Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME. yang telah melimpahkan
rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini dengan
baik. Adapun judul Makalah ini yaitu adalah “MAKALAH TENTANG TEKNOLOGI
INFORMASI DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN TEORI PEPLAU” Adapun tujuan
dari Makalah ini adalah sebagai salah satu metode pembelajaran bagi mahasiswa-mahasiswi
UIN ALAUDDIN MAKASSAR. Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Makalah ini,
kami menyadari atas kekurangan kemampuan kami dalam pembuatan Makalah ini, sehingga
akan menjadi suatu kehormatan besar bagi kami apabila mendapatkan kritikan dan saran yang
membangun agar Makalah ini selanjutnya akan lebih baik dan sempurna serta komprehensif.
Demikian akhir kata dari kami, semoga Makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PEDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi informasi adalah teknologi yang membantu kita dalam memproses
data untuk mendapatkan informasi. Teknologi informasi ini pada awalnya
diperuntukan bagi tujuan dan departemen tertentu. Namun, dengan semakin
berkembangnya teknologi informasi, saat ini penggunaannya sudah menjadi hal yang
umum di perusahaan swasta dibidang perdagangan maupun jasa, seperti halnya
pelayanan jasa kesehatan.Perkembangan teknologi ini sangatlah luas dan menjangkau
berbagai bidang. Tapi pada akhirnya, semua itu tetap mengarah pada satu tujuan yang
sama, yaitu meningkatkan kecepatan, akurasi, dan kemudahan. Hambatan dalam
pelayanan kesehatan adalah pengelolaan data rumah sakit yang sangat besar, baik data
medik pasien maupun data administrasi yang dimiliki oleh rumah sakit, sehingga
mengakibatkan hal-hal sebagai berikut. Pertama adalah redudansi data. Pencatatan
data yang berulang-ulang menyebabkan duplikasi data, sehingga kapasitas yang
diperlukan membengkak dan pelayanan menjadi lambat. Kedua adalah unintegrated
data. Penyimpanan data yang tidak terpusat menyebabkan data tidak sinkron,
sehingga informasi pada masing-masing bagian mempunyai asumsi yang berbeda-
beda. Ketiga adalah human error. Proses pencatatan yang dilakukan secara manual
menyebabkan terjadinya kesalahan pencatatan yang semakin besar. Keempat adalah
terlambatnya informasi. Dikarenakan dalam penyusunan informasi harus direkap
secara manual, maka penyajian informasi menjadi terlambat dan kurang dapat
dipercaya kebenarannya. Keberadaan “Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit”
sangat dibutuhkan sebagai salah satu strategi manajemen dalam meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Dasar menurut Teori Peplau?
2. Bagaimana Konsep Sistem Informasi?
3. Bagaimana hubungan system informasi dengan konsep teori peplau?
4. Apa saja Batasan Teknologi Informasi Dalam Pelayanan Keperawatan?
5. Bagaimana peran Teknologi Informasi Dalam Pelayanan Keperawatan?
6. Apa Dampak Teknologi Informasi Dalam Pelayanan Keperawatan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Bagaimana Konsep Dasar menurut Teori Peplau
2. Untuk mengetahui Bagaimana Konsep Sistem Informasi
3. Untuk mengetahui Bagaimana hubungan system informasi dengan konsep teori
peplau?
4. Untuk mengetahui Apa saja Batasan Teknologi Informasi Dalam Pelayanan
Keperawatan
5. Untuk mengetahui Bagaimana peran Teknologi Informasi Dalam Pelayanan
Keperawatan
6. Untuk mengetahui Apa Dampak Teknologi Informasi Dalam Pelayanan
Keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN
2. Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal
dengan pasien yang bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi
yang menjadi tujuan. Hal ini berarti dalam hubungannya dengan pasien,
perawat berperan sebagai mitra kerja, pendidik, narasumber, pengasuh
pengganti, pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses interpersonal.
3. Masalah Kecemasan yang terjadi akibat sakit / Sumber Kesulitan
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan
pengalaman interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi
apabila komunikasi dengan orang lain mengancam keamanan psikologi dan
biologi individu. Dalam model peplau ansietas merupakan konsep yang
berperan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit.
4. Proses Interpersonal
Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dan pasien ini
menggambarkan metode transpormasi energi atau ansietas pasien oleh perawat
yang terdiri dari 4 fase.
Sistem informasi adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama
lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan
menyimpan serta mendistribusikan informasi (Sutedjo, 2002). Sistem informasi
adalah suatu tipe khusus dari sistem kerja yang fungsi internalnya terbatas pada
pemrosesan informasi dengan melakukan enam tipe operasi: menangkap (capturing),
mentransmisikan (transmitting), menyimpan (storing), mengambil (retrieving),
memanipulasi (manipulating), dan menampilkan (displaying) informasi (Jogiyanto,
2007). Menurut Eko (2000), sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari
komponen-komponen dalam perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan
proses penciptaan dan pengaliran informasi. Sistem informasi yaitu suatu sistem yang
menyediakan informasi untuk manajemen dalam mengambil keputusan dan juga
untuk menjalankan operasional perusahaan, di mana sistem tersebut merupakan
kombinasi dari orang-orang, teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang
tergorganisasi
Sistem informasi rumah sakit atau dapat disebut juga Clinical Information
Sistem (CIS) adalah sebuah sistem informasi terintegrasi yang didesain untuk
menangani semua kegiatan administratif dan finansial dari rumah sakit. Sistem ini
mencakup semua pemrosesan informasi.
2. Hak atas kekayaan intelektual yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
2. Perbaikan dan penanggulangan gizi masyarakat dengan fokus utama pada ibu
hamil dan anak hingga usia 2 tahun.
3. Pengendalian penyakit menular, terutama TB, malaria, HIV/AIDS, DBD dan diare
serta penyakit zoonotik, seperti kusta, frambusia, filariasis, schistosomiasis.
4. Pembiayaan dan efisiensi penggunaan anggaran kesehatan, serta pengembangan
jaminan pelayanan kesehatan
6. Informasi yang diperoleh tidak lengkap dan tidak sesuai dengan kebutuhan
manajemen di tingkat Kabupaten/Kota, Propinsi maupun di tingkat Kementrian
Kesehatan.
7. file data tersimpan secara terpisah,
8. proses data dilakukan secara manual dan komputer sehingga menyebabkan tidak
mudah dalam akses, informasi yang dihasilkan lambat dan tidak lengkap.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem informasi adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain
yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan
serta mendistribusikan informasi (Sutedjo, 2002). Sistem informasi adalah suatu tipe khusus
dari sistem kerja yang fungsi internalnya terbatas pada pemrosesan informasi dengan
melakukan enam tipe operasi: menangkap (capturing), mentransmisikan (transmitting),
menyimpan (storing), mengambil (retrieving), memanipulasi (manipulating), dan
menampilkan (displaying) informasi (Jogiyanto, 2007). Menurut Eko (2000), sistem
informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam perusahaan atau
organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi. Sistem
informasi yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen dalam
mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional perusahaan, di mana sistem
tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi informasi dan prosedur-prosedur
yang tergorganisasi
B. Saran
Diharapakan kepada pembaca atau mahasiswa dapat memahami lebih luas tentang
konsep informasi, batsan, peran, dan dampak dari teknologi informasi dalam pelayanan
keperawatan dalam teori peplau serta saran dan kritik yang baik demi membangun
keberhasilan dan kelengkapan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Indah Mulyani, Elviawaty Muisa Zamzami, Niskarto Zendrato, 2019, Pengaruh Sistem
Teknologi Informasi Pada Manajemen Data Dan Informasi Dalam Layanan Keperawatan:
Literature Review. Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi 9 (2), 137-142,
Nursalam. (2011). Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik. Jakarta:
Salemba Medika.
Fajar, Marhaeni. (2014). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu.