Anda di halaman 1dari 33

KISAH ADAM DAN HAWA

(Studi Komparatif antara Al-Quran dan Bibel)


Pendahulan
Legenda kisah Adam dan Hawa sejak awal sejarah umat
manusia hingga hari ini tidak lekang oleh zaman. Kisah ini
bukan hanya dimuat dalam kitab-kitab suci agama-agama,
bahkan banyak ditulis ulang dalam buku-buku, baik dalam
bentuk fiksi maupun non fiksi. Namun yang menarik dalam
kisah ini adalah perdebatan mengenai keotentikan kisah ini.
Karena dalam kitab-kitab suci agama-agama cerita ini ditulis
dengan banyak fariasi. Bahkan jauh sekali dari sama antara
kitab suci agama yang satu dengan kitab-kitab suci agamaagama yang liannya. Pertanyaan yang muncul adalah
benarkah adam dan hawa adalah manusia pertama? Benarkah
mereka diusir dari syurga disebabkan memakan buah khuldi
karena digoda oleh setan? Apakah buah khuldi itu? Benarkah
pohon khuldi ini menjadi penyebab utama keluarnya Adam
dan Hawa dari surga? Dan benarkah Allah marah kepada
mereka karenanya? Lantas mengusir suami istri itu dari
taman indah bernama surga itu? Kalau begitu apakah tidak
kontradiktif dengan rencana Allah yang dijelaskan dalam alQuran yang menjadikan Adam sebagai khalifah dimuka
bumi ini sebagaimana telah diberikan bocorannya kepada
malaikat sebelum Allah menciptakan Adam? Kontradiktif
lain yang juga mencuat mengenai kisah keluarnya Adam dan
Hawa dari surga adalah peran iblis dan setan di dalamnya.
Lalu siapa pula Iblis dan setan itu?
Persolan-persolan yang muncul dari kisah Adam dan
Hawa tersebut sulit sekali untuk mendapat kebenaran
jawabannya. Karena semua kitab suci agama-agama
komentarnya berbeda-beda. Tulisan ini bukan berarti ingin
mencari kebenaran dibalik kisah misteri ini. Karena

bagaimanapun masalah kebenaran tentu hak mutlak ada di


Tangan Tuhan Sang Pencipta Adam dan Hawa. Tulisan ini
hanya berusaha mencari dan menggali informasi-informasi
mengenai kisah ini dalam al-Quran dan Bibel yang semoga
dapat dijadikan referensi, informasi dan sumber inspirasi.
Bagaimanakah Adam dan Hawa diceritakan dalam al-Quran
dan Bibel? Adakah persamaan dan perbedaan diantara
keduanya mengenai kisah ini?
Penciptaan Adam dan Hawa Menurut al-Quran dan
Bibel
1. Penciptaan Adam
Selama ini masih dipercaya bahwa manusia pertama
dalah Adam. Adam diciptakan oleh Tuhan sebagai manusia
pertama itulah keyakinan selama ini. Informasi-informasi
tentang pencipataan manusia pertama ini telah banyak
dijelaskan baik di dalam Al-Quran maupun al-Kitab.
Walaupun informasi yang tersurat di dalam al-Quran dan alKitab tidak menjelaskan secara detail. Namun informasi yang
ada telah cukup memberikan informasi tentang penciptaan
manusia pertama ini. Kemudian, bagaimanakah al-Quran
dan al-Kitab menginformasikannya? Di bawah ini akan
dikutip beberapa ayat dan surat baik dari al-Quran maupun
dari al-Kitab. Dari uraian ayat-ayat yang akan di jelaskan
nanti diharapkan adanya kemudahan dalam menganalisis
kelebihan dan kekurangan masing-masing.
A.

Diantara informasi dari surat dan ayat dari al-Quran


yang menjelaskan mengenai penciptaan Adam adalah:
a. QS. Al-Hijr [15]: 26
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
(Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur
hitam yang diberi bentuk.

b.

QS. Shaad [38]: 71

c.

(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat:


"Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari
tanah."
QS. Ar-Rahman [55]: 14

Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti


tembikar,
d. QS. Al-Mukmin [40]: 67
Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari
setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian
dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian
(kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada
masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi)
sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum
itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada
ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya).
e. QS. Al-Mukminun [23]: 12-14
Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari
suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian kami
jadikan saripati itu airc mani (yang disimpan) dalam
tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami
jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami
jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami
bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah,
Pencipta yang paling baik.
Sebenarnya ada ratusan Surat dan ayat yang tersebar
yang menjelaskan tentang penciptaan manusia pertama.
Informasi tentang penciptaan manusia pertama di dalam alQuran telah banyak menui kontrofersi sepanjang sejarah.
Salah satu sebabnya karena tidak adanya informasi yang

secara jelas menjelaskannya. Karena adanya ratusan ayat di


dalam al-Quran yang meceritakan tentang penciptaan
manusia pertama, maka dalam hal ini dibutuhkan
kepiawiannya untuk menafsirkannya secara utuh.
Namun tulisan ini belum sampai pada taraf
penggabungan seluruh ratusan ayat di dalam al-Quran,
karena hal tersebut membutuhkan sebuah waktu penelitian
yang cukup panjang. Beberapa surat dan ayat dalam alQuran di atas sengaja dikutip guna mencari informasi
mengenai penciptaan manusia pertama dalam hal ini adalah
Adam di dalam al-Quran, kemudian dikorelasikan dengan
informasi yang teradapat di dalam Bibel.
Dalam Surat al-Hijr di atas menerangkan kebesaran
dan kekuasaan Allah, serta menerangkan bahwa Dialah yang
menciptakan manusia yang pertama kali dari tanah liat kering
yang berasal dari lumpur hitam, kemudian tanah liat itu
dibentuk seperti bentuk manusia dan ditiupkan roh ke
dalamnya, sehingga terjadilah manusia yang sebenarnya,
yaitu Adam.1
Pada ayat yang lain Allah SWT menerangkan kejadian
manusia itu:
Artinya:
Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar,
dan Dia menciptakan dari nyala api. (Q.S Ar Rahman: 1415).
Dan firman Allah SWT:
Artinya:
"(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada
malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan
manusia dari tanah. Maka apabila telah Ku
sempurnakan kejadiannya dan Ku tiupkan roh
1 Lihat, Progam CD-ROOM, Kitab Suci Al-Quran dan Tafsirnya, QS. Al-

Hijr [15]:26.

