Book Review:
prinsip-prinsip
tentang
keadilan,
persamaan,
persaudaraan,
terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan
mencegah dari yang munkar, dan berimanlah kepada Allah.
3). Perdamaian dan persaudaraan (QS. 49:10); Sesungguhnya orang-orang
yang beriman adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua
saudaramu dan bertaqkwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. 4).
Keamanan (QS. 2:126); Dan ingatlah ketika Ibrahim berdo'a, Ya Tuhanku
jadikanlah negeri ini negeri yang aman sentosa. 5). Persamaan (QS. 16:97 dan
40:40); Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun
perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik (QS. 16:97).
Dalam
Islam
juga
menyingung
masalah
civil
society
dengan
memperdulikan beberapa hak manusia yang paling dasar. Apa yang disebut
dengan hak asasi manusia dalam aturan buatan manusia adalah keharusan
(dharurat) yang mana masyarakat tidak dapat hidup tanpa dengannya. Nabi saw
telah menegaskan hak-hak ini dalam suatu pertemuan besar internasional, yaitu
pada haji wada. Dari Abu Umamah bin Tsalabah, Nabi saw bersabda:
"Barangsiapa merampas hak seorang muslim, maka dia telah
berhak masuk neraka dan haram masuk surga." Seorang lelaki
bertanya: "Walaupun itu sesuatu yang kecil, wahay rasulullah ?"
Beliau menjawab: "Walaupun hanya sebatang kayu arak." (HR.
Muslim).
Islam berbeda dengan sistem lain dalam hal bahwa hak-hak manusia
sebagai hamba Allah tidak boleh diserahkan dan bergantung kepada penguasa dan
undang-undangnya. Tetapi semua harus mengacu pada hukum Allah. Sampai
kepada soal shadaqah tetap dipandang sebagaimana hal-hal besar lain. Misalnya
Allah melarang bershadaqah (berbuat baik) dengan hal-hal yang buruk. "Dan
janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan dari padanya..."
(QS. 2: 267).
Menurut Hasyim Muhammad, al-Qur'an memberikan hak pada setiap
orang untuk berbeda satu sama lain. Perbedaan merupakan keniscayaan bagi
setiap manusia, karena masing-masing dibentuk oleh lingkungan, status sosial,
pendidikan serta peradaban yang menyelimutinya. 5 Kesemuanya akan membentuk
karakter dan sikap, pandangan dan pemikiran yang berbeda satu sama lain. Yang
terpenting dan harus dijaga dalam al-Qur'an adalah toleransi pada setiap
komunitas atau individu yang berbeda tersebut
Perbedaan dikatakan Hasyim Muhammad- merupakan kehendak Allah
untuk menguji sejauh mana mereka mengaktualisasikan potensi yang diberikan
oleh Tuhan untuk kebaikan. Al-Qur'an akan memberikan balasan amal kebaikan
yang mereka lakukan. Karena itulah, al-Qur'an pada dasarnya telah menguraikan
panjang lebar akan hak-hak dasar tersebut, termasuk di dalamnya kebebasan.6
Ada hak-hak alamiah seperti; a). Hak Hidup Allah menjamin kehidupan,
diantaranya dengan melarang pembunuhan dan meng-qishas pembunuh (lihat QS.
5: 32, QS. 2: 179). Bahkan hak mayit pun dijaga oleh Allah. Misalnya hadist nabi:
"Apabila seseorang mengkafani mayat saudaranya, hendaklah
ia mengkafani dengan baik." Atau "Janganlah kamu mencacimaki orang yang sudah mati. Sebab mereka telah melewati apa
yang mereka kerjakan." (Keduanya HR. Bukhari).
Ada juga b). Hak Kebebasan Beragama dan Kebebasan Pribadi.
Kebebasan pribadi adalah hak paling asasi bagi manusia, dan kebebasan paling
5 Hasyim Muhammad, Ibid, 136-139.
6 Hasyim Muhammad, Ibid, 139-158.
Ada juga, c). Hak Bekerja. Islam tidak hanya menempatkan bekerja
sebagai hak tetapi juga kewajiban.8 Bekerja merupakan kehormatan yang perlu
dijamin. Nabi saw bersabda: "Tidak ada makanan yang lebih baik yang dimakan
seseorang daripada makanan yang dihasilkan dari usaha tangannya sendiri."
(HR. Bukhari).
Dan Islam juga menjamin hak pekerja, seperti terlihat dalam hadist:
"Berilah pekerja itu upahnya sebelum kering keringatnya." (HR. Ibnu Majah). d).
Hak Hidup. Islam melindungi segala hak yang diperoleh manusia yang
disyariatkan oleh Allah. Di antara hak-hak ini adalah; Hak Pemilikan, Hak
Berkeluarga, Hak Keamanan, Hak Keadilan, Hak Saling Membela dan
Mendukung, Hak Keadilan dan Persamaan.9
Manusia, pada hakikatnya, secara kodrati dinugerahi hak-hak pokok yang
sama oleh Tuhan Yang Maha Esa. Hak-hak pokok ini disebut hak asasi manusia
(HAM). Hak asasi manusia adalah sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa, yang
melekat pada diri manusia, bersifat kodrati, universal dan abadi, berkaitan dengan
harkat dan martabat manusia.
Pada gilirannya, hak-hak dasar atau hak-hak pokok yang dibawa manusia
sejak lahir sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa, di mana hak-hak asasi ini
menjadi dasar daripada hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang lain. Umumnya,
masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam (sebagai akibat dari pola
pendidikan ala Barat yang dikembangkan semenjak jaman penjajahan Belanda
8 Hasyim Muhammad, Ibid, 140..
9 Hasyim Muhammad, Ibid., 136-164.
mengacu
pada
Deklarasi
Universal
HAM
(DUHAM),
yang
diproklamasikan PBB, 10 Desember 1948. Padahal, kalau mau bicara jujur serta
mengaca pada sejarah, sesungguhnya semenjak Nabi Muhammad S.A.W.
memperoleh kenabiannya (abad ke-7 Masehi, atau sekira lima ratus tahun/lima
abad sebelum Magna Charta lahir), sudah dikenalkan HAM serta dilaksanakan
dan ditegakkannya HAM dalam Islam.
Atas dasar itu, tidaklah berlebihan kiranya bila sesungguhnya konsepsi
HAM dalam Islam telah lebih dahulu lahir tinimbang konsepsi HAM versi Barat.
Bahkan secara formulatif, konsepsi HAM dalam Islam relatif lebih lengkap
daripada konsepsi HAM universal.
Konsep civil society lahir dan tumbuh dari daratan Eropa sekitar abad ke17 M dalam konteks masyarakat yang mulai melepaskan diri dari dominasi
agamawan dan para raja yang berkuasa atas dasar legitimasi agama. Agama saat
itu mulai tersekularisasi dalam arti wewenang dan legitimasi kekuasaan mulai
dilepaskan dari tangan agamawan.
Dengan demikian, civil society aslinya adalah bersifat sekularistik, yang
telah mengesampingkan peran agama dari segala aspek kehidupan. Dan tentu saja
civil society tidak dapat dilepaskan dari kesatuan organiknya dengan konsepkonsep Barat lainnya, seperti demokrasi, liberalisme, kapitalisme, rasionalisme,