Dosen Pembimbing:
Rizki Muliani, S.Kep.,Ners.,MM
DENDEN AR
201FK04101
FAKULTAS KEPERAWATAN
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.M DENGAN BENIGHT
PROSTATIC HYPERPLASIA (BPH) DI RUANG KELAS
UTAMA DAHLIA RSUD H. HANAFIE MUARA
BUNGO TAHUN 2019
a. Pola Nutrisi
Tabel 3.1 Pola Nutrisi
4. Pola Makan
a. Frekuensi 3x/hari
2x/hari
b. Jenis MB (Makanan Biasa)
Makanan biasa
(sering makan
makanan bersantan,
pedas-pedas, dan
goreng-gorengan)
Tabel 3.2
Pola Eliminasi
POLA ELIMINASI SEHAT SAKIT
1. BAB
a. Frekuensi 1-2x sehari Belum BAB
b. Warna Kuning Belum BAB
c. Konsistensi Lunak Belum BAB
2. BAK
a. Frekuensi 3-4 kali/hari Terpakai kateter
b. Warna Kuning jernih Kuning
c. Output ± 2500 cc
Masalah : Pola Eliminasi Urine
Tabel 3.3
Pola Istirahat dan Tidur
POLA ISTIRAHAT
DAN TIDUR SEHAT SAKIT
Tabel 3.4
Indeks ADL Barthel
Item yang
dinilai Sko Keterangan Nilai
r
Makan (Feeding) 0 Tidak mampu Sehat : 2
1 Butuh bantuan memotong, mengoles mentega dll. Sakit : 1
Mandiri
2
Mandi (Bathing) 0 Butuh pertolongan orang lain Sehat : 1
1 Mandiri Sakit : 0
Perawatan 0 Membutuhkan bantuan orang lain Psehat : 1
diri 1 Mandiri dalam perawatan muka, rambut, gigi, dan Sakit : 0
(Grooming) bercukur
Berpakaian 0 Tergantung orang lain Sehat : 2
(Dressing) 1 Sebagian dibantu (misal mengancing baju) Sakit : 1
Mandiri
2
Buang air kecil 0 Inkontinensia atau pakai kateter dan tidak terkontrol Sehat : 1
(Bowel) Kadang Inkontinensia (maks, 1x24 jam) Ssakit : 0
1 Kontinensia (teratur untuk lebih dari 7 hari)
2
Buang air besar 0 Inkontinensia (tidak teratur atau perlu enema) Sehat : 0
(Bladder) Kadang Inkontensia (sekali seminggu) Sakit : 2
1 Kontinensia (teratur)
2
Penggunaan 0 Tergantung bantuan orang lain Sehat : 2
toilet 1 Membutuhkan bantuan, tapi dapat melakukan beberapa Sakit : 0
hal sendiri
2 Mandiri
: Klien
: Garis keturunan ------ : serumah
b) Mata
I : Mata simetris, konjungtiva tidak anemis, klien gerakan
bola mata atas-bawah dengan normal, klien dapat
menggerakan bola mata ke samping kiri dan kanan,
ukuran pupil 3 mm, sclera tidak ikterik
Pa : Tidak teraba adanya pembengkakan dimata Klien dan
tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas dimata Klien kiri
dan kanan.
c) Hidung
I : Hidung simetris kiri dan kanan, lubang hidung terdapat sedikit
adanya seckret, tidak ada penyumbatan dilubang hidung,
tidak ada lesi di area hidung
Pa : Tidak ada teraba adanya pembengkakan, nyeri tekan dan
nyeri lepas (-)
d) Telinga
I : Telinga simetris kiri dan kanan, tidak tampak adanya
serumen, tidak tampak adanya pendarahan, tidak ada lesi
di telinga Klien, tidak ada tanda-tanda infeksi di telinga
Klien, Klien tidak menggunakan alat bantu dengar
Pa : Tidak ada nyeri tekan di area telinga dan tidak ada nyeri
tekan di telinga Klien.
e) Mulut
I: Bentuk mulut simetris, tidak ada lesi dan sariawan
Pa : Tidak ada pembengkakan pada gusi
f) Leher
I: Tidak ada lesi jaringan parut, tidak ada pembengkakan
kelenjartiroid
Pa : Tidak teraba adanya massa di area leher, tidak ada teraba
pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada teraba pembesaran
kelenjaralimfe
g) Thorak (1) Paru – paru
I: Dada simetris kiri dan kanan, warna kulit sao
matang, tidak ada lesi di area dada Klien,
frekuensi napas RR 20×/i.
i) Genetalia
Klien terpasang kateter (+), nyeri saat proses BAK, urine lancar
saat terpasang kateter.
j) Muskuloskletal (1) Ekstremitas Atas
Terpasang infus RL 24 TPM pada tangan sebelah kiri Klien,
pergerakan ekstremitas baik, capilary refil <3 detik, akral
hangat.
(2) Ekstremitas Bawah
Kedua kaki Klien baik, capilary refil <3 detik, tidak teraba
adanya massa. Kekuatan otot
5555 5555
5555 5555
c. Pemeriksaan Fungsi Reflek
1) Bisep : kanan ( + ) kiri
(+)
2) Trisep : kanan ( + ) kiri
(+)
3) Patella : kanan ( + ) kiri
(+)
4) Achiless : kanan ( + ) kiri
(+)
5) Babinski : kanan ( + ) kiri
(+)
d. Keadaan Umum
1) Kesan Umum : Sedang
2) Wajah : Tampak meringis
3) Bentuk Badan : Tegap
4) Bicara : Baik
5) Pakaian : Bersih
e. Sirkulasi
1) Tekanan darah : 130/80 mmhg
2) Distensi vena jugularis : Tidak Tampak
3) Pengisian kapiler : <3 detik
4) Nadi Perifer : 82 x/menit
f. Neurologi
1) Tingkat kesadaran : Compos mentis
2) GCS : E4, M6, V5
3) Saraf Kranial
Tabel 3.5 Saraf Kranial
No Nama Nervus Hasil Pemeriksaan
2. Data obat
a. Infus RL 20 TPM
b. Injeksi Cefoperazon 2x1 gram
c. Ranitidine 2x50 mg IV
d. Lantidex 3x30 mg
e. Ezelin 1x10 unit SC
f. Novarafid 3x6 unit SC
3. Data Fokus
Tabel 3.7
Data Fokus
Data Subjektif Data Objektif
9. Tingkatkan istirahat
10. Berikan informasi tentang nyeri seperti
penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
berkurang dan antisipasi
ketidaknyamanan dari prosedur
11. Monitor vital sign sebelum dan sesudah
pemberian analgesik pertama kali
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Kaji adanya alergi makanan
Kurang Dari Kebutuhan Tubuh selama 3x24 jam, kebutuhan nutrisi kembali 2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
b/d tidak adekuatnya intake normal, dengan kriteria hasil : menentukan jumlah kalori dan nutrisi
output. • Keadaan umum baik yang dibutuhkan pasien
• Tonus otot aktif 3. Yakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk
• Gerak aktif
mencegah konstipasi
• Adanya peningkatan berat badan
sesuai dengan tujuan 4. Ajarkan pasien bagaimana membuat
• Menunjukkan peningkatan fungsi catatan makanan harian.
pengecapan dari menelan 5. Monitor adanya penurunan BB dan gula
• Tidak terjadi penurunan berat badan darah
yang berarti 6. Monitor lingkungan selama makan
7. Jadwalkan pengobatan dan tindakan
tidak selama jam makan
8. Monitor turgor kulit
9. Monitor kekeringan, rambut kusam, total
protein, Hb dan kadar Ht
10. Monitor mual dan muntah
11. Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva
12. Monitor intake nuntrisi
13. Informasikan pada klien dan keluarga
tentang manfaat nutrisi
14. Kolaborasi dengan dokter tentang
kebutuhan suplemen makanan seperti
E. CATATAN PERKEMBANGAN
HARI/TGL DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI JAM EVALUASI
Jum’at, DX. I 08.00 1. Melakukan pengkajian nyeri 12.00 DX. I
12-10-2019 secara komprehensif Data subjektif : o Klien mengatakan nyeri
termasuk lokasi, saat buang air kecil o Klien mengatakan
karakteristik, durasi, pusing o Klien mengatakan nyeri perut
frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi = skala 6 bagian bawah Data objektif : o Skala nyeri 7
2. Menggunakan teknik o Nyeri seperti ditusuk-tusuk o Nyeri
komunikasi terapeutik untuk dirasakan di pagi hari o N : 82 x/i o RR : 20
mengetahui pengalaman x/i
nyeri pasien = klien paham A : Masalah belum teratasi.
tentang menangani nyeri P : intervensi dilanjutkan 1, 2, 3
3. Mengajarkan tentang teknik 1. Melakukan pengkajian nyeri secara
non farmakologi (tarik nafas komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
dalam) = gangguan rasa durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
nyeri berkurang presipitasi = skala 6
2. Menggunakan teknik komunikasi terapeutik
untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
= klien paham tentang menangani nyeri
3. Mengajarkan tentang teknik non
farmakologi (tarik nafas dalam) = gangguan
rasa nyeri berkurang
DX III
DX III 1. Monitor intake dan output = Data subjektif : o Klien mengatakan sulit saat
urine dalam batas normal buang air kecil o Klien mengatakan nyeri saat
16.00 2. Monitor penggunaan obat 17.00 buang air kecil Data objektif : o Terpasang
antikolinergik = memperlancar
produksi urine Kateter (+) o Urine ± 2500 cc o Nyeri saat
3. Monitor derajat distensi buang air kecil o TD = 130/80 mmHg
bladder = hasil mengurangi A : Masalah belum teratasi.
rasa nyeri P : intervensi dilanjutkan 1, 2, 3, 4, 5
4. Instruksikan pada pasien dan 1. Monitor intake dan output = urine dalam
keluarga untuk mencatat
output urine
5. Sediakan privacy batas normal
untuk eliminasi 2. Monitor penggunaan obat antikolinergik =
memperlancar produksi urine
3. Monitor derajat distensi bladder = hasil
mengurangi rasa nyeri
4. Instruksikan pada pasien dan keluarga untuk
mencatat output urine
5. Sediakan privacy untuk eliminasi
DX IV
DX IV 1. Monitor jumlah dan kualitas
Data subjektif : o Klien mengatakan
tidur pasien = hasilnya pasien
susah untuk tidur.
20.00 mampu tidur dengan nyenyak 20.00
2. Menganjurkan pasien tidur o Klien mengatakan sering terbangun
pada waktunya = tidur sesuai tengah malam.
sangat baik buat kondisi o Klien mengatakan tidur hanya 4-5 jam/hari.
pasien o Klien mengatakan jadwal tidurnya tidak
3. Mengidentifikasi penyebab menentu Data Objektif :
kekurangan tidur pasien o Klien hanya tidur 5 jam o TD : 130/80mmHg
4. Mendiskusankan dengan
pasien dan keluarga pasien o Klien tampak lemah o Klien tampak gelisah
untuk meningkatkan teknik o Klien sering terbangun dimalam hari A :
tidur pasien Masalah belum teratasi.
5. Menganjurkan untuk P : intervensi dilanjutkan 1, 2, 3,4, 5
membatasi pengunjung 1. Monitor jumlah dan kualitas tidur pasien =
hasilnya pasien mampu tidur dengan nyenyak
2. Menganjurkan pasien tidur pada waktunya =
tidur sesuai sangat baik buat kondisi pasien
3. Mengidentifikasi penyebab kekurangan tidur
pasien
4. Mendiskusankan dengan pasien dan keluarga
pasien untuk meningkatkan teknik tidur pasien
5. Menganjurkan untuk membatasi pengunjung
Sabtu, 13- DX. I 08.00 1. Melakukan pengkajian nyeri 12.00 DX. I
102019 secara komprehensif termasuk Data subjektif : o Klien mengatakan nyeri
lokasi, karakteristik, durasi, saat buang air kecil
frekuensi, kualitas dan faktor o Klien mengatakan
presipitasi = skala 5 nyeri dirasakan saat
2. Menggunakan teknik
melakukan gerakan miring kiri
komunikasi terapeutik untuk
dan kanan Data objektif : o
mengetahui pengalaman nyeri
pasien = klien paham tentang Klien pusing sesekali o Skala
menangani nyeri nyeri 5 o Nyeri seperti ditusuk-
3. Mengajarkan tentang teknik tusuk o Nyeri dirasakan di pagi
non farmakologi (tarik nafas hari o Tekanan darah 140/90
dalam) = gangguan rasa nyeri mmHg.
berkurang o N : 90 x/i o RR : 20 x/i o
S : 37,2 C
A : Masalah belum teratasi.
P : intervensi dilanjutkan 1, 2, 3
1. Melakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi = skala 5
2. Menggunakan teknik komunikasi terapeutik
untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien =
klien paham tentang menangani nyeri
3. Mengajarkan tentang teknik non farmakologi
(tarik nafas dalam) = gangguan rasa nyeri
berkurang
DX III
Data subjektif : o Klien mengatakan sulit
DX III saat buang air kecil
16.00 o Klien juga mengatakan tidak nyaman dengan
1. Monitor intake dan output = kondisi terpasang kateter urine Data objektif : o
urine dalam batas normal 16.00
2. Monitor penggunaan obat Kateter (+) o Urine ± 2500 cc o Nyeri saat buang air
antikolinergik = memperlancar kecil
produksi urine
3. Monitor derajat distensi
bladder = hasil mengurangi
DX IV
DX IV Data subjektif : o Klien mengatakan
susah untuk tidur.
20.00 1. Monitor jumlah dan kualitas 20.00
o Klien mengatakan sering terbangun
tidur pasien
2. Menganjurkan pasien tidur tengah malam.
pada waktunya o Klien mengatakan jadwal tidurnya tidak
3. Mengidentifikasi penyebab menentu Data Objektif :
kekurangn tidur pasien o TD : 140/90mmHg o Klien terbangun
4. Mendiskusankan dengan dimalam hari o Klien tampak gelisah
pasien dan keluarga pasien
o Klien sering terbangun dimalam hari A :
untuk meningkatkan teknik
tidur pasien Masalah belum teratasi.
5. Menganjurkan untuk P : intervensi dilanjutkan 1, 2, 3, 4, 5
membatasi pengunjung 1. Monitor jumlah dan kualitas tidur pasien
2. Menganjurkan pasien tidur pada waktunya
3. Mengidentifikasi penyebab kekurangn tidur
pasien
4. Mendiskusankan dengan pasien dan keluarga
pasien untuk meningkatkan teknik tidur pasien
5. Menganjurkan untuk membatasi pengunjung
Minggu, 1410- DX. I 08.00 1. Melakukan pengkajian nyeri 12.00 DX. I
2019 secara komprehensif termasuk Data subjektif :
lokasi, karakteristik, durasi, o Klien mengatakan nyeri
frekuensi, kualitas dan faktor dirasakan saat melakukan
presipitasi = skala 5 gerakan miring kiri dan kanan Data
2. Menggunakan teknik objektif : o Skala nyeri 5
komunikasi terapeutik untuk
o Nyeri dirasakan di pagi hari o N :
mengetahui pengalaman nyeri
pasien = klien paham tentang 87 x/i o RR : 20 x/i o S : 36,6 C
menangani nyeri A : Masalah belum teratasi.
3. Mengajarkan tentang teknik P : intervensi dilanjutkan 1, 2, 3
non farmakologi (tarik nafas 1. Melakukan pengkajian nyeri secara
dalam) = gangguan rasa nyeri komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
berkurang durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi = skala 5
2. Menggunakan teknik komunikasi terapeutik
untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien =
klien paham tentang menangani nyeri
3. Mengajarkan tentang teknik non farmakologi
(tarik nafas dalam) = gangguan rasa nyeri
berkurang
DX. II
Data subjektif :
1. Kaji adanya alergi makanan =
o Klien mengatakan hanya makan ½ porsi yang
DX. II 12.00 Klien mampu makan sesuai 12.00
dengan diet pasien disediakan Data objektif : o Mual o Tekanan darah
2. Kolaborasi dengan ahli gizi 120/80 mmHg.
untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien = kalori
yang cukup akan membantu o N : 87 x/i o
proses asupan kebutuhan RR : 20 x/i o S
nutrisi pasien : 36,6 C
3. Yakinkan diet yang dimakan A : Masalah belum teratasi.
mengandung tinggi serat untuk
P : intervensi dilanjutkan 1, 2, 3, 4
mencegah konstipasi = diet
1. Kaji adanya alergi makanan = Klien mampu
sangat membantu asupan
makan sesuai dengan diet pasien
nutrisi pasien
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
4. Ajarkan pasien bagaimana
jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan
membuat catatan makanan
pasien = kalori yang cukup akan membantu
harian.
proses asupan kebutuhan nutrisi pasien
3. Yakinkan diet yang dimakan mengandung
tinggi serat untuk mencegah konstipasi = diet
sangat membantu asupan nutrisi pasien
4. Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan
makanan harian
DX IV
DX IV
Data subjektif : o Klien mengatakan
20.00 1. Monitor jumlah dan kualitas 20.00 susah untuk tidur.
tidur pasien
2. Menganjurkan pasien tidur o Klien mengatakan sering
pada waktunya terbangun tengah malam.
3. Mengidentifikasi penyebab Data Objektif :
kekurangn tidur pasien o TD : 120/80mmHg o Klien terbangun
4. Mendiskusankan dengan dimalam hari o Klien sering terbangun
pasien dan keluarga pasien dimalam hari A : Masalah belum teratasi.
untuk meningkatkan teknik P : intervensi dilanjutkan 1, 2, 3, 4, 5
tidur pasien 1. Monitor jumlah dan kualitas tidur pasien
5. Menganjurkan untuk 2. Menganjurkan pasien tidur pada waktunya
membatasi pengunjung 3. Mengidentifikasi penyebab kekurangn tidur
pasien
4. Mendiskusankan dengan pasien dan keluarga
pasien untuk meningkatkan teknik tidur pasien
5. Menganjurkan untuk membatasi pengunjung