Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SEJARAH PERADABAN ISLAM


MASA DINASTI SYAFAWIYYAH
DOSEN PENGAMPU : Dr.Erwin, S.Ag., M.Ag

KELOMPOK 10 :

Syahrizal Benny (12216038)

Edo Saputra (12216017)

1A AKUNTANSI SYARIAH
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang


telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih bias tetap menikmati
indahnya alam ciptannya. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada teladan
kita Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran
agama yang sempurna dan menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan masalah yang menjadi tugas Sejarah
Peradaban Islam dengan judul Masa Dinasti Safawi.Disamping itu, penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikan makalah
ini. Akhir kata, penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik
dan saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya-karya kami di waktu-waktu
mendatang.
Daftar Isi
BAB I ...................................................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 5
A.Latar Belakang ................................................................................................................................ 5
B.Rumusan Masalah ........................................................................................................................... 5
BAB II..................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 6
A.Sejarah dan Pendiri Dinasti Safawi ................................................................................................. 6
1.Pendiri .......................................................................................................................................... 6
2.Sejarah Dinasti Syafawiyyah ....................................................................................................... 6
B. Khalifah Pada Masa Dinasti Syafawiyyah ..................................................................................... 7
C.Kemajuan Dinasti Safawiyah .......................................................................................................... 8
1.Kemajuan Dalam Bidang Ekonomi ............................................................................................. 8
2.Kemajuan Dalam Bidang Ilmu Pengetahuan ............................................................................... 8
3.Kemajuan dalam Bidang Keagamaan .......................................................................................... 8
4.Kemajuan Dalam Bidang Fisik dan Sent ...................................................................................... 9
D.Kehancuran Dinasti Safawiyah ....................................................................................................... 9
BAB III ................................................................................................................................................. 11
PENUTUP ............................................................................................................................................ 11
A.Kesimpulan ................................................................................................................................... 11
B.Saran .............................................................................................................................................. 11
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Sejarah Latar Belakang Berdirinya Dinasti Safawiyah Persia – Daulah Safawiyah
bermula dari gerakan Sufi di kawasan Azarbaijan yang disebut Safawiyeh. Pendiri gerakan
Sufi ini ialah Sheikh Safi Al-Din (1252–1334). Sheikh Safī al-Dīn Abdul Fath Is’haq Ardabilī
berasal dari Ardabil, sebuah kota di wilayah Azerbaijan Iran.

Ia merupakan anak murid seorang imam Sufi iaitu Sheikh Zahed Gilani (1216–1301,
dari Lahijan.) Safi Al-Din kemudian mengganti ajaran Sufi ini menjadi ajaran Syiah sebagai
tanggapan terhadap serangan tentara Mongol di wilayah Azerbaijan. Pada abad ke-15,
Safawiyah kemudian berubah karakter dan menjadi militan di bawah Syekh Junayd dan
Syekh Haydar. Kemudian mulai meluaskan pengaruh dan kekuasaannya dalam bidang politik
dan militer ke seluruh Iran dan berhasil merebut seluruh Iran dari pemerintahan Timuriyah.

B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka adapun rumusan masalah sebagai berikut :

1.Siapa Pendiri dinasti Syafawiyyah ?

2.Berapa lama Dinasti Syawiyyah berdiri?

3.Siapa saja Khalifah Dinsati Syafawiyyah?


BAB II

PEMBAHASAN

A.Sejarah dan Pendiri Dinasti Safawi

1.Pendiri
Dinasti Safawiyah adalah salah satu dinasti terpenting dalam sejarah Iran. Dinasti ini
merupakan salah satu negeri Syiah terbesar semenjak Runtuh nya Dinasti Syiah Fatimiyyah.
Negeri ini juga menjadikan syiah sebagai agama resmi, sehingga menjadi salah satu titik
penting dalam sejarah Muslim. Safawiyah berkuasa dari tahun 1501-1722(mengalami
restorasi singkat dari tahun 1729-1736).

