Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PENDAHULUAN

LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA NY.N P1202 AB1000 DENGAN


POST SETIO CAESAR/MASA NIFAS DI RUANG BRAWIJAYA RSUD
KANJURUHAN KABUPATEN MALANG

DEPARTEMEN
KEPERAWATAN MATERNITAS

Disusun Oleh :
Cempaka Karina Putri Widia Sundari

Telah Disetujui
Pada tanggal : 20 Juli 2023

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Dr. Tri Lestari.H.,M.Kep.Sp.Kep.Mat.


A. PENGERTIAN

Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu (Abdul
Bari,2000). Masa nifas (Puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan sampai
alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas ini yaitu : 6 – 8 minggu
minggu (Mochtar, 2001). Masa nifas (puerperium) adalah masa dimulai beberapa jam sesudah
lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003). Wanita yang
melalui periode puerperium disebut puerpura.
Puerperium (masa nifas) adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk
pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Kejadian yang terpenting dalam
nifas adalah involusi dan laktasi ( Saifuddin, 2006 ). Periode postpartum adalah waktu
penyembuhan dan perubahan, waktu kembali pada keadaan tidak hamil, serta penyesuaian
terhadap hadirnya anggota keluarga baru (Mitayani, 2009). Batasan waktu nifas yang paling
singkat (minimum) tidak ada batas waktunya, bahkan bisa jadi dalam waktu yang relative
pendek darah sudah tidak keluar, sedangkan batasan maksimumnya adalah 40 hari. Jadi masa
nifas (puerperium) adalah masa setelah keluarnya plasenta sampai alat alat reproduksi pulih
seperti sebelum hamil dan secara normal masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari.

B. ASUHAN MASA NIFAS


Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis baik
ibu maupun bayinya. Diperkirakan 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah
persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Masa neonatus
merupakan masa kritis bagi kehidupan bayi, 2/3 kematian bayi terjadi dalam 4 minggu setelah
persalinan dan 60% kematian bbl terjadi dalam waktu 7 hari setelah lahir. Dengan pemantauan
dan asuhan pada ibu dan bayi pada masa nifas dapat mencegah kematian dini.

Asuhan keperawatan pada masa postpartum dibagi atas tiga periode, yaitu: (Mitayani,
2009)
1. Immediate postpartum, adalah masa 24 jam postpartum
2. Early postpartum, adalah masa pada minggu pertama postpartum
3. Late Postpartum, adalah masa pada minggu kedua sampai dengan minggu keenam postpartum

B. TUJUAN PERAWATAN MASA NIFAS

Dalam masa nifas ini penderita memerlukan perawatan dan pengawasan yang
dilakukan selama ibu tinggal di rumah sakit maupun setelah nanti keluar dari rumah sakit.
Adapun tujuan dari perawatan masa nifas adalah:

1. Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik maupun psikologi.


2. Melaksanakan skrining yang komprehrnsif, mendeteksi masalah, mengobati atau
merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi.
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga
berencana, menyusui, pemberian imunisasi pada bayi dan perawatan bayi sehat.
4. Untuk mendapatkan kesehatan emosi. (Bari Abdul, 2000)
5.
C. KEBIJAKAN PROGRAM NASIONAL MASA NIFAS

Kebijakan program nasional pada masa nifas yaitu paling sedikit empat kali
melakukan kunjungan pada masa nifas, dengan tujuan untuk :

1. Menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi.


2. Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya gangguan
kesehatan ibu nifas dan bayinya.
3. Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas.
4. Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan ibu nifas
maupun bayinya.

D. PERIODE MASA NIFAS

Nifas dibagi menjadi 3 periode

1. Peurperium Dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-
jalan
2. Peurperium Intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya
6-8 minggu
3. Remote peurperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan

sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi (
bisa dalam berminggu-minggu, berbulan-bulan dan bertahun-tahun )

Dalam masa nifas, alat-alat genitalia intena maupun eksterna akan berangsur-angsur
pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil. Perubahan-perubahan alat genetalia ini dalam
keseluruhannya involusio. Perubahan-perubahan yang lain yang penting yakni
hemokonsentrasi dan timbulnya laktasi. Yang terakhir ini karena pengaruh hormon laktogenik
dari kelenjar hipofisis terhadap kelenjar-kelenjar mamma.

E. PERUBAHAN MASA NIFAS

Selama menjalani masa nifas, ibu mengalami perubahan yang bersifat fisiologis yang
meliputi perubahan fisik dan psikologik, yaitu:

1. Perubahan fisik

a. Involusi
Involusi adalah perubahan yang merupakan proses kembalinya alat kandungan atau
uterus dan jalan lahir setelah bayi dilahirkan hingga mencapai keadaan seperti sebelum hamil.
Proses involusi terjadi karena adanya:
1) Autolysis yaitu penghancuran jaringan otot-otot uterus yang tumbuh karena adanya
hiperplasi, dan jaringan otot yang membesar menjadi lebih panjang sepuluh kali dan menjadi
lima kali lebih tebal dari sewaktu masa hamil akan susut kembali mencapai keadaan semula.
Penghancuran jaringan tersebut akan diserap oleh darah kemudian dikeluarkan oleh ginjal yang
menyebabkan ibu mengalami beser kencing setelah melahirkan.
2) Aktifitas otot-otot yaitu adanya kontrasi dan retraksi dari otot-otot setelah anak lahir yang
diperlukan untuk menjepit pembuluh darah yang pecah karena adanya pelepasan plasenta dan
berguna untuk mengeluarkan isi uterus yang tidak berguna. Karena kontraksi dan retraksi
menyebabkan terganggunya peredaran darah uterus yang mengakibatkan jaringan otot kurang
zat yang diperlukan sehingga ukuran jaringan otot menjadi lebih kecil.
3) Ischemia yaitu kekurangan darah pada uterus yang menyebabkan atropi pada jaringan otot
uterus.
Involusi pada alat kandungan meliputi:
1) Uterus
Setelah plasenta lahir uterus merupakan alat yang keras, karena kontraksi dan retraksi otot-
ototnya.
Perubahan uterus setelah melahirkan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel Perubahan Uterus Setelah melahirkan

Diameter
Berat
Involusi TFU Bekas Melekat Keadaan Cervix
Uterus
Plasenta
Setelah Sepusat 1000 gr 12,5 Lembik
plasenta Pertengahan 500 gr 7,5 cm Dapat dilalui 2 jari
lahir pusat
1 minggu symphisis 350 gr 5 cm Dapat dimasuki 1 jari
Tak teraba
2 minggu 50 gr 2,5 cm
Sebesar hamil
6 minggu 2 minggu
30 gr
Normal
8 minggu

2) Involusi tempat plasenta


Pada permulaan nifas bekas plasenta mengandung banyak pembuluh darah besar yang
tersumbat oleh trombus. Luka bekas implantasi plasenta tidak meninggalkan parut karena
dilepaskan dari dasarnya dengan pertumbuhan endometrium baru dibawah permukaan luka.
Endometrium ini tumbuh dari pinggir luka dan juga sisa-sisa kelenjar pada dasar luka.
(Sulaiman S, 1983l: 121)
3) Perubahan pembuluh darah rahim
Dalam kehamilan, uterus mempunyai banyak pembuluh darah yang besar, tetapi karena setelah
persalinan tidak diperlukan lagi peredaran darah yang banyak maka arteri harus mengecil lagi
dalam masa nifas.
4) Perubahan pada cervix dan vagina
Beberapa hari setelah persalinan ostium eksternum dapat dilalui oleh 2 jari, pada akhir minggu
pertama dapat dilalui oleh 1 jari saja. Karena hiperplasi ini dan karena karena retraksi dari
cervix, robekan cervix jadi sembuh. Vagina yang sangat diregang waktu persalinan, lambat
laun mencapai ukuran yang normal. Pada minggu ke 3 post partum ruggae mulai nampak
kembali.
b. After pains/ Rasa sakit (meriang atau mules-mules)
disebabkan koktraksi rahim biasanya berlangsung 3 – 4 hari pasca persalinan. Perlu diberikan
pengertian pada ibu mengenai hal ini dan bila terlalu mengganggu analgesik.( Cunningham,
430)
c. Lochia
Lochia adalah cairan yang dikeluarkan dari uterus melalui vagina dalam masa nifas.
Lochia bersifat alkalis, jumlahnya lebih banyak dari darah menstruasi. Lochia ini berbau anyir
dalam keadaan normal, tetapi tidak busuk.
Pengeluaran lochia dapat dibagi berdasarkan jumlah dan warnanya yaitu lokia rubra
berwarna merah dan hitam terdiri dari sel desidua, verniks kaseosa, rambut lanugo, sisa
mekonium, sisa darah dan keluar mulai hari pertama sampai hari ketiga.
1) Lochea rubra (cruenta)
Berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, vernik caseosa, lanugo,
mekonium. Selama 2 hari pasca persalinan.
2) Lochea sanguinolenta
Berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, hari 3–7 pasca persalinan.
3) Lochea serosa
Berwarna kuning cairan tidak berdarah lagi. Pada hari ke 2–4 pasca persalinan.
4) Lochea alba
Cairan putih setelah 2 minggu.
5) Lochea purulenta
Terjadi infeksi keluar cairan seperti nanah, berbau busuk.
6) Lacheostatis
Lochea tidak lancar keluarnya.
d. Dinding perut dan peritonium
Setelah persalinan dinding perut longgar karena diregang begitu lama, biasanya akan pulih
dalam 6 minggu. Ligamen fascia dan diafragma pelvis yang meregang pada waktu partus
setelah bayi lahir berangsur angsur mengecil dan pulih kembali.Tidak jarang uterus jatuh ke
belakang menjadi retrofleksi karena ligamentum rotundum jadi kendor. Untuk memulihkan
kembali sebaiknya dengan latihan-latihan pasca persalinan.( Rustam M, 1998: 130)
e. Sistim Kardiovasculer
Selama kehamilan secara normal volume darah untuk mengakomodasi penambahan aliran
darah yang diperlukan oleh placenta dan pembuluh darah uterus. Penurunan dari estrogen
mengakibatkan diuresis yang menyebabkan volume plasma menurun secara cepat pada
kondisi normal. Keadaan ini terjadi pada 24 sampai 48 jam pertama setelah kelahiran. Selama
ini klien mengalami sering kencing. Penurunan progesteron membantu mengurangi retensi
cairan sehubungan dengan penambahan vaskularisasi jaringan selama kehamilan (V Ruth B,
1996: 230).

f. Ginjal
Aktifitas ginjal bertambah pada masa nifas karena reduksi dari volume darah dan ekskresi
produk sampah dari autolysis. Puncak dari aktifitas ini terjadi pada hari pertama post partum.(
V Ruth B, 1996: 230)

g. System Hormonal

1) Oxytoxin
Oxytoxin disekresi oleh kelenjar hipofise posterior dan bereaksi pada otot uterus dan jaringan
payudara. Selama kala tiga persalinan aksi oxytoxin menyebabkan pelepasan plasenta. Setelah
itu oxytoxin beraksi untuk kestabilan kontraksi uterus, memperkecil bekas tempat perlekatan
plasenta dan mencegah perdarahan. Pada wanita yang memilih untuk menyusui bayinya, isapan
bayi menstimulasi ekskresi oxytoxin diamna keadaan ini membantu kelanjutan involusi uterus
dan pengeluaran susu. Setelah placenta lahir, sirkulasi HCG, estrogen, progesteron dan
hormon laktogen placenta menurun cepat, keadaan ini menyebabkan perubahan fisiologis pada
ibu nifas.
2) Prolaktin
Penurunan estrogen menyebabkan prolaktin yang disekresi oleh glandula hipofise anterior
bereaksi pada alveolus payudara dan merangsang produksi susu. Pada wanita yang menyusui
kadar prolaktin terus tinggi dan pengeluaran FSH di ovarium ditekan. Pada wanita yang tidak
menyusui kadar prolaktin turun pada hari ke 14 sampai 21 post partum dan penurunan ini
mengakibatkan FSH disekresi kelenjar hipofise anterior untuk bereaksi pada ovarium yang
menyebabkan pengeluaran estrogen dan progesteron dalam kadar normal, perkembangan
normal folikel de graaf, ovulasi dan menstruasi.( V Ruth B, 1996: 231)
3) Laktasi
Laktasi dapat diartikan dengan pembentukan dan pengeluaran air susu ibu. Air susu ibu ini
merupakan makanan pokok , makanan yang terbaik dan bersifat alamiah bagi bayi yang
disediakan oleh ibu yamg baru saja melahirkan bayi akan tersedia makanan bagi bayinya dan
ibunya sendiri.
Selama kehamilan hormon estrogen dan progestron merangsang pertumbuhan kelenjar susu
sedangkan progesteron merangsang pertumbuhan saluran kelenjar , kedua hormon ini
mengerem LTH. Setelah plasenta lahir maka LTH dengan bebas dapat merangsang laktasi.
Lobus prosterior hypofise mengeluarkan oxtoxin yang merangsang pengeluaran air susu.
Pengeluaran air susu adalah reflek yang ditimbulkan oleh rangsangan penghisapan puting susu
oleh bayi. Rangsang ini menuju ke hypofise dan menghasilkan oxtocin yang menyebabkan
buah dada mengeluarkan air susunya.
Pada hari ke 3 postpartum, buah dada menjadi besar, keras dan nyeri. Ini menandai permulaan
sekresi air susu, dan kalau areola mammae dipijat, keluarlah cairan puting dari puting susu.
Air susu ibu kurang lebih mengandung Protein 1-2 %, lemak 3-5 %, gula 6,5-8 %, garam 0,1
– 0,2 %.
Hal yang mempengaruhi susunan air susu adalah diit, gerak badan. Benyaknya air susu sangat
tergantung pada banyaknya cairan serta makanan yang dikonsumsi ibu.( Obstetri Fisiologi
UNPAD, 1983: 318 )

h. Tanda-tanda vital
Perubahan tanda-tanda vital pada massa nifas meliputi:

Tabel perubahan Tanda-tanda Vital


Parameter Penemuan normal Penemuan abnormal
Tanda-tanda vital Tekanan darah < 140 / 90 Tekanan darah > 140 / 90
mmHg, mungkin bisa naik dari mmHg
tingkat disaat persalinan 1 – 3
hari post partum.
Suhu tubuh < 38 0 C Suhu > 380 C
Denyut nadi: 60-100 X / menit Denyut nadi: > 100 X / menit

1) Vital Sign sebelum kelahiran bayi :


a) Suhu :
 saat partus lebih 37,20C
 sesudah partus naik + 0,50C
 12 jam pertama suhu kembali normal
b) Nadi :
 60 – 80 x/mnt
 Segera setelah partus bradikardi
c) Tekanan darah :
TD meningkat karena upaya keletihan dan persalinan, hal ini akan normal kembali dalam
waktu 1 jam
2) Vital sign setelah kelahiran anak :
a) Temperatur :
Selama 24 jam pertama mungkin kenaikan menjadi 380C (100,40F) disebabkan oleh efek
dehidrasi dari persalinan.
Kerja otot yang berlebihan selama kala II dan fluktuasi hormon setelah 24 jam wanita keluar
dari febris.
b) Nadi :
Nadi panjang dengan stroke volume dan cardiacc output. Nadi naik pada jam pertama. Dalam
8 – 10 minggu setelah kelahiran anak, harus turun ke rata-rata sebelum hamil.
c) Pernapasan :
Pernapasan akan jatuh ke keadaan normal wanita sebelum persalinan.
d) Tekanan darah :
Tekanan darah berubah rendah semua, ortistatik hipotensi adalah indikasi merasa pusing atau
pusing
tiba-tiba setelah terbangun, dapat terjadi 48 jam pertama.
Penyimpangan dari kondisi dan penyebab masalah :
 Diagnosa sepsis puerpuralis adalah jika kenaikan pada maternal suhu menjadi 380C (100,4F0
 Kecepatan rata-rata nadi adalah satu yang bertambah mungkin indikasi hipovolemik akibat
perdarahan.
 Hipoventilasi mungkin mengikuti keadaan luar biasanya karena tingginya sub arachnoid
(spinal) blok.
 Tekanan darah rendah mungkin karena refleksi dari hipovolemik sekunder dari perdarahan,
bagaimana tanda
 terlambat dan gejala lain dari perdarahan kadang-kadang merupakan sinyal tenaga medis

2. Perubahan Psikologi

Perubahan psikologi masa nifas menurut Reva- Rubin terbagi menjadi dalam 3 tahap yaitu:
a. Periode Taking In
Periode ini terjadi setelah 1-2 hari dari persalinan.Dalam masa ini terjadi interaksi dan kontak
yang lama antara ayah, ibu dan bayi. Hal ini dapat dikatakan sebagai psikis honey moon yang
tidak memerlukan hal-hal yang romantis, masing-masing saling memperhatikan bayinya dan
menciptakan hubungan yang baru.
b. Periode Taking Hold
Berlangsung pada hari ke – 3 sampai ke- 4 post partum. Ibu berusaha bertanggung jawab
terhadap bayinya dengan berusaha untuk menguasai ketrampilan perawatan bayi. Pada periode
ini ibu berkosentrasi pada pengontrolan fungsi tubuhnya, misalnya buang air kecil atau buang
air besar.
c. Periode Letting Go
Terjadi setelah ibu pulang ke rumah. Pada masa ini ibu mengambil tanggung jawab terhadap
bayi.( Persis Mary H, 1995: )
Sedangkan stres emosional pada ibu nifas kadang-kadang dikarenakan kekecewaan yang
berkaitan dengan mudah tersinggung dan terluka sehingga nafsu makan dan pola tidur
terganggu. Manifestasi ini disebut dengan post partum blues dimana terjadi pada hari ke 3-5
post partum

G. KOMPLIKASI

1. Perdarahan post pastum (keadaan kehilangan darah lebih dari 500 mL selama 24 jam pertama
sesudah kelahiran bayi)
2. Infeksi

a. Endometritis (radang edometrium)


b. Miometritis atau metritis (radang otot-otot uterus)
c. Perimetritis (radang peritoneum disekitar uterus)
d. Caked breast / bendungan asi (payudara mengalami distensi, menjdi keras dan berbenjol-
benjol)
e. Mastitis (Mamae membesar dan nyeri dan pada suatu tempat, kulit merah, membengkak
sedikit, dan nyeri pada perabaan ; Jika tidak ada pengobatan bisa terjadi abses)
f. Trombophlebitis (terbentuknya pembekuan darah dalam vena varicose superficial yang
menyebabkan stasis dan hiperkoagulasi pada kehamilan dan nifas, yang ditandai dengan
kemerahan atau nyeri.)
g. Luka perineum (Ditandai dengan : nyeri local, disuria, temperatur naik 38,3 °C, nadi <
100x/ menit, edema, peradangan dan kemerahan pada tepi, pus atau nanah warna
kehijauan, luka kecoklatan atau lembab, lukanya meluas)

3. Gangguan psikologis
a. Depresi post partum
b.Post partum Blues
c. Post partum Psikosa

4. Gangguan involusi uterus

H. PROGRAM PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN

J. TINDAKAN PADA BAYI PERSALINAN NORMAL

TINDAKAN DISKRIPSI DAN KETERANGAN


1.Kebersihan  Basuh bayi dengan kain/ busa setiap hari
 Bayi yang baru lahir tidak boleh dimandikan sepenuhnya sampai tali
pusatnya kering dan pangkalnya telah sembuh.
 Setiap kali bayi BAB atau BAK bersihkan bagian perianal dengan air
dan sabun serta kering dengan baik.

2.Menyusui  Menyusui dilakukan dalam 2 jam pertama


 Bayi disusui ASI selama 4 bulan.

K. PERAWATAN MASA NIFAS


Wak
Kjgn Tujuan
tu
1 6-8  Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
jam  Mendetaksi dan merawat penyebab lain perdarahan, Rujuk bila perdarahan
post berlanjut.
partu  Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana
m mencegah perdarahan karena atonia uteri.
 Pemberian ASI awal
 Membina hubungan antara ibu dan bayinya.
 Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia.
 Jika petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus tinggal dengan ibu dan
BBL untuk 2 jam pertama setelah kelahiran/ sampai ibu dan bayi dalam keadaan
stabil
2 6  Memastikan involusi uteri berjalan normal: uterus berkontraksi, fundus di bawah
hari pusat, tak ada perdarahan abnormal, tak ada bau.
post  Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal.
partu  Memastikan ibu mendapatkan makanan, cairan dan cukup istirahat.
m  Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda
penyulit.
 Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan bayi, tali pusat, menjaga bayi
tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.
3 2 Sama seperti di atas ( 6 hari post partum)
ming
gu
post
partu
m
4 6  Menanyakan kepada ibu tentang penyulit-penyulit yang dialami pada ibu
ming maupun pada bayinya.
gu  Menberikan konseling untuk KB
post
partu
m
 ASI merupakan makanan yang terbaik bagi bayi
3.Tidur Baringkan bayi ke samping atau terlentang ( jangan pakai bantal).

4.Ujung Ujung talu pusat dijaga bersih dan kering.


Tali Pusat  Mencuci sekitar tali pusat setiap hari
 Mengompres alkohol 70% 1-2 kali sehari. Bila telah pulang di rumah, anjurkan
agar ibu melaporkan ke petugas kesehatan bila tali pusat berbau, ada kemerahan di
sekitarnya atau mengeluarkan cairan.
5.Imunisas 
i
Setelah melahirkan, ibu membutuhkan perawatan yang intensif untuk pemulihan
kondisinya setelah proses persalinan yang melelahkan. Dimana perawatan post partum
meliputi:
1. Mobilisasi Dini
Karena lelah sehabis melahirkan , ibu harus istirahat tidur telentang selama 8 jam pasca
persalinan. Kemudian boleh miring kekanan kekiri untuk mencegah terjadinya trombosis dan
TINDAKAN DISKRIPSI DAN KETERANGAN

1.Kebersihan diri  Anjurkan kebersihan seluruh tubuh. Menganjurkan ibu tentang bagaimana
membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air.
 Sarabkan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya 2
kali dalam sehari.
 Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan
sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
 Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu
menghindari menyentuh daerah luka.
2.Istirahat  Anjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan berlebihan
 Sarankan untuk kembali kegiatan-kegiatan rumah tangga secara perlahan-
lahan, serta tidur siang atau beristirahat saat bayinya tidur
 Apabila kurang istirahat dapat mempengaruhi: Jumlah produksi ASI,
memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak
perdarahan, menyebabkan depresi dan ketidakmampuan merawat bayi dan
dirinya.

3.Latihan  Diskusikan tentang pentingnya latihan beberapa menit setiap hari akan
sangat membantu. Dengan tidur terlentang lengan di samping, menarik otot
perut selagi menarik napas, tahan napas ke dalam dan angkat dagu ke dada
tahan satu hitungan sampai 5, rileks dan ulangi sampai 10 kali.
 Untuk memperkuat tonus otot vagina dengan latihan Kegel.
 Berdiri dengan tungkai dirapatkan, kencangkan otot-otot pantat dan
pinggul tahan sampai hitungan 5, kendurkan dan ulangi latihan sebanyak 5
kali.
4. Gizi  Ibu menyusui harus:
 Mengkonsumsi tambahan kalori tiap hari
 Diit berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan vit yang cukup.
 Minum sedikitnya 3 liter / hari
 Tablet zat besi setidaknya selama 40 hari post partum
 Kapsul vitamin A (200.000 Ui) agar bisa memberikan vitamin A kepada
bayinya melalui ASI.
5.Perawatan  Menjaga payudara tetap bersih dan kering
Payudara  Memakai BH yang benar-benar menyokong buah dada, tidak boleh terlalu
ketat atau kendor.
 Apabila putting susu lecet oleskan colostrom atau ASI yang keluar pada
sekitar putting susu setiap kali menyusui.
 Apabila lecet lebih parah dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI
dikeluarkan dan diminumkan dengan memakai sendok.
 Untuk menghilangkan nyeri minum Paracetamol 1 tablet setiap 4 – 6 jam.
 Apabila payudara bengkak lakukan:
 Kompres payudara dengan kain basah dan hangat kira-kira 5 menit
 Urut payudara ( seperti Breast Care).
 Keluarkan ASI sebagian di bagian depan payudara.
 Susukan bayi setiap 2 – 3 jam sekali
 Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui.
 Payudara dikeringkan.
6.Hubungan  Secara fisik aman untuk melakukan hubungan seksual begitu darah merah
perkawinan berhenti dan ibu dapat menilai dengan memasukkan 1 – 2 jarinya ke dalam
atau Rumah vagina tanpa rasa nyeri.
Tangga  Tetapi ada tradisi dan aturan agama tertentu baru boleh melakukan
hubungan seksual setelah 40 hari.
7.Keluarga  KB dilakukan sebelum haid pertama setelah persalinan. Penjelasan tentang
Berencana KB adalah sebagai berikut:
 Bagaimana metode KB dapat mencegah kehamilan dan efektifitasnya.
 Kelebihan dan keuntungan KB
 Efek samping
 Bagaimana memakai metode yang benar
 Kapan metode itu dapat dimulai dipakai untuk wanita post partum.
trombo emboli. Pada hari kedua diperbolehkan duduk, hari ketiga jalan-jalan dan hari keempat
atau kelima sudah diperbolehkan pulang. Mobilisasi diatas memiliki variasi tergantung pada
komplikasi persalinan, nifas dan sembuhnya luka-luka.
Keuntungan dari mobilisasi dini adalah melancarkan pengeluaran lochia, mengurangi infeksi
purperium, mempercepat involusi alat kandungan, melancarkan fungsi alat gastrointestinal dan
alat perkemihan, meningkatkan kelancaran peredaran darah sehingga mempercepat fungsi ASI
dan pengeluaran sisa metabolisme.( Manuaba, 1998: 193)
2. Rawat Gabung
Perawatan ibu dan bayi dalan satu ruangan bersama-sama sehingga ibulebih banyak
memperhatikan bayinya, segera dapat memberikan ASI sehingga kelancaran pengeluaran ASI
lebih terjamin.( Manuaba, 1998: 193)
3. Pemeriksaan Umum
Pada ibu nifas pemeriksaan umum yang perlu dilakukan antara lain adalah kesadaran penderita,
keluhan yang terjadi setelah persalinan.
4. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan khusus pada ibu nifas meliputi:
a. Fisik : tekanan darah, nadi dan suhu
b. Fundus uteri : tinggi fundus uteri, kontraksi uterus.
c. Payudara : puting susu, pembengkakan, pengeluaran ASI
d. Patrun lochia : Locia rubra, lochia sanginolenta, lochia serosa, lochia alba
e. Luka jahitan episiotomi : Apakah baik atau terbuka, apakah ada tanda-tanda infeksi.

