Anda di halaman 1dari 12

UIN SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

ENSIKLOPEDIA

Peradaban Islam
Masa Dinasti
Shafawiyah

Li'izzatid Dianatil Manzil


21104050023
Dinasti Safawiyah di Persia berkuasa
antara tahun 1501-1722 M. Dinasti ini
merupakan salah satu kerajaan Islam
yang cukup besar di Persia. Awal
mulanya Kerajaan ini berasal dari
sebuah gerakan tarekat yang berada
di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan.
Kemudian mengubahnya kepada
gerakan politik dan menjadi sebuah
Sumber : https://wawasansejarah.com/dinasti-safawiyah-di-persia/
Dinasti.
SEJARAH BERDIRINYA
DINASTK SHAFAWIYAH
Cikal bakal berdirinya Dinasti
Safawiyah berawal dari gerakan tarekat
yang diberi nama Safawiyah. Gerakan
ini muncul di Persia, tepatnya di
Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan.
Wilayah ini banyak ditinggali oleh suku
Kurdi dan Armen.[2] Nama Safawiyah
dinisbahkan kepada nama salah
seorang guru Sufi di Ardabil bernama
Syekh Ishak Safiuddin atau Shafi Ad-
Din. Menurut riwayat, ia adalah
keturunan dari Musa al-Khadim, imam https://images.app.goo.gl/tfQL3GVf1iYWmVai9

ketujuh Syi’ah Itsna ‘Asyariyah.[3] Shafi Kemudian murid-murid tarekat


Ad-Din berasal dari keturunan orang mendukung tarekat Safawiyah untuk
yang berada dan memilih sufi sebagai menghimpun kekuatan dengan menjadi
jalan hidupnya. Gurunya bernama tentara dan sangat fanatik kepada
Syaikh Tajuddin Ibrahim Zahidi (1216- keyakinannya. Bahkan, mereka juga
1301 M) yang dikenal dengan julukan menentang orang-orang yang tidak
Zahid Al-Gilani. Dikarenakan prestasi sepaham dengan mereka. Tarekat
dan ketekunannya dalam kehidupan Safawiyah banyak diterima oleh
tasawuf, Shafi Ad-Din diambil menantu masyarakat sehingga tarekat ini
oleh gurunya tersebut.[4] mengubah model gerakan spiritual
Shafi Ad-Din mendirikan tarekat keagamaan menjadi gerakan politik. Hal
Safawiyah setelah ia menggantikan guru ini mulai tampak ketika gerakan tarekat
dan sekaligus mertuanya yang wafat dipimpin oleh Junaid 1447-1460 M. M.
pada tahun 1301 M. Junaid memperluas kegiatan politik
Tarekat yang dipimpin Shafi Ad-Din ini pada kegiatan keagamaan. Perluasan
semakin penting terutama setelah kegiatan ini mendapatkan hambatan-
mengubah bentuk tarekat itu dari hambatan. Salah satunya dari
pengajian tasawuf murni yang bersifat penguasa Qara Qayunlu dan Aq-
lokal menjadi gerakan kenamaan yang Qayunlu yang merupakan dua suku
besar pengaruhnya di Persia, Syria dan terkuat Turki. Sehingga terjadi konflik
Anatolia antara Junaid dengan penguasa Turki.

| Ensiklopedia Dinastj Shafawiyah


Keterlibatan tarekat Safawiyah dalam perpolitikan yang semakin besar
mengantarkan tarekat Safawiyah berhadapan dengan kekuatan besar yang
berkuasa saat itu yaitu Turki Utsmani.
Pada saat Junaid memiliki konflik dengan Qara Qayunlu, ia mengalami
kekalahan dan diasingkan ke suatu tempat.[8] Di tempat itu Junaid mendapat
perlindungan dari penguasa Diyar Bakr yang juga bangsa Turki. Junaid tinggal
di istana Uzun Hasan yang pada saat itu menguasai sebagian Persia. Selama
dalam pengasingan, Junaid tidak tinggal diam. Ia mempersunting salah
seorang saudara perempuan Uzun Hasan. Pada tahun 1459 M, Junaid
mencoba merebut Ardabil tetapi gagal. Lalu pada tahun 1460 M Junaid
mencoba merebut kota Sircassia tetapi pasukan yang dipimpinnya dihadang
oleh tentara Sirwan. Junaid pun pada akhirnya terbunuh dalam pertempuran
tersebut

