2
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR………………………………………………... 2
DAFTAR ISI……………………………….…………….………….... 3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………...
A. Latar belakang…………………………………………. 4
B. Rumusan masalah……………………………………… 4
C. Tujuan …………………………………………………. 4
BAB II PEMBAHASAN………………………………………......
A. Proses berdirinya Kerajaan safawiyah dipersia……… 5
B. Khalifah Kerajaan safawiyah dipersia …………… 8
C. Perkembangan Kerajaan safawiyah dipersia ………… 9
D. Keruntuhan Kerajaan safawiyah dipersia ………… 14
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN……………………………………………. 19
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………... 20
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam setiap dekade kehidupan, waktu terus berputar bagai roda, bagian
yang bawah kadang keatas dan sebaliknya. Bagitu juga dengan perjalanan sejarah
kerajaan-kerajaan Islam.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana proses berdirinya kerajaan safawi ?
2. Siapa saja khalifah yang memimpin kerajaan safawi ?
3. Bagaimana perkembangan kerajaan safawi ?
4. Mengapa kerajaan safawi mengalami kemunduran ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui proses berdirinya kerajaan safawi
2. Untuk mengetahui siapa saja raja-raja di kerajaan safawi
3. Untuk mengetahui perkembangan kerajaan safawi
4. Untuk menetahui kemunduran kerajaan safawi
4
BAB 1
PEMBAHASAN
5
yang diletakan safiuddin Ishaq menjadi suatu gerakan keagamaan yang
pengaruhnya tidak saja di daerah Persia,tetapi juga di Syiria dan Anatolia
Timur.di daerah-daerah ini dakwa (propagan) agama yang dilancarkan
orang-orang safawiyah menarik hati suku-suku turki yang kemudian
membentuk suatu elit tentara safawiyah.suku-suksu yang terpenting
diantaranya adalah Ustahju, Runghu, Samlu, Dulqadir, (zul qadir), Afsyar
dan Qajar.
Kematian Safiuddin Ishaq pada tahun 735 H/1334 m bertepatan
pula dengan pecahny kerajaan mongol di persia dan sebelah timur daerah
“bulan sabit yang subur”, dan untuk selama hampir 50 tahun, terjadi
kekacauan di kawasan ini. Karena itu selama kira-kira 25 tahun, suatu
gelombang penyerbuan silih berganti yang dilakukan oleh orang-orang
turki mongol (tartar) di pimpin oleh Timur Lenk. Selama masa ini putra
dan penggati Safiuddin Ishaq yaitu Sadar Al-Din Musa yang tidak hanya
memimpin untuk membebaskan tanah tumpah darahnya, Ardabil dari
tangan sipil dan militer setempat, tetapi juga untuk memperkaya daerah itu
sendiri dengan membangun silsilah suci dari keluarga safawiyah. Sadar
Al-Din Musa dipengaruhi oleh bangsawan-bangsawan Mongol yang
sebagian dari mereka menyatakan diri sebagai turunan dari ayahnya
Safiuddi Ishaq.
Setelah meninggalnya Sadar Al-Din Musa, kedudukannya
digantikan oleh khawaja Ali sebagai pimpinan tarekat safawiyah pada
tahun 749-830 H/1391-1427 M. Pada massa beliau ini terdapat suatu
gerakan yang memisahkan diri dari faham mistik ortodoks dan untuk
pertama kalinya propaganda keagamaan safawiyah menerima faham syi’ah
.sepeninggalnya Khawaja Ali,digantikan Ibrahim, lalu kemudian Ibrahim
digantikan Junaid sebagai pimpinan safawiyah pada tahun 851-864
H/1447-1460 M. Pada masa kepemimpinan junaid inilah gerakan
safawiyah mulai mendapatkan momentumnya , ia lebih revolusioner ,
Junaid tidak seperti pendahulunya menginginkan hanya dapat dalam
bentuk gerakan spiritual semata, tetapi ia mengajak para pengikutnya
6
untuk bertempur, berjuang demi menegakan keyakinan ataupun eksistensi
dunia mereka.ambisi politiknya telah membawa kedalam suatu konflik
dengan para penguasa yang lain di persia. Ia terpaksa menyingkir ke Diyar
Bakar di Istana Uzun Hazan, penguasa dari Ak-koyunlu, tetapi pada masa
itu kekuatan politik yang dominan di Persia dan Sebelah Timur daerah
“bulan sabit yang subur” beraada di tangan Kara-Konyulu sehingga
safawiyah dan Ak-Konyulu melenyapkan antipasi keagamaan dalam suatu
aliansi politik yang diperkuat dengan pernikahan Junaid dengan saudara
perempuan Uzun Hazan. Pada tahun 1453-1459 M Junaid dalam suatu
perjalanan untuk menyerang orang-orang Circasia, dia diserang oleh
penguasa Shirvan dan terbunuh.
Sepeninggal Junaid kedudukannya digantikan putranya, Haidaar
sebagai pemimpin safawiyah pada tahun 1460-1494 M. Ia lalu menjalin
persahabatan dengan Ak-konyulu dengan jalan menikah putri Uzun Hasan
, pada tahun 872 H/1467 M dalam rangka persahabatan itu ,Ak-Konyulu
menyerang kerajaan Kara-Konyulu untuk memenuhi ambisi politik dan
militer safawiyah. Tetapi aliansi kedua kerajaan ini berantakan, ketika
safawiyah melancarkan politik ancaman terhadap Ak-Konyulu. tatkala
Haidar pada tahun 893 H/1488 M menyerang kepimpinan Syirvan dan
pasukannya ini merupakan faktor penentu bagi melemahnya kekuatan
safawiyah ,Haidar sendiri terbunuh dan lari ke Gilan.
Dalam waktu singkat setelah Haidar terbunuh, segera pengikutnya
berkumpul di Ardabil, dan lalu membaiat Ali Putranya untuk menjadi
pemimpin sekte ini pada tahun 1494-1501 M. Sementara itu Ak-Konyulu,
yaitu Ya’quf menagkap Ali bersama saudaranya, Ibrahim dan Ali serta ibu
mereka, dan memenjarakan mereka di Fars selama empat setengah tahun
(1489-1493 M). Mereka dibebaskan dengan syarat Ali harus membantu
Rustam, pangeran dari Ak-Konyulu melawan saudara sepupunya dan
rivalnya untuk menduduki tahta.setelah mengalahkan musuh Rustam itu,
Ali kembali ke Ardaabil, tetapi karena khawatir akan pengaruh Ali yang
makin hari makin meluas, Rustam kembali memenjarkannya dan
7
membawanya ke Khoy (Khuwuy). Ali berhasil melarikan diri ke Ardabil,
ia ditangkap dan dibunuh, tetapi sebelumnya Ali telah menunjuk adiknya
Ismail sebagai penggatinya pada tahun 1501 M. Di Ardabil Ismail
menghindarkan diri dari tangkapan tentara Ak-Konyulu dan lari ke Gilan.
Di tempat persembuyian inilah Ismail menghimpun kekuatannya dengan
memelihara hubungan baik dengan para pengikutnya di Azerbaizan ,
Syiria, dan Anatolia.
Pada tahun 905 H/1501 M, ia menghimpun 7.000 pengikutnya di
Erzinjan (di sungai Euphrat). Dari sini pasukannya, ia menuju Azarbaijan
pada tahun 906 H/1501 M, ia berhadapan dengan pasukan Ak-Konyulu
dalam pertempuran syarur dekat Nakhchivan. Inilah peperangan yang
sangat menentukan bagi revolusi syek. Tahun itu juga Ismail memasuki
kota Tabriz dan memproklamirkan dirinya sebagai Syah Ismail 1,
penguasa pertama dari kerajaan safawiyah meskipun kekuasaannya baru
meliputi daerah Azarrbaijan. Tidaklah mengherankan jika Ismail
menetapkan syi’ah Immamiyah (Istna Asyariyah) sebagai agama resmi
kerajaan. Dengan keputusan ini, ia tidak saja berbeda dengan turki
usmaniyah yang sunni itu, tetapi juga telah meletakan dasar kesatuan bagi
rakyatnya yang telah lama menganut aliraan Syi’ah itu. Perkembangan
Iran modern sekarang ini dimulai berdirinya kerajaan safawiyah pada
tahun 907 H/ 1501 M.
B. Raja-Raja Safawiyah
Kerajaan safawiyah dapat melanggengkan kekuasaannya kurang
lebih 235 tahun, yaitu mulai tahun1501-1736 M. Dan telah diperintah 11
raja.raja –raja safawiyah tersebut adalah :
1. Ismail (1501-1524 M)
2. Tahmasp (1524 – 1576 M)
3. Ismail II (1576 – 1577 M)
4. Muhammad Khundaa Banda (1577 – 1588 M)
5. Abbas (1588 – 1628 M)
6. Safi Mirsa (1628 – 1642 M)
8
7. Abbas II (1642 – 1667 M)
8. Sulaiman (1667 – 1694 M)
9. Husein (1694 – 1722 M)
10. Tahmasp II (1722 – 1732 M)
11. Abbas III (1732 – 1736 M)1
C. Perkembangan Peradaban Islam pada Masa Kerajaan Safawi
Perkembangan peradaban Islam yang signifikan pada masa
kerajaan safawi sangat jelas terlihat pada kemajuan yang dicapai kerjaan
safawi dalam bidang politik, ekonomi, pembangunan, infrastruktur
masyarakat, dan pengembangan ilmu pengetahuan, filsafat, dan seni.
Berikut kemajuan yang dicapai kerajaan safawi antara lain :
1. Kemajuan di Bidang Politik
1
Abd.Rahim Yunus, Sejarah Islam Pertengahan, Yogyakarta:Penerbit Ombak, 2013, hlm. 218-222
9
a) Menghilangkan dominasi pasukan Qizilbash atas kerajaan
Safawi dengan membentuk pasukan baru yang terdiri dari bekas
tawanan perang bekas orang-orang Kristen di Georgia dan
Circhasia yang sudah mulai di bawa ke Persia sejak Syah
Tahmasap I (1524-1576) di beri nama “ Ghulam”.
b) Mengadakan perjanjian damai dengan Turki Usmani dengan
cara berjanji menyerahkan wilayah Azerbaizan, Georgia dan
sebagian wilayah Luristan, dan tidak akan menghina tiga
khalifah pertama dalam Islam (Abu Bakar, Umar, Usman) dalam
khutbah jum’atnya.2
2
Ajid Thohir, Perkembangan peradaban di dunia Islam: Melacah akar-akar Sejarah Politik dan
Budaya Umat Islam.(Ed 1-2), Jakarta: Rajawali Pers, 2009, hlm. 172
10
2. Kemajuan di bidang Ekonomi
3
Muhammad Yamin, Atlas Sejarah, Jakarta:Djambatan, 1956, hlm. 54.
4
R.M. Sarvory, “ Abbas I “, dalam H.A.R. Gibbs dkk. (Ed.),The Encyclopedia of Islam, Vol. I, Leiden
& London: B.J Brill & lussac & Co, 1960, hlm. 7-8.
11
Oleh karena itu pada saat Syah Abbas I meninggal, terdapat 162 buah
Masjid, 48 buah Perguruan tinggi, 1082 Losmen yang luas untuk
penginapan tamu syah dan 273 unit pemandian umum. Bangunan
yang paling terkenal adalah Mesjid Luthfullah yang di bangun pada
1603 M dan selesai 1618 M, merupakan sebuah Oratorium yang di
sediakan sebagai tempat peribadatan pribadi Syah. Pada sisi bagian
selatan terdapat mesjid kerajaan yang mulai di bangun pada 1611 M
dan selesai pada 1629 M pada sisi bagian Barat berdiri Istina Ali Qapu
yang merupakan gedung pusat pemerintahan. Pada sisi bagian Utara
berdiri bangunan monumental yang menjadi simbol bagi gerbang
menuju bazar kerajaan dan sejumlah pertokoan, tempat pemandian,
Caravansaries, mesjid dan perguruan.5 Syah Abbas juga membangun
Istana yang megah yang di sebut Chihil Sutun atau Istana empat puluh
tiang,sebuah jembatan besar di atas sungai Zende Rud dan Taman
Bunga Empat Penjuru.
5
Ira. M. Lapidus, Sejarah Sosial Ummat Islam badian 1 dan 2, Jakarta: Pt. Grafindo Persada,2000.
Hlm. 453
6
Syed Ameer Ali, The Spirit of Islam, Delhi: Idarah-I Adabiyat-I, t.t, hlm.348-349.
12
syiah yang sudah mapan. Sedangkan ushuli mengambil langsung dari
Al-qur’an dan Hadits, tanpa terikat kepada para mujtahid.7
Beberapa tokoh filsafat yang muncul pada masa Safawi antara lain
Mir Damad alias Muhammad Baqir Damad ( W.1631 M) yang
dianggap sebagai guru ketiga setelah Aristoteles dan Al-farabi. Ia
banyak memiliki karya tulis dalam berbagai bidang, seperti fiqh,
teologi, dan filsafat yang tertulis dalam dua bahas, yaitu Arab dan
Persia.di antaranya yang terkenal adalah Qasabat dan Taqdisat, yaitu
dua buah bukunya yang terkenal dalam bidang filsafat.10
7
Syed Ameer Ali, ibid., hlm. 348-349
8
Syed Ameer Ali, ibid., hlm. 348-349.
9
Syed Hosein Nasr, “Shihab Al-Din Suhrawardi Maqtul”, dalam M.M Sharis (Ed.), A History of
Muslim Philosopy, vol. II, Webedan:Otto Harrasowitz, 1963, hlm. 396-397; Lihat juga Marshal H.S.
Hodsgon, loc.cit., hlm. 42.
10
Syed Hosein Nasr, “The School of Isfahan”, dalam M.M. Sharif (Ed.), A History of Muslim
Philosophy, Vol. II, Webedan:Otto Harrosowitz, 1963, hlm. 915
13
zamannya.(26).Adapun tokoh ilmuwan lainnya yang terkenal adalah
Zain Ad-Din Ibnu Ali Ibnu Ahmad Jaba’I (w.1258 M), tokoh
pendidikan syi’ah. Ali Ibnu Abdul Ali Amily alias Muhakkik Karaki
(w.1538), seorang teolog syi’ah. Muhammad baqir (w.1699 M), juga
seorang teolog yang besar , filsuf, ahli sejarah, dan seorang yang
pernah mengadakan observasi mengenai kehidupan lebah. Abdul
Razaq Lahiji (w.1661 M), seorang murid mulla sadra, pengarang
Syarakh Hayakil al-Nur karya surhawardi yang besar. Syekh Bahr Ad-
Din Amily (lahir 1546 M),ulama besar di kota Isfahan, seorang teolog,
faqih, penyair, filsuf, dan matematikus ulung yang karyanya Khulasah
fi al-Hisab menjadi sumber utama selama beberapa abad dan pada
tahun 1843 diterjemahkan kedalam bahasa jerman.11
14
mengakibatkan mundurnya kemajuan kemajuan yang diperoleh pemerintahan
sebelumnya (Abbas I).
15
dan dikalahkan oleh pasukan Nadir Khan tahun 1729 M. Asyraf sendiri
terbunuh dalam peperangan itu dengan demikian Kerajaan Safawi kembali
berkuasa. Namun pada tahun 1732 M, Tahmasap II di pecat oleh Nadir Khan
dan di gantikan oleh Abbas III (anak Tahmasap II) yang ketika itu masih
sangat kecil. Empat tahun setelah itu 1736 M, Nadir Khan mengangkat
dirinya sebagai raja menggantikan Abbas III, dengan demikian berakhirlah
kekuasaan Kerajan Safawi di Persia.
16
Yang Besar Terhadap
Ulama Syi’ah
o Ulama Syi’ah Sering
Salah Menggunakan
Kekuasaan Yang
Diberikan Raja
o Konflik Antara
Golongan Syi’ah Dan
Sunni
17
Kemorosotan aspek kemiliteran ini sangat besar pengaruhnya terhadap
lenyapnya ketahanan dan pertahanan kerajaan Safawi.
4. Sering terjadinya konflik internal dalam bentuk perebutan kekuasaan
di kalangan keluarga Islam.
5. Ulama mulai meragukan otoritas Syah yang berlangsung secara turun
temurun, sebagai penanggung jawab pertama atas ajaran Islam syiah.13
13
Ira. M. Lapidus, Sejarah Sosial Ummat Islam badian 1 dan 2, Jakarta: Pt. Grafindo Persada,2000.
Hlm. 465
18
KESIMPULAN
Kerajaan Safari berasal dari sebuah Tarekat Sufi. Nama Safawi di ambil
dari nama pendiri tarekat tersebut Safi Al-din Ishak Al-Ardabily. Yang
kemudian berubah menjadi keraajan pada masa Ismail I.
Kemunduran safawi terjadi karena setelah abbas i tidak ada lagi pemimpin
safawi yang secakap abbas i dalam hal kepemimpinan. Dan terjadi konflik
internal di dalam kerajaan safawi sendiri, serta keburukan dari moral para
pemimpin keraan, di tambah lagi konflik dengan Turki Utsmani.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://zeeaziral.blogspot.com/2013/12/kerajaan-safawi-di-persia-
sejarah.html?m=1.
http://watawasoubilhaqqi.blogspot.com/2017/05/sejarah-berdirinya-
kerajaan-safawiyah.html
20