Dinasti Safawiyah bermula dari gerakan Sufi di kawasan Azarbaijan yang disebut
Safawiyeh. Pendiri gerakan Sufi ini ialah Sheikh Safi Al-Din (1252-1334).

Sheikh Safī al-Dīn Abdul Fath Is'haq Ardabilī berasal dari Ardabil, sebuah kota di
wilayah Azerbaijan Iran. Ia merupakan anak murid seorang imam Sufi iaitu Sheikh Zahed
Gilani (1216–1301, dari Lahijan.) Safi Al-Din kemudian mengganti ajaran Sufi ini menjadi
ajaran Syiah sebagai tanggapan terhadap serangan tentara Mongol di wilayah Azerbaijan.
Pada abad ke-15, Safawiyah kemudian berubah karakter dan menjadi militan di bawah Syekh
Junayd dan Syekh Haydar. Kemudian mulai meluaskan pengaruh dan kekuasaannya dalam
bidang politik dan militer ke seluruh Iran dan berhasil merebut seluruh Iran dari
pemerintahan Timuriyah.

2.Sejarah Dinasti Syafawiyyah

Pada abad ke-15, Kesultanan Utsmaniyah mulai memasuki daerah orang Persia,
mengakibatkan Perang Utsmaniyah-Safawiyah. Sebagai balasan, pengikut Safawiyah dari
Ardabil merebut Tabriz dari Turki di bawah pimpinan Alwand. Safawiyah kemudian
dipimpin oleh Ismail I dan di bawah pemerintahannya, Tabriz menjadi ibu kota dinasti
Safawiyah dan ia sendiri mendapat gelar Shah Azerbaijan. Kemudian, Ismail I berhasil
mencapai barat laut Iran dan merebut semua wilayah Iran dari Turki. Pada tahun 1511,
tentara Uzbek berhasil diusir. Ketika Ismail I berkuasa ia menjadikan bahasa Azeri sebagai
bahasa resmi.
Ada banyak negara lokal sebelum negara Iran yang didirikan oleh Ismāʻil I. Penguasa
lokal terpenting sekitar 1500 adalah:

 Huṣayn Bāyqarā, penguasa Timuriyah dari Herāt


 Alwand Mīrzā, Khan Aq Qoyunlu dari Tabrīz
 Murad Beg, Khan Aq Qoyunlu dari Irak al-Ajam (Persia)
 Farro kh Yaṣar, Shah dari Shirvan
 Badi Alzamān Mīrzā, penguasa lokal Balkh
 Huṣayn Kīā Chalavī, penguasa lokal Semnān
 Murād Beg Bayandar, penguasa lokal Yazd
 Sultan Mahmud ibn Nizam al-Din Yahya, penguasa Sistan
 Beberapa penguasa lokal Mazandaran dan Gilan seperti: Bisotun II, Ashraf ibn Taj al-
Dawla, Mirza Ali, dan Kiya Husayn II .

Pada puncak kejayaannya, sastra, kesenian dan arsitektur Persia berkembang pesat dan
contohnya adalah pembangunan Alun-alun Naghshi Jahan di Isfahan. Dalam bidang
ekonomi, perdagangan Iran berkembang karena letaknya di tengah-tengah Jalur Sutera. Pada
masa kejayaannya ini disebut-sebut sebagai salah satu Negeri Mesiu Syiah dan juga memiliki
pengaruh yang kuat di wilayah Timur Tengah. Sehingga termasuk dalam salah satu Kekuatan
Besar pada masa itu. Ismail memiliki korps musketir (tofangchi) berjumlah 8.000 dan pada
1521 sekitar 20.000. Setelah Abbas Agung mereformasi tentara (sekitar 1598), pasukan
Safawi hanya memiliki pasukan 12.000 prajuris bersenjata api. Beberapa Penguasa juga
melakukan diplomasi dengan Kerajaan Eropa, seperti dengan Dinasti Habsburg.

Kejayaan Safawiyah mulai surut pada abad ke 17. Raja-raja Safawiyah semakin lama
semakin tidak efisien dan hidup berfoya-foya. Iran juga terus diserang oleh Turki
Utsmaniyah, Afghan dan Arab. Pada tahun 1698, Kerman direbut oleh orang Baloch,
sementara Khorasan ditaklukan oleh orang Afghan pada tahun 1717. Selain itu, Safawiyah
turut berhadapan dengan ancaman baru yaitu Kekaisaran Rusia di sebelah utara dan serangan
tentara Mughal di sebelah timur. Lebih buruk lagi, ekonomi Safawiyah merosot akibat
perubahan jalur perdagangan antara timur dan barat, sehingga Jalur Sutera tidak lagi
digunakan. Dinasti Safawi ditaklukan dan Iran dikuasai oleh Dinasti Hotak dari Afganistan
dari tahun 1722 -1729, hingga Restorasi Dinasti Safawi dengan bantuan Jenderal Nader Shah.

B. Khalifah Pada Masa Dinasti Syafawiyyah

Khalifah yang ada di masa dinasti syafawiyyah adalah sebagai berikut :

1. Syah Ismail I (1501-1524 M)


2. Syah Tahmasp (1524-1576 M)
3. Ismail II (1576-1577 M)
4. Muhammad Khudabanda(1577-1587 M)
5. Syah Abbas I (1588-1628 M)
6. Safi Mirza (1628-1642 M)
7. Syah Abbas II (1642-1667 M)
8. Sulaiman (1667-1694 M)
9. Shah Husein (1694-1722 M)
10. Tahmasp II (1722-1732 M)
11. Abbas III (1732-1736 M)
C.Kemajuan Dinasti Safawiyah

1.Kemajuan Dalam Bidang Ekonomi

Stabilitas politik Dinasti Safawiyah pada masa Khalifah Abbas I temyata telah
memacu perkembangan perekonomian kekhalifahan Dinasti Safawiyah, terlebih setelah
Kepulauan Hurmuz dikuasai dan pelabuhan Gumrun diubah menjadi Bandar Abbas.
Dengan dikuasainya Bandar ini, maka salah satu jalur perdagangan laut antara timur dan
barat yang biasa diperebutkan oleh Belanda, Inggris dan Perancis berhasil menjadi miliki
Dinasti Safawiyah.
Selain kemajuan dalam sektor perdagangan, Dinasti Safawiyah juga mengalami
kemajuan dalam sektor pertanian. Namun setelah Khalifah Abbas 1 meninggal. sektor
perekonomian Dinasti Safawiyah lambat laun mengalami penurunan, terutaama ketika
kekhalifahan. Dinasti Safawiyah dipimpin oleh Khalifah Safi Méza. Pada masa Khalifah
Safi Mirza, rakyat cenderung bersikap masa bodoh karena mereka sudah banyak
memperoleh penindasan dari Khalifah Safi Mirza, tetapi para saudagar asing banyak
berdiam diri di Iran dan mengendalikan roda perdagangan dan kegiatan ekonomi lainnya di
iran.

2.Kemajuan Dalam Bidang Ilmu Pengetahuan

Dalam sejarah Islam, bangsa Persia dikenal sebagai bangsa yang


berperadaban tinggi dan berjasa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Oleh
karean itu tidaklah mengherankan apabila pada masa Dinasti Safawiyah, khusunya
ketika Khalifah Abbas I berkuasa, tradisi keilmuan terus berkembang.

Menurut Badri Yatim( 1993: 144), pada masa Kekhalifahan Dinasti


Safawiyah, dunia ilmu pengetahuan bekembang dengan pesat . Hal ini dapar terlihat
dengan munculnya tokoh yang selalu hadé di majelis istana, seperti Baha Al-Din
Syaerazi yang merupakan salah seorang filosof dan Muhammad Baqé Ibnu
Muhammad Damai yang merupakan filosof, ahli sejarah dan theolog,
Berkembangnya ilmu pengetahuan pada masa Dinasti Safawiyah tidak lepas
dari suatu doktrin yang sangat mendasar, yaitu bahwa kaum Syi’ah tidak boleh
taqlid dan pintu ijtihad selamanya terbuka. Kaum syi’ah tidak seperti kaum sunni
yang mengatakan bahwa ijtihad telah terhenti dan orang mesti taqlid saja. Kum
syi’ah tetap berpendirian bahwasanya mujtahid tidak terputus selamanya.

3.Kemajuan dalam Bidang Keagamaan

Pada Masa Khalifah Abbas 1 memimpin Dinasti Safawiyah, kebijakan


keagamaan tidak lagi seperti masa khalifah-khalifah sebelumnya yang memaksakan
agar paham syi’ah menjadi agama resmi kekhalifahan Dinasti Safawiyah. Tetapi
Khalifah Abbas I menanamkan sikap toleransi terhadap para pemeluk aliran
kegamaan dalam islam. Menurut Hamka (1981;70), Khalifah Abbas I dalam bidang
politik keagamaan selalu menanamkan paham toleransi atau lapang dada yang
sangat besar. Paham sy’ah tidak lagi menjadi paksaan, bahkan orang sunni dapat
hidup bebas mengerjakan ibadahnya. Bukan hanya itu saja, para pendeta Nasrani
diperbolehkan mengembangkan ajaran agamanya dengan leluasa sebab sudah banyak
bangsa Armenia yang telah menjadi penduduk setia di Kota Isfahan.

4.Kemajuan Dalam Bidang Fisik dan Sent

Setelah berhasil menguasai wilayah Isfahan yang merupakan ibukota Dinasti


Safawiyah, maka para penguasa Dinasti Safawiyah mmebangun Isfahan menjadi sebuah
kota yang sangat indah. Di Kota Isfahan berdiri bangunan-bangunan besar dan sangat
indah, seperti mesjid-mesjid, rumah-rumah sakit, sekolah-sekolah, jembatan raksasa di atas
Zende Rad, dan Istana Chihil Sutan. Kota Isfahan juga diperindah dengan taman-taman
wisata yang ditata secara apik. Ketika Khalifah Abbas I wafat, dikota Isfahan terdapat
162 mesjid, 48 akademi, 1802 penginapan dan 273 pemandian umum.
Kemajuan dalam bidang sent, pada masa Dinasti Safawiyah tampak begitu jelas
dari sudut gaya arsitektur bangunan. Hal ini dapat terlihat dari bangunan Mesjid Syaikh
Lull Allah yang dibangun pada tahun 1603 Masehi dan bangunan mesjid Shah Husein
yang dibangun pada tahun 1611 Masehi. Unsur sent lainnya yang mencapai kemajuan
pada masa Dinasti Safawiyah adaalah unsur seni dalam bentuk kerajinan tangan,
karpet, permadani, pakaian, tenunan, mode, tembikar, dan benda seni lainnya. Seni
lukis mencapai puncak kemajuannya pada masa Khalifah Thamasp I dan Khalifah
Ismail tahun 1522 Masehi dengan membawa pelukis timur ke Tabriz yang bernama
Bizhard.
Menut Hamka (1981 : 70), pada zaman Khalifah Abbas I memimpin Dinasti
Safawiyah berkembanglah kebudayaan, kemajuan dan keagungan pikiran mengenai
seni lukis, seni pahat, syair dan sebagainya. Di antara pujangga yang lahir pada
masa Dinasti Safawiyah adalah Muhammad Baqir Ibnu Muhammad Damai, ahli
filsafat dan Ilmu Pasti, Baharudin Al-Amili yang merupakan ulama ahli fiqh dan
Shadaruddin Asyaerozi yang merupakan ahli fisika.
Demikianlah, puneak kemajuan dan peradaban yang dicapai pada masa
Kekhalifahan Dinasti Safawiyah. Kemajuan yang pernah dicapai Dinasti Safawiyah
membuat Dinasti Safawiyah menjadi salah satu dari tiga Kerajaan Besar Dalam Dunia
Islam yang disegani oleh lawan politiknya, terutama dalam bidang politik dan
militernya. Walaupun tidak setaiaf dengan kemajuan Islam pada masa idasik,
Dinasti Safawiyah telah memberikan kontribusinya mengisi peradaban Islam melalui
kemajuan-kemajuan dalam bidang ekonomi, ilmu pengetahuan, peninggalan seni
dan gedung-gedung bersejarah.

