tinggi.

Misalnya, Tuan A meminjamkan uang Rp 1.000.000,- dalam tempo pelunasan 6 bulan, pada
saat mengembalikan Tuan A menetapkan tambahan pembayaran sebesar Rp 100.000,-. Tambahan
pembayaran Rp 100.000,- disebut sebagai interest atau bunga.

Definisi interest menurut Samuel G. Kling, dalam The Legal Encylopedia for Home and
Business, 1960, 246 (IBI,36), “Interest is compensation for the use of money which due.”

Menurut Oxford English Dictionary, 1989, 109 (IBI, 37) mendefinisikan,“Interest is money
paid for the use of money lent (the principal), or for forbearance of a debt, according to a fixed ratio
(rafe per cent)”.

Usury didefinisikan dalam Oxford English Dictionary, 1989,365 (IBI,37) adalah “The fact or
practice of lending money at interest, especially in later use, the practice of charging, taking or
contracting to receive, exessive or illegal rate of interest for money on loan.”

Menurut Cardinal de Lugo (1593-1623), mendefinisikan, “Usury is gain immediately arising


as an obligation from a loan of mutuum if gain doesn not arise from mutuum but from purchase and
sale, however unjust, it is not usury, and likewese if it is not paid as an obligation due but from
goodwill, gratitude, or friendship, it is not usury”.

Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa interest dan usury merupakan dua
konsep yang serupa, yaitu keuntungan yang diharapkan oleh pemberi pinjaman atas peminjaman uang
atau barang (mutuum), yang sebenarnya barang atau uang tersebut apabila tidak ada unsur tenaga
kerja tidak akan menghasilkan apa-apa.

Usury muncul akibat proses peminjaman dan bukan akibat jual beli, dengan kata lain
tambahan dari harga pokok dalam jual beli bukanlah usury atau interest, tetapi laba atau keuntungan.
B. Bunga Tunggal

Bunga tunggal adalah bunga yang diperoleh pada setiap akhir jangka waktu tertentu yang
tidak mempengaruhi besarnya modal yang dipinjam. Perhitungan bunga setiap periode selalu dihitung
berdasarkan besarnya modal yang tetap, yaitu:

Bunga = suku bunga tiap periode x banyaknya periode x modal

Contoh :

Suatu modal sebesar Rp1.000.000,00 dibungakan dengan suku bunga tunggal 2%/bulan. Maka bunga
tunggal setelah 1 bulan, 2 bulan, dan 5 bulan dapat diketahui sebagai berikut:

Setelah 1 bulan besar bunga = 2% x 1 x Rp1.000.000,00 = Rp20.000,00

Setelah 2 bulan besar bunga = 2% x 2 x Rp1.000.000,00 = Rp40.000,00

Setelah 5 bulan besar bunga = 2% x 5 x Rp1.000.000,00 = Rp100.000,00

Dengan demikian rumus bunga tunggal yaitu:

Bunga = B = M x i x t

=100

Besarnya modal yang diterima di awal pinjaman : Bt = M + B

Jika suatu modal M dibungakan dengan suku bunga tunggal i% tiap tahun, maka berlaku:

Setelah t tahun besarnya bunga

B=Mxixt

=100

Setelah t bulan besarnya bunga (1 tahun = 12 bulan)

B=Mxixt

=1200

Setelah t hari besarnya bunga (untuk 1 tahun = 360 hari )

B= M x i x t

=36000

Setelah t hari besarnya bunga (untuk 1 tahun = 365 hari)

B= M x i x t

=36500
 Bunga Tunggal Setoran Tunggal

Artinya, penabung menabung hanya sekali di awal periode, setelah itu terus dibungakan selama
beberapa periode.

Besarnya bunga dinyatakan dalam % (persen) dan disebut sebagai suku bunga. Suku bunga adalah
perbandingan antara bunga dengan modal dalam satuan waktu tertentu (bulan atau tahun). Sehingga,
suku bunga per tahunnya dinyatakan dengan:

Contoh:

Marsha meminjam uang di bank sejumlah Rp 1.500.000,00. Dalam jangka waktu satu tahun, ia harus
mengembalikan Rp 1.620.000,00. Uang Rp 1.500.000,00 disebut sebagai modal dan uang kelebihan
Rp 120.000,00 disebut bunga atau jasa atas pinjaman modal. Maka suku bunga pinjaman Marsha
adalah…

Jawab:

Dalam bentuk yang lebih umum, jika suatu modal Mo dibungakan dengan jasa modal sebesar B, maka
suku bunga b per satuan waktu ditentukan dengan rumus:

Jika modal Mo dibungakan selama n periode (bulan atau tahun) dan suku bunga b% (per
bulan atau per tahun) dengan cara bunga tunggal, maka rumus menentukan besar modal beserta
bunganya adalah:
Contoh:

Modal sebesar Rp 2.000.000,00 dipinjamkan dengan bunga tunggal. Hitunglah besarnya bunga dan
modal akhir, jika suku bunga per tahun 11% dalam jangka waktu 5 tahun.

