Anda di halaman 1dari 9

TAKSONOMI HEWAN

INVERTEBRATA
(Nereis virens)
Kelompok 2
1. Muhammad Alif Roziqin
2. Ivan Jeremy J. Palege
3. Nelviana
4. Agustina
5. Korina Paririe
Phylum : annelida
class : polycheata
spesies : Nereis virens
Polychaeta (poly= banyak; setae= bulu-bulu kaku) mencakup jenis-
jenis cacing yang memiliki banyak bulu-bulu kaku (setae) pada tubuhnya.
Nereis virens hidup dalam liang yang biasanya berupa liang pasir.
Hewan ini membenamkan diri dalam pasir dan hanya kepalanya yang
ditonjolkan keluar. Selain itu, hewan ini juga dapat ditemukan berenang-
renang dalam air laut.
Klasifikasi Nereis virens
Phylum : Annelida
Class : Polychaeta
Ordo : Umicolae
Familia : Mycostomidae
Genus : Nereis
Spesies : Nereis virens
Ciri-ciri khusus Nereis virens :
 Multiseluller

 Tripoblastik

 Memiliki kutikula

 Reproduksi seksual dan aseksual

 Bernapas dengan cara difusi

 Kepala memiliki tentakel, mata dan mulut

 Panjang tubuh berkisar antara 5-10 cm dan


diameter 2-10 mm.
 Setiap somit dengan sepasang parapodia.

 Kelamin terpisah (gonad tidak permanen).

 Memiliki larva trokofor


Siklus hidup
Siklus hidup berdasarkan cara reproduksi Nereis virens yaitu dengan
Perkembangbiakan secara seksual dan aseksual. Nereis virens memiliki
jenis kelamin terpisah, bukannya hermaprodit. Spesies yang paling
primitif memiliki sepasang gonad di setiap segmen, tetapi sebagian besar
spesies lain menunjukkan beberapa derajat spesialisasi.

 Seksual
Gonad meneteskan gamet dewasa langsung ke rongga tubuh, Setelah
matang, gamet dikeluarkan ke air sekitarnya melalui saluran atau bukaan
yang bervariasi antara spesies, Pembuahannya dilakukan di luar tubuh.
Telur yang sudah dibuahi biasanya menetas menjadi larva trochophore,
yang mengapung di antara plankton, dan akhirnya bermetamorfosis
menjadi bentuk dewasa dengan menambahkan segmen. Beberapa spesies
memiliki bentuk larva, dengan telur menetas menjadi bentuk yang
menyerupai mereka yang dewasa
 Aseksual
Pada reproduksi aseksual, tubuh
melakukan epitoksi
(pembentukan individu
reproduktif) dan hewan menjadi
tampak 2 bagian yang akhirnya
akan membentuk individu baru.
Peranan positif dan negatif

Nereis virens merupakan jenis polychaeta yang umum


digunakan sebagai pakan alami pada usaha budidaya udang
secara intensif, karena jenis ini memiliki kandungan nutrisi
tinggi bagi pertumbuhan udang windu dan meningkatkan
mutu udang. Selain itu Nereis virens tidak bersifat
merugikan (parasit)
Informasi tambahan
Ciri Morfologi Tubuh

Nereis virens terdiri atas somit-somit eksternal dan internal serta berbentuk
pipih. Caput terlihat jelas serta memiliki badan yang tertutup oleh kutikula
dan memiliki sejumlah besar seta. Pada bagian lateral dari hewan ini
terdapat parapodium yang digunakan dalam respirasi dan sebagai alat gerak.
Tiap-tiap parapodium mmempunyai dua tonjolan, yakni notopodium di
bagian doral dan neuropodium di bagian ventral.

Fisiologi

 Sistem Muscular dan Gerak Sistem muscular

Nereis virens terletak di bawah epidermis dan terdiri dari dua lapisan, yakni
stratum cyrculare di bagian luar dan stratum longitudinal pada bagian
dalam. Nereis virens juga memiliki lapisan otot pada dinding intestinum.
Hewan ini bergerak dengan menggunakan parapodia
 Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan pada Nereis virens terdiri atas rongga mulut yang
memiliki rahang yang bersifat kitin dan pharynx yang bersifat muskuler,
esophagus, ventriculus, intestinum dan anus. Nereis virens bersifat
carnivore.
 Sistem Peredaran darah
Sistem peredaran darah terdiri atas pembuluh darah dorsal dan pembuluh
darah ventral. Pembuluh darah ini dihubungkan dengan pembuluh darah
transversal pada tiap segmen. Darah mengandung hemoglobin sehingga
berwarna merah.
 Sistem Respiratorium

Nereis virens bernapas dengan kulitnya. Pertukaran gas berlangsung melalui


kulitnya yang tipis dan menganding banyak pembuluh-pembuluh kapiler.
Respirasi terjadi secara difusi, diman oksigen masuk dan karbondioksida keluar
dari tubuh. Pertukaran ini dipacu oleh perbedaa konsentrasi kedua gas tersebut
di dalam dan di luar tubuh.

 Sistem Ekskretorium

Sistem eskresi berupa sepasang nefridium pada tiap segmen. Setiap nefridium
terdiri ats sinsitium dari protoplasma yang mengandung tubulus nefridium yang
panjang berkelok-kelok dan mengandung silium. Tubulus ini menembus
septum yang berhubungan dengan nefrostom pada sisi anterior septum dan
nefridospor pada sisi posterior septum.

 Sistem saraf

System saraf terdiri atas otak, konektif faringeal, tali saraf ventral, dan
sepasang ganglion pada tiap somit, yang melepaskan sepasang saraf lateral.

Anda mungkin juga menyukai