Sumber https://images.app.goo.gl/tfQL3GVf1iYWmVai9

Tampuk kepemimpinan gerakan Safawi selanjutnya diberikan kepada putera Junaid,


Haidar, tetapi Haidar masih sangat kecil pada waktu itu. Setelah menunggu beberapa
tahun, Haidar sudah cukup dewasa dan mempersunting salah satu putri Uzun Hasan.
Dari perkawinan tersebut lahirlah Ismail yang di kemudian hari menjadi pendiri dinasti
Safawi di Persia.[10]

| Ensiklopedia Dinastj Shafawiyah


Para Penguasa Shafawiyah

1. ISMAIL I
Ismail I (17 Juli 1487 – 23 Mei 1524) yang lebih dikenal dalam
:bahasa Persia dengan sebutan Shah Ismail, (bahasa Persia
dengan nama lengkap Abu l-Muzaffar Ismail bin )‫شاه اسماعیل‬
Sah ;‫ بیرینجی شاه اسماعیل‬:Haydar as-Safavi (bahasa Azeri
İsmayıl Xəta) adalah Shah Iran (Persia) yang menjadi raja
pada tahun 1501 dan pendiri dinasti Safawi yang bertahan
https://id.m.wikipedia.org/ .sampai tahun 1736.4
wiki/Berkas:Shah_Ismail_I.jpg

2. Tahmasp I
)‫ شاه تهماسب یکم‬:Tahmasp atau Tahmasb I (bahasa Persia
Februari 1514 – 14 Mei 1576) adalah Shah Iran dari 22(
Dinasti Safawiyah. Ia merupakan penguasa Safawiyah
dengan masa kekuasaan terpanjang. Tahmasp adalah
putra dari Ismail I dan Shah-Begi Khanum (dikenal
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Berkas:T dengan gelar Tajlu Khanum) dari suku Mawsillu
ahmasb-1.jpg
]Turcoman.[3][4

3. Syah 'Abbas I
Syāh ‘Abbās Agung atau Syāh ‘Abbās I (bahasa
Januari 1571 – 21 27( )‫ شاه عباس بزرگ‬:Persia
Januari 1629) adalah Syah Iran, dan merupakan
penguasa paling terkenal dari Dinasti Safawiyah
Kekaisaran Persia. Ia adalah putra ketiga dari Syah
Mohammad
https://id.m.wikipedia.org/wiki/
Berkas:Shah_Abbas_I.jpg

| Ensiklopedia Dinastj Shafawiyah


Para Penguasa Shafawiyah

4. Sultan Husayn
Sultan Husayn (juga dikenal sebagai Soltan Hosayn dan
Soltan Hosein ), (Oktober 1668 - November 1726)
memerintah 1694–1722; )‫ شاه سلطان حسین‬: (Persia
adalah Penguasa Safawi Iran (Persia). Dia memerintah
dari 1694 sampai dia digulingkan pada 1722 oleh
perampok pemberontak Mahmud Hotaki, seorang
Afghanistan dari latar belakang etnis Pashtun.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/ Pemerintahannya berakhir dengan kejatuhan Dinasti
Berkas:Sultan_Husayn_by_Bruyn.jpg Safawi yang telah menguasai Iran sejak awal abad ke-
].16

5. Tahmasp II
Tahmasp II (1704? - 11 Februari 1740) adalah salah
satu penguasa dinasti Safawiyah terakhir di Persia
(Iran).