Jawab:

Suku bunga 11% per tahun, bunga dalam 1 tahun:

B = (11/100) x 2.000.000 = Rp 220.000,00

Bunga dalam 5 tahun:

B = 5 x 220.000 = Rp 1.100.000,00

Modal seluruhnya:

M = 2.000.000 + 1.100.000 = Rp 3.100.000,00

Atau

 Bunga Tunggal Setoran Berulang

Artinya, penabung tidak hanya menabung di awal periode tetapi konstan dalam jumlah yang sama di
setiap periode pembungaan.
Contoh:

Mila menabung di bank dengan setoran setiap awal bulan sebesar A per bulan dengan bunga
tunggal sebesar 10% per tahun. Jika ia menginginkan uangnya menjadi Rp 19.200.000,00
pada akhir bulan ke–15, maka berapa uang yang harus ia setorkan per bulannya?

Jawab:

Uang yang harus disetorkan per bulan: Rp.1.203.007,51


C. Bunga Majemuk

Apabila bunga yang dibebankan untuk setiap periode (satu tahun, misalnya)
didasarkan pada sisa pinjaman pokok ditambah setiap beban bunga yang terakumulasi sampai
dengan awal periode, maka bunga itu disebut bunga majemuk atau bunga berbunga
(compound interest).

Secara sederhana rumus bunga majemuk dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabungan Novia Irianti di bank sebesar Rp1.000.000.00 dan bank memberikan bunga
10%/tahun. Jika bunga tidak pernah diambil dan dianggap tidak ada biaya administrasi bank.
Tentukan jumlah bunga yang diperoleh X setelah modal mengendap selama 3 tahun.

Jawab:

Akhir tahun pertama, bunga yang diperoleh: B = suku bunga x modal

= 10% x Rp1.000.000.00

= Rp100.000,00

Awal tahun ke dua, modal menjadi:

M2= M + B= Rp1.000.000,00 + Rp100.000,00= Rp1.100.000,00

Akhir tahun ke dua, bunga yang diperoleh : B2 = suku bunga x modal

= 10% x Rp1.100.000,00

= Rp 110.000,00

Awal tahun ke tiga modal menjadi:

M3=M2+B= Rp 1.100.000,00 + Rp 110.000,00 = Rp 1.210.000,00

Akhir tahun ke tiga, bunga yang diperoleh : B3 = suku bunga x modal

= 10% x Rp1.210.000,00

= Rp 121.000,00

Jadi jumlah bunga yang diperoleh setelah mengendap tiga tahun:= Rp100.000,00 +
Rp110.000,00 + Rp121.000,00 = Rp331.000,00.

Berdasarkan contoh sederhana diatas dapat dijabarkan rumus sebagai berikut:

Jadi dapat disimpulkan jika suatu modal M dibungakan dengan bunga majemuk i% periode
selama n periode maka modal akhir:

Mn = M ( 1 + i )n
Contoh 1:

Suatu modal sebesar Rp 100.000.00 dibungakan selama 3,5 tahun atas dasar bunga majemuk
4,5% tiap triwulan. Tentukanlah nilai akhir modal tersebut.

Jawab:

1 triwulan = 3 bulan
1 tahun = 4 triwulan
3,5 tahun = 3,5 x 4 = 14 triwulan, n = 14

Nilai akhir modal:

Contoh 2:

Ayah mendepositokan uang di Bank sebesar Rp 10.000.000,00 selama 10 tahun dengan suku
bunga majemuk 5% per tahun. Besarnya bunga yang ia dapatkan pada tahun ke – 10
adalah….

Jawab:

Bunga yang didapatkan pada tahun ke-10:


D. Rente

Rente adalah sederetan modal atau angsuran yang dibayarkan atau diterima pada
setiap jangka waktu tertentu yang tetap besarnya.

Macam-macam Rente :

a. Rente berdasarkan saat pembayaran angsuran terdiri dari :

 Rente pra numerando adalah rente yang dibayarkan atau diterima di awal periode
 Rente post numerando adalah rente yang dibayarkan atau diterima di akhir periode.

b. Rente berdasarkan banyaknya angsuran terdiri dari

 Rente terbatas adalah rente yang jumlah angsurannya terbatas


 Rente kekal adalah rente yang jumlah angsurannya tidak terbatas

c. Rente berdasarkan langsung tidaknya pembayaran pertama terdiri dari :

 Rente langsung adalah rente pembayaran pertamanya langsung sesuai peranjian


 Rente yang ditangguhkan adalah rente yang pembayaran pertamnya ditangguhkan
beberapa periode.
 Nilai Akhir Rente Pranumerando

Definisi:

Rente yang dibayarkan di awal periode, sehingga angsuran terakhir sudah mengalami pembungaan
satu periode. Angsurannya tiap awal, namun yang ditanya nilai akhir.

Contoh:

Setiap awal bulan Ayah menyimpan uang di bank sebesar Rp 500.000,00. Jika bank
memberikan bunga 4%/bulan dengan pembungaan di tiap awal bulan, tentukan uang Ayah
setelah menabung 17 bulan!

Jawab:

a = 500.000

i = 4% = 0,04/bulan

n = 17
Uang Ayah setelah 17 bulan adalah Rp 12.311.000,00
 Nilai Akhir Rente Postnumerondo

Definisi:

Rente yang dibayarkan di akhir periode, sehingga angsuran terakhir tidak mengalami
pembungaan satu periode. Angsurannya tiap akhir, yang ditanya nilai akhir.

Contoh:

Setiap akhir bulan Afgan menabung di bank sebesar Rp 225.000,00 selama 7 bulan dengan
bunga 2%/bulan dari bank dengan pembungaan di tiap akhir bulan. Tentukan total tabungan
Afgan di bank tersebut!

Jawab:

a = 225.000

i = 2% = 0,02

n=7
Total tabungan Afgan adalah Rp 1.665.000,00
 Nilai Tunai Rente Pranumerando

Definisi:

Jumlah semua nilai tunai angsuran yang dihitung pada awal masa bunga yang
pertama. Angsurannya tiap awal, yang ditanya nilai tunai.

Contoh:

Raisa mendapatkan beasiswa dari pemerintah yang dibayarkan setiap awal bulan sebesar Rp
350.000,00 selama 3 tahun. Jika beasiswa diberikan sekaligus di awal bulan pertama dengan
bunga 1,5%/bulan, tentukan total beasiswa yang diterima Raisa.

Jawab:

a = 350.000

i = 1,5% = 0,015

n = 3 tahun = 36 bulan
Total beasiswa yang diterima Raisa adalah Rp 9.828.583,00

 Nilai Tunai Rente Postnumerando

Definisi:

Jumlah semua nilai tunai angsuran yang dihitung pada akhir masa bunga yang
pertama. Angsurannya tiap akhir, yang ditanya nilai tunai.

Contoh:

Setiap akhir bulan Panti Asuhan Bina Anak menerima uang dari Yayasan Anak Sejahtera
sebesar 500.000,000 dengan bunga 3%/bulan di setiap akhir bulan. Jika panti asuhan
menghendaki penerimaan uang tersebut di awal bulan pertama, tentukan besar uang yang
diterima Panti Asuhan Bina Anak selama 2,5 tahun!
Jawab:

a = 500.000

i = 3% = 0,03

n = 2,5 tahun = 30 bulan

Besar uang yang diterima Panti Asuhan Bina Anak selama 2,5 tahun adalah Rp 9.800.000,00
 Nilai Tunai Rente Kekal

Rente kekal adalah rente yang jumlah angsurannya tidak terbatas.

Rumus nilai tunai rente kekal pra numerando:

Nt = M/i + M

Contoh :

Setiap awal bulan, fulan akan mendapatkan beasiswa dari PT UNILEVER sebesar
Rp.175.000,00 dalam jangka waktu yang tak terbatas. PT UNILEVER tak mau repot. Oleh
karena itu beasiswa akan di berikan sekaligus namun harus dikenai bunga 1%/bulan.
Tentukan beasiswa yang diterima Fulan!

