DISUSUN OLEH
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan
ridha-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan “Laporan Pendahulan Postnatal Care ini”.
Tak lupa pula kita kirimkan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad saw. beserta seluruh
keluarganya, yang telah menjadi pencerah bagi umat manusia.
Dalam penyusunan laporan ini, ada beberapa hambatan yang saya temui. Tapi
alhamduillah, semuanya dapat diselesaikan dengan bertanya langsung ke teman maupun
mendapat informasi dari internet. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih semua pihak
yang telah membantu dalam proses pembuatan laporan ini.
Adapapun laporan ini dirancang untuk mengetahui lebih jauh mengenai asuhan
keperawatan maternitas, khususnya pada Postnanal Care.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna; dari segi penulisan, materi,
atau hal-hal lainnya. Untuk itu, kritik, saran, dan masukan dari pembaca sangat berguna untuk
memberikan unutk perbaikan dan penyempurnaan pada tugas selanjutnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
2
DAFTAR ISI
Sampul …………………………………………….................................... 1
Kata Pengantar …………………………………………………………… 2
Daftar Isi ………………………………………………………………..... 3
3
A. KONSEP DASAR NIFAS (PNC)
1. Definisi
Post Partum atau masa nifas adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar
dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum
hamil). Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu. (Firyunda Ayu, 2019).
Masa nifas atau post partum adalah masa setelah persalinan selesai sampai 6
minggu atau 42 hari. Setelah masa nifas, organ reproduksi secara berlahan akan
mengalami perubahan seperti sebelum hamil. Selama masa nifas perlu mendapat
perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas. Dalam
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah penyebab banyaknya wanita meninggal dari suatu
penyebab kurangnya perhatian pada wanita post partum (Maritalia, 2012)
4
Uterus (rahim), Bowel (fungsi usus), Bladder (kandung kemih), Lochia (lokia),
Episiotomy (episiotomi/perinium), Lower Extremity (ekstremitas bawah), dan
Emotion (emosi).
1) Involusi Rahim. Melalui proses katabolisme jaringan, berat rahim dengan
cepat menurun dari sekitar 1000gm pada saat kelahiran menjadi 50 gm pada
sekitar 3 minggu masa nifas. Serviks juga kehilangan elastisnya dan kembali
kaku seperti sebelum kehamilan. Selama beberapa hari pertama setelah
melahirkan, secret rahim (lokhia) tampak merah (lokhia rubra) karena adanya
eritrosit. Setelah 3 sampai 4 10 hari lokhia menjadi lebih pucat (lokhia
serosa), dan dihari ke sepuluh lokheatampak berwarna putih atau kekuning
kuningan (lokhia alba).
2) Uterus Setelah kelahiran plasenta. uterus menjadi massa jaringan yang hampir
padat. Dinding belakang dan depan uterus yang tebal saling menutup, yang
menyebabkan rongga bagian tengah merata. Ukuran uterus akan tetap sama
selama 2 hari pertama setelah pelahiran, namun kemudian secara cepat
ukurannya berkurang oleh involusi. (Martin, Reeder, G., Koniak, 2014).
3) Uterus tempat plasenta. Pada bekas implantasi plasenta merupakan luka yang
kasar dan menonjol ke dalam kavum uteri. Segera setelah plasenta lahir,
dengan cepat luka mengecil, pada akhir minggu ke-2 hanya sebesar 3-4 cm
dan pada akhir nifas 1-2 cm. Penyembuhan luka bekas plasenta khas sekali.
Pada permulaan nifas bekas plasenta mengandung banyak pembuluh darah
besar yang tersumbat oleh thrombus. Luka bekas plasenta tidak meninggalkan
parut. Hal ini disebabkan karena diikuti pertumbuhan endometrium baru di
bawah permukaan luka. Regenerasi endometrium terjadi di tempat implantasi
plasenta selama sekitar 6 minggu. Pertumbuhan kelenjar endometrium ini
berlangsung di dalam decidua basalis. Pertumbuhan kelenjar ini mengikis
pembuluh darah yang membeku pada tempat implantasi plasenta hingga
terkelupas dan tak dipakai lagi pada pembuangan lokia. (Martin, Reeder, G.,
Koniak, 2014).
4) Afterpains Merupakan kontraksi uterus yang intermiten setelah melahirkan
dengan berbagai intensitas. Afterpains sering kali terjadi bersamaan dengan
5
menyusui, 13 saat kelenjar hipofisis posterioir melepaskan oksitosin yang
disebabkan oleh isapan bayi. Oksitosin menyebabkan kontraksi saluran lakteal
pada payudara, yang mengeluarkan kolostrum atau air susu, dan menyebabkan
otot otot uterus berkontraksi. Sensasi afterpains dapat terjadi selama kontraksi
uterus aktif untuk mengeluarkan bekuan bekuan darah dari rongga uterus.
(Martin, Reeder, G., Koniak, 2014).
5) Vagina Meskipun vagina tidak pernah kembali ke keadaan seperti seleum
kehamilan, jaringan suportif pada lantai pelvis berangsur angsur kembali pada
tonus semula.
6) Perubahan Sistem Pencernaan Biasanya Ibu mengalami obstipasi setelah
persalinan. Hal ini terjadi karena pada waktu melahirkan sistem pencernaan
mendapat tekanan menyebabkan kolon menjadi kosong, kurang makan, dan
laserasi jalan lahir.
7) Sistem kardiovaskuler Segera setelah kelahiran, terjadi peningkatan resistensi
yang nyata pada pembuluh darah perifer akibat pembuangan sirkulasi
uteroplasenta yang bertekanan rendah. Kerja jantung dan volume plasma
secara berangsur angsur kembali normal selama 2 minggu masa nifas.
b. Perubahan Psikologi
Perubahan psikososial Wanita cukup sering menunjukan sedikit depresi
beberapa hari setelah kelahiran. “perasaan sedih pada masa nifas” mungkin akibat
faktor faktor emosional dan hormonal. Dengan rasa pengertian dan penentraman
dari keluarga dan dokter, perasaan ini biasanya membaik tanpa akibat lanjut.
Kembalinya haid dan ovulasi Pada wanita yang tidak menyusui bayi, aliran haid
6
biasanya akan kembali pada 6 sampai 8 minggu setelah kelahiran, meskipun ini
sangat bervariasi. Meskipun ovulasi mungkin tidak terjadi selama beberapa bulan,
terutama ibu ibu yang menyusui bayi, penyuluan dan penggunaan kontrasepsi
harus ditekankan selama masa nifas untuk menghindari kehamilan yang tak
dikehendaki.. Perubahan Sistem Muskuloskeletal Ligamen, fasia, dan diafragma
pelvis yang meregang pada waktu persalinan, setelah bayi lahir berangsur-angsur
menjadi ciut dan pulih kembali.
7
hari postpartum. Periode ini biasanya setelah pulang kerumah dan sangat
dipengaruhi oleh waktu dan perha-tian yang diberikan oleh keluarga. Pada
saat ini ibu mengambil tugas dan tanggung jawab terhadap per-awatan bayi
sehingga ia harus beradaptasi terhadap kebutuhan bayi yang menyebabkan
berkurangnya hak ibu, kebebasan dan hubungan sosial.
1. Pengkajian
8
Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang
bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data klien, agar dapat
mengidentifikasi, mengenali masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan
klien baik fisik, mental sosial dan lingkungan. Pada tahap pengkajian,
kegiatan yang dilakukan adalah mengumpulkan data, seperti riwayat
keperawatan, pemeriksaan fisik, pemeriksaan data sekunder lainnya (Catatan
hasil pemeriksaan diagnostik, dan literatur).
Pada bagian pengkajian, ditulis data lengkap klien, alasan klien melakukan
pemeriksaan. Pengakajian juga memuat data fokus dan spesifik sesuai dengan
kasus. Perawat melakukan pengkajian dengan anamnese, pengkajian
perubahan fisik klien, pola kebiasaan klien, serta pengkajian perubahan
psikologis. Pada saat mengkaji, perawat menggunakan berbagai sumber data
baik primer maupun sekunder. (Deswani, 2017)
2. Diagnosis Keperawatan
Setelah didapatkan, maka tahap selanjutnya adalalah diagnosis.
Diagnosis keperawatan adalah terminologi yang digunakan oleh perawat
profesional untuk menjelaskan masalah kesehatan, tingkat kesehtan, respon
klien terhadap penyakit atau kondisi klien (aktual/potensial) sebagai akibat
dari penyakit yang diderita. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah
memvalidasi data, menginterprestasikan dan mengidentifikasi masalah dari
kelompok data dan merumuskan diagnosa keperawatan.
3. Rencana Keperawatan
Tahap perencanaan dilakukan setelah diagnosis dirumuskan. Adapun
kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menyusun prioritas masalah,
merumuskan tujuan dan kriteria hasil, memilih strategi asuhan keperawatan,
melakukan konsultasi dengan tenaga kesehatan lain dan menuliskan atau
mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan.
9
C. AYAT AL-QUR’AN YANG BERKAITAN
Artinya :
Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan, dan kandungan rahim
yang kurang sempurna dan yang bertambah. Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada
ukurannya.
(Q.S. Ar-Ra’d ayat 8 )
10
DAFTAR PUSTAKA
Aggraini, Yetti. (2010). Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Jogjakarta : Pustaka Rihana
Ayu, Firyunda. (2019). Asuhan Keperawatan Pasien dengan Post Partum Spontan di
RSUD, Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Poltekes Kementrian kesehatan.
Eldawati, Sagita. (2015). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas dengan Praktik
Kperawatan Masa Nifas di Kacamatan Gunungpati Kota Semarang Bulan Januari-Maret 2015.
Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro. Volume 3, Nomor 3, April 2015 (ISSN:
2356-3346) (https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/12151/11802)
Rukiyah, Aiyeyeh., & Lia Yulianti.(2010). Asuhan Kebidanan Patologi. Jakarta : Trans
Info Media
11