(ciptaan) Ku, maka hendaklah kamu tersungkur


dengan bersujud kepadanya" (Q.S Sad: 71-72).
Yang dimaksud dengan "insan" (manusia) dalam ayat
ini, ialah Adam as, merupakan bapak seluruh manusia.
Sebagian ahli tafsir berpendapat Adam yang disebut dalam
ayat ini bukanlah manusia pertama, karena sebelum itu Allah
SWT telah menciptakan beribu-ribu Adam. Dalam hadis Nabi
diterangkan proses penciptaan Adam itu. Nabi Muhammad
saw bersabda:
Artinya:
Sesungguhnya Allah 'azza wajalla telah menciptakan
Adam dari kepalan tanah yang diambil dari segala
macam tanah, maka lahirlah anak Adam menurut
kadar tanah itu di antara mereka ada yang merah,
ada yang hitam dan ada di antara kedua warna itu,
ada yang mudah, ada yang sukar ada yang baik dan
ada yang buruk". (H.r Ahmad dan Muslim dari
A'isyah).
Sedangkan pada Syurat al-Muminun [23] 12
Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari
suatu saripati (berasal) dari tanah. Dalam tafsir Depag
dijelaskan bahwa ada segolongan ahli tafsir menyatakan,
bahwa yang dimaksud dengan manusia di sini ialah
keturunan Adam termasuk kita sekalian, yang berasal dari air
mani. Jika diadakan penyelidikan yang seksama, maka
sebenarnya air mani itupun berasal dari tanah setelah melalui
beberapa proses perkembangan.2 Makanan yang merupakan
hasil bumi, yang di makan oleh manusia, dalam alat
pencernaannya berubah menjadi cairan yang bercampur
dengan darah yang menyalurkan bahan-bahan hidup dan
vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh manusia ke seluruh
bagian anggotanya. Dan jika manusia itu meninggal dunia
2 Lihat, Progam CD-ROOM, Kitab Suci Al-Quran dan Tafsirnya, QS. Al-

Muminun [23]:12.

dan dimasukkan ke dalam kubur di dalam tanah, maka


badannya akan hancur lebur dan kembali menjadi tanah lagi,
sesuai dengan Firman Allah:
Artinya:
Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan
kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan
daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada
kali yang lain. (Q.S. Taha: 55)
Ssedangkan diantara informasi dari dari Bibel yang
menjelaskan mengenai penciptaan Adam adalah:
Dalam Alkitab perjanjian lama pada bab kejadian
dijelaskan sebnagai berikut:3
3Latar Belakang: Kejadian cocok sebagai kitab Perjanjian Lama

yang pertama dan sebagai pendahuluan yang hakiki dari seluruh Alkitab.
Judul kitab ini di dalam bahasa Ibrani diambil dari kata pertamanya,
_bereshith_ ("pada mulanya").Nama "Kejadian" merupakan terjemahan
judul Ibrani itu ke bahasa Yunani dan berarti "asal mula, sumber, penciptaan
atau awal dari sesuatu." Kejadian merupakan "kitab permulaan." Penulisnya
tidak disebutkan dalam kitab ini. Akan tetapi, kesaksian lain dalam Alkitab
menunjukkan bahwa Musa merupakan penulis seluruh Pentateukh (yaitu,
kelima kitab PL pertama) dan oleh karenanya juga Kejadian (mis. 1Raj 2:3;
2Raj 14:6; Ezr 6:18; Neh 13:1; Dan 9:11-13; Mal 4:4; Mr 12:26; Luk
16:29,31; Yoh 7:19-23; Kis 26:22; 1Kor 9:9; 2Kor 3:15). Demikian pula
para penulis Yahudi kuno dan para bapa gereja semuanya menyatakan
bahwa Musa menjadi penulis/penyusun Kejadian. Karena seluruh sejarah
dalam Kejadian terjadi sebelum kehidupan Musa, peranannya dalam
menulis Kejadian adalah menyusun, di bawah pengilhaman Roh Kudus,
semua catatan lisan dan tulisan yang ada sejak Adam hingga wafatnya
Yusuf yang sekarang menjadi isi Kejadian. Yang mungkin merupakan
petunjuk dipakainya catatan-catatan sejarah oleh Musa ketika menulis
Kejadian ialah bahwa terdapat 11 kali pemakaian "Demikianlah riwayat"
atau "Iniliah keturunan" (Ibr. 'elleh toledoth' ) yang dapat diterjemahkan
"inilah sejarah oleh" (lih. Kej 2:4; Kej 5:1; Kej 6:9; Kej 10:1; Kej 11:10,27;
Kej 25:12,19; Kej 36:1,9; Kej 37:2).
Kejadian mencatat penciptaan, permulaan sejarah manusia, dan asal mula
umat Ibrani dan perjanjian Allah dengan mereka melalui Abraham dan
leluhur lainnya dengan tepat. Ketepatan sejarahnya selaku Alkitab yang
terilham dipastikan dalam PB oleh Tuhan Yesus (Mat 19:4-6; Mat 24:37-39;
Luk 11:51; Luk 17:26-32; Yoh 7:21-23; Yoh 8:56-58) dan para rasul (Rom

Dalam kejadian 1:26 dan 127:


1:26. Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan
manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka
berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara
dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala
binatang melata yang merayap di bumi."
1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki
dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
Keterangan Alkitab di atas menjelaskan bahwa Allah
menjadikan manusia menurut gambar dan rupa yang
dikehendaki oleh Allah. Karena memang penciptaan adalah
hak dan kehendak Tuhan. Maka dari itu penciptaan manusia
pertama ini, dalam hal ini adalah Adam adalah sesuai dengan
rupa dan bentuk yang dikehendaki Allah.
Dalam keterangan yang lain Alkitab menjelaskan
bahwa manusia diciptakan oleh Allah dari debu tanah dan
menghembuskan nafas kehidupan. Dalam kejadian 2:7
dijelaskan:
2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu
dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke
dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi
makhluk yang hidup.
Hal ini hampir sama dengan yang diberitakan oleh alQuran dalam Surat Shaad [38]: 71-72:
4:1-25; 1Kor 15:21-22,45-47; 2Kor 11:3; Gal 3:8; Gal 4:22-24,28; 1Tim
2:13-14; Ibr 11:4-22; 2Pet 3:4-6; Yud 1:7,11). Sejarah Kejadian masih
diperkuat oleh berbagai penemuan purbakala pada zaman modern. Musa
ipersiapkan secara luar biasa melalui pendidikan (Kis 7:22) dan oleh Allah
untuk menulis kitab pertama yang unik dalam Alkitab. Lihat, Alkitab,
Perjanjian Lama: Kejadian (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2006),
cet. 50, hlm. 1. Lihat juga, Musa, Alkitab: Permulaan, Tanggal Penulisan: +
1445 -- 1405 SM, dalam Program CD-ROOM.

Artinya:"(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada


malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan
manusia dari tanah. Maka apabila telah Ku
sempurnakan kejadiannya dan Ku tiupkan roh
(ciptaan) Ku, maka hendaklah kamu tersungkur
dengan bersujud kepadanya"
Namun dari Bibel dan Al-Quran mengenai masalah
ini ada sedikit perbedaan ketika menginformasikan tentang
peniupan atau penghembusan nafas kedalam manusia yang
diciptakan dari tanah tersebut. Dalam Bibel dijlelaskan
bahwa Allah menghembuskan nafas hidup ke dalam
hidungnya.4 Sedangkan di dalam al-Quran dijelaskan Allah
sempurnakan kejadiannya dan Allah tiupkan roh
kedalamnya.5
Penciptaan Hawa
Hawa sebagai nama istri Nabi Adam, ternyata tidak
disebut di dalam al-Quran. Kitab suci Islam ini hanya
menyebutnya sebgai istri Adam tanpa penjelasan detail
yang menyertainya.6 Kata hawa sebenarnya banyak
disebutkan oleh al-Quran, namun dalam makna yang lian,
bukan berkenaan dengan masalah sitri Adam. Kurang lebih
30 kali dalam berbagai ayat. Maknanya adalah dorongan
hawa nafsu yang memiliki potensi untuk merusak,
menyesatkan atau pun merugikan.7
Beberapa ayat alQuran yang menjelaskan kata hawa
dalam makna lain diantranya adalah:
QS. Thaha[20]: 16.
16.
Maka sekali-kali janganlah kamu dipalingkan
daripadanya oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan
2.

4 Lihat, Alkitab: Kejadian, 2:7.


5 al-Quran dalam Surat Shaad [38]: 71-72
6 Agus Mustafa, Adam Tak Diusir Dari Surga (Surabaya: Padma

Press,2007), hlm. 64.


7 Agus Mustafa, Adam Tak Diusir, hlm. 64.

oleh orang yang mengikuti


menyebabkan kamu jadi binasa".

hawa

nafsunya,

yang

QS. Al-Kahfi [18] 28:


28. Dan Bersabarlah kamu bersama-sama dengan orangorang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari
dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua
matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan
perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang
yang hatinya Telah kami lalaikan dari mengingati kami, serta
menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu
melewati batas.
Adapun ayat-ayat al-Quran yang menceritakan tentang hawa
sebagai istri Adam. Meskipun tidak diceritakan secara
khusus, selalu dikaitkan dengan keberadaan Adam sebagai
tokoh utama. Diantara ayat-ayatnya adalah:
QS. Al-Baqarah [2]: 35-36
35. Dan kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu
dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya
yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan
janganlah kamu dekati pohon iniyang menyebabkan kamu
termasuk orang-orang yang zalim.
36. Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu
dan dikeluarkan dari keadaan semuladan kami berfirman:
"Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang
lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan
kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan."
Lalau bagaimanakah proses penciptaan Hawa? Benarkah ia
diciptakan dari diri Adam, dari tulang rusuknya? Lalu
bagaimanakah informasi yang diberitakan di dalam al-Quran
dan Bibel?

Di dalam al-Quran tidak ada satu ayat pun yang


menceritakan secara eksplisit mengenai penciptaan Hawa.
Apalagi yang menceritakanbahwa Hawa adalah diciptakan
dari tulang rusuknya Adam. Informasi mengenai Hawa yang
diciptakan dari tulang rusuk terdapat dalam hadis, bukan alQuran. Dan, kalau dicari sumber- sumber ayatnya di dalam
al-Quran mengarah kepada ayat-ayat yang bercerita tentang
satu diri.
QS. Al-Araf [7]: 189:
189. Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan
dari padanya dia menciptakan isterinya, agar dia merasa
senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu
mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia
merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia
merasa berat, keduanya (suami-isteri) bermohon kepada
Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau
memberi kami anak yang saleh, tentulah kami terraasuk
orang-orang yang bersyukur".
Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa manusia itu
diciptakan dari jenis yang satu, dan dari jenis yang satu itu
diadakan istrinya, maka hiduplah mereka berpasangan pria
wanita (suami-istri) dan tenteramlah dia dengan istrinya itu.
Hidup berpasangan suami istri merupakan tuntutan kodrati
manusia rohaniyah dan jasmaniyah.8 Bila seseorang telah
mencapai usia dewasa, timbullah keinginan untuk hidup
berpasangan suami-istri, dan dia akan mengalami
kegoncangan batin apabila keinginan itu tidak tercapai. Sebab
dalam berpasangan suami-istri itulah terwujud ketenteraman.
Ketenteraman tidak akan terwujud dalam diri manusia di luar
hidup berpasangan suami-istri. Maka tujuan kehadiran
8 Lihat, Progam CD-ROOM, Kitab Suci Al-Quran dan Tafsirnya, QS. Al-

Araf: 189.

seorang istri pada seorang laki-laki di dalam agama Islam


ialah menciptakan hidup berpasangan itu sendiri. Islam
mensyariatkan manusia agar mereka hidup berpasangan
suami-istri, karena dalam situasi hidup demikian itu manusia
menemukan ketenteraman dan kebahagiaan rohaniyah dan
jasmaniyah. Bila kedua suami-istri itu berkumpul, mulailah
istrinya mengemban benih. Saat permulaan dari pertumbuhan
benih itu terasa ringan. Pertama-tama terhentinya haid dan
selanjutnya benih itu meneruskan proses pertumbuhannya,
perlahan-lahan tanpa memberatkan ibu yang mengandungnya
dan tidak pula mengganggu pekerjaannya sehari-hari. Maka
ketika kandungannya mulai berat, ibu bapak memanjatkan
doa kepada Allah swt. agar keduanya dianugerahi anak yang
saleh, sempurna jasmani, berbudi luhur, cakap melaksanakan
tugas kewajiban sebagai manusia. Kedua, istri itu berjanji
akan mewajibkan atas dirinya sendiri untuk bersyukur kepada
Allah swt. sesudah menerima nikmat itu dengan perkataan,
perbuatan, dan keyakinan.
Sedangkan informasi yang diberikan oleh Alkitab
berbeda dengan yang diberikan oleh al-Quran. Mengenai
penciptaan Hawa dari tulang rusuknya Adam tidak
diceritakan oleh al-Quran, namun di dalam Alkitab
dijelaskan.
Alkitab, Kejhadian 2:21:
2:21. Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur
nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu
rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging.
2:22 Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari
manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu
dibawa-Nya kepada manusia itu.

