Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

SEJARAH PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi
Keperawatan
Dosen Pengampu: Indra Gunawan, MSN

Disusun Oleh:
Neng Dila Sri Puspita Sari C2214201050

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat dan
karunia-nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang "Sejarah
Perkembangan Sistem Informasi" dengan lancar.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Indra
Gunawan, MSNselaku dosen mata kuliah Sistem Informasi Keperawatan yang
telah memberikan arahan serta bimbingan dalam menulis dan menyelesaikan
tugas makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang penulis
miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan bagi pembaca dan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-
hari.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Sejarah perkembangan sistem informasi......................................................3
B. Peralatan Komunikasi..................................................................................6
C. Perkebangan sistem informasi dan teknologi dalam bidang kesehatan dan
keperawatan..................................................................................................9
D. Batasan teknologi informasi secara umum dan teknologi informasi dalam
keperawatan................................................................................................12
E. Peranan teknologi informasi terhadap pelayanan keperawatan.................13
F. Dampak Teknologi Informasi....................................................................14
BAB III PENUTUP..............................................................................................17
A. Kesimpulan.................................................................................................17
B. Saran............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18

ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Teknologi informasi atau dalam bahasa aslinya information techno-
logy merupakan penjabaran dari teknologi baru. Hal ini dimaksudkan karena
setiap berbicara mengenai teknologi informasi, maka yang menjadi pokok
bahasan adalah perangkat yang menggunakan mesin micro atau perangkat
mini. Teknologi informasi dapat dimaksudkan sebagaikegiatan pengumpulan
pengolahan, pengelolaan, penyimpanan, penyebaran dan pemanfaatan suatu
informasi. Selain menyangkut perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software), teknologi ini juga memperhatikan kepentingan manusia
dalam pemanfaatannya.
Pada saat ini teknologi informasi mengalami perkembangan yang cukup
pesat. Selain perkembangan jenis peralatan teknologi maupun software
aplikasi pendukung, per- kembangan ini juga berdasarkan pada semakin
meratanya pengguna teknologi informasi ini.
Perkembangan sistem informasi dalam kehidupan manusia seiring
dengan peradaban manusia itu sendiri sampai akhirnya mengenal istilah
"Teknologi Informasi" (IT/Information Technology). Dimulai dari bentuk
gambar yang tak bermakna pada dinding-dinding, prasasti-prasasti, sampai
informasi yang kemudian dikenal dengan nama internet. Informasi yang
dikelola dan disampaikan juga terus dikembangkan, dari informasi yang
sederhana, seperti sekadar menggambarkan suatu keadaan, sampai pada
informasi strategis seperti taktik bertempur.
Teknologi informasi merupakan gabungan antara teknologi perangkat
keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Pengembangan teknologi
hardware cenderung menuju ukuran yang kecil dengan kemampuan serta
kapasitas yang tinggi, namun diupayakan harga yang relatif semakin murah.
Perkembangan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan
memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan

1
akurat sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja. Perkembangan
teknologi informasi telah memunculkan berbagai jenis kegiatan yang berbasis
pada teknologi, seperti e-government, e- commerce, e-education, e-medicine,
e-laboratory, dan lainnya, yang kesemuanya itu berbasiskan elektronika.
Memperhatikan perkembangan informasi tersebut, kita akan
mempelajari secara singkat sejarah teknologi infomasi dalam upaya
mendapatkan keutuhan ilmu dan pengetahuan tentang teknologi informasi.
Sejarah teknologi dapat kita bagi ke dalam masa pra-sejarah, masa sejarah,
dan masa modern.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah perkembangan sistem informasi?
2. Bagaimana Perkebangan sistem informasi dan teknologi dalam bidang
kesehatan dan keperawatan?
3. Bagaimana Batasan teknologi informasi secara umum dan teknologi
informasi dalam keperawatan?
4. Apa saja peranan teknologi informasi terhadap pelayanan keperawatan?
5. Apa saja dampak teknologi informasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Sejarah perkembangan sistem informasi
2. Untuk mengetahui Perkebangan sistem informasi dan teknologi dalam
bidang kesehatan dan keperawatan
3. Untuk mengetahui Batasan teknologi informasi secara umum dan
teknologi informasi dalam keperawatan
4. Untuk mengetahui peranan teknologi informasi terhadap pelayanan
keperawatan
5. Untuk mengetahui dampak teknologi informasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah perkembangan sistem informasi