Jawab :

M = Rp,175.000,00

i = 1%/bulan = 0,01/ bulan

Nt = 175.000/0,01+175.000

= Rp.17.675.000,00

ada juga rumus nilai tunai rente kekal post numerando :

Nt = M/i

Contoh :

Setiap akhir tahun yayasan X akan mendapatkan sumbangan dari Bank Dunia sebesar
Rp.3.500.000,00 dalam jangka waktu yang tidak terbatas. Jika Bank Dunia akan memberikan
sumbangan sekaligus dengan bunga 17,5%/tahun, tentukan jumlah sumbangan total yang
diterima yayasan X tersebut !

Jawab :

M= Rp.3.500.000,00

i = 17,5%/tahun = 0,175/tahun

Nt = Rp.3.500.000,00/0,175

= Rp. 20.000.000,00
E. Anuitas
Anuitas adalah sejumlah pembayaran pinjaman yang sama besarnya yang dibayarkan
setiap jangka waktu tertentu, dan terdiri atas bagian bunga dan bagian angsuran.
Rumus Anuitas :
Anuitas = Angsuran + Bunga
AN = An + Bn
Rumus Angsuran :
An = A1 (1+i)n-1
keterangan :
An = Angsuran ke-n
A1 = Angsuran ke -1
i = Suku Bunga

Contoh :
Suatu Pinjaman akan dilunasi dengan sistem anuitas bulanan. Jika besarnya anuitas
Rp.400.000,00. Maka tentukanlah bunga ke-5 jika angsuran ke-5 adalah Rp.315.000,00!!!!
Jawab :
AN= 400.000
B5= 315.000

AN= An+Bn
400.000 = An + 315.000
An= 400.000 - 315.000
= 85.000
Nilai Anuitas
Untuk mencari nilai anuitas kita dapat menggunakan rumus berikut :
AN = M.i/1-(1+i)-n

Ket :
M = Modal
i = Suku bunga

Dapat juga menggunakan daftar tabel anuitas


AN = M x daftar abuitas baris ke-n dan kolom i%

Ada pula rumus hubungan anuitas dengan angsuran pertama :


AN = A1 x (1+i)n
Keterangan :
AN = Anuitas
A1 = Angsuran Pertama
i = Suku Bunga
n = Jangka waktu
Contoh :
Nasa bersama suaminya berencana mengambil rimah di VILLA INDAH dengan harga
Rp.250.000.000,00. Nasa hanya memiliki uang muka Rp.100.000.000,00. Sisanya akan di
cicil dengan sistem anuitas tahunan selama 10 tahun dengan suku bunga 18%/tahun.
Tentukan nilai anuitasnya !

Jawab :
M = 250.000.000 - 100.000.000 = 150.000.000
n = 10 Tahun
i = 18%/tahun = 0,18 / tahun

AN = M.i/ 1-(1+i)-n
AN = 150.000.000 x 0.18 / 1-(1+0,18)-10
AN = 27.000.000 / 1 - 1,18 -10
AN = 27.000.000/0,808935533
AN = 33.377.196,20

Sisa Pinjaman Anuitas


Cara 1 :
Sm = B ke (m+1)/i
Keterangan :
Sm= Sisa bunga ke m
i = Suku Bunga

Cara 2 :
Sm = M - ( A1 + A1 x daftar nilai akhir rente kolom i % baris (m-1))
Keterangan :
Sm =Sisa bunga ke m
M = Modal
A1 = Angusuran pertama

Cara 3 :
Sm = A1 x [ daftar nilai akhir rente kolom i % baris (n-1) - daftar nilai akhir renre
kolom i% baris (m-1)]
Keterangan :
Sm = Sisa bunga ke m
A1 = Pertama

Cara 4 :
Sm = A x [ daftar nilai tunai rente kolom i% baris (n-m)]
Keterangan :
Sm = Sisa bunga ke
AN = Anuitas
Kita ambil contoh dari salah satu cara saja. Yaitu cara pertama :
Pinjaman sebesar Rp.10.000.000,00 dengan anuitas Rp 510.192,59, akan di lunasi dengan
sistem anuitas bulanan dengan suku bunga 3%/bulan selama 2,5 tahun. Tentukan Besarnya
sisa pinjaman ke 10 bulan !!

Jawab :
B1 = M x i
= 10.000.000 x 0,03
= 300.000

A1 = AN-B1
= 510.192,59 - 300.000
= 210.192,59

A11 = A1 ( 1+i)11-1
= 210.192,59 ( 1+0,03)10
= 210.192,59 x 1,343916379
= 282.481,26

B11 = AN - A11
= 510.192,59 - 282.481,26
= 227.711,33

S10 = B11/i
= 227.711,33/0,03
= 7.590.377,67

Anda mungkin juga menyukai