Koin di masa pemerintahan


Tahmasp II

6. Abbas III
‫ اه‬: Abbas III (Januari 1732 – Februari 1740) ( Persia
memerintah tahun 1732–1736; adalah putra ) ‫عباس‬
Shah Tahmasp II dan Shahpari Begum dari dinasti
Safawi . Setelah deposisi ayahnya oleh Nader Khan
(masa depan Nader Shah ), bayi Abbas ditunjuk
sebagai penguasa nominal Iran pada 7 September
1732. [1] Nader Khan, yang merupakan penguasa
https://en.m.wikipedia.org
negara yang sebenarnya, mengambil posisi wakil
/wiki/File:Abbas_III.jpg
negara dan raja muda. Abbas III digulingkan pada
Maret 1736, ketika Nader Khan sendiri dinobatkan
sebagai Nader Shah. Ini menandai akhir resmi dinasti
Safawi. Abbas dikirim untuk bergabung dengan
. ayahnya di penjara di Sabzevar, Khurasan

| Ensiklopedia Dinastj Shafawiyah


Masa Kejayaan Dinasti Shafawiyah

Pada pemerintahan Abbas I


merupakan puncak kejayaan Dinasti
Safawiyah. Secara politik Abbas I
dapat mengatasi berbagai kemelut
di dalam negeri yang mengganggu
stabilitas negara dan berhasil
merebut kembali wilayah-wilayah
yang dulu pernah direbut dinasti lain
pada pemerintahan sultan-sultan
sebelumnya.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Daftar_Sh
ah_Dinasti_Safawi

Kemajuan yang dicapai Dinasti Safawiyah antara lain:

1.Bidang Ekonomi

Setelah Abbas I berhasil merebut kepulauan Hurmuz dan mengubah pelabuhan


Gumrun menjadi pelabuhan Abbas, maka jalur dagang yang biasa diperebutkan oleh
Belanda, Inggris dan Perancis sepenuhnya berhasil dikuasai oleh dinasti ini.

2. Bidang Pendidikan

Pada Dinasti Safawiyah muncul banyak sekali ilmuwan-ilmuwan terkenal diantaranya


Baha’ al-Dîn al-‘Amili (generalis ilmu pengetahuan), Sadr al-Dîn al-Syîrâzî (filsuf) dan
Muhammad Baqir ibn Muhammad Damad (filsuf, ahli sejarah, teolog, yang pernah
mengadakan observasi atas kehidupan lebah).

3. Bidang Pembangunan Fisik Tata Kota dan Seni

Para penguasa dinasti ini mengubah Isfahan, yang merupakan ibu kota dinasti ini
menjadi kota yang sangat indah. Isfahan merupakan kota yang sangat penting bagi
tujuan politik dan ekonomi. Di kota tersebut berdiri bangunan-bangunan megah
seperti masjid, rumah sakit, sekolah-sekolah, jembatan raksasa di atas Zende Rud, dan
istana Chihil Satun. Kota Isfahan semakin indah dengan dibuatnya taman-taman wisata.
Ketika Abbas I wafat, di Isfahan terdapat 162 masjid, 48 akademi, 1802 penginapan,
dan 273 pemandian umum.

| Ensiklopedia Dinastj Shafawiyah


https://images.app.goo.gl/oDJLDm9PMSuUng6EA

Pada bidang seni, terlihat dari arsitektur bangunan-bangunannya yaitu


seperti yang terlihat pada masjid Shah dan masjid Syaikh Lutf Allah. Unsur
seni lainnya juga terlihat pada hasil kerajinan tangan, keramik, permadani,
karpet, pakaian, tembikar dan lain-lain. Seni lukis juga sudah mulai muncul
pada masa ini tepatnya pada saat sultan Tahmaps I berkuasa.

| Ensiklopedia Dinastj Shafawiyah


KEMUNDURAN DAN KEHANCURAN DINASTI SHAFAWIYAH

Kerajaan Safawiyah mengalami


kemunduran pasca pemerintahan Abbas I.
Enam sultan setelahnya tidak mampu
untuk mempertahankan kemajuan yang
sudah diraih oleh pendahulunya. Para
Sultan juga lemah dalam memimpin dan
memiliki sifat buruk yang juga
mempengaruhi jalannya pemerintahan.
Sehingga kerajaan Safawiyah banyak
mengalami kemunduran dan tidak
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Daftar_Shah_Dinasti_Safawi
mengalami perkembangan.

Sepeninggal Abbas I, pemerintahan Keadaan semakin bertambah buruk pada


diambil alih oleh Safi Mirza (1628-1642), ia masa pemerintahan Husein ( 1694-1722). Ia
merupakan cucu dari Abbas I. Pada masa memberikan kebebasan kepada para ulama
pemerintahannya, ia dikenal sebagai Syiah untuk memaksakan paham Syiah dan
sultan yang lemah dan kejam terhadap pendapatnya terhadap penganut Sunni. Hal
para pembesar-pembesar kerajaan.[14] Ia ini memicu kemarahan dari golongan Sunni
juga tidak mampu mempertahankan di Afghanistan, sehingga mereka melakukan
kemajuan-kemajuan yang berhasil pemberontakan. Bangsa Afghan melakukan
dilakukan Abbas I. Selain itu, kota pemberontakkan pertama kali pada tahun
Kandahar berhasil dikuasai oleh Dinasti 1709 dipimpin Mir Vays dan berhasil
Mughal dipimpin oleh Sultan Syah Jihan. merebut wilayah Qandahar. Disisi lain
Begitu pula dengan Baghdad yang pemberontakan terjadi di Herat yang
berhasil direbut oleh Turki Utsmani.[15] dilakukan oleh suku Ardabil Afghanistan
dan berhasil menduduki Marsyad.[18] Mir
Setelah Safi Mirza, pemerintahan Vays diganti oleh Mir Mahmud dan ia dapat
dipegang oleh Abbas II (1642-1667). Ia mempersatukan pasukannya dan pasukan
adalah sultan yang suka minum-minuman Ardabil. Sehingga ia mampu merebut
keras, suka menaruh curiga terhadap para kembali wilayah-wilayah Afghan dari
pembesar dan memperlakukannya kekuasaan Safawiyah.
dengan kejam.[16] Rakyatpun tidak begitu
peduli dengan pemerintahan Abbas II.
Abbas II meninggal dikarenakan sakit.
Selanjutnya dipimpin oleh Sulaiman
(1667-1694), ia memiliki kebiasaan buruk
seperti Abbas II yang juga seorang
pemabuk. Banyak terjadi penindasan dan
pemerasan. Terutama terhadap para
ulama dan penganut paham Sunni serta
cenderung memaksakan paham Syiah. https://id.m.wikipedia.org/wiki/
[17] Sehingga tidak ada perkembangan Daftar_Shah_Dinasti_Safawi
yang berarti pada masa pemerintahannya.

| Ensiklopedia Dinastj Shafawiyah


Syah Husein merasa terdesak karena ancaman-ancaman dari Mir Mahmud.
Akhirnya, Syah Husein mengakui kekuasaan dan mengangkat Mir Mahmud menjadi
Gubernur di Qandahar dengan gelar Husein Quli Khan (budak Husein).[19]
Kekuasaan ini dimanfaatkan oleh Mir Mahmud untuk memperluas wilayah. Ia
berhasil merebut Kirman dan Isfahan serta kembali memaksa Syah Husein untuk
menyerah tanpa syarat. Pada tanggal 12 Oktober 1722 M, Syah Husein menyerah
dan pada 25 Oktober Mir Mahmud memasuki kota Isfahan dengan penuh
kemenangan.[20] Kemudian Mir Mahmud digantikan oleh Asyraf untuk menguasai
Isfahan.