1. Komunikasi
Manusia memiliki dua fungsi kedudukan dalam kehidupan ini yaitu
sebagai mahluk individu dan mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial,
manusia membutuhkan untuk berkomunikasi diantara sesamanya dan
merupakan kebutuhan penting agar dapat melakukan interaksi dengan
baik. Atas dasar kebutuhan tersebut, manusia berupaya mencari dan
mencipta sistem dan alat untuk saling berinteraksi, mulai dari gambar
(bentuk lukisan), isyarat (tangan, asap, dan bunyi), huruf, kata, kalimat,
tulisan, surat, sampai dengan telepon dan internet.
2. Pengertian Komunikasi
Kata "komunikasi" berasal dari bahasa latin cum, yaitu suatu kata
depan yang berarti dengan atau bersama dengan, dan kata units, suatu kata
bilangan yang berati satu. Dari kedua kata tersebut membentuk kata benda
communio atau dalam bahasa inggris communion yang berarti
kebersamaan, persatuan, per- sekutuan gabungan, pergaulan, atau
hubungan. Sehingga kata kerja communicate berarti membagi sesuatu
dengan seseorang, tukar-menukar, membicarakan sesuatu dengan orang,
memberi- tahukan kepada orang, memberitahukan sesuatu kepada
seseorang, bercakap-cakap, bertukar pikiran, berhubungan, berteman.
Sehingga kata tersebut dapat diartikan pemberitahuan, pembicaraan,
percakapan, pertukaran pikiran atau hubungan. (Hardjana, 2003)
Sedangkan menurut Dennys Murphy dalam bukunya Better Business
Communication dikutip oleh Drs. Ign. Wursanto (1994) dalam bukunya
Etika Komunikasi Kantor mengatakan "Communication is the whole
process used to reach other minds" (Komunikasi adalah seluruh proses
yang dipergunakan untuk mencapai pikiran-pikiran orang lain.) Sedangkan

3
menurut Harwood, "Communication is more techhnically defined as a
process for conduction the memories" (Komunikasi diidentifikasikan
secara lebih teknis sebagai suatu proses untuk membangkitkan tersebut
membentuk kata benda communio atau dalam bahasa inggris communion
yang berarti kebersamaan, persatuan, per- sekutuan gabungan, pergaulan,
atau hubungan. Sehingga kata kerja communicate berarti membagi sesuatu
dengan seseorang, tukar-menukar, membicarakan sesuatu dengan orang,
memberi- tahukan kepada orang, memberitahukan sesuatu kepada
seseorang, bercakap-cakap, bertukar pikiran, berhubungan, berteman.
Sehingga kata tersebut dapat diartikan pemberitahuan, pembicaraan,
percakapan, pertukaran pikiran atau hubungan. (Hardjana, 2003)
Sedangkan menurut Dennys Murphy dalam bukunya Better Business
Communication dikutip oleh Drs. Ign. Wursanto (1994) dalam bukunya
Etika Komunikasi Kantor mengatakan "Communication is the whole
process used to reach other minds" (Komunikasi adalah seluruh proses
yang dipergunakan untuk mencapai pikiran-pikiran orang lain.) Sedangkan
menurut Harwood, "Communication is more techhnically defined as a
process for conduction the memories" (Komunikasi diidentifikasikan
secara lebih teknis sebagai suatu proses untuk membangkitkan kembali
ingatan-ingatan).
Dalam berkomunikasi terdapat beberapa unsur yang memengaruhi
terjadinya komunikasi yang baik, yaitu adanya pengirim informasi,
penerima informasi, dan sarana komunikasi.
a. Pengirim Informasi
Pengirim informasi atau disebut juga sender atau komunikator
merupakan seseorang atau lebih yang melakukan kegiatan
penyampaian informasi yang ditujukan kepada seseorang atau lebih
dengan memilih memilih media atau sarana komunikasi yang tepat
dan menyampaikannya dengan jelas sehingga informasi yang
disampaikan berhasil.

4
b. Penerima Informasi
Penerima informasi atau disebut juga receiver atau komunikan
merupakan seseorang atau lebih yang menerima informasi setelah
mendengar atau melihat suatu informasi yang disampaikan kepadanya.
Penerima pesan harus berkonsen- trasi dengan baik agar informasi
yang disampaikan kepadanya tersebut benar atau sesuai dengan
maksud dari pengirim pesan. Penerima pesan juga harus memberikan
umpan balik atau decoding yang disampaikan kepada pengirim
informasi yang menandakan bahwa informasi telah diterima dengan
benar
c. Sarana atau Media Komunikasi
Sarana atau media komunikasi merupakan alat atau bahan untuk
mengirimkan informasi. Jenis dari alat tersebut bermacam-macam
tergantung bentuk informasi dan area penyebaran informasi yang
disampaikan. Apabila bentuk informasinya berupa sandi suara dan
areanya hanya bersifat lokal atau di sekitar penyampai pesan saja
maka bisa digunakan bedug, kentongan. Apabila jaraknya cukup jauh
dan kondisi cuaca mendukung sementara informasinya berbentuk
visual atau tampilan, maka bisa digunakan sandi bendera atau
semaphore atau juga dengan isyarat asap.
Sementara untuk sarana informasi modern saat ini bermacam-
macam, baik untuk informasi suara, seperti telepon, hand- phone, HT
(handytalky), radio dan sebagainya. Sementara untuk informai visual
yang berupa tertulis bisa melalui surat, telegram, surat elektronik
(email), sms, dan yang berupa gambar atau tampilan dapat berupa
televisi, video, teleconference, MMS dan sebagainya.
Selain ketiga unsur tersebut, suatu informasi juga mengenal
bentuk informasi yaitu:
1) bentuk lisan atau pengucapan,
2) bentuk tertulis atau menggunakan tulisan,

5
3) bentuk tampilan yaitu menggunakan sandi atau pesan tertentu,
dan
4) bentuk elektronik atau memanfaatkan media elektronik.

B. Peralatan Komunikasi
Peralatan komunikasi adalah segala bentuk alat yang digunakan dalam
penyampaian informasi sehingga tujuan dari komunikasi tersebut tercapai.
Perkembangan teknologi informasi ditandai dengan munculnya peralatan-
peralatan yang mendukung teknologi infomasi dan komunikasi ini. Peralatan
yang digunakan manusia untuk menyampaikan informasi dan komunikasi
pada zaman dahulu sangat jauh berbeda dengan peralatan penyampaian
informasi dan komunikasi zaman modern, walaupun ada beberapa alat yang
dianggap dari peradaban kuno ternyata masih digunakan pada era modern.
Berikut ini contoh peralatan komunikasi yang dibedakan berdasarkan
masanya.
1. Alat Komunikasi Zaman Kuno
Alat komunikasi zaman kuno pada umumnya menyampaikan
informasi bersifat lokal atau di sekitar pengirim informasi saja, karena
pada masa tersebut belum ditemukan sarana penyampai informasi untuk
jarak jauh. Contoh alat komunikasi zaman kuno antara lain:
a. Kentongan
Alat kentongan merupakan alat komunikasi yang
menyampaikan informasi suara, namun informasinya bukan
menggunakan bahasa yang digunakan sehari-hari, tetapi menggunakan
sandi atau kode tertentu yang telah disepakati maksud ataupun artinya.
Kentongan merupakan alat yang dibuat dari kayu yang diberi rongga
di tengahnya atau bambu yang dilubangi memanjang di salah satu
sisinya. Alat ini digunakan dengan cara dipukul menggunakan tongkat
pemukul dari sebilah kayu atau bambu sehingga saat alat ini dapat
didengar hingga jarak yang cukup jauh. Pada masa sekarang,
kentongan masih dapat dijumpai dan biasanya digunakan untuk