2:23 Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari


tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai
perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki."
Dari keterangan di atas, cukup memberikan sedikit informasi
mengenai penciptaan Hawa di dalam al_Quran dan Bibel. Di
dalam al-Quran tidak menyebutkan tulang rusuk, melainkan
dari diri yang satu. Berbeda dengan al-Quran, Bibel
menggunakan kata tulang rusuk dalam penciptaan Hawa.
Dari pembahasan dan anlisis yang telah dilakukan,
dapat diperoleh sebuah keterangan bahwa satu diri itu
bukanlah adam, melainkan stem sel, yang kemudian
membelah membentuk proses penciptaan manusia di dalam
rahim. Distori pemahaman tentang Hawa yang diciptakan
dari tulang rusuk Adam itu agaknya terkait dengan asal-usul
stem sel yang terpancar dari tulang sulbi. Apabia diruntutkan
menurut Agus Mustafa adalah sebagai berikut:9
a. Semua manusia berasal dari sati diri, yaitu stem sel yang
terbentuk dari bertemunya sel telur dan sel sperma di
dalam rahim seorang ibu.
b. Dari satu diristem selitulah Allah menciptakan
pasangannya (zawjaha). Yang selama inidimanai sebagai
istri Adam. Alias Hawa. Padahal kata zawjaha bermakna
pasangannya. Bisa suami, bisa istri.
c. Jadi, dari stem sel itulah Allah menciptakan manusia
secara berpasang-pasangan, yang berkembang biak di
muka bumi.
d. Ketelanjuran memahami diri yang satu sebagai Adam,
membawa konsekuwensi, seakan-akan Hawa diciptakan
dari diri Adam. Dan karena, stem sel itu terbentuk dari sel
telur dan sperma yang terpancar dari tulang sulbitulang
rusukmaka hawa pun dipersepsi sebagai diciptakan
Allah dari tulang rusak Adam.
9 Agus Mustafa, Adam Tak Diusir, hlm. 73.

Tapi mari saya ceritakan tentang Hawa. Lalu TUHAN Allah


membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN
Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup
tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil
TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang
perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. (Gen.
2:21, 22). Adam tentu melihat Hawa dengan kekaguman dan
penghargaan. Ini ciptaan Tuhan yang sempurna, keindahan
yang luar biasa, kasih dan bentuk yang murni. Didandani
melalui tangan Tuhan sendiri, Hawa pasti merupakan mahluk
paling cantik yang pernah ada dibumi. Dan seperti Adam, dia
dibuat dalam gambar dan rupa Tuhan. Pikirannya, emosi dan
kehendak tidak terhalang dosa. Pria mana yang tidak mau
wanita seperti itu?
Adam langsung mengenali kesamaan dengan dirinya.
Dia berkata, Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari
dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari
laki-laki (Gen. 2:23). Tanpa pernyataan khusus dari Tuhan,
Adam secara insting mengetahui Hawa dibuat untuknya; dia
bagian dari dirinya; dia sepadan; dia merupakan
pasangannya. Dia memanggil wanita itu, manusia
perempuan Dia mendekat padanya dalam kasih. Dia
mengakhiri kesepian Adam dan memenuhi hidup Adam
dengan sukacita. Dia tepat seperti yang diinginkan Adam.
Dan tidak ada yang lebih memuaskan Hawa daripada
kepastian bahwa suaminya benar-benar membutuhkannya.
Betapa luarbiasa kesukacitaan yang mereka dapat dalam
pasangannya! Betapa mereka saling mengasihi!
Mendiami Taman yang Indah
Adam dan Hawa oleh Allah ditemptkan disebuah
tempat yang Indah. Tempat yag idnah tersebut digambarkan
sebagai surga. Tempat tinggal mereka berdua sangat
mempesona. Digambarkan sebagai suatu dataran tinggi yang
3.

sejuk, dengan panas matahari yang tidak menyengat kulit.


Pepohonan rindang dan mata air yang terus mengalir. Pakain
indah, dengan segala macam perhiasan yang menyenangkan.
Dan kebutuhan biologis selalu tersedia, karena memang
Adam tinggal di sana bersama istrinya, Hawa.
Informasi mengenai tempat tinggal Adam dan Hawa
telah diinformasikan oleh Al-Quran dan Alkitab.
Di dalam al-Quran:
QS. Al-Baqarah [2]: 35:
35. Dan kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu
dan isterimu taman (surga) ini dan makanlah makananmakanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu
sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini yang
menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.
QS. Shad [38]: 51:
51. Di dalamnya mereka bertelekan (diatas dipan-dipan)
sambil meminta buah-buahan yang banyak dan minuman di
surga itu.
QS. Al-Hajj [22]: 23:
23. Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang beriman
dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga
yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. di surga itu
mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas
dan mutiara, dan Pakaian mereka adalah sutera.
QS. Al-Hijr [15]: 45:
45. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada
dalam taman-taman dan mata air-mata air (yang mengalir).
QS. An-Nahl: [16]: 31:
31. (yaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya,
mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu

mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki.


Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang
yang bertakwa.
Pada QS. An-Nahl ini Allah SWT menjelaskan keadaan
surga yang akan menjadi tempat kediaman orang-orang yang
takwa itu, yaitu surga `Adn yang mengalir di bawahnya
beberapa sungai. Di situ orang-orang yang takwa akan
mendapatkan apa yang ia inginkan yang menjadi kepuasan
bagi diri mereka baik kenikmatan pemandangannya,
peralatannya, dan pelayanannya melebihi kepuasan yang
mereka terima di dunia. Dan Allah SWT menegaskan bahwa
mereka itu akan kekal selama-lamanya. Demikian itu Allah
menjanjikan surga 'Adn kepada orang-orang mukmin yang
benar-benar bertakwa kepada Allah yang memelihara diri dari
segala noda-noda kemusyrikan dan kemaksiatan. Penegasan
ini sangat penting artinya bagi orang-orang mukmin agar
mereka itu selalu dan secara kontinu memupuk takwanya
agar meningkat derajat takwa yang lebih tinggi dan
sempurna, serta mengandung daya penarik bagi orang-orang
agar suka menjadi orang-orang yang bertakwa.
Sedangkan informasi yang diberikan oleh Alkitab
adalah sebagai berikut:
2:8. Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di
sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang
dibentuk-Nya itu.
2:9 Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon
dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan
buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu,
serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.

2:10 Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi


taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat
cabang.
2:11 Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir
mengelilingi seluruh tanah Hawila, tempat emas ada.
2:12 Dan emas dari negeri itu baik; di sana ada damar
bedolah dan batu krisopras.
2:13 Nama sungai yang kedua ialah Gihon, yakni yang
mengalir mengelilingi seluruh tanah Kush.
2:14 Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang
mengalir di sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat
ialah Efrat.
2:15 TUHAN Allah mengambil manusia itu dan
menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan
dan memelihara taman itu.
Dalam Alkitab dijelaskan bahwa rumah mereka terletak
di Eden, tempat yang sempurna (Gen. 2:8). Kata Eden berarti
menyenangkan dan memang benar-benar menyenangkan.
Diairi dengan baik dari keempat sungai, Eden merupakan
surga yang menyenangkan, dibungkus dengan keindahan dan
tumbuhan (Gen. 2:9, 10). Mereka membangun tanah itu, tapi
saat itu mereka tidak punya tanaman berduri atau rumput liar
untuk
dibuang,
pekerjaan
mereka
benar-benar
menyenangkan. Saling membantu mereka hidup dan bekerja
dalam harmoni, berbagi rasa saling ketergantungan,
menikmati kebebasan persekutuan dan komunikasi, memiliki
kasih sayang yang saling mengikat. Mereka tidak
terpisahkan.

Oh, disana juga ada tingkatan otoritas dalam hubungan


mereka. Adam dibentuk pertama, kemudian Hawa, seperti
kata Paulus (1 Tim. 2:13). Dan Hawa dibuat untuk Adam,
bukan Adam untuk Hawa, juga seperti kata Paulus (1 Cor.
11:9). Tapi Hawa merupakan penolong Adam (Gen. 2:18),
dan untuk menjadi penolong yang efektif Hawa harus
membagi hidup dengan dia. Hawa bersama dengan Adam
saat Tuhan memberikan perintah untuk memenuhi bumi dan
menguasainya, karena itu, dia berbagi tanggung jawab yang
besar dengan suaminya (Gen. 1:28). Hawa melakukan apapun
sebagai penolong. Dia membantu Adam, mendorong,
menasihati, dan menginspirasikan dia, dan Hawa
melakukannya dengan rasa tunduk pada suaminya. Adam
tidak pernah marah atas pertolongan Hawa, juga nasihatnya.
Karena untuk itulah Hawa diberikan Tuhan padanya. Juga
Hawa tidak pernah merasa terhina karena kepemimpinannya.
Prilaku Adam tidak pernah cacat karena superioritas atau
eksploitasi. Kenapa bisa begitu? Karena kasihnya sempurna.
Hawa merupakan seorang yang special bagi dia dan Adam
memperlakukannya seperti itu.
Turunnya Adam dan Hawa dari Surga
1. Pohon Larangan
Informasi yang di dapat dan terkenal mengenai diusirnya
Adam dan Hawa telah melegenda sampai hari ini. Banyak
informasi yang di dapat baik lewat al-Quran maupun Alkiab.
Namun benarkah Adam dan Hawa diusir dari surga dan
ditirunkan ke Bumi itu karena mendekati pohon larangan?
Apakah pohon larangan itu? Diusir dari surge atau diturunkan
ke bumi? Bagaimanakah Al-Quran dan Alkitab
menginformasikannya? Buah khuldi menjadi salah satu cerita
sentral dalam surge Adam. Karena buah khuldi itulah yang
dituding sebagai penyebab diusirnya Adam dan Hawa dari
surge yang penuh kenikmatan. Dan kemudian harus hidup
B.

bersusah payah untuk memenuhi kenutuhan hidup


dipermukaan bumi. Akan tetapi, kalau dicari di dalam alQuran secara lebih teliti, maka tidak akan pernah ditemukan
Allah menyebut nama buah khuldi tersebut. Dalam berbagai
ayat Al-quran hanya menyebutnya sebagai pohon ini.
Berikut adalah keterangan dari ayat-ayat al-Quran dan
Alkitab yang menerangkan masalah ini.
QS. Al-Baqarah [2]: 35:
35. Dan kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu
dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya
yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan
janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu
termasuk orang-orang yang zalim.
Allah menerangkan bahwa Dia memerintahkan kepada
Adam a.s. dan istrinya menempati surga yang telah
disediakan
untuk
mereka.
Mengenai surga yang disebutkan dalam ayat ini, sebagian
besar ahli tafsir mengatakan bahwa surga yang dimaksudkan
dalam ayat ini ialah surga di langit yang dijanjikan Allah
sebagai balasan bagi orang-orang yang beriman dan beramal
saleh. Menurut ahli tafsir yang lain bahwa surga yang
tersebut dalam ayat itu adalah suatu taman, tempat Adam a.s.
dan istrinya berdiam dan diberi kenikmatan hidup yang
cukup.
Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa Adam a.s. dan
istrinya dibolehkan menikmati makanan apa saja dan di mana
saja dalam surga tersebut dengan aman dan leluasa, hanya
saja Allah swt. melarang mereka mendekati dan memakan
buah suatu pohon tertentu yang hanya merupakan salah satu
pohon saja di antara banyak pohon-pohon yang ada dalam
surga itu.
Setan menamakan pohon tersebut "pohon huldi" karena
menurutnya, jika Adam a.s. dan istrinya memakan buah

