Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KONSEP DAN TEORI INFORMASI DALAM DUNIA MASYARAKAT


SESCAR UMUM DAN DALAM DUNIA KEPERAWATAN

OLEH :
KELOMPOK 1
1. ARNI OLIN 181202721
2. DIAN SONIA MAITALE 181402721
3. GEORGE A. Y. RABE 182102721
4. KORNALIA TOPAN 182502721
5. MARIANI DES NANI 182802721
6. MARTHA M. GORO 183102721
7. RIDWAN U. R. PRAING 184102721
8. ROFLIN ADELINO BANI 184202721
9. SULATRI SAMSUDIN 184702721

KELAS : II/D

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA
KUPANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala
anugerah yang diberikan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “KONSEP DAN TEORI KOMUNIKASI DALAM
DUNIA MASYARAKAT DAN DALAM KEPERAWATAN” dengan baik.
Kami sadar bahwa dalam proses penyususnan makalah ini, banyak sekali
kekurangan yang kami miliki . untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun
dari semua pembaca sangat kami harapkan untuk proses penyususnan makalah
selanjutnya agar lebih baik lagi.
Semoga dengan adanya makalah ini, kita dapat lebih memahami asuhan
keperawatan pada klien dengan baik dan menjadi bekal dalam proses belajar
selanjutnya. Akhir kata kami ucapkan Terima kasih.

Kupang 6 april 2022

penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang.................................................................................4
1.2.Rumusan masalah............................................................................5
1.3.Tujuan..............................................................................................5
1.3.1. Tujuan umum.........................................................................5
1.3.2. Tujuan khusus........................................................................5
1.4.Manfaat...........................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
 2.1 pengertian informasi.........................................................................................6
2.2 sejarah sistem informasi keperawatan...............................................................8
2.3 sifat-sifat informasi............................................................................................9
2.4 fungsi sistem informasi keperawatan.................................................................10
2.5 kualitas informasi..............................................................................................10
2.6 penerapan sistem informasi dalam dokumentasi asuhan keperawatan..............12
2.7 Telenursing........................................................................................................12

2.8 jenis informasi....................................................................................................14


BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan.......................................................................................................16
3.2. Saran.................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
 1.1 LATAR BELAKANG
Informasi adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau
instruksi. Namun demikian, istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya,
dan secara umum berhubungan erat dengan konsep seperti arti, pengetahuan, negentropy,
komunikasi, kebenaran ,representasi, dan rangsangan mental.
Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa tertentu atau situasi yang
telah dikumpulkan atau diterima melalui proses komunikasi, pengumpulan intelejen,
ataupun didapatkan dari berita juga dinamakan informasi. Informasi yang berupa koleksi
data dan fakta seringkali dinamakan informasi statistik. Dalam bidang ilmu komputer,
informasi adalah data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan. Penelitian ini
memfokuskan pada definisi informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan dari
pembelajaran, pengalaman, atau instruksi dan alirannya.
Tenaga keperawatan merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan,
karena memiliki proporsi yang paling besar dan melakukan asuhan secara komperhensif
kepada pasien selama 24 jam, karenanya seorang perawat harus dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan standar asuhan keperawatan, mulai
dari pengkajian sampai dengan evaluasi. Salah satu yang penting dilaksanakan adalah
pendokumentasian asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan pada pasien.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat akhir – akhir ini,
sangat  mempengaruhi tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Hal ini karena
dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut maka masyarakat
mudah mendapatkan informasi tentang kesehatan, sehingga pengetahuan masyarakat
tentang kesehatan akan meningkat. Dengan semakin pesatnya penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi bagi penyedia layanan kesehatan maupun organisasi
kesehatan, efektifitasnya justru mulai dipertanyakan. Data dan informasi kesehatan
tersebar membentuk pulau-pulau informasi yang saling tertutup di berbagai fasilitas
pelayanan kesehatan dan organisasi kesehatan. Pertukaran dan komunikasi data lintas
organisasi terbentur kendala standarisasi dan interoperabilitas system.
 1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu informasi?
2. Bagaimana sejarah sistem informasi keperawatan ?
3. Apa saja sifat – sifat informasi ?
4. Apa fungsi sistem informasi keperawatan ?
5. Apa itu kualitas informasi ?
6. Bagaimana penerapan sistem informasi dalam dokumentasi asuhan keperawatan ?
7. Apa itu telenursing ?
8. Apa saja jenis – jenis informasi ?

1.3 TUJUAN
1.3.1. Tujuan mum
tujuan dari penyusunan makalah ini adalah agar pembaca dapat memahami
konsep dan teori komunikasi dalam dunia masyarakat secara umum dan dalam dunia
keperawatan.
1.3.2. Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui apa itu komunikasi .
2. Untuk mengetahui sejarah sistem informasi keperwatan.
3. Mengetahui Sifat – sifat Informasi
4. Mengetahui fungsi sistem informasi keperawatan .
5. Untuk mengetahui kualitas informasi
6. Untuk mengetahui penerapan sistem informasi dalam dokumentasi asuhan
keperawatan
7. Untuk mengetahui apa itu telenursing.
8. Untuk mengetahui jenis – jenis informasi .
1.4 Manfaat penulisan
untuk memenuhi pembelajaran mata kuliah Komunikasi Dalam Keperawatan
mengenai konsep dan teori komunikasi dalam dunia masyarakat secara umum dan dalam
dunia keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
 2.1 PENGERTIAN INFORMASI
Kata informasi berasal dari kata Perancis kuno informacion (tahun 1387) yang
diambil dari bahasa Latin informationem yang berarti “garis besar, konsep, ide”.
Informasi merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas dalam
“pengetahuan yang dikomunikasikan” 
Informasi merupakan fungsi penting untuk membantu mengurangi rasa cemas
seseorang. Menurut Notoatmodjo (2008) bahwa semakin banyak informasi dapat
memengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang dan dengan pengetahuan
menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang akan berperilaku sesuai dengan
pengetahuan yang dimilikinya.
Para Yunani kuno kata untuk form adalah μορφή (morphe; cf. morph) dan
juga εἶδος (eidos) "ide, bentuk, set", kata yang terakhir ini biasa digunakan dalam
pengertian teknis filosofis oleh Plato (dan kemudian Aristoteles) untuk menunjukkan
identitas yang ideal atau esensi dari sesuatu (lihat Teori bentuk). "Eidos" juga dapat
dikaitkan dengan pikiran, proposisi atau bahkan konsep
Pengertian informasi menurut para ahli :
1. George R. Terry, Ph. D,
informasi adalah data yang penting yang memberikan pengetahuan yang berguna.
2. Gordon B.David
informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si
penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-
keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.
3. JONERHASUKIAN
Informasi adalah sebuah konsep yang universal dalam jumlah muatan yang besar,
meliputi banyak hal dalam ruang lingkupnya masing-masing dan terekam pada
sejumlah media
4. KENNETH C. LAUDON
Informasi adalah data yang sudah dibentuk ke dalam sebuah formulir bentuk yang
bermanfaat dan dapat digunakan untuk manusia.
5. ANTON M. MOELIONO
Informasi adalah penerangan, keterangan, pemberitahuan, kabar atau berita.
Informasi juga merupakan keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan
dasar kajian analisis atau kesimpulan
6. ROBERTG.MURDICK
Informasi terdiri atas data yang telah didapatkan, diolah/diproses, atau sebaliknya
yang digunakan untuk tujuan penjelasan/penerangan, uraian, atau sebagai sebuah
dasar untuk pembuatan ramalan atau pembuatan keputusan
7. KUSRINI
Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi
pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ni atau
mendukung sumber informasi
8. MCLEOD
Infomasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti
Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang
terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari
pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan. Hal ini
dapat dicatat sebagai tanda-tanda, atau sebagai  sinyal  berdasarkan  gelombang.
Informasi adalah jenis acara yang mempengaruhi suatu negara dari sistem
dinamis. Para konsep memiliki banyak arti lain dalam konteks yang
berbeda Informasi bisa di katakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari
pembelajaran, pengalaman, atau instruksi  Namun demikian, istilah ini memiliki
banyak arti bergantung pada konteksnya,dan secara umum berhubungan erat
dengan konsep seperti arti, pengetahuan, negentropy, Persepsi, Stimulus,
komunikasi, kebenaran, representasidan rangsangan mental.
Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa tertentu atau
situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui proses komunikasi,
pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan dari berita juga dinamakan informasi.
Informasi yang berupa koleksi data dan fakta seringkali dinamakan informasi
statistik. Dalam bidang ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan,
diproses, atau ditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada definisi informasi
sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau
instruksi danalirannya.
Informasi adalah data yang telah diberi makna melalui konteks. Sebagai
contoh, dokumen berbentuk spreadsheet (semisal dari Microsoft Excel) seringkali
digunakan untuk membuat informasi dari data yang ada di dalamnya. Laporan
laba rugi dan neraca merupakan bentuk informasi, sementara angka-angka di
dalamnya merupakan data yang telah diberi konteks sehingga menjadi punya
makna dan manfaat.
Sistem informasi keperawatan merupakan kombinasi dari ilmu komputer,
informasi dan keperawatan yang disusun untuk mempermudah manajemen ,proses
pengambilan keputusan, dan pelaksanaan asuhan keperawatan. Salah satu
penggunaan sistem informasi keperawatan di kembangkan pada tahun 1960-1970
-an  adalah dengan pendokumentasian keperawatan terkomputerisasi.
Pendokumentasian terkomputerisasi memfasilitasi pembakuan klasifikasi asuhan
keperawatan sehingga menghilangkan ambiguitas dalam pendokumentasian
keperawatan. Sedangkan menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995) sistem
informasi keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan
menggunakan data, informasi dan pengetahuan  tentang  standar dokumentasi,
komunikasi, mendukung proses pengambilan keputusan, mengembangkan dan
mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan kualitas, efektifitas dan
efisiensi asuhan keperawaratan dan memberdayakan pasien untuk memilih asuhan
kesehatan yang diiinginkan. Kehandalan suatu sistem informasi pada suatu
organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada sehingga dapat
dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu informasi yang berguna, akurat,
terpercaya, detail, cepat, relevan untuk suatu organisasi.

2.2    Sejarah Sistem Informasi Keperawatan


.Pada pertengahan tahun 1970-an ide dari sistem informasi rumah sakit
diterapkan dan perawat mulai menerapkan sistem informasi manajemen
keperawatan. Pada akhir tahun 1980-an munculah sistem mikro komputer yang
semakin mendukung pengembangan sistem informasi keperawatan. Di Indonesia
sistem informasi manajemen keperawatan masih minim penerapannya,
pendokumentasian keperawatan umumnya masih menggunakan 
pendokumentasian tertulis. Pemerintah Indonesia sudah memiliki visi tentang
sistem informasi kesehatan nasional, yaitu Reliable Health Information
2010 (Depkes,2001). Pada perencanaannya sistem informasi kesehatan akan di
bangun di Rumah Sakit kemudian di masyarakat, tetapi pelaksanaanya belum
optimal.
2.3 SIFAT-SIFAT INFORMASI
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerimanya, menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) dan
kesatuan nyata (fact dan eventity) serta digunakan untuk mengambil keputusan yang
tepat.
Suatu informasi dikatakan baik harus memiliki sifat-sifat yang nantinya dapat
dipertanggungjawabkan dan dapat pula digunakan sebagai pedoman untuk pengambilan
sebuah keputusan.
Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh informasi agar dapat dipandang komponen
adalah sebagai berikut:

1. Relevansi–Berkaitan dengan tujuan-tujuan perusahaan serta tergantung pada


pengguna yang memerlukan informasi tersebut.

2. Kuantifitabilitas–Merupakan sifat yang memberikan nilai-nilai numerik pada obyek


atau peristiwa

3. Kecermatan–Informasi yang seksama dan bebas dari kesalahan disebut akurat


(cermat)

4. Kepadatan–Kuantitas informasi yang dapat diproses oleh manusia secara efektif


sangat terbatas, sehingga informasi harus lebih dipadatkan sebelum disajikan kepada
para pemakai.
5. Ketepatam waktu – Terdapat dua segi yang berkaitan, yaitu frekwensi dan
kelambatan. Keduanya ditentukan oleh rancangan sistem informasI,

6. Lingkup – Rentang kegiatan atau tanggungjawab yang diliput oleh suatu sistem
informasi menunjukkan lingkupnya.
2.4  Fungsi Sistem Informasi Keperawatan
Konseptual model dalam sistem informasi keperawatan berdasarkan 4 fungsi utama
dalam praktik keperawatan klinik dan administratif:
A. Proses perawatan pasien

Proses perawatan pasien adalah apa yang telah dilakukan oleh perawat kepada
pasien yaitu: pengkajian, diagnosa keperawatan, jadwal perawatan dan pengobatan,
catatan keperawatan, pola makan, prospektif, beban kerja , administrasi pasien.
B. Proses managemen bangsal

Aktivitas yang berhubungan dengan fungsi bangsal untuk secara efektif


menggunakan  menggunakan sumber dalam merencanakan objek secara spesifik.
Mentransformasikan informasi pada manajemen  yang berorientasi informasi dalam
pengambilan keputusan: jaminan kualitas, sudut pandang aktivitas di bangsal
keperawatan, jadwal dinas karyawan, manajemen perseorangan, perencanaan
keperawatan, manajemen inventarisasi dan penyediaan sarana dan prasarana, manajemen
finansial, kontroling terhadap infeksi.
C. Proses Komunikasi

Seluruh aktivitas dikonsentrasikan pada komunikasi pada pasien dan subjek lain yang
memiliki hubungan dengan subjek pengobatan, perjanjian dan penjadwalan, review
data, transformasi data, dan segala bentuk pesan

2.5 KUALITAS INFORMASI


  Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal,
yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timely basis), dan relevan
(relevance).
1. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau
menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi
kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak
informasi tersebut.
2. Tepat Pada Waktunya
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah
usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam
pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat
fatal untuk organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya
informasi tersebut didapat, sehingga diperlukanteknologi-teknologi mutakhir untuk
mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.
3. Relevan
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi
untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda, misalnya informasi mengenai
sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang
relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.
Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan
informasi yang kurang relevan, tetapi relevan unuk akuntan.

4.Ekonomis
informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebihbesar dibandingkan
dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir
keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapatditaksir nilai efektivitasnya

5.Mudah,

Informasi mudah dipahami dan mudah di perolehPilar Kualitas Informasi


Data yang masih merupakan bahan mentah yang harus diolah untuk menghasilkan
informasi melalui suatu model.“ Model yang digunakan untuk mengolah data
tersebut disebut model pengolahan data atau dikenal dengan siklus pengolahan data
(siklusinformasi).”
Data diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian
menerima informasi tersebut, sehingga bisa melakukan pengembilan keputusan,
dengan keputusan tersebut bisa melakukan tindakan sehingga menghasilkan hasil
sebuah tindakan, hasil tadi dijadikan data dan selanjutnya dijadikan sebagai
masukan untuk diolah kembali menjadi sebuah informasi.
2.6  Penerapan Sistem Informasi Dalam Dokumentasi Asuhan Keperawatan
Dokumentasi perawatan merupakan bagian penting dari dokumentasi klinis. Namun,
dokumentasi proses keperawatan sering kurang berkualitas. Untuk meningkatkan
dokumentasi asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat maka perlu diterapkan
sistem infomasi keperawatan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Ada harapan
tinggi bahwa komputer dapat mendukung dalam dokumentasi keperawatan akan
membantu meningkatkan kualitas dokumentasi.
Untuk meningkatkan kemampuan perawat dalam penggunaan komputer maka perawat telah
menyoroti kebutuhan untuk pelatihan dalam penggunaan teknologi informasi, dan
penilaian kritis penting untuk profesional perawat.
Dokumentasi keperawatan yang ada sekarang ini adalah dokumentasi keperawtan yang
berbasis kertas. Namun pada kenyataannya sering ditemukan bahwa proses tersebut tidak
terintegrasi ke dalam dokumentasi keperawatan.Sering kita menemukan dokumentasi
yang kurang lengkap, alasannya antara lain perlu waktu yang banyak, kualitas catatan
berbasis kertas masih rendah dan pemanfaatan dokumentasi masih terbatas dari proses
keperawatan. Masalah-masalah ini menyebabkan upaya untuk mendukung proses
keperawatan dengan sistem berbasis komputer untuk mengurangi beban perawat dalam
dokumentasi.

2.7  Telenursing
A. definisi

   Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan


keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh
antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth
dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non medis seperti
telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring .
Telenursing menunjukkan penggunaan tehnologi komunikasi oleh perawat untuk
meningkatkan perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel elektromagnetik
(wire, radio, optical) untuk mengirim suara, data dan sinyal video komunikasi. Dapat juga
didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh menggunakan transmisi elektrik atau optic
antara manusia dan atau computer.
Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan
pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi satelit
untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara dan
memakai peralatan video conference. Telenursing bagian integral
dari telemedicine atau telehealth.
 
B. Menurut Britton et all (1999), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu :

Efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat
mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan ( dokter praktek,ruang gawat darurat,
rumah sakit dan nursing home).
Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan
pelayanan keperawatan tanpa batas geografis. Telenursing dapat menurunkan kebutuhan
atau menurunkan waktu tinggal di rumah sakit Pasien dewasa dengan kondisi penyakit
kronis memerlukan pengkajian dan monitoring yang sering sehingga membutuhkan biaya
yang banyak. Telenursing dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis tanpa
memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan teknologi dalam menurunkan total
biaya perawatan kesehatan dan meningkatkan akses untuk perawatan kesehatan tanpa
banyak memerlukan sumber.
Selain manfaat di atas telenursing dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan
keperawatan ( model distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis
informatika kesehatan. Telenursing dapat juga digunakan dikampus dengan video
conference, pembelajaran on line dan Multimedia Distance Learning.
 
C. Aplikasi  Elenursing

Aplikasi telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat


telenursing dan melalui unit mobil. Telepon triase dan home care berkembang sangat
pesat dalam aplikasi telenursing. Di dalam home care perawat menggunakan system
memonitor parameter fisiologi seperti tekanan darah, glukosa darah, respirasi dan berat
badan melalui internet. Melalui system interaktif video, pasien contact on-call perawat
setiap waktu untuk menyusun video konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai
contoh bagaimana mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang sesak
nafas. Secara khusus sangat membantu untuk anak kecil dan dewasa dengan penyakit
kronik dan kelemahan khususnya dengan penyakit kardiopulmoner. Telenursing
membantu pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif di dalam perawatan, khususnya
dalam management penyakit kronis. Hal ini juga mendorong perawat menyiapkan
informasi yang akurat dan memberikan dukungan secara online. Kontinuitas perawatan
dapat ditingkatkan dengan menganjurkan sering kontak antara pemberi pelayanan
kesehatan maupun keperawatan dengan individu pasien dan keluarganya.

2.8 JENIS INFORMASI


1. Informasi berdasarkan dimensi waktu.
Informasi berdasarkan dimensi waktu diklasifikasikan menjadi dua
macam, yaitu:
2. Informasi masa lalu. 
Informasi jenis ini adalah mengenai peristiwa lampau yang meskipun amat
jarang digunakan, namun dalam penyimpanannya perlu disusun secara teratur,
sehingga dapat disajikan kepada yang merlukan dalam waktu yang cepat dan
lengkap.

3. Informasi masa kini. 


Informasi yang terjadi masa kini adalah informasi mengenai peristiwa-
peristiwa yang terjadi sekarang (current events). Berkat teknologi canggih dalam
bentuk komputer, pengolahan informasi jenis ini dapat dilakukan dengan cepat.
4.Informasi berdasarkan sasaran.
Informasi berdasarkan sasaran adalah informasi yang ditujukan kepada
seseorang atau kelompok, baik yang terdapat dalam organisasi maupun di luar
organisasi. Informasi jenis ini diklasifikasikan sebagai berikut:
5.Informasi individual.
  Informasi individual ialah informasi yang ditujukan kepada seseorang
yang mempunyai fungsi sebagai pembuat kebijaksanaan dan pengambil
keputusan. Informasi jenis ini disampaikan tatap muka (face to face) ata mealui
telepon atau dengan perantara surat, tergantung macam informasi dan waktu yang
diperlukan untuk memperoleh tanggapan.
6.Informasi komunitas.
Yang disebut informasi komunitas adalah informasi yang ditujukan
kepada khalayak diluar organisasi, suatu kelompok tertentu di masyarakat
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerimanya, menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) dan
kesatuan nyata (fact dan eventity) serta digunakan untuk mengambil keputusan yang
tepat.
Suatu informasi dikatakan baik harus memiliki sifat-sifat yang nantinya dapat
dipertanggungjawabkan dan dapat pula digunakan sebagai pedoman untuk pengambilan
sebuah keputusan.
Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat penting,terutama
dalam memberikan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.Seiring
dengan perkembangan teknologi dan informasi seakan telah membuat standar baru yang
harus di penuhi.Hal tersebut membuat keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk
terus mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi
informasi.

3.2. SARAN
Pemerintah atau lembaga kesehatan hendaknya segera meningkatkan standar dan mutu
sistem kesehtan di Indonesia, terutama yang berhubungan dengan teknologi karena bila di
bandingkan dengan negara lain ini masih sangat tertinggal.Untuk membenahi hal tersebut
maka harus di butuhkan solusi cerdas.
DAFTAR PUSTAKA

Ansar suherman 2020 Teori Komunikasi. JAKARTA : Universitas Muhammadiyah Buton


Mundakir. (2006). Komunikasi Terapeutik Perawat. Komunikasi
Keperawatanaplikasi dalam pelayanan. Edisi Pertama. Graha Ilmu.
Yogyakarta. Hal 109-31
Taylor, Lilis & LeMone.(1993). Fundamental of Nursing; the art and science of
nursing care. Third edition. Philadelphia: Lippincot-Raven Publication
Potter, P.A & Perry, A.G.(1993). Fundamental of Nursing Concepts, Process and
Practice. Third edition. St.Louis: Mosby Year Book
Mundakir. (2013). Komunikasi Keperawatan Aplikasi dalam Pelayanan. Yogyakarta:
Graha Ilmu. Diakses tanggal 14 November 2016

Anda mungkin juga menyukai