D.Kehancuran Dinasti Safawiyah


Sepeninggal Khalifah Abbas I memimpin Dinasti Safawiyah, khususnya para khalifah
berikutnya yang memimpin Dinasti Safawiyah , seperti Khalifah Safi Mirza (Tahun 1628-
1642 Masehi), Khalifah Abbas II (Tahun 1642- 1667 Masehi), Khalifah Sulaiman (Tahun
1667-1694 Masehi), Khalifah Husain (Tahun 1694-1722 Masehi), Khalifah Tahmasp II
(Tahun 1722-1732 Masehi) dan Khalifah Abbas III (Tahun 1733-1736 Masehi), Kondisi
Dinasti Safawiyah tidak menunjukan grafik naik dan berkembang, tetapi justru
memperlihatkan kemunduran yang akhirnya membawa kehancuran kepada Dinasti
Safawiyah.
Diantara Sebab-sebab kemunduran dan kehancuran Dinasti Safawiyah adalah
Pertama : Konflik yang berkepanjangan antara Dinasti Safawiyah dengan Kerajaan
Utsmani. Bagi Kerajaan Utsmani, berdirinya Dinasti Salitwiyah yang beraliran syi’ah
merupakan ancaman langsung terhadap wilayah Kerajaan Utsmani. Konfiik antara dua
dinasti ini berlangsung sangat lama, meskipun pernah berhenti sejak tercapainya
perdamaian pada masa Khalifah Shah Abbas I. Namun tidak lama kemudian,
Khalifah Shah Abbas I meneruskan konflik dan setelah itu dapat dikatakan tidak ada
lagi perdamaian antara Dinasti Safawiyah dan Kerajaan Utsmani.
Kedua : Dekadensi moral yang melanda sebagian besar pemimpin Dinasti
Safawiyah. Hal ini turut mempercepat proses kehancuran Dinasti Safawiyah---
ditambah lagi dengan adanya konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di
kalangan keluarga Dinasti Safawiyah..
Ketiga : Pasukan Gulam (budak-budak) yang dibentuk Khalifah Abbas I tidak
memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbasy. Hal ini disebabkan karena
pasukan tersebut tidak dipersiapkan secara terlatih dan tidak melalui proses
pendidikan rohani seperti yang dialami oleh Qizilabash.
Keempat : Sikap para ulama Syi’ah yang sangat berpengaruh dalam kekuasaan Dinasti
Safawiyah yang tidak memiliki sikap terbuka dan demokratis. Dengan berlindung di balik
kekuasaan politik Dinasti Safawiyah, Ulama Syi’ah menekan kelompok lain, baik ulama sunni
maupun agama.
BAB III

PENUTUP
A.Kesimpulan
Dinasti Syafawiyyah adalah salah satu dinasti terpenting dalam sejarah Iran. Dinasti ini
merupakan salah satu negeri Syiah terbesar semenjak Runtuh nya Dinasti Syiah Fatimiyyah.
Negeri ini juga menjadikan syiah sebagai agama resmi, sehingga menjadi salah satu titik
penting dalam sejarah Muslim.

B.Saran
Kami harapkan untuk teman-teman dapat memahami dan mengerti tentang proses
awal berdirinya Dinasti Syafawi, para khalifah Dinasti Syafawi dan masa kemundurannya
maupun masa perkembangannya.

Anda mungkin juga menyukai