6
menandakan kejadian-kejadian penting seperti pencurian, kebakaran,
gempa bumi, kebanjiran dan sebagainya. Alat ini biasanya digantung
dan ditempatkan di tempat-tempat tertentu yang sering digunakan
untuk berkumpulnya masyarakat, seperti pos kamling, balai desa, pos
keamanan, dan sebagainya.
b. Bedug
Alat bedug merupakan alat yang dibuat dari batang kayu yang
berdiameter lebar dengan lubang pada bagian tengahnya sehingga
membentuk tabung dan kedua sisinya ditutup menggunakan kulit
binatang seperti kulit kerbau, kulit sapi atau kulit kambing yang sudah
dikeringkan yang berfungsi sebagai membran. Penggunaan alat ini
dengan cara memukul membran atau kulit pada kedua sisi bedugnya
dengan menggunakan tongkat kayu yang akan menimbulkan suara
yang berat dan khas dan dimungkinkan dapat terdengar hingga jarak
yang cukup jauh apabila dipukul dengan cukup keras. Alat ini
digunakan untuk menyampaikan informasi penanda waktu bagi kaum
muslimin atau orang-orang yang beragama islam untuk menunaikan
ibadah sholat.
c. Asap
Komunikasi menggunakan asap ini hanya dipergunakan oleh
masyarakat dari suku Indian, yaitu suku pribumi atau pen- duduk asli
yang mendiami Benua Amerika. Komunikasi asap ini disampaikan
dengan cara mengumpulkan asap yang berasal dari pembakaran yang
ditutup menggunakan kulit binatang
2. Alat Komunikasi zaman modern
Berbeda dengan alat komunikasi zaman kuno, pada alat komunikasi
zaman modern lebih dapat menjangkau lokasi yang berjauhan. Untuk
menjangkau lokasi yang jauh, maka diperlukan media yang berbeda dan
penghantar data yang berbeda pula. Komunikasi jarak jauh ini mulai
digunakan dan berkembang seiring ditemukannya gelombang
elektromagnetik pada tahun 1873 oleh ilmuwan dari Inggris bernama

7
James Clerk-Maxwell disusul Heinrich Hertz yang memproduksi dan
mendeteksi gelombang elektromagnetik untuk pertamakalinya pada tahun
1888. Walaupun berkomunikasi menggunakan surat yang juga dapat
menempuh jarak jauh sudah dikenal sejak 900 sebelum masehi oleh
bangsa Cina maupun Yunani. Adapun alat teknologi informasi dan
komunikasi zaman modern antara lain:
a. Telepon
Telepon merupakan alat komunikasi dua arah, sehingga
pengirim informasi juga dapat menjadi penerima informasi pada
waktu yang bersamaan. Telepon merupakan alat komunikasi lisan atau
suara yang dikirimkan dengan menggunakan gelombang elektro-
magnetik melalui media kabel yang teraliri listrik yang mengubah
suara menjadi sinyal listrik dan pada alat penerimanya akan diubah
kembali menjadi suara sehingga alat ini memangkas jarak saat kita
bercakap-cakap karena apabila kualitas perantaranya baik maka suara
yang dihasilkan akan tampak seperti aslinya. Alat ini mulai
diperkenalkan pada tahun 1876 oleh Alexander Graham Bell, dan ber-
kembang menjadi alat komunikasi yang umum dipergunakan hingga
sekarang. Pada awal ditemukan, apabila menggunakan telepon, pihak
pengirim harus terlebih dahulu menghubungi operator atau kantor
telepon untuk kemudian disambungkan ke nomor tujuan, namun pada
masa sekarang hal tersebut tidak perlu dilakukan karena orang dapat
langsung meng- hubungi nomor tujuan tanpa terlebih dahulu
menghubungi operator.
b. Handphone
Handphone adalah pengembangan telepon, karena sama- sama
merupakan alat komunikasi dua arah dan data yang dikirimkan berupa
data suara dengan menggunakan gelombang elektromagnetik seperti
yang ada pada radio. Keistimewaan handphone karena alat ini
mengirimkan data tanpa menggunakan media kabel, tetapi gelombang
elektromagnetik yang dipancarkan melalui antena pengirim yang

8
terdapat pada masing-masing handphone. Selain mengirimkan data
berupa data suara, handphone juga dapat mengirimkan data tertulis
yang dikenal dengan SMS (short message service) dan data gambar
yang dikenal dengan MMS (multymedia messaging service). Pada
perkembangannya, alat ini juga bisa digunakan untuk melakukan
panggilan melalui video streaming yang menggunakan fasilitas 3G
sehingga pengguna dapat bercakap-cakap dengan lawan bicaranya
secara langsung asal keduanya menggunakan handphone berfasilitas
sama dan wajib mengaktifkan fitur tersebut terlebih dahulu.

C. Perkebangan sistem informasi dan teknologi dalam bidang kesehatan


dan keperawatan
Sistem Informasi Kesehatan adalah seperangkat tatanan yang meliputi
data, informasi, indikator, prosedur, perangkat, teknologi, dan sumber daya
manusia yang saling berkaitan dan dikelola secara terpadu untuk
mengarahkan tindakan atau keputusan yang berguna dalam mendukung
pembangunan kesehatan (PPRI, 2014).
Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi kesehatan merupakan
sistem kesehatan yang berbasis teknologi informasi dalam hal berbagi
informasi data kesehatan antar penyedia layanan kesehatan. Sistem ini akan
memberikan report atau laporan yang akan memudahkan koordinasi antar
penyedia layanan kesehatan dengan cepat dan akurat. Beberapa pertimbangan
mengapa setiap penyelenggara layanan kesehatan diwajibkan untuk
mengembangkan sistem informasi kesehatan antara lain:
1. Peningkatan pelayanan terhadap pasien
Setiap pasien akan menginginkan pelayanan kesehatan yang cepat
tanpa melalui proses yang panjang dan berbelit belit. Sistem informasi
kesehatan akan menjawab semua keluhan yang dirasakan oleh pasien
selama ini dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Seluruh data pasien
akan tersimpan secara elektronik pada komputer sehingga memudahkan
penyelenggara kesehatan dalam memberikan pelayanan dan dapat

9
mempersingkat alur proses pelayanan yang akan memberikan pada
kepuasan dan kenyamanan pasien berobat.
2. Meningkatan Keselamatan Pasien
Semua data pasien akan tersimpan pada sistem informasi kesehatan
yang akan menjadi sebuah basis data kesehatan. Data tersebut digunakan
oleh penyedia layanan kesehatan, tenaga medis dan pihak yang
membutuhkan sebagai dasar dan evaluasi untuk mengurangi resiko
kesalahan prosedur dalam perawatan pasien yang dapat mengancam
keselamatan pasien itu sendiri.
3. Perbaikan dalam Perawatan Pasien
Sistem informasi kesehatan akan memberikan data yang bisa
dijadikan kerangka kerja lengkap bagi penyedia layanan kesehatan untuk
membantu tenaga medis berinteraksi dan berkonsultasi dengan pasien,
sehingga terjadi hubungan yang baik atara peenyedia dan pasien dalam hal
memberikan perawatan yang lebih efisien.
4. Analisis Kinerja Pelayanan Kesehatan
Sistem informasi kesehatan memungkinkan penyedia layanan
kesehatan untuk menganalisis kinerja dalam meberikan pelayanan
terhadap pasien. Hal ini dapat digunakan untuk perbaikan dan
pengembangan layanan kesehatan yang lebih baik kedepan.
5. Menghindari Kesalahan Medis Sistem informasi kesehatan mengelola
dokumen medis secara otomatis dengan komputerisasi. Dokumen medis
ini sangat diperlukan oleh tenaga medis sebelum melakukan tindakan
medis terhadap pasien. Data medis yang dihasilkan oleh sistem akan
menjadi acuan bagi tenaga medis untuk menghindari berbagai kesalahan
pengobatan dan perawatan sehingga keselamatan pasien dapat terjamin.
6. Efisiensi Biaya
Dengan adanya sistem informasi kesehatan akan menghemat biaya
dari segi sumber daya dan material, karena sebagian besar data medis
sudah diproses secara digital.
7. Menghemat Waktu

10
Sistem informasi kesehatan juga membantu menghemat waktu dalam
perawatan dan penanganan pasien sehingga koordinasi menjadi lebih
cepat.
8. Peningkatan Kepuasan Pasien
Dengan menambahkan nilai pada proses klinis sistem informasi
kesehatan tidak hanya memudahkan pekerjaan sehari-hari tenaga
administrasi kesehatan tetapi juga meningkatkan kepuasan pasien.
Beberapa contoh implementasi pengembangan sistem informasi pasien
pada penyedia layanan kesehatan antara lain:
a. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
SIMRS adalah sistem teknologi informasi dan komunikasi yang
memproses mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan rumah
sakit dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur
administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan akurat
(Permenkes, 2013).
b. Sistem Penjadwalan Pasien
Pasien dapat menjadwalkan janji temu mereka sendiri hanya dengan
mengakses sistem penjadwalan secara online. Dengan cara ini pasien
tidak perlu mengantri lagi untuk bertemu dan konsultasi dengan
dokter.
c. Sistem Resep Elektronik (E-Prescribing)
Sistem ini dirancang untuk mempercepat proses pemberian resep
kepada pasien. Seluruh data resep akan disimpan di dalam komputer
yang nantinya akan digunakan sebagai evaluasi pemberian resep
berikutnya.
d. Sistem Pemantauan Pasien Jarak Jauh
Sistem pemantauan pasien jarak jauh sangat berguna bagi pasien yang
menderita masalah kesehatan kronis. Dokter menggunakan informasi
yang dikumpulkan melalui sistem untuk memantau status kesehatan
pasien dari jarak jauh dan melakukan evaluasi perawatan terhadap
pasien jika membutuhkan intervensi medis yang serius.

11
Electronic Health Records (EHR)
EHR merupakan bentuk perkembangan teknologi informasi berupa sistem
dokumentasi kesehatan digital yang dapat memberikan tampilan data secara
otomatis sebagai pendukung dalam kelengkapan dan keakuratan data yang
diharapkan mampu meningkatkan keselamatan pasien (Yayah, 2020). Tujuan
utama penerapan EHR sebagai berikut:
a. Meningkatkan kualitas perawatan dengan mengurangi resiko
kesalahan medis.
b. Menyediakan sarana komunikasi yang efektif dalam berbagi informasi
antara penyedia layanan kesehatan.
c. Mengumpulkan informasi kesehatan untuk tujuan pendidikan dan
penelitian.
Electronic Health Records (EHR)
EHR merupakan bentuk perkembangan teknologi informasi berupa sistem
dokumentasi kesehatan digital yang dapat memberikan tampilan data secara
otomatis sebagai pendukung dalam kelengkapan dan keakuratan data yang
diharapkan keselamatan pasien (Yayah, 2020). Tujuan utama penerapan EHR
sebagai berikut:
a. Meningkatkan kualitas perawatan
b. Menyediakan sarana komunikasi yang efektif dalam berbagi informasi
antara penyedia layanan kesehatan.
c. Mengumpulkan informasi kesehatan untuk tujuan pendidikan dan
penelitian.

D. Batasan teknologi informasi secara umum dan teknologi informasi


dalam keperawatan
Pengaruh Teknologi Terhadap Ruangan
Pengaruh negatif teknologi terhadap rungan sebagai berikut
1. Dikhawatirkan akan adanya penurunan proses berpikir kritis dari
perawat tersebut, karena informasi yang didapat mudah untuk diakses

12
2. Dimungkinkan pula terjadi penurunan kepekaan antara perawat yang
satu denagn yang lain ataupun antara perawat dengan klien. Karena
segala sesuatu dapat dilakukan secara online (misaltele-health), tanpa
harus tatap muka.
3. Keterbatasan kapasitas penyimpanan data
4. Kemungkinan bisa terjadi gangguan teknis (disebakan virus dan factor
lainnya) 5. Tentunya dokumentasi keperawatan berbasis komputer juga
mempunyal kelemahan, diantara adalah kemampuan perawat dalam
melaksanakan proses keperawatan dan keterampilan perawat
menggunakan computer.
Adapun pengaruh positif teknologi terhadap ruangan sebagai berikut
1. Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan
2. Penghematan rungan karena tidak dibutuhkan tempat yang besar dalam
penyimpanan arsip
3. Penyimpanan data pasien menjadi lebih lama
4. Pendokumentasian keperawatan berbasis komputer yang dirancang
denagn baik akan mendukung otonomi yang dapat dipertanggung
jawabkan.
5. Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat
membantu
6. pengambilan keputusan secara cepat.
7. Meningkatkan produktivitas kerja