5. Nasehat Yang Perlu diberikan saat pulang adalah

a. Diit
Masalah diit perlu diperhatikan karena dapat berpengaruh pada pemulihan kesehatan ibu dan
pengeluaran ASI. Makanan harus mengandung gizi seimbang yaitu cukup kalori, protein,
cairan, sayuran dan buah-buahan.
b. Pakaian
Pakaian agak longgar terutama didaerah dada sehingga payudara tidak tertekan. Daerah perut
tidak perlu diikat terlalu kencang karena tidak akan mempengaruhi involusi. Pakaian dalam
sebaiknya yang menyerap, sehingga lochia tidak menimbulkan iritasi pada daerah sekitarnya.
Kasa pembalut sebaiknya dibuang setiap saat terasa penuh dengan lochia,saat buang air kecil
ataupun setiap buang air besar.
c. Perawatan vulva
Pada tiap klien masa nifas dilakukan perawatan vulva dengan tujuan untuk mencegah
terjadinya inveksi di daerah vulva, perineum maupun didalam uterus. Perawatan vulva
dilakukan pada pagi dan sore hari sebelum mandi, sesudah buang air kemih atau buang air
besar dan bila klien merasa tidak nyaman karena lochia berbau atau ada keluhan rasa nyeri.
Cara perawatan vulva adalah cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan perawatan luka,
setelah BAK cebok ke arah depan dan setelah BAB cebok kearah belakang, ganti pembalut
stiap kali basah atau setelah BAB atau BAK , setiap kali cebok memakai sabun dan luka bisa
diberi betadin
d. Miksi
Kencing secara spontan sudah harus dapat dilakukan dalam 8 jam post partum. Kadang kadang
wanita sulit kencing, karena spincter uretra mengalami tekanan oleh kepala janin dan spasme
oleh iritasi musculus spincter ani selama persalinan. Bila kandung kemih penuh dan wanita
sulit kencing sebaiknya dilakukan kateterisasi.( Persis H, 1995: 288)
e. Defekasi
Buang air besar harus terjadi pada 2-3 hari post partum. Bila belum terjadi dapat
mengakibatkan obstipasi maka dapat diberikan obat laksans per oral atau perektal atau bila
belum berhasil lakukan klisma.( Persis H,1995: 288)
f. Perawatan Payudara
Perawatan payudara telah mulai sejak wanita hamil supaya puting susu lemas, tidak keras dan
kering, sebagai persiapan untuk menyusui bayinya. Dianjurkan sekali supaya ibu mau
menyusui bayinya karena sangat berguna untuk kesehatan bayi.Dan segera setelah lahir ibu
sebaiknya menyusui bayinya karena dapat membantu proses involusi serta
colostrum mengandung zat antibody yang berguna untuk kekebalan tubuh bayi. ( Mac. Donald,
1991: 430)

g. Kembalinya Datang Bulan atau Menstruasi


Dengan memberi ASI kembalinya menstruasi sulit diperhitungkan dan bersifat indifidu.
Sebagian besar kembalinya menstruasi setelah 4-6 bulan.
h. Cuti Hamil dan Bersalin
Bagi wanita pekerja menurut undang-undang berhak mengambil cuti hamil dan bersalin selama
3 bulan yaitu 1 bulan sebelum bersalin dan 2 bulan setelah melahirkan.
i. Mempersiapkan untuk Metode KB
Pemeriksaan post partum merupakan waktu yang tepat untuk membicarakan metode KB untuk
menjarangkan atau menghentikan kehamilan. Oleh karena itu penggunaan metode KB
dibutuhkan sebelum haid pertama kembali untuk mencegah kehamilan baru. Pada umumnya
metode KB dapat dimulai 2 minggu setelah melahirkan.

L. PENATALAKSANAAN
Pada post partum normal dengan bayi normal tidak ada penatalaksanaan khusus. Pemberian
obat obatan hanya diberikan pada ibu yang melahirkan dengan penyulit, terutama pada ibu
anemia dan resiko infeksi dengan pemberian anti biotic dan obat-obat roboransia seperti
suplemen vitamin, demikian juga pada bayi obat-obatan biasanya diberikan untuk tindakan
profolatif, misalnya vit K untuk mencegah perdarahan, anti biotic untuk mencegah infeksi.

Pemeriksaan Diagnostik Hasil:


1. Kondisi uterus: palpasi fundus, kontraksi, Kontraksi miometrium, tingkat involusi
TFU. uteri.
2. Jumlah perdarahan: inspeksi perineum, Bentuk insisi, edema.
laserasi, hematoma.
3. Pengeluaran lochea. Rubra, serosa dan alba.
4. Kandung kemih: distensi bladder. Hematuri, proteinuria, acetonuria.
5. Tanda-tanda vital: Suhu 1 jam pertama 24 jam pertama  380C.
setelah partus, TD dan Nadi terhadap Kompensasi kardiovaskuler TD sistolik
penyimpangan cardiovaskuler. menurun 20 mmHg.
Bradikardi: 50-70 x/mnt.
DAFTAR PUSTAKA

Hacker Moore. 1999. Esensial Obstetri dan Ginekologi Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC
Hanifa Wikyasastro. 1997. Ilmu Kebidanan, Perawatan Pasien Edisi 3. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Carpenito, L.J. 2000. Nursing Diagnosis : Application to Clinical Practice.Edisi VIII, Philadelphia,
Lippincot Company, USA
Doenges, M.E. dan Moorhouse, M.F. 2001. Rencana Perawatan Maternal/Bayi : Pedoman untuk
Perencanaan dan Dokumentasi Perawatan Klien, Edisi II, EGC, Jakarta.
Gordon et.al,2001,Nursing Diagnoses : Definition and Clasification 2001-2002,Philadelphia,USA.
Mc Closky & Bulechek. (2005). Nursing Intervention Classification (NIC). United States of America:
Mosby.
Meidian, JM. (2000). Nursing Outcomes Classification (NOC). United States of America: Mosby.
Mitayani. (2009). Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.G P1203 AB100 DENGAN POST


SECTIO CAESAREA DI RUANG BWIJAYA
RSUDAJUHAN KAB. MALANG

Nama Mahasiswa : Cempaka Karina Putri W.S NIM : 2022046101113


Tgl Praktek : 17 Juli - 22 Juli223 Tgl Pengkajian : 17 Juli 2023
Ruang Praktek : Ruang Brawijaya Rumah Sakit :RSUD Kanjuruhan
I. IDENTITAS PASIEN
a. Nama : Ny. N
b. No. Rekam Medis : 540xxx
c. Tanggal Lahir : 18/10/1998
d. Usia : 34 Thn
e. Pendidikan Terakhir : SMTP
f. Pekerjaan : Swasta
g. Agama : Islam
h. Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
i. Alamat : Sarang kab.Rembang
j. No. Telp : 08123xxxx

II. PENANGGUNG JAWAB (Suami/Keluarga)


a. Nama : Tn. A.S
b. Hubungan dengan klien : Suami
c. Usia : 37 tahun
d. Pendidikan Terakhir : SMPT
e. Pekerjaan : Sopir
f. Agama : Islam
g. Suku/bangsa : Jawa/Inonesia
h. Alamat : Sarang kab.Rembang
i. No. Telp : 08123xxxx

KELUHAN UTAMA : Pasien mengeluh mengalami pendarahan cair dan menggumpal

III. RIWAYAT PERKAWINAN :


Status Menikah : ( √ ) Ya ( ) Tidak
Menikah : 2 kali, Menikah pertama usia 17tahun
Lama Pernikahan : 17 tahun
Lain-lain, sebutkan : Tidak ada

IV. RIWAYAT KONTRASEPSI (KB) :


a. Riwayat kontrasepsi terdahulu :
Metode yang pernah dipakai : tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi
1. - lama - : (Bulan/Tahun)
Fakultas Ilmu Kesehatan UMM 2014/2015 1
2. - ama - : (Bulan/Tahun)
3. - lama - : (Bulan/Tahun)
4. - lama - : (Bulan/Tahun)

b. Riwayat kontrasepsi terakhir sebelum kehamilan ini : ___________lama : ______(Bln/Thn)


c. Keluhan KB : ( ) Ada, sebutkan ___________________________________ ( √ ) tidak
ada

V. RIWAYAT OBSTETRI TERDAHULU :

N Tgl/Bln/Th Tempa Umur Jenis Penolong Penyuli BB Hidup


o n Partus t Hamil Persalina Persalina t Lahi /
Partus n n r Mati
1 2007 RS 8 Bulan Normal Dokter - 2kg Hidup
2 2015 RS 9 Bulan SC Dokter - 3kg Hidup
3 2023 RS 9 Bulan SC Dokter - 1kg Hidup

Pengalaman menyusui : Ya/Tidak (lingkari) Berapa lama : 2 thn belum pernah hamil

VI. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien mengatakan tanggal 16 Juli 2023 pukul 115.00 tiba tiba mengalami pendarahan banyak dengan
konsstensi cair dan menggumpal lalu pasien diabwa ke ugd rsud kanjuruhan kab.Malang pada pukul
16.14 dengan kondisi masih pendarahan dengan warna merah pink tetapi pasien tidak mengeluh sakit.

VII. ADANYA MASALAH LAIN SELAMA KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS DAN


GINEKOLOGI TERDAHULU :
Tidak ada

VIII. PEMERIKSAAN UMUM :


a. Status Obstetrik : G0 P1203 Ab100
b. Keadaan Umum : Cukup
c. Kesadaran : Compos mentis GCS 456
d. Berat Badan : 53Kg, Tinggi Badan : 165 cm
e. Tanda-tanda Vital :
Tekanan Darah : 101/59 mmHg, Nadi : 99 x/menit
Pernafasan : 20x/menit Suhu : 36 ºC

IX. PEMERIKSAAN FISIK :


a. Kepala :
1. Distribusi rambut : (√ ) merata ( ) tidak
2. Lesi/pembengkakan : ( ) Ya ( √ ) tidak ada
3. Nyeri saat diraba : ( ) Ya ( √ ) tidak ada
4. Keluhan : ( ) Ya ( √ ) tidak ada
Sebutkan : Pasien tidak mengeluhkan pada kepala
b. Wajah :
1. Edema wajah : ( ) Ya ( √ ) tidak ada
2. Keluhan : ( ) Ya ( √ ) tidak ada
Sebutkan : Pasien tidak mengeluhkan pada kepala

Fakultas Ilmu Kesehatan UMM 2014/2015 2


c. Mata :
1. Sklera ikterik : ( ) Ya ( √ ) tidak
2. Konjuntiva anemis : ( ) Ya ( √ ) tidak
3. Keluhan : ( ) Ya ( √ ) tidak ada
Sebutkan : Pasien tidak mengeluhkan pada mata

d. Hidung :
1. Sekret : ( ) Ya ( √ ) tidak
2. Polip : ( ) Ya ( √ ) tidak
3. Keluhan : ( ) Ya ( √ ) tidak ada
Sebutkan : Pasien tidak mengeluhkan pada hidung

e. Mulut dan Bibir :


1. Rongga mulut : ( √ ) bersih ( ) kotor ( ) radang
2. Bibir : ( √ ) lembab ( ) kering ( ) sianosis
3. Caries gigi : ( ) Ya ( √ ) tidak ada
4. Keluhan : ( ) Ya ( √ ) tidak ada
Sebutkan : Pasien tidak mengeluhka pada mulut dan bibir

f. Telinga :
1. Serumen : ( ) Ya ( √ ) tidak ada
2. Sekresi : ( ) Ya ( √ ) tidak ada
3. Keluhan : ( ) Ya ( √ ) tidak ada
Sebutkan : Pasien tidak mengeluhkan pada telinga

g. Leher :
1. Kelejar tiroid : ( ) membesar ( √ ) tidak
2. Keluhan : ( ) Ya ( √ ) tidak ada
Sebutkan : Pasien tidak mengeluhkan pada leher

h. Ketiak : :
1. Kelenjar limfe : ( ) membesar ( √ ) tidak
2. Keluhan : ( ) Ya ( √ ) tidak ada
Sebutkan : Pasien tidak mengeluhkan pada ketiak
i. Oksigenasi dan ventilasi :
1. Frekuensi pernafasan (RR) : 20 x/menit
2. Irama nafas : ( √ )reguler ( ) irreguler
3. Suara nafas : ( √ )vesikuler ( ) ronchi ( ) wheezing
4. Suara jantung S1-S2 : ( √ )normal ( ) murmur ( ) galop
5. Capilary refil : ( √ )< 3 detik ( ) > 3 detik
6. Tekanan darah : 101/59 mmHg
7. frekuensi nadi : 99x/menit
8. Irama nadi : ( √ )reguler ( ) irreguler
9. Keluhan : ( ) Ya ( √ ) tidak ada
Sebutkan : Pasien tidak mengeluhkan pada oksigenasi dan ventilasi

j. Payudara :
1. Puting :( √ ) eksverted ( ) datar ( ) inverted ( ) lecet
2. Pengeluaran ASI :( √ )Ya ( ) tidak ada
3. Bentuk :( √ )simetris ( ) tidak simetris
4. Teraba :( ) ada massa ( ) hangat ( √ ) tidak ada
massa
Fakultas Ilmu Kesehatan UMM 2014/2015 3
5. Kebersihan : Bersih
6. Keluhan : ( ) Ya ( √ ) tidak ada
Sebutkan : Pasien tidak mengeluhkan pada payudara

k. Abdomen :
Involusio Uteri
1. Tinggi fundus uteri : cm Kontraksi : ( ) Ya ( ) Tidak
2. Diastasis rektus Abdominis : ( √ ) < 2 jari / 2 cm ( ) > 2 jari / 2 cm
3. Kandung kemih : ______________________________________________
4. Keluhan : ( √ )Ya ( ) tidak ada
Sebutkan : Nyeri jika batuk saja dibagaian jahitan operasi

l. Perineum dan Genetalia :


1. Vagina :
2. Edema : ( ) Ya ( √ ) tidak
3. Memar : ( ) Ya ( √ ) tidak
4. Hematom : ( ) Ya ( √ ) tidak
5. Perineum : Utuh/Episiotomi/Ruptur (lingkari)
Tanda REEDA
R : Kemerahan : ( ) Ya ( √ ) tidak
E : Bengkak : ( ) Ya ( √ ) tidak
E : Echimosis : ( ) Ya ( √ ) tidak
D: Discharge : ( ) Ya ( √ ) tidak
Serum/Pus/Darah
A : Approximate : ( √ )Baik ( ) tidak
6. Kebersihan : ( √ )Ya ( ) tidak
7. Lochea :
Jumlah : satu hari ganti 1 softex
Jenis/warna : Pink
Konsistensi : Cair
Bau : Anyir
8. Hemorrhoid :
Derajat : - , Lokasi : -
Berapa lama :- , Nyeri : ( ) Ya ( √ ) Tidak
Masalah Khusus : Tidak ada
9. Keluhan : ( ) Ya ( √ ) tidak ada
Sebutkan : Tidak ada

m. Extremitas :
1. Ektremitas Atas :
a) Edema : ( ) Ya ( √ ) tidak
b) Varises : ( ) Ya ( √ ) tidak
2. Ektremitas Bawah :
a) Edema : ( ) Ya ( √ ) tidak
b) Varises : ( ) Ya ( √ ) tidak
c) Tanda Hoffman :( ) - ( √ ) -
3. Keluhan : ( ) Ya ( √ ) tidak ada
Sebutkan : Pasien tidak mengeluhkan pada extremitas

n. Masalah Khusus :
1. Eliminasi : Dirumah pasien BAK sehari 4 kali dan dirumah sakit pasien
menggunakan kateter per 7 jam 1000 cc, BAB pasien dirumumah 1 kali saat bangun tidur
tetapi dirumah sakit pasien belum BAB

Fakultas Ilmu Kesehatan UMM 2014/2015 4


2. Istirahat dan kenyamanan :
Pasien iatirahat dirumah tidur siang tidak pernah karna bekerja malam 9 jam, selama di
rumah sakit pasien mengeluh tidak bisa tidur.
3. Mobilisasi dan latihan :
Pasien mobilisasi atau latihan pasca op mika miki, duduk di kursi dan belajar jalan
4. Nutrisi dan cairan :
Pola makan teratur 3 x sehari seporsi penuh, semenjak di rumah sakit sedikit kurang nafsu
makan , minum air putih kurang rata rata 3 gelas sehari
5. Keadaan Psikologis :
Pasien mengatakan tenang
6. Kemampuan Menyusui :
Saar post op pasien mengatakan air asi belum keluar

X. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan laboratorium :
DL

b. Foto Thorax, USG (lain-lain, sebutkan) :


USG

XI. TERAPI (Advi ce Dokter, dll, sebutkan) :


- Inj.kalnex 3 x 500
- Inj.Dexa 2 X 6 mg
- Inj, Ketorolac3 x 30 mg
- Inj.Ranitidin 2 x 50 mg
- RL 20 tpm

XII. Lain-lain:

Kepanjen, 19 Juli 2023

(Cempaka Karina Putri Widia Sundari)

Fakultas Ilmu Kesehatan UMM 2014/2015 5


ANALISA DATA
I. Analisa Data
N Data Penunjang Etiologi Diagnosis Keperawatan
o masalah Kolaboratif
1 DS : Gangguan adaptasi Gangguan rasa nyaman d.d
- Pasien mengatakan kehamilan Gangguan adaptasi kehamilan.
tidak nyaman (D.0074).
DO:
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak meringis
- Pasien tampak tidak nyaman

2 Defisit pengetahuan b.d


DS : Kurang terpapar
Kurang terpapar informasi
- Pasien mengatakan bibir informasi
(D. 0111)
kering dan lemas.
- Keluarga pasien
mengatakan bahwa tidak
tahu dan dibiarkan saja saat
An.N Terlihat kuning
DO :
- Pasien tidak tahu saat
anaknya terlihat kuning
3 DS :
Kurang control tidur Gangguan pola tidur bd Kurang
- Pasien mengatakan control tidur
sulit tidur (D.0055)
- Pasien mengeluh pola
tidur berubah
DO :
- Pasien tampak lemah
- Pasien tampak lesu
- Pasien tampak
tidakbersemangat
Fakultas Ilmu Kesehatan UMM 2014/2015 6
Fakultas Ilmu Kesehatan UMM 2014/2015 7
PROSES PERAWATAN
NAMA KLIEN : Ny. N . NAMA MAHASISWA : Cempaka Karina PWS
RUANG : Brawijaya NIM : 2202220461011131
DIAGNOSA MEDIS : Post Sectio Caesar/Masa Nifas PARAF :
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
/MASALAH
KOLABORATIF
1 Gangguan rasa Setelah dilakukan Manajemen nyeri (I.08238) Senin 17/07/20223 Senin17/07/20223 13.00
nyaman d.d tindakan keperawatan Observasi :
- Mengidentifikasi skala S : pasien mengatakan sudah mengerti yang
Gangguan adaptasi 3 x 7 jam diharapkan - Identifikasi lokasi, nyeri
karakteristik, durasi, - Mengidenfitikasi respon dijelaskan
kehamilan. status kenyamanan frekuensi, kualitas, nyeri non verbal
(D.0074). meningkat dengan intensitas nyeri O:
- Mengidentifikasi faktor
- Identifikasi skala nyeri
kriteria hasil: yang memperberat dan
- Idenfitikasi respon nyeri - Keluhan tidak nyaman menurun
memperingan nyeri
(L.08064) non verbal
Terapeutik :
- Identifikasi faktor yang - Gelisah menurun
1 Keluhan memperberat dan
tidak memperingan nyeri - memberikan Teknik
Terapeutik : nonfarmakologis untuk
nyaman
- Berikan Teknik mengurangi nyeri
menurun
nonfarmakologis untuk
2 Gelsah - mengkontrol lingkungan yang
mengurangi nyeri
menurun memperberat rasa nyeri
- Kontrol lingkungan yang
- Memfasilitasi istirahat dan
memperberat rasa nyeri
tidur
- Fasilitasi istirahat dan
Edukasi :
tidur - Menjelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri
Edukasi : - Menjelaskan strategi
meredakan nyeri
- Jelaskan penyebab,
- Menganjurkan memonitor
periode, dan pemicu
nyeri secara mandiri
nyeri
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
- Suhu 36,2

A : Masalah teratasisebagian

P : LanjutkanIntervensi

Selasa 18/07/2023 13.00

S : Keluarga sudah mengerti apa yang

dijelaskan

O:

- Keluhan tidak nyaman menurun

- Gelisah menurun

A : Masalah teratasisebagian

P : Lanjutkan Intervensi
Rabu 19/07/2023 10.00

S : pasien mengtakan sudah benar benar

mengerti

O:

- Keluhan tidak nyaman menurun

- Gelisah menurun

A : Masalah teratasi

P : LanjutkanIntervensi.

Setelah dilakukan Edukasi kesehatan (I.12383) Senin 17/07/2023 Senin 17/07/2023 13.00
2 Defisit
tindakan keperawatan Observasi :
pengetahuan b.d - Mengidentifikasi kesiapan S : Pasien mengatakan sudah sedikit mengerti
3 x 7 jam diharapkan
Kurang terpapar - Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
dan paham dengan yangdi sampaikan
tingkat perdarahan
informasi dan kemampuan informasi
membaik dengan
(D. 0111) menerima informasi - Mengindentifikasi faktor-
kriteria hasil:
- Indentifikasi faktor-
faktor yang dapat
- Perilaku
faktor yang dapat
sesuai anjuran meningkatkan dan
meningkatkan dan
verbalisasi
menurunkan motivasi
minat dalam perilaku hidup bersih menurunkan motivasi O :
belajar dan sehat - Perilaku sesuai anjuran verbalisasi
perilaku hidup bersih dan
meningkat Terapeutik : minat dalambelajar meningkat
sehat
- Pertanyaan - Sediakan materi dan - Pertanyaantentang masalah yang
tentang media yang pendidikan - Mnyediakan materi dan dihadapi meningkat
masalah yang kesehatan sesuai media yang pendidikan
- Persepsi yangkeliruterhadap masalah
dihadapi kesepakatan kesehatan sesuai
menurun
meningkat kesepakatan
- Berikan kesempatan
- Persepsi yang untuk bertanya. - Memberikan kesempatan A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
keliru Edukasi untuk bertanya.
terhadap Selasa :18-07-2023 13.00
- Jelaskan faktor resiko - Menjelaskan faktor resiko S : Pasien mengatakan sudah sedikit mengerti
masalah dan paham dengan yangdi sampaikan
yang dapat yang dapat mempengaruhi
menurun O:
mempengaruhi kesehatan.
- Perilaku sesuai anjuran verbalisasi
kesehatan.
Mengajarkan perilakuhidup
minat dalambelajar meningkat
- Arjarkan perilaku bersih dan sehat
- Pertanyaantentang masalah yang
hidup bersih dan sehat - Mengajarkan strategi yang
dihadapi meningkat
- Arjarkan strategi yang
dapat digunakan untuk - Persepsi yangkeliruterhadap masalah
dapat digunakan untuk
meningkatkan prilaku meningkatkan prilaku hdup menurun
hdup sehat dan berih. sehat dan berih A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
- Rabu :19-07-2023 10.00
S : Pasien mengatakan sudah sedikit mengerti
dan paham dengan yang di sampaikan
O:
- Perilaku sesuai anjuran verbalisasi
minat dalambelajar meningkat
- Pertanyaantentang masalah yang
dihadapi meningkat
- Persepsi yangkeliruterhadap masalah

menurun

A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan Intervensi

03 Gangguan pola tidur bd Setelah dilakukan Dukungan Tidur (I.05174) Senin, 17-07-2023 Senin 17-07-2023 3.00
Kurang control tidur tindakan keperawatan OBSERVASI : - Mengidentifikasi pola S : Pasien mengatakan sudah sedikit mengerti
(D.0055) - Identifikasi pola aktivitas aktivitas dan tidur dan paham dengan yang di sampaikan
3 x 7 jam diharapkan dan tidur - Mengidentifikasi faktor O:
tingkat perdarahan - Identifikasi faktor pengganggu tidur (fisik
pengganggu tidur (fisik dan/atau psikologis) - Keluhan sulit tidur menurun
membaik dengan dan/atau psikologis) - Mengidentifikasi makanan - Keluhan sering terjaga
kriteria hasil: - Identifikasi makanan dan dan minuman yang menurun
minuman yang mengganggu tidur (mis: - Keluhan tidak puas tidur
mengganggu tidur (mis: kopi, teh, alcohol, makan menurun
1. Keluhan sulit kopi, teh, alcohol, makan mendekati waktu tidur, - Keluhan pola tidur berubah
tidur menurun mendekati waktu tidur, minum banyak air sebelum menurun
2. Keluhan sering minum banyak air tidur) - Keluhan istirahat tidak cukup
terjaga menurun sebelum tidur) - Mengidentifikasi obat tidur menurun
3. Keluhan tidak - Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi
puas tidur yang dikonsumsi -
menurun
4. Keluhan pola Terapeutik : Terapeutik : A : Masalah teratasi
tidur berubah - Fasilitasi menghilangkan - Memfasilitasi P : Lanjutkan Intervensi
menurun stress sebelum tidur menghilangkan stress
5. Keluhan - Tetapkan jadwal tidur sebelum tidur
istirahat tidak rutin - Menetapkan jadwal tidur
cukup menurun - Lakukan prosedur untuk rutin Selasa 18-07-2023 13.00
meningkatkan - Melaakukan prosedur untuk
kenyamanan meningkatkan kenyamanan S : Pasien mengatakan sudah sedikit mengerti
dan paham dengan yang di sampaikan
Edukasi : Edukasi : O:
- Jelaskan pentingnya tidur - Menelaskan pentingnya tidur
cukup selama sakit cukup selama sakit - Perilaku sesuai anjuran verbalisasi
- Anjurkan menepati - Menganjurkan menepati minat dalambelajar meningkat
kebiasaan waktu tidur kebiasaan waktu tidur
- Anjurkan menghindari - Menganjurkan menghindari - Pertanyaantentang masalah yang
makanan/minuman yang makanan/minuman yang
dihadapi meningkat
mengganggu tidur mengganggu tidur
- Persepsi yangkeliruterhadap masalah
Kolaborasi :
Pemberian obat inj sesau menurun
perintah dokter
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan Intervensi

Rabu 19-07-2023 10.00

S : Pasien mengatakan sudah sedikit mengerti


dan paham dengan yang di sampaikan
O:
- Perilaku sesuai anjuran verbalisasi
minat dalambelajar meningkat
- Pertanyaantentang masalah yang
dihadapi meningkat
- Persepsi yangkeliruterhadap masalah

menurun

A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai