BAB 1
PENDAHULUAN
Definisi Nifas
Masa Nifas (puerperium) adalah masa nifas mulai setelah partus selesai dan
berakhir setelah kira kira 6 minggu. Akan tetapi, seluruh alat genital baru pulih
kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan (Wiknjosastro 2011).
Masa nifas (puerperium) adalah dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, dan berlangsung
selama kira-kira 6 minggu (Saifuddin 2011)
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Teoritis
1. Bagi Institusi Pendidikan : Konseling ini diharapkan dapat menjadi sarana
yang bermanfaat dalam mengimplementasikan pengetahuan penulis tentang
Asuhan Kebidanan Prakonsepsi.
6
2. Bagi Peserta Praktik : konseling ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan tentang Asuhan Kebidanan Prakonsepsi
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
dan bila terlalu mengganggu dapat diberikan obat – obat anti sakit dan
anti mules (Mochtar 2011).
8) Perubahan yang terjadi pada Payudara
Pada semua wanita yang telah melahirkan proses laktasi terjadi secara
alami.
Suhu maternal kembali normal dari suhu yang sedikit meningkat selama
periode intrapartum dan stabil dalam 24 jam pertama pascapartum.
3) Nadi
Hal-hal yang membantu ibu dalam beradaptasi pada masa nifas adalah sebagai
berikut :
a. Fungsi yang mempengaruhi untuk sukses dan lancarnya masa transisi
menjadi orangtua.
Ada beberapa tanda bahaya pada ibu nifas yang harus diperhatikan oleh bidan /
tenaga kesehatan atau ibu sendiri yaitu:
14
Dalam metode SOAP, S adalah data subjektif, O adalah data Objektif, A adalah
analisis / assessment dan P adalah Planing. Metode pencatatan ini merupakan jenis
pencatatan yang sederhan, jelas, logis dan singkat. Prinsip dari metode SOAP ini
merupakan proses pemikiran penatalaksanaan manajemen kebidanan secara rinci
adalah sebagai berikut :
A. S : SUBJEKTIF
Menggambarkan pendokumentasian hanya pengumpulanm data klien
melalui anamneses. Tanda gejala subjektif yang diperoleh dari hasil bertanya dari
pasien, suami atau keluarga (identitas umum, keluhan, Riwayat menarche, riiwayat
perkawinan, riwayat kehamilan, riwayat persalinan, riwayat KB, penyakit, riwayat
penyakit keluarga, riwayat penyakit keturunan, riwayat psikososial, pola hidup).
Catatan ini berhubungan dengan masalah sudut pandang pasien. Ekspresi pasien
mengenai kekhawatiran dan keluhannya dicatat sebagai kutipan langsung atau
ringkasan yang berhubungan dengan diagnosa. Pada orang yang bisu, dibagian data
dibelakang ”S” diberi tanda ”0” atau ”X” ini menandakan orang itu bisu. Data
subjektif menguatkan diagnosa yang akan dibuat.
15
B. O : OBJEKTIF
Menggambarkan pendokumentasian hasil analaisa dan fisik klien, hasil lab
dan test diagnostic lain yang dirumuskan dalam data focus untuk mendukung
assessment.
Tanda gejala objektif yang diperolah dari hasil pemeriksaan (tanda KU, Fital
sign, Fisik, khusus, kebidanan, pemeriksaan dalam, laboratorium dan pemeriksaan
penunjang.) Pemeriksaan dengan inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi.
C. A : ANALISA DATA
Analysis atau analisa data adalah pendokumentasian hasil analisis dan
interpretasi (kesimpulan) dari data subjektif dan objektif. Oleh karena keadaan
pasien yang dapat berubah setiap saat dan akan ditemukannya data atau informasi
baru dalam data subjektif maupun objektif, maka proses pengkajian data akan
menjadi sangat dinamis. Hal ini juga menuntut bidan untuk sering melakukan
analisis data yang dinamis tersebut agar dapat mengikuti perkembangan pasien.
Analisis yang tepat dan akurat dalam mengikuti perkembangan pasien akan
menjamin diketahuinya dengan cepat perubahan pada pasien sehingga bila terdapat
hal-hal yang tidak diinginkan dapat segera ditangani. Analisis data adalah
melakukan interpretasi data yang telah dikumpulkan, mencakup :
a. Diagnosis/masalah kebidanan
b. Diagnosis/masalah potensial
c. Perlunya antisipasi diagnosis/masalah potensial dan tindakan segera
D. P: PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan adalah membuat rencana asuhan untuk saat ini dan yang akan
datang. Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data.
Rencana asuhan ini bertujuan untuk mengusahakan tercapainya kondisi pasien
16
BAB 3
ASUHAN KEBIDANAN
Pada Ny. “H” Usia 31 Tahun P20002 6 jam Post Partum dengan Nifas Fisiologis
Kabupaten Bondowoso
II. Keluhan Utama
Ibu mengatakan telah melahirkan anak ke duanya 6 jam yang lalu ( Tanggal
02 April 2022 jam 04.30 Wib )
3.4 PENATALAKSANAAN
1. Memberitahukan pada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan
18
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Manfaat dari pemantauan masa nifas adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan
pada ibu dan bayinya, serta mencegah terjadinya komplikasi dalam masa nifas.
4..2 Saran
Konseling pada ibu nifas bertujuan untuk memberikan informasi bagi ibu dan
suami untuk memberikan informasi kesehatan pada masa nifas dan tanda bahaya pada
masa nifas. Diharapkan ibu dan keluarga dapat mengetahui informasi apa saja yang
dapat terjadi pada masa nifas.
Dengan melakukan konseling pada masa nifas ibu dapat mengatahui kondisinya
sehingga bisa menjalani masa nifas dengan baik.
20
DAFTAR PUSTAKA
Maryunani, Anik. 2015. Asuhan Ibu Nifas & Ibu menyusui. Bogor : IN MEDIA
Prawihardjo, S. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Rahayu,YP.dkk.
2012. Buku Ajar Masa Nifas dan Menyusui. Jakarta : Mitra Wacana Medika
Saifuddin, A. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. 2011.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka-SP
Wiknjosastro,H. “Ilmu Kebidanan”. 2011. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka-SP
Wulandari,D. “Asuhan Kebidanan Nifas”. 2012. Jogjakarta : Mitra Cendikia. Neonatal.
2011 Jakarta : Yayasan Bina Pustaka-SP