E. Peranan teknologi informasi terhadap pelayanan keperawatan


Kemajuan teknologi telah membawa evolusi yang sangat cepat di setiap
sektor tidak terkecuali bidang kesehatan. Teknologi informasi kesehatan
mampu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan mulai dari mengolah,
menyimpan dan bertukar informasi kesehatan melalui media elektronik.
Dunia kesehatan mengalami perubahan yang cukup besar dengan melakukan
berbagai inovasi kesehatan berbasis teknologi informasi untuk memberikan
kemudahan bagi pasien dalam mendapatkan layanan kesehatan. Integrasi

13
teknologi informasi dalam bidang kesehatan dapat meningkatkan kualitas
pelayanan yang optimal bagi pasien serta menjadi lebih efisien dari segi
biaya. Peranan integrasi teknologi informasi pada bidang kesehatan antara
lain:
1. Manajemen data pasien secara elektronik;
2. Pendukung keputusan klinis;
3. Pencatatan penyakit berbasis komputer;
4. Aplikasi kesehatan berbasis mobile;
5. Riwayat medis elektronik (EMR dan EHR);
6. Resep elektronik;
7. Monitoring pasien dengan teknologi IoT. Teknologi informasi saat ini
telah memberikan dampak yang positif pada bidang kesehatan untuk
dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan efisiensi
kepada pasien.

F. Dampak Teknologi Informasi


Dampak Positif Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Sisi positif dari kemajuan TIK sangat banyak. Beberapa di antaranya dapat
dilihat dari terbantunya beberapa bidang berikut:
1. Bidang Pendidikan
TIK telah mengubah proses pembelajaran konvensional.
Setidaknya ada lima pergeseran itu, yakni: dari pelatihan ke
penampilan; dari ruang kelas ke mobilitas (di mana saja); dari kertas ke
media online; dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja; dan dari
waktu siklus ke waktu nyata. Oleh sebab itu, sangat memungkinkan
sekali saat ini proses belajar tidak dilakukan secara tatap muka di kelas.
Antara guru dengan siswa, atau dosen dengan mahasiswa, dapat
terhubung dalam proses belajar menggunakan peralatan TIK. Dari sisi
waktu dan biaya, TIK dapat mengefisienkannya. Dan, saat ini proses
belajar online (e-learning) terus berkembang. E-learning dapat

14
dikembangkan sekaligus untuk mengajar, memberikan tugas, hingga
tempat mengumpulkan tugas secara daring.
2. Bidang Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, salah satu penerapan TIK pada
manajemen rekam medis menggunakan kartu pintar (smart card).
Hanya dengan memasukkan data pada kartu itu, tenaga medis atau yang
berkepentingan bisa memperoleh riwayat penyakit pasien dan
penanganannya.TIK juga dipakai pada pencitraan alat-alat medis seperti
CT Scan atau MRI.
3. Bidang Transportasi
Penggunaan TIK pada bidang transportasi, misalnya, di teknologi
pesawat terbang. Pada pesawat terbang terdapat fitur pilot otomatis
yang dikendalikan dengan program komputer.
4. Bidang Jasa Pengiriman
Jasa pengiriman saat ini makin maju. Jika dahulu mengirim paket
tidak tahu kapan akan sampai, sekarang paket yang dikirim dapat
dilacak posisinya secara realtime. Hal ini membutuhkan TIK dalam
penerapannya.
5. Bidang Bisnis
Dalam bisnis, penggunaan TIK diterapkan pada perdagangan
secara elektronik (e-commerce). Fitur ini memerlukan jaringan
komunikasi internet. E-commerce memudahkan dua atau banyak pihak
untuk melakukan transaksi tanpa harus bertemu langsung secara fisik.
6. Bidang Perbankan
Salah satu kemajuan TIK dalam perbankan adalah fitur internet
banking. Kini, nasabah bisa dengan mudah melakukan berbagai
transaksi perbankan hanya dengan membuka situs layanan dari bank.
Bahkan, sudah berkembang pula mobile banking yang memungkinkan
transaksi perbankan dilakukan lewat ponsel pintar.
Dampak Negatif TIK

15
TIK turut memunculkan sejumlah dampak negatif yang merugikan.
Laman Rumah Belajar Kemdikbud menyatakan, beberapa hal ini dapat
menjadi efek samping dari kemajuan TIK:
1. Pelanggaran Hak Cipta
Kemajuan TIK ada yang disalahgunakan oleh orang tidak
bertanggung jawab biasanya terkait pelanggaran hak cipta. Pelanggaran
ini meliputi pembajakan software, penggandaan tanpa sizin pembuat
karya, hingga pemakaian tanpa seizin pembuat. Pelanggaran hak cipta
sudah pasti merugikan produsen dan merugikan konsumen saat mereka
mendapatkan produk yang kualitasnya tidak setara dengan produk asli.
2. Kejahatan Siber (Cyber Crime)
Kejahatan ini dilakukan secara online dengan memanfaatkan
teknologi atau jaringan komputer. Contoh kejahatannya seperti
pembajakan kartu kredit, penipuan online, dan sebagainya. Kejahatan
siber dapat terjadi lintas negara, memberikan kerugian besar, dan sering
sulit dibuktikan secara hukum.
3. Pornografi, Perjudian, dan Penipuan
Ketiga hal tersebut sangat marak di dunia online dan menjadi sisi
negatif dari TIK. Namun, sebagian negara melegalkan pornografi dan
perjudian terkait aturan-aturan tertentu. Sementara untuk penipuan,
banyak oknum yang menyalahgunakan TIK guna menipu orang lain
demi mendapatkan sejumlah uang.
4. Penyebaran Malware
Malware adalah program komputer yang sifatnya mencari
kelemahan software. Penggunaannya seperti untuk membobol atau
merusak sistem operasi maupun merusak software. Contoh malware
adalah virus, worm, keylogger, trojan, spyware, dan sebagainya.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teknologi informasi atau dalam bahasa aslinya information techno-
logy merupakan penjabaran dari teknologi baru. Hal ini dimaksudkan karena
setiap berbicara mengenai teknologi informasi, maka yang menjadi pokok
bahasan adalah perangkat yang menggunakan mesin micro atau perangkat
mini. Teknologi informasi dapat dimaksudkan sebagaikegiatan pengumpulan
pengolahan, pengelolaan, penyimpanan, penyebaran dan pemanfaatan suatu
informasi. Selain menyangkut perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software), teknologi ini juga memperhatikan kepentingan manusia
dalam pemanfaatannya.
Sistem Informasi Kesehatan adalah seperangkat tatanan yang meliputi
data, informasi, indikator, prosedur, perangkat, teknologi, dan sumber daya
manusia yang saling berkaitan dan dikelola secara terpadu untuk
mengarahkan tindakan atau keputusan yang berguna dalam mendukung
pembangunan kesehatan (PPRI, 2014).
Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi kesehatan merupakan
sistem kesehatan yang berbasis teknologi informasi dalam hal berbagi
informasi data kesehatan antar penyedia layanan kesehatan.

17
B. Saran
Jangan pernah berhenti memantau tren teknologi terbaru dalam dunia
sistem informasi. Ini termasuk dalam hal perkembangan perangkat keras,
perangkat lunak, kecerdasan buatan, analitik data, dan teknologi lain yang
relevan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Nuryanto, H. (2012). Sejarah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.


PT Balai Pustaka (Persero).
Karsana, I. W. W., Kom, S., & Kom, M. (2022). TEKNOLOGI INFORMASI
PADA BIDANG KESEHATAN. Information Technology: Konsep Dan
Implementasinya, 31.
Wikipedia, "Peran Teknologi Dalam Bidang Kesehatan"
Triyono, Joko Wandyatmono 2012. Sistem Informasi Rekam Medis Jayengan
Surakarta, Jumal Speed.
https://tirto.id/apa-saja-dampak-positif-negatif-teknologi-informasi-dan-
komunikasi-gaTD

19

Anda mungkin juga menyukai