Pemerintahan selanjutnya dilanjutkan oleh salah seorang putera Husein bernama


Tahmasp II (1722-1732), ia mendapat dukungan penuh dari suku Qazar dari Rusia.
Dengan demikian, ia memproklamasikan dirinya sebagai penguasa yang sah
dengan pusat pemerintahan di kota Astarabad. Tahmasp II melakukan kerjasama
dengan Nadir Khan dari suku Afshar untuk menaklukan bangsa Afghan yang berada
di Isfahan pada tahun 1726 M. Pasukan Nadir Khan berhasil merebut Isfahan pada
tahun 1729 M. Asyraf terbunuh dalam peperangan itu. Dinasti Syafawiyah kembali
berkuasa.
Namun, Tahmasp II dipecat oleh Nadir Khan dan digantikan oleh Abbas III (1733-
1736) yang merupakan anak dari Nadir Khan. Anaknya masih sangat kecil, sehingga
pada 8 Maret 1736, Nadir Khan mengangkat dirinya sendiri sebagai sultan. Pada
masa pemerintahan Nadir Khan, Dinasti Safawiyah berhasil ditaklukan oleh Dinasti
Qazar. Maka berakhirlah kekuasaan Dinasti Safawiyah di Persia.[21]

| Ensiklopedia Dinastj Shafawiyah


PENINGGALAN DINASTI
SHAFAFIWAH

Naqsh-e Jehaan Square (Maidan Imam)

Dibangun antara 1598- sampai 1629,


Maidan Iman merupakan salah satu Jembatan Khaju
lapangan terbesar di dunia yang
terletak di pusat Kota Isfahan, Iran. Jembatan ini dibangun oleh Shah
Area ini juga dikelilingi oleh bangunan Abbas II yang memiliki fungsi ganda
Dinasti Safawi lainnya seperti Masjid sebagai bendungan untuk mengurai
Shah di sisi selatan, Masjid Syekh taman di sepanjang Sungai Zayandeh.
Lutfallah di sisi timur, Istana Ali Qafu di Jembatan yang melintang di atas
barat. sungai Zayandeh ini dibangun pada
Bangunan yang sekarang sudah abad ke-17 M dan memiliki lorong
ditetapkan UNESCO sebagai situs beratap yang dihiasai dengan keramik
sejarah penting dalam daftar warisan warna-warni.
dunia ini memiliki pintu masuk utama Jembatan Khaju memiliki luas 23
yang terkenal dengan sebutan Bazar meter persegi dengan panjang 105
Isfahan di bagian utara. Bazar Isfahan meter dan lebar 14 meter. Pada
adalah pasar yang menjual macam- prasasti yang terdapat di jembatan
macam cendera mata khas Isfahan, tersebut terlihat bahwa jembatan itu
seperti mutiara istana, seni kaligrafi, pernah diperbaiki pada 1873.
dan lukisan.

Gedung Chahar Bagh

Gedung yang dibangun Dinasti Safawiyah pada


masa Shah Husein 1706 ini diperuntukkan
untuk sarana pendidikan. Letaknya di jalan
Chahar-Bagh, salah satu jalan utama di Kota
Isfahan. Jika dilihat dari luar bangunan ini hanya
tampak pintu gerbang yang terbuat dari besi
dengan tinggi menjulang dan besar.

Sementara, dinding kuba dan sebagian besar dinding terbuat dari batu bata dan lapisan
keramik bermotif bunga dengan dominasi warna biru dan kuning terang.
Shah Husein memerintahkan pembangunan sekolah ini sebagai pusat pendidikan
agama dan ilmu pengetahuan di Isfahan. Sehingga, bangunan ini dikenal sebagai kawah
candradimuka bagi orang-orang yang belajar ilmu agama pada zaman tersebut.

| Ensiklopedia Dinastj Shafawiyah


Daftar Pustaka

https://wawasansejarah.com/dinasti-safawiyah-di-persia/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Daftar_Shah_Dinasti_Safawi
https://www.republika.co.id/berita/nzaq8q1/jejak-peninggalan-
dinasti-safawiyah
"Mereka, yang
tidak mengingat
masa lalu dikutuk
untuk
mengulanginya."
- George
Santayana

Anda mungkin juga menyukai