pohon itu, maka mereka akan dapat kekal selama-lamanya


dalam surga itu. Padahal yang sebenarnya adalah sebaliknya,
yaitu, apabila ia dan istrinya memakan buah pohon itu, maka
mereka akan dikeluarkan dari surga karena hal itu merupakan
pelanggaran atau larangan Allah Jika mereka melanggar
larangan itu, maka mereka termasuk golongan orang-orang
yang zalim terhadap diri mereka dan akan menerima
hukuman dari Allah yang akan mengakibatkan mereka
kehilangan kehormatan dan kebahagiaan yang telah mereka
peroleh. Dalam ayat ini Allah tidak menjelaskan hakikat dari
pohon tersebut. Seseorang tak akan dapat menentukannya
tanpa adanya suatu dalil yang pasti. Lagi pula, maksud utama
dari kisah ini sudah tercapai tanpa memberikan keterangan
tentang hakikat pohon tersebut.Akan tetapi dapat dikatakan,
bahwa larangan Allah swt, kepada Adam a.s. dan istrinya
untuk mendekati pohon itu dan memakan buahnya, tentulah
berdasarkan suatu hikmah dari-Nya, yaitu merupakan suatu
ujian dari Allah swt. terhadap Adam a.s. dan istrinya.10
QS. Al-Araf [7]: 19:
19. (dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah
kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua
(buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan
janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu
menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim."
Pada ayat ini Allah swt. menerangkan bahwa setelah
Dia memerintahkan Iblis keluar dari surga karena
keangkuhan dan kesombongannya, maka Dia menyuruh
Adam supaya tinggal di surga bersama istrinya Siti Hawa
secara bebas, dan membolehkan mereka memakan segala
macam buah-buahan yang ada di dalamnya dengan sepuaspuasnya di mana saja mereka sukai menurut kemauan dan
kesenangannya, dan di tempat mana saja mereka kehendaki
10 Lihat, Progam CD-ROOM, Kitab Suci Al-Quran dan Tafsirnya, QS. Al-

Baqarah [2]: 35

kecuali ada satu hal yang tidak dibolehkan yaitu mendekati


satu pohon khusus di dalam surga dan jangan memakan
buahnya, apabila mereka melanggar larangan itu maka
mereka dianggap sebagai orang yang zalim.11
Penamaan pohon khuldi itu muncul justru dikarenakan
setan yang menyebutnya. Syajaratul khuldi bermakna pohon
keabadian.12
QS. Thaha [20]: 120:
120.
Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat
kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya
tunjukkan kepada kamu pohon keabadian dan kerajaan yang
tidak akan binasa?"
Pohon itu dinamakan Syajaratulkhuldi (pohon
kekekalan), Karena menurut syaitan, orang yang memakan
buahnya akan kekal, tidak akan mati, pohon yang dilarang
Allah mendekatinya tidak dapat dipastikan, sebab Al Quran
dan Hadist tidak menerangkannya. ada yang menamakan
pohon khuldi sebagaimana tersebut dalam surat Thaha ayat
120, tapi itu adalah nama yang diberikan syaitan.
Memang itulah yang diingini dan dicita-citakan oleh Adam
dan istrinya Hawa, maka tanpa mengingat amanat Tuhannya
bahwa Iblis itu adalah musuhnya yang ingin
mencelakakannya dan bahwa dia dilarang Allah memakan
buah khuldi itu, Adam dan Hawa memetik buah itu dan
langsung memakannya dengan penuh harapan bahwa ia
bersama istrinya akan hidup kekal di dalam surga. Tidak lama
setelah Adam dan Hawa memakan buah khuldi itu tampaklah
oleh mereka aurat mereka masing-masing, padahal sebelum
memakan buah khuldi itu tidak ada sedikitpun perhatian
11 Lihat, Progam CD-ROOM, Kitab Suci Al-Quran dan Tafsirnya, QS. Al-

Araf [7]: 19.


12 Agus Mustafa, Adam Tak Diusir, hlm. 163.

mereka terhadap aurat itu, lalu mereka merasa malu dan


cepat-cepat memetik daun-daunan dalam surga untuk
menutupinya. Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa akibat
memakan buah khuldi timbullah pada Adam dan Hawa
dorongan (instink) seksual, karena itu mereka merasa malu
melihat aurat masing-masing.
Demikianlah karena didorong oleh keinginan yang sangat,
Adam lupa akan amanat Tuhannya sampai ia melanggar
perintah-Nya. Ia gagal menghadapi ujian Tuhannya, menjadi
lemah tekad dan kemaunnya disebabkan godaan Iblis dan
disebabkan godaan nafsu dan keinginannya sendiri dan
jatuhlah dia ke jurang pelanggaran.
Lalu bagaimankah Alkitab memberikan informasi mengenai
masalah ini? Berikut keterangan yang dinukil:
Alkitab, Kejadian 2:9
2:9 Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon
dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan
buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu,
serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
Alkitab, Kejadian2:16 dan 2:17
2:16. Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada
manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan
buahnya dengan bebas,
2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang
jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari
engkau memakannya, pastilah engkau mati."
Dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa informasi
yang diberikan oleh al-Qur;an dan Alkitab mengenai pohon
tersebut berbeda. Al-Quran menyebutnya secara samar
dengan pohon ini. Sedangkan informasi yang diberikan oleh

Alkitab adalah pohon pengetahuan tentang yang baik dan


yang jahat. Pohon keabadian atau pohon pengetahuan itulah
yang memunculkan istilah buah khuldi. Padahal, kata buah
pun secara eksplisit tidak disebut di dalam al-Quran maupun
Alkitab. Allah hanya mengatakan, Adam dan Hawa memakan
bagian dari pohon itu. Cuma, karena biasanya yang dimakan
adalah buah, maka kebanyakan dari kaum Muslim
mempersepsinya sebagai buah khuldi. Di kalangan kawankawan yang beragama Nasrani digambarkan sebagai buah
Apel.13
Makna Surga Yang Hilang
Dalam suatu riwayat dikatakan , setelah adam dan
hawa memakan buah kayu terlarang itu, maka ketika itu juga
pakaiannya yang dipakainya itu haling entah kemana.
Tinggallah keduanya dalam keadaan telanjang. Setelah itu
baru dipindahkan ke Bumi ini. Sedangkan dalam surga
akhirat tidak ada orang yang bertelanjang. Inilah alasan yang
dikemukakan orang tetang peristiwa adam dan Hawa ini.
Bukan di surga akhirat tapi disurga dunia.14
Pelanggaran Adam dan Hawa terhadap apa yang
dilarang Allah itu tak lepas dari kelihaian setan (al-Quran)
atau ular (Bibel) dalam merayu. Dalam Bibel dijelaskan
bahwa yang menggoda Adam dan Hawa yang menyebabkan
Tuhan marah dan mengusinya darisurga adlah Ular. Berikut
keterangannya:
2.

3:1. Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala


binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular
itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah
berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu
makan buahnya, bukan?"
13Agus Mustafa, Adam Tak Diusir, hlm. 163.
14 Halimuddin, Kehidupan diSurga JAnnatun naim, Jakarta: Rineka Cipta,

1992, hlm. 6.

3:2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohonpohonan dalam taman ini boleh kami makan,
3:3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah
taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba
buah itu, nanti kamu mati."
3:4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekalikali kamu tidak akan mati,
3:5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu
memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi
seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
3:13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada
perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab
perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka
kumakan."
3:14. Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu:
"Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di
antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan;
dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu
tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.
Sedangkan dalam Al-Quran informasi yang
diberikan al-Quran menerangkan yang menggoda Adam dan
Hawa bukanlah Ular,melainkan setan:
QS. Taha [20]: 120:
120.
Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat
kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya
tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang
tidak akan binasa?"

QS. AL-Araf [7]: 20:


20. Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada
keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang
tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata:
"Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini,
melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau
tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)".
Ketika Iblis mengetahui dan melihat kebebasan yang
diberikan kepada Adam dan istrinya begitu luas di dalam
surga, dan kesenangan yang begitu banyak ia merasa tidak
senang dan timbullah rasa dengkinya dan bencinya. Mulailah
dia berpikir memutar otaknya mencari suatu jalan untuk
menipu Adam dan istrinya, melakukan tipu daya supaya
kebebasan dan kesenangan yang diberikan Allah swt. kepada
Adam dan istrinya di dalam surga hilang lenyap dan lepas
daripadanya.
Akhirnya dia menemukan suatu cara, lalu
dibisikkannya ke telinga keduanya: "Wahai Adam, tahukah
kamu kenapa Allah melarang kamu berdua mendekati pohon
itu dan memakan buahnya? Sebenarnya larangan itu
dimaksudkan agar kamu berdua tidak seperti malaikat yang
mempunyai kelebihan dibanding dengan makhluk yang lain
seperti kekuatan hidup sepanjang masa, tidak mati dan
sebagainya, dan supaya kamu tidak tetap dan kekal tinggal di
surga secara bebas dan bersenang-senang dengan sepuas
hatimu. Jadi kalau kamu berdua ingin menjadi seperti
malaikat dan tetap diam di surga ini dengan senang dan
tenang disertai dengan kebebasan yang penuh, maka
makanlah buah pohon yang dilarang kamu mendekatinya
itu."

Dalam al-Quran yang menggoda Adam adan Hawa


adalah setan sedangkan di dalam al-Kitab disebutkan sebgai
ular.
3:1. Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala
binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular
itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah
berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu
makan buahnya, bukan?"
Setelah mereka terpedaya digoda oleh ular (Bibel)
atau setan (al-Quran) Allah marah kepada keduanya, sebagai
mana digambarkan di dalam Alkitab:
3:9. Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan
berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"
3:10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau
ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku
telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
3:11. Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan
kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan
dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"
3:12 Manusia itu menjawab: "Perempuan yang
Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah
pohon itu kepadaku, maka kumakan."
3:13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada
perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab
perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka
kumakan."
3:14. Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu:
"Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di

antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan;


dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu
tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.
3:15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan
perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya;
keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan
meremukkan tumitnya."
3:16. Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu
waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan
kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau
akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu."
3:17. Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau
mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah
pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan
dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau;
dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari
tanah seumur hidupmu:
3:18 semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya
bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi
makananmu;
3:19 dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu,
sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari
situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan
kembali menjadi debu."
Murkanya Allah di dalam al-Quran disebutkan
sebagai berikut:
QS. Thaha [20]: 121:

121. Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu


nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah
keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di)
surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah
ia[949].
Yang dimaksud dengan durhaka di sini ialah melanggar
larangan Allah Karena lupa, dengan tidak sengaja,
sebagaimana disebutkan dalam ayat 115 surat ini. dan yang
dimaksud dengan sesat ialah mengikuti apa yang dibisikkan
syaitan. kesalahan Adam a.s. meskipun tidak begitu besar
menurut ukuran manusia biasa sudah dinamai durhaka dan
sesat, Karena tingginya martabat Adam a.s. dan untuk
menjadi teladan bagi orang besar dan pemimpin-pemimpin
agar menjauhi perbuatan-perbuatan yang terlarang
Bagaimanapun kecilnya.
Setelah menyadari bahwa ia dan istrinya telah melanggar
perintah Allah dengan memakan buah khuldi ia pun menyesal
atas keterlanjurannya itu, merasa kecewa karena
membenarkan saja bujukan Iblis yang sudah dijelaskan Tuhan
kepadanya bahwa Iblis itu adalah musuhnya dan musuh
istrinya. Karena dia begitu cepat terpedaya dengan kata-kata
manis dari musuhnya itu. Ia sangat khawatir terhadap
nasibnya bersama istrinya karena telah mendurhakai
Tuhannya. Ia berdosa dan minta ampun atas kesalahannya itu
seperti tersebut pada ayat:
Artinya:
Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya
diri kami sendiri dan jika Engkau tidak mengampuni kami
dan memberi rahmat kepada kami niscaya pastilah kami
termasuk orang-orang yang merugi" (Q.S Al A'raf: 23)
QS. Al-Baqarah [2]: 36:
36. Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu
dan dikeluarkan dari keadaan semula dan kami berfirman:

"Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang


lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan
kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan."
Adam dan hawa dengan tipu daya syaitan memakan
buah pohon yang dilarang itu, yang mengakibatkan keduanya
keluar dari surga, dan Allah menyuruh mereka turun ke
dunia. yang dimaksud dengan syaitan di sini ialah Iblis yang
disebut dalam surat Al Baqarah ayat 34 di atas. Sedangkan
maksud keadaan semula ialah kenikmatan, kemewahan dan
kemuliaan hidup dalam surga.
Dalam ayat ini Allah swt. menjelaskan, bahwa setan telah
menggoda Adam a.s. dan istrinya sehingga akhirnya mereka
tergoda dan melanggar larangan Allah swt. untuk memakan
buah pohon itu. Dalam ayat lain juga disebutkan bagaimana
setan itu membujuk Adam a.s. dan istrinya.
Firman Allah :
Artinya:
Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepadanya
dengan berkata, "Hai Adam! Maukah kamu saya tunjukkan.
kepada sebuah pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan
binasa." (Q.S Taha: 120).
Dan dalam firman-Nya yang lain disebutkan pula bujukan
setan itu:
Artinya:
Ia berkata, "Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati
pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi
malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam
surga)". (Q.S Al A'raf: 20)

Dalam melakukan godaan itu, setan berusaha untuk


meyakinkan Adam a.s. bahwa ia benar-benar hanya
memberikan nasihat yang baik dan untuk itu ia bersumpah.
Firman Allah:
Artinya:
Sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang
memberi nasihat kepada kamu berdua (Q.S Al A'raf: 21)
Karena kesalahan yang telah dilakukan Adam dan
istrinya itu, maka Allah mengeluarkan mereka dari
kenikmatan (dan kemuliaan yang telah mereka peroleh
selama ini, lalu Allah memerintahkan supaya mereka turun
dari surga itu ke bumi. Mereka dalam keadaan bermusuhan
satu dengan yang lainnya.
Selanjutnya, Allah menerangkan bahwa mereka itu akan
memperoleh tempat tinggal dan kenikmatan hidup di bumi
sampai kepada ajal masing masing. Dengan demikian, tak
seorang pun yang akan hidup kekal di bumi. Dan teranglah
kebatalan bisikan-bisikan setan kepada Adam a.s. dan
istrinya, bahwa dengan memakan buah pohon itu mereka
akan kekal selama-lamanya di dalam surga itu.
Dalam ayat tersebut terdapat isyarat, bahwa dikeluarkan
Adam a.s. bersama istrinya dari surga ke bumi bukanlah
untuk membinasakan mereka, melainkan agar mereka bekerja
memakmurkan bumi ini dan bukanlah menjauhkan mereka
dari kenikmatan hidup, sebab di bumi pun mereka tetap
dikaruniai kenikmatan itu dan tidak pula untuk hidup kekal
karena suatu ketika mereka akan menemui ajal dan
meninggalkan dunia yang fana ini.
Keterangan yang menjelaskan bahwa Adan dan Hawa
turun ke Bumi bnukanlah karena makan buah Khuldi.
Sebab, sejak awal manusia memang sudah didesain Allah
untuk menghuni planet Bumi. Ada kerancuan yang harus
diklarifikasi, yang disebabkan oleh kepahaman sepotong,
bahwa surge itu seakan-akan jauh dari bumi. Sehingga

keberadaan Adam di surga dan di permukaan BUmi


adalah dua tempat yang berbeda. Padahal sama. Waktu
itu, mereka berdua di surge,yang selaligus di Bumi.
Karena itu, keluar dari surge yang berupa taman itu,
mereka yang masih tetap saja berada di planet Bumi ini.
Halk edua yang perlu diklarifikasi adalah tentang buah
khuldi yang dituding sebagai penyebab diusirnya Adam
dan Hawa dari surge. Itupun bukan demikian
pemahamannya. Karena sesungguhnya pohon khuldi itu
merupakan symbol dari sebagian proses pendewasaan
Adam untuk menjadi Khalifah di Bumi.
Sebagaimana telah dibahas di atas bahwa semua itu
adalah test case untuk membuktikan bahwa Adam
adalah manusia yang berbeda dengan manusia atau
makhluk pendahulunya. Dia adalah al insane alias al
basyar modern. Bukan al basyar purba.
Ia turun gunung setelah melewati masa-masa
penyempurnaan karakter sebagai manusia modern.
Maka Allah pun memilihnya, justru setelah adam
terbukti setelah melakukan kesalahan itu. Setelah ia
merasa berdosa, dan kemudian bertaubat kepada Allah,
dan Allahpun mengampuni dosanya.
Penutup
1. Analisis dan Kritik
Dari keterangan di atas, informasi yang diberikan oleh
Bibel dan al-Quran cukup beragam. Walaupun di dalam
informasi yang diberikan keduanya ada persamaan dan juga
ada perbedaan. Pertama, Persamaan penciptaan Adam
darigtanah. Tentang masalah penciptaan Adam Dalam
keterangan yang lain Alkitab menjelaskan bahwa manusia
diciptakan oleh Allah dari debu tanah dan menghembuskan
nafas kehidupan. Dalam kejadian 2:7 dijelaskan:

2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari


debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam
hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang
hidup.
Hal ini senada dengan yang diberitakan oleh al-Quran
dalam Surat Shaad [38]: 71-72:
"(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat:
"Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah.
Maka apabila telah Ku sempurnakan kejadiannya dan Ku
tiupkan roh (ciptaan) Ku, maka hendaklah kamu tersungkur
dengan bersujud kepadanya"
Kedua, persamaan masalah taman Eden (Alkitab), atau surge
And (al-Quran). Dalam Alkitab taman Eden disebutkan
dalam kitab kejadian:
2:8. Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di
sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang
dibentuk-Nya itu.
2:10 Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi
taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat
cabang.
Dalam al-Quran disebutkan,walaupun ada sedikit bentu
lafad yang berbeda, namun berasal dari kata yang sama:
23. (yaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya
bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapakbapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang
malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari
semua pintu; (QS. 13:23)
31. (yaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya,
mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu
mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki.
Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang
yang bertakwa, (QS. 16:31).

Selain itu dalam Alkitab juga dijelaskan mengenai


buah yangdimakan membuat mereka Adam dan Hawa
telanjang dan terbukualah aurat mereka. begitu juga dalam alQuran pun dijelaskan mengenai terbukanya aurat mereka.
kedua kitab suci ini menginformasikan bahwa Adam dan
Hawa menyesal dan merasa berdosa terhadap pelanggaran
yang dilakukan oleh keduanya. Sehingga membuat Allah
murka dan mengusirnya dari surga.
Keedua, Perbedaan dalam masalah penciptaan istri
Adam, yakni Hawa. Dalam Alkitab dijelaskan bahwa Hawa
diciptakan dari tulang rusuk Adam. Namun dalam al-Quran
tidak disebutkan secara spesifik kalau Hawa diciptakan dari
tulang rusuk, akan tetapi al-Quran hanya menjelaskan bahwa
Hawa diciptakan dari diri yang satu, yakni Adam. Penciptaan
Hawa dari tulang rusuk Adam dalam Islam hanya disebutkan
di dalam Hadissaja.

DAFTAR PUSTAKA
Alkitab, Perjanjian Lama: Kejadian Jakarta: Lembaga
Alkitab Indonesia, 2006, cet. 50.
Al-Quran dan Terjemahnya
CD-ROOM, Kitab Suci Al-Quran dan Tafsirnya.
Musa, Alkitab: Permulaan, Tanggal Penulisan: + 1445 -1405 SM, dalam Program CD-ROOM.
Agus Mustafa, Adam Tak Diusir Dari Surga Surabaya:
Padma Press,2007.
Halimuddin, Kehidupan diSurga JAnnatun naim, Jakarta:
Rineka Cipta, 1992.

Anda mungkin juga menyukai