DENGAN ANEMIA
LAPORAN PENDAHULUAN
Disusun oleh :
1
untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan yang normal Halen
Masa nifas adalah jeda antara kelahiran bayi baru lahir dan
2
1. Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik secara fisik maupun
psikologis
bayi sehari-hari
4. Memberikan pelayanan KB
menyusui
3
Tahapan Post Partum
4
Rentang waktu remote puerperium berbeda untuk setiap
B. Adabtasi Fisiologis
1. Uterus
a. Proses Involusi
2010).
5
Dalam 12 jam, fundus bisa naik hingga kurang lebih
(Blackburn, 2013).
6
(peningkatan jumlah sel otot) dan hipertrofi (pembesaran
postpartum
Uterus Uterus
Plasenta lahir Setinggi pusat 1000 gram 12,5 cm
7 hari (minggu Pertengahan 500 gram 7,5 cm
1) pusat dan
simpisis
14 hari (minggu Tidak teraba 350 gram 5 cm
2)
6 minggu Normal 60 gram 2,5 cm
7
b. Kontraksi
8
yang menurunkan kehilangan darah dan mengurangi risiko
c. Afterpains
d. Situs Plasenta
9
Segera setelah plasenta dan selaput dikeluarkan,
e. Lochea
10
dengan jumlah menstruasi yang banyak. Setelah waktu itu,
11
berkurang sampai efek obatnya hilang. Jumlah lokia
12
lahir dapat mengindikasikan endometritis, terutama jika
pengeluaran cairan.
persalinan yaitu:
13
c. Lokia Serosa (pink): hari 8-14, mengandung serum,
1) Serviks
14
cm (Blackburn, 2013). Os serviks eksterna tidak pernah
15
menyusui, setidaknya sampai menstruasi berlanjut. Penebalan
16
posisi litotomi. Sumber cahaya yang baik penting untuk
17
Struktur pendukung uterus dan vagina bisa terluka saat
1. Sistem Endokrin
1) Hormon oksitosin
18
Oksitosin dikeluarkan dari kelenjar bawah otak
2) Hormone plasenta
19
sehingga hari ke 7 post partum dan sebagai onset
3) Hormon pituitari
20
menyusui, akan mendapatkan menstruasi berkisar 40%
minggu.
dan vagina.
2. Sistem Perkemihan
21
kembali normal dalam waktu satu bulan setelah wanita
urine residual (normal kuang lebih 150 cc). Sisa urine dan
22
antara hari kedua dan kelima, hal ini disebabkan karena
2018)
3. Sistem Gastrointestinal
23
normal. Messkipun kadar progesterone menurun setelah
untuk kembali normal. Beberapa cara agar ibu dapat buang air
4. Breast
24
sudah dipersiapkan untuk menghadapi masa laktasi. Perubahan
duktus aktiferus.
5. Sistem Kardiovaskuler
25
Kehilangan darah pada persalinan pervaginam sekitar
26
berubah. Perubahan tekanan darah lebih rendah pasca
6. Sistem Pernafasan
7. Sistem Muskuloskeletal
27
Perubahan sistem muskulosskeletal terjadi pada saat
8. Abdomen
kulit.
2) Kulit abdomen
28
Selama masa kehamilan, kulit abdomen akan
3) Strie
4) Perubahan ligament
29
Setelah janin lahir, ligament - ligamen,
5) Simpisis pubis
C. Adaptasi Psikologis
dan peran baru sebagai ibu bagi bayinya. Ibu yang baru
30
melahirkan membutuhkan mekanisme penanggulangan (coping)
oleh orang lain dalam hal ini suami, keluarga atau tenaga
Fase taking in atau disebut juga fase menerima dalam 1-2 hari
31
pertama postpartum ini perlu diperhatikan agar ibu yang baru
dalam 1-2 hari pertama persalinan karena pada waktu ini ibu
32
perawatan dan pendidikan kesehatan bagi dirinya serta bayinya,
dirinya adalah pada fase taking holdini, terutama pada ibu yang
33
dengan pasangan juga memerlukan penyesuaian dengan
depresi ringan yang umum terjadi pada ibu nifas. Keadaan ini
psikosis postpartum .
34
Temuan yang berbeda dilaporkan oleh Ozturk et al
periode postpartum.
2) Depresi Postpartum
35
morbiditas dan mortalitas bayi yang dapat meningkatkan stress
bayi aterm.
36
Sementara itu, penelitian yang dilakukan di Tangxia
3) Psikosis Postpartum
bayinya dilahirkan.
37
sendiri, melainkan anak dari titisan orang tua yang sudah
harus dibunuh.
38
D. Adabtasi Keluarga
39
badan dan sebagainya. Orang tua juga belajar mengenal
40
mempersiapkan peran menjadi orang tua stress Henderson
a. Anticipatory stage
b. Honeymoon stage
lain.
ditambah dengan yang baru. Ibu dan ayah, orang tua harus
41
untuk mengasuh. Lama periode ini bervariasi, tetapi
42
menerima kehadiran anak yang tidak sesuai dengan harapan
tersebut.
anaknya.
43
artinya seseorang yang memiliki banyak kebutuhan dan
memerlukan perawatan.
yang cepat
kedatangan bayi.
1. Preventif
44
2) Mengikutsertakan kelg kedalam persalinan
9) Romming in
2. Kuratif
7) Rooming in dibatasi
45
8) Tidak ada follow up
F. Discharge Planing
infeksi. Bila ada laserasi jalan lahir atau luka episiotomi, lakukan
46
satu kamar. Pada hari seterusnya dapat duduk dan berjalan. Diet yang
rektum, mungkin akan terjadi febris. Bila hal ini terjadi dapat
dilakukan klisma atau diberi laksan per os. Bila pasien mengeluh
adanya mules, dapat diberi analgetika atau sedatif agar dapat istirahat.
dicuci secara teratur agar tetap bersih dan lemas, setelah bersih
G. Home Care
47
penyakit ( Depkes, 2002 ). Sedangkan menurut Neis dan Mc Ewen
Adapun tujuan kunjungan untuk menilai keadaan ibu bayi baru lahir
1. Pengkajian
1) Data subjektif
48
(1) Biodata yang mencakup identitas pasien
a. Nama
penanganan
b. Umur
c. Agama
d. Pendidikan
49
sehingga perawat dapat memberikan konseling sesuai
dengan pendidikan
e. Suku/bangsa
hari
f. Pekerjaan
g. Alamat
diperlukan
perinium
50
a. Riwayat kesehatan sekarang
bayinya
menyertainya.
(4)Riwayat perkawinan
51
status yang jelas akan berkaitan dengan psikologinya
yang lalu.
(6) Riwayat KB
52
Untuk mengetahui respon ibu dan keluarga terhadap
oleh wanita yang terpisah dari keluarga dan bayinya. Hal ini
53
d. Rasa takut menjadi tidak menarik lagi bagi suaminya
a. Nutrisi
pantangan.
b. Eliminasi
54
dan bau serta kebiasaan buang air kecil meliputi
c. Istrahat
mempercepat penyembuhan
d. Personal hygiene
e. Aktivitas
55
mempercepat proses pengembalian alat-alat reproduksi.
2) Data objektif
b. Keadaan emosional
c. Tanda Vital
d. Pemeriksaan fisik
a) Muka
56
- Konjungtiva : Merah muda atau pucat
tidak ada.
c) Leher
d) Dada
e) Payudara
g) Abdomen
57
Bekas luka operasi : untuk mengetahui apakah pernah
h) Uterus
i) Pengeluaran lochea
j) Perineum
58
Pada nifas normal perineum bisa juga terdapat ada bekas
tidak.
k) Kandung kemih
3) Uji Diagnostik
59
HB ibu nifas normal : Hb normal 11 gram %
2. Diagnosa Keperawatan
kurangnya informasi
3. Intervensi
keperawatannya adalah :
60
Tujuan :
normal (2-3).
Intervensi keperawatan :
61
Rasional: menurunkan/mengotrol nyeri dan menurukan
(Carpenito, 1997).
Tujuan :
diberikan.
Intervensi keperawatan :
62
e. Minta klien untuk menjelaskan kembali informasi yang
telah diberikan.
Tujuan :
partum.
Intervensi keperawatan :
63
g. Diskusikan gejala untuk dilaporkan kepada dokter.
perawatan.
anemia karena kekurang zat besi, dan merupakan jenis anemia yang
64
kesejateraan nasional. Anemia kehamilan disebut potential danger to
seperti:
1. Kelelahan
2. Penurunan energi
65
3. Sesak nafas
8. Sakit kepala
11. Malaise
66
gravidarium, perdarahan antepartum, ketuban
infeksi ammae.
67
pertumbuhan tumbuh kembang janin dalam rahim.
68
kehilangan zat besi sebesar 30-40mg. Disamping itu,
Jumlah 900mg Fe
7. Pemeriksaan penunjang
2. Pemeriksaan Ht (Hematokrit)
1. Medis
69
Konsumsi suplemen zat besi setiap hari berkaitan erat
2. Keperawatan
70
peningkatan sumber besi dalam makanan yang
9. Anemia ringan
a. Cepat lelah
b. Sering pusing
c. Mata berkunang-kunag
d. Badan lemas
71
Komplikasi anemia ringan pada ibu hamil